Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Indira R.
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat naskah kognitif siswa-siswi SMU kelas I dari dua sekolah yang memiliki indikasi terjadi peristiwa gencet-gencetan. Naskah kognitif dapat mempengaruhi kesiapan seseorang untuk melakukan tindakan agresif (Huesmann, 1998) termasuk juga gencet-gencetan. Seseorang yang memiliki naskah kognitif mengenai gencet-gencetan akan cenderung melakukan perilaku tersebut dibandingkan yang tidak mempunyai naskah kognitif ini. Naskah kognitif adalah skema mengenai sebuah peristiwa (Schank & Abelson; Abelson, dalam Agoustinous & Walker, 1995), sedangkan gencet-gencetan adalah perilaku agresif yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. Gencet-gencetan bisa disamakan dengan perilaku bullying karena melibatkan perilaku agresif dan terjadinya ketidaseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. . Naskah kognitif mengenai gencet-gencetan akan terdiri dari orang-orang yang terlibat, urutan kejadian dan perilaku dari orang-orang yang terlibat, waktu dan tempat peristiwa, dan aturan berperilaku yang dimiliki seseorang mengenai peristiwa tersebut. Naskah kognitif siswa-siswi dilihat melalui kuesioner yang dikonstruk berdasarkan hasil elisitasi dengan siswa-siswi SMU dan literatur mengenai bullying. Subyek diambil dari dua sekolah dimana ada indikasi terjadinya peristiwa gencet-gencetan. Kedua sekolah juga berbeda dalam jenis kelamin siswa-siswinya. SMU P merupakan sekolah dengan siswi perempuan semua, sedangkan SMU M merupakan sekolah dengan siswa laki-laki semua. Dari hasil penghitungan chi-square terlihat ada beberapa perbedaan yang signifikan antara naskah kognitif subyek-subyek dari SMU M dengan subyek dari SMU P, perbedaan ini wajar karena mereka berasal dari lingkungan yang berbeda, sehingga mempelajari naskah yang berbeda. Gencet-gencetan merupakan perilaku agresif, sehingga perilaku yang terdapat di dalam naskah kebanyakan akan berupa perilaku agresif. Bentuk perilaku agresif yang ditunjukkan oleh seseorang dipengaruhi gendernya. Remaja laki-laki cenderung lebih banyak menggunakan perilaku agresif kontak fisik dibandingkan dengan remaja perempuan. Kedua kelompok subyek mempunyai gender yang berbeda, sehingga ada perbedaan dalam perilaku agresif dalam naskah mereka, hasil penghitungan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif fisik, verbal, dan non-verbal. Perbedaan dalam perilaku agresif verbal berlawanan dengan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai gender dan perilaku agresif dimana remaja laki-laki dan perempuan dalam banyaknya perilaku agresif verbal yang digunakan. Dengan mengetahui naskah kognitif para subyek, diharapkan dapat membantu dalam program intervensi terhadap perilaku ini di sekolah-sekolah. Intervensi dapat dilakukan dengan mengubah naskah yang mereka miliki atau menggunakan naskah mereka sebagai panduan untuk menghentikan perilaku ini. Penggunaan naskah sebagai panduan misalnya diketahui dalam naskah subyek SMU P gencet-gencetan terjadi saat istirahat dan dilakukan secara berkelompok oleh siswi yang lebih senior, ada kemungkinan para subyek (saat mereka sudah mempunyai kekuasaan) akan menggencet dengan cara tersebut, sehingga saat seorang guru melihat sekelompok siswi senior sedang mengelilingi salah seorang siswi junior saat istirahat guru tersebut dapat langsung menghentikan peristiwa ini karena ada kemungkinan besar sedang terjadi gencet-gencetan.
2004
S3319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library