Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Winarno
Jakarta: Erlangga, 2010
338.959 8 BUD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cheltenham, UK ; Northampton, MA, USA: Edward Elgar, 2011
331.88 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Peck, Jamie
New York: Oxford University press, 2012
330.122 PEC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eppler, Erhard
Jakarta: Kantor Perwakilan Indonesia, 2010
330.122 EPP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur, Chris
Abstrak :
[Utilizing concepts from Marx, Foucault, Bourdieu and Baudrillard this book challenges those who claim that ‘there is no alternative’ to neoliberal insecurity and reduce education to a consumerist training of entrepreneurial consumer-citizens who can continually invest in themselves and the market. Through an analysis of consumer fi nancial literacy education’s present and historical supports, as well as its likely effects, this book argues that the choice before us is not fi nancial illiteracy or fi nancial literacy. Rather, the choice is between subjugation to the requirements of perpetual competition or overcoming alienation, insecurity and exploitation, aims the critical fi nancial literacy education outlined at the end of this book supports. ;Utilizing concepts from Marx, Foucault, Bourdieu and Baudrillard this book challenges those who claim that ‘there is no alternative’ to neoliberal insecurity and reduce education to a consumerist training of entrepreneurial consumer-citizens who can continually invest in themselves and the market. Through an analysis of consumer fi nancial literacy education’s present and historical supports, as well as its likely effects, this book argues that the choice before us is not fi nancial illiteracy or fi nancial literacy. Rather, the choice is between subjugation to the requirements of perpetual competition or overcoming alienation, insecurity and exploitation, aims the critical fi nancial literacy education outlined at the end of this book supports. , Utilizing concepts from Marx, Foucault, Bourdieu and Baudrillard this book challenges those who claim that ‘there is no alternative’ to neoliberal insecurity and reduce education to a consumerist training of entrepreneurial consumer-citizens who can continually invest in themselves and the market. Through an analysis of consumer fi nancial literacy education’s present and historical supports, as well as its likely effects, this book argues that the choice before us is not fi nancial illiteracy or fi nancial literacy. Rather, the choice is between subjugation to the requirements of perpetual competition or overcoming alienation, insecurity and exploitation, aims the critical fi nancial literacy education outlined at the end of this book supports. ]
Rotterdam: [Sense, ], 2012
e20399544
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rhifa Ayudhia
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis peran Bank Dunia dalam perkembangan sektor perlindungan sosial di Indonesia dengan menggunakan kerangka berpikir neo-gramscianism yang dikemukakan oleh Robert Cox. Tulisan ini mengkategorikan perkembangan sistem perlindungan sosial di Indonesia ke dalam lima periode, yaitu i periode sebelum Krisis Finansial Asia 1997, ii periode diperkenalkannya program Jaring Pengaman Sosial JPS tahun 1997-2001, iii periode transisi program temporer menjadi program reguler terinstitusionalisasi tahun 2002-2004, iv periode pembentukan sistem jaminan sosial nasional tahun 2005-2011, dan v periode pengintegrasian institusi jaminan sosial tahun 2012 hingga saat ini. Dari hasil analisis yang dilakukan, tulisan ini berkesimpulan bahwa terdapat peranan Bank Dunia yang penting di dalam proses perkembangan program perlindungan sosial di Indonesia ditinjau dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pendanaan. Tulisan ini berargumen bahwa keterlibatan aktif Bank Dunia tersebut merupakan manifestasi dari fungsi Bank Dunia sebagai organisasi internasional untuk melanggengkan hegemoni norma neoliberalisme. Pada akhirnya, tulisan ini menyimpulkan bahwa agenda untuk mengembangkan sistem perlindungan sosial merupakan suatu langkah yang harus ditempuh Bank Dunia untuk melanggengkan sistem hegemoni neoliberalisme yang ada.
ABSTRAK
This paper aims to analyze the role of the World Bank in the development of social protection policy in Indonesia using the neo gramscianism framework proposed by Robert Cox. This paper categorized the development of social protection system in Indonesia into five periods, namely i i the period before the 1997 Asian Financial Crisis, ii the introduction period of the Social Safety Net SSN 1997 2001, iii temporary transitional program period into an institutionalized program 2002 2004, iv the period of establishment of the national social security system in 2005 2011, v the period of integration of social security institutions in 2012 to the present. The result of the analysis concludes that, there is an important role of the Bank in the development process of social protection programmes in Indonesia, in terms of planning, implementation, supervision, and funding. This research argues that the World Bank rsquo s active involvement is a form of manifestation of the World Bank rsquo s function as an international organization to perpetuate the hegemony of neoliberalism values. Ultimately, this research concludes that the World Bank as the manifestation of the existing system of neoliberal hegemony in which the agenda to develop social protection system is an essential step to take to perpetuate the current system.
2017
S68675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balaam, David N., 1950-
Boston: Pearson Education, 2014
337 BAL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Summary: Written by the most influential scholars in International Relations, the fourth edition of this bestselling textbook provides a lively introduction to all the major theories of International Relations and draws on case studies to show how theory can help explain the dynamics of world politics.
Oxford, United Kingdom ; New York, NY: Oxford University Press, 2016
327.101 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhasril Nasir
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0311
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Koswara
Abstrak :
Penelitian ini difokuskan pads pengkajian dua varian kapitalisme yang berkembang di Indonesia. Adapun dua varian kapitalisme adalah kapitalisme neoliberal dan kapitalisme rente. Kapitalisme neoliberal rnasuk ke Indonesia di masa pemerintahan Orde Baru dimulai yang ditandai adanya kebijakan Penanaman Modal Asing, dan kemudian diikuti dengan kebijakan deregulasi ekonomi inti gagasan neoliberalisme adalah percaya pada mekanisme pasar bebas. Gagasan tersebut, paradoks dengan realitas Indonesia dimana dinamika perekonomian Indonesia tidak Iepas dari peran dan campur tangan Negara. Adanya dua varian kapitalisme di Indonesia banyak membawa persoalan yang merugikan rakyat sebaliknya menguntungkan segelintir investor dan pejabat. Ketika Indonesia mempraktekan liberalisasi politik dengan menerapkan kebijakan otonomi daerah dan pilkada langsung mendorong kelahiran "raja-raja" kecil di daerah Implikasinya pilkada langsung yang diorientasikan untuk penguatan demokrasi tingkat lokal justru menjadi arena kontestasi dua varian kapitalisme. Penelitian ini bertolak dari pemikiran Yoshihara Kunio; dalam bukunya "Kapitalisme Semu Asia Tenggara" (Kunio,1990 : 1) yang menjelaskan ada dua bentuk kapitalisme. Pertama kapitalisme semu atau ersatz yang berkembang di Asia Tenggara dan kedua kapitalisme murni yang berkembang di eropa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu sebuah pendekatan yang dirasa relevan untuk meneliti fenomena yang terjadi pads suatu masyarakat. Pengamatan yang diarahkan pada latar belakang dan individu secara holistic (utuh) dan memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Untuk itu, dalam pengumpulan data menggunakan tiga cara: wawancara mendalam, pengamatan dan studi dokumenter. Adapun hasil penelitian adalah pertama dua kapitalisme telah lama ada di Cilegon, di mana kelahirannya ditopang oleh Negara melalui perusahaan yang didirikan Negara. Kedua Keterlibatan kapitalisme dalam pilkada tercermin dari adanya kandidat yang merepresentasikan dua varian kapitalisme, kuatnya pengaruh partai yang dipicu oleh ketentuan tentang rekrutmen calon hares melalui partai atau gabungan partai yang mendapat minimal 15%dari total suara. Adanya ketentuan tersebut memberi peluang pada partai dan calon untuk melakukan transaksi. Bentuk lain dari kapitalisasi pilkada bukan hanya dari partai dan kandidat akan tetapi dari si pemilih yang pragrnatis. Ketiga temuan panting lainnya adalah isu yang diusung untuk mempengaruhi pemilih adalah: Demokratisasi, Pemerintahan yang bersih dan isu seperti agama dan primordial (putra daerah). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dua varian kapitalisme scat ini berkembang di Cilegon. Kapitalisme neoliberal di tandai dengan swastanisasi yang tergabung dalam perusahaan kawasan industri dimana didalamnya banyak perusahaan-perusahan multinasional (MNC). Sedangkan kapitalisme rente ditandai dengan intervensinya pemerintah daerah dalam ekonomi daerah. Sentuk kongkritnya pemerintah daerah terlibat dalam akumulasi modal dengan mendirikan berbagai perusahan atas nama pemerintah seperti PT. Cilegon Mandiri yang mengelola 21 pelabuhan yng dulunya dikelola oleh Pelindo untuk melegalisasi perusahaan ini diterbitkan Perch No.1 tahun 2001 tentang kepelabuhanan. Keterlibatan pemerintah dalam ekonomi dibuktikan dengan terbitnya regulasi-dan retibusi untuk pemasukan pada kas daerah. Adanya pilkada langsung oleh dua varian kapitalisme dijadikan arena kontestasi untuk pemenuhan kepentingan ekonomi dan politiknya. Untuk itu pilkada di Cilegon tidak lebih sebagai praktek pembelajaran demokrasi bukan sebuah keberhasilan penguatan demokrasi di daerah. Karena dalam perjalannya pilkada langsung di Cilegon masih terdapat persoalan yang memerlukan perenungan dan pengkajian lebih dalam agar urgensi pilkada langsung benar-benar terwujud sebagaimana yang diharapkan semua masyarakat. Implikasi teoritik adalah dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, kapitalisme menjadi mainstream dalam pilkada langsung. Maka tak heran jika kontestasi dalam pilkada pemenangnya adalah logika kapitalisme Asia Tenggara. Pilkada di Cilegon cukup unik bila dibanding dengan daerah lainnya. Keunikan itu menjadi karakteristik dari pads perkembangan kapitalisme didaerah itu sendiri. Di mana dalam pilkada langsung di Cilegon pengaruh agama dan budaya cukup kuat. Sehingga keduanya menjadi dinamika dalam lingkungannya sendiri Dalam pilkada langsung agamadan budaya ditempatkan oleh penguasa dalam relasi pusat-pusat kekuasaan. Implikasinya agama diterapkan sebagai alat legitimasi, justifkasi dan hegemoni pusat-pusat kekuasaan. Jadi agama bukan lagi sebagai langit suci, (Berger), bukan lagi kesadaran kolektif (Durkheim) dan bukan lagi sebagai human salvation (Weber) Dengan demildan moralitas kekuasaan telah menggantikan bentuk-bentuk pemaknaan atas agama.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>