Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tunru Insan Sosiawan
Abstrak :
Nigella sativa L. dilaporkan memiliki berbagai efek farmakologis termasuk sebagai anti parasit. Pengujian efek antimalaria dari ekstrak air biji N. sativa secara invivo terhadap mencit (Mus musculus) yang diinfeksi parasit malaria Plasmodium berghei NK65 telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah pengujian mikroskopik dengan pewarnaan Giemsa terhadap sampel darah hewan uji. Penentuan kadar NO dengan metoda spektrofotometri dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak air biji N. sativa terhadap kadar NO mencit yang terinfeksi parasit malaria P. berghei NK65. Ekstrak air biji N. sativa diberikan kepada mencit yang terinfeksi parasit malaria dalam periode 20 hari untuk mengetahui efek pemberian ekstrak air tersebut terhadap kelangsungan hidup (survival life) mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air biji N. sativa dapat menurunkan jumlah parasit malaria P. berghei NK65 dan menurunkan kadar NO pada hewan coba pada dosis yang digunakan. Pemberian ekstrak air biji N. sativa pada dosis 100μg/kgBB memberikan efek relatif lebih baik terhadap kelangsungan hidup mencit yang diinfeksi P. berghei NK65 dibanding dosis lain. N. sativa dapat menghambat jumlah parasit dan kadar NO. NO dapat berfungsi sebagai anti parasit pada kadar tertentu, apabila kadarnya terlalu kecil fungsi sebagai antiparasitnya tidak optimal, namun jika kadarnya terlalu tinggi akan bersifat merusak karena sifat radikal bebasnya.
Abstract
Nigella sativa L. has been reported to exhibit many pharmacological effects, including anti-parasitic properties. This study investigated the anti-malarial effects of a water extract of N. sativa seed in Mus muculus mice infected with the Plasmodium berghei NK65 parasite. The method used was to take a blood parasitaemia count, following the use of Giemsa dye, determining the level of nitric oxide in mice that were infected with P. berghei malaria, using the spectrophotometric method, and determining their survival rate after 20 days of being infected with P. berghei malaria. The results showed that the decrease in the number of parasita emia and the level of nitric oxide in subjects treated with doses of N. sativa was significant (p < 0.05). Further results showed that P. berghei-infected mice that were given 100 μg/kg of body weight had a better chance of survival. The conclusion is that the provision of N. sativa may reduce the number of malaria parasites and reduce levels of NO. The decrease in the number of parasites may be caused by an immune mechanism, through the regulation of NO levels (lower levels of NO), due to the influence of the anti-oxidant effects of N. sativa. Survival rates of the mice did not show significant results with reduced levels of parasitaemia and NO. This is likely to be because the levels of NO in this group were below the threshold levels at which NO can function as an anti-parasitic. It is alleged that, while NO can function as an anti-parasitic at certain levels, at lower levels its function as an antiparasitic is not optimal. On the other hand, if the levels are too high, damage will result, because of the nature of free-radicals.
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran], 2012
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Raissa
Abstrak :
Ekstrak meniran dan jinten hitam telah lama digunakan sebagai imunostimulan tunggal. Sedangkan kombinasi kedua ekstrak tersebut belum pernah digunakan sebagai imunostimulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek imunostimulan dari kombinasi ekstrak meniran dan jinten hitam dibandingkan dengan efek imunostimulan dari ekstrak tunggal. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang terbagi dalam 6 kelompok. Larutan uji dalam bentuk suspensi diberikan secara per oral. Kelompok 1 merupakan kelompok kontrol. Kelompok 2 diberikan suspensi ekstrak meniran dosis tunggal (27 mg per hewan uji). Kelompok 3 diberikan suspensi ekstrak jinten hitam (10 mg per hewan uji). Kelompok 4 diberikan suspensi kombinasi (13,5 mg ekstrak meniran dan 5 mg ekstrak jinten hitam per hewan uji). Kelompok 5 diberikan suspensi kombinasi 2 (6,75 mg ekstrak meniran dan 7,5 mg ekstrak jinten hitam per hewan uji). Kelompok 6 diberikan suspensi kombinasi 3 (21 mg ekstrak meniran dan 2,5 mg ekstrak jinten hitam per hewan uji). Aktivitas imunostimulan diukur dengan uji hipersensitivitas tipe lambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variasi dosis kombinasi ekstrak meniran dan jinten hitam memiliki aktivitas imunostimulan. Dosis kombinasi lainnya maupun ekstrak dalam dosis tunggal. Dosis kombinasi 3 memiliki aktivitas imunostimulan yang lebih kuat daripada dosis kombinasi 1 dan dosis ekstrak tunggal. Aktivitas imunostimulan dari dosis kombinasi 1 dan dosis ekstrak tunggal tidak memiliki perbedaan yang bermakna.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover