Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Moch. M. Mahendra
"
ABSTRAK
Masa pendudukan Jepang di Indonesia yang berlangsung antara tahun 1942 sampai dengan 1945 membawa perubahan besar pada tatanan sosial budaya dan ekonomi-politik masyarakat Indonesia. Pada bahasa, masa itu merupakan salah satu tonggak penting perkembangan bahasa Indonesia. Pada masa itulah bahasa Indonesia didorong penggunaannya secara lebih intensif dan ekstensif oleh pemerintah pendudukan Jepang. Bagi Jepang, tujuannya tak lain hanya untuk memperlancar proses pendudukan dan mengambil hati bangsa Indonesia.
Selain upaya intensifikasi dan ekstensifikasi bahasa Indonesia, salah satu ciri yang menonjol dalam bahasa Indonesia adalah pemakaian kosa kata dan metafora yang khas masa itu. Kekhasan yang terjadi bisa dikaitkan dengan perubahan tatanan sosial-budaya dan ekonomi-politik dari masa kolonial Belanda ke masa pendudukan Jepang.
Skripsi ini mendeskripsikam kemunculan kata-kata kunci dan penggunaan metafora yang khas pada teks Sumera Mitami yang dimuat pada koran Asia Raya yang terbit pada bulan Maret 1942. Kata-kata kunci yang muncul dan perluasan makna metaforisnya dapat diinterpretasikan sebagai pencerminan ideologi yang dibawa pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia melalui bahasa. Pada skripsi ini pembaca dapat melihat bagaimana kata-kata kunci dan metafora telah digunakan untuk menyampaikan ideologi masa itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10981
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Reza Amiri Praramadhan
"Penelitian ini membahas upaya yang dilakukan sebuah organisasi sayap kanan Jepang bernama Nippon Kaigi untuk mewujudkan rencana remiliterisasi Jepang. Topik tersebut berhubungan dengan arus nasionalisme global yang meningkat beserta status negara Jepang yang memiliki akar sejarah konservatisme yang tinggi. Dalam prosesnya, gagasan remiliterisasi oleh Nippon Kaigi mendapat penolakan dari mayoritas masyarakat. Untuk menelaah upaya yang dilakukan Nippon Kaigi, penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dari ragam literatur untuk membangun pemaknaan mengenai proses dukungan yang mereka lagukan. Melalui penggunaan teori modal sosial, peneliti menemukan bahwa upaya mengusung gagasan remiliterisasi tetap berlanjut berkat cara lain yang ditempuh Nippon Kaigi. Organisasi tersebut mengerahkan modal sosial yang ia miliki untuk meloloskan gagasan remiliterisasi melalui legislasi dalam parlemen dan kerjasama antar partai politik. Organisasi yang juga termasuk sebagai kelompok penekan ini melakukan penghimpunan modal kultural untuk meloloskan agenda remiliterisasi tersebut. Meskipun teori modal sosial bisa menjelaskan cara (modus) yang dilakukan, peneliti menemui hambatan untuk mengungkap motif umum dari rencana remiliterisasi Jepang oleh Nippon Kaigi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library