Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Prasetyo
"Penanggulangan tuberkulosis paru (TB) membutuhkan sistem pelayanan Keperawatan terpadu oleh perawat, Keluarga, dan Masyarakat. Untuk meningkatkan pelayanan dengan melibatkan tim partisipasi menggunakan model manajemen Pelayanan keperawatan dengan kerangka kualitas Malcolm Baldrige performance. Komunikasi dan pelaporan melalui aplikasi Android-mobile untuk meningkatkan akses dan kontrol. Studi ini menggunakan kuasi-eksperimental dengan pre dan post-tes desain yang melibatkan dua kelompok. Studi ini dilakukan di dua tempat yaitu puskesmas di Kabupaten Sidoarjo dengan kasus TB tertinggi. Penelitian ini terdiri dari studi eksploratif, pengembangan model dan pengujian efektivitas model. Sampel diambil secara purposive sebanyak 400 penderita TB, terdiri dari 200 responden dalam kelompok kontrol dan 200 responden dalam kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model intervensi efektif dalam meningkatkan evaluasi diri pemeriksaan rutin hingga 86%, kepatuhan obat hingga 99%, kecukupan gizi menjadi 82%, batuk efektif hingga 88%, dan manajemen dahak menjadi 19%. Model ini perlu didukung oleh kebijakan perawatan kesehatan dari Dinas Kesehatan.

Management of pulmonary tuberculosis (TB) requires an integrated nursing service system by nurses, family, and community participation. To improve participation team of family nursing services by using a quality-nursing care management model using Malcolm Baldrige's framework through an android-mobile application to prevent treatment interruption. This study used a quasi-experimental with pre and post-test design involving two groups. The study was conducted in two places that are clinics in Sidoarjo Regency with the highest TB cases. This research consisted of model development and testing the effectiveness of the model. Samples were taken purposively as many as 400, consisting of 200 respondents in control groups and 200 respondents in intervention groups. The results showed that the intervention model was valuable in increasing checkups routine up to 86%, medicine adherence up to 99%, nutrition adequacy to 82%, effective cough to 88%, and sputum management to 19%. This model needs to be supported by health care policies from the Public health Office."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Carolyn Chambers
New York: Springer Publishing Company, 1977
658.314 CLA n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Kusumawaty
"Pendokumentasian proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang sangat krusial, karena dapat menjadi bukti bahwa segala tindakan perawat telah dilaksanakan secara profesional dan legal sehingga dapat melindungi klien selaku penerima jasa pelayanan dan perawat selaku pemberi jasa pelayanan keperawatan. Kualitas pendokumentasian ini sangat tergantung pada kompetensi perawat pelaksana sebagai tenaga inti dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu dari perawat bersangkutan maupun supervisi kepala ruangan sebagai salah satu bentuk kegiatan manajerial.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian berupaya mengidentifikasi hubungan antara pemahaman perawat pelaksana tentang proses keperawatan dan persepsinya terhadap fungsi supervisi kepala ruangan, dengan tetap mempertimbangkan variabel karakteristik perawat pelaksana yang dapat mempengaruhi pemahaman dan persepsi yang terjadi.
Penelitian ini dilaksanakan di RS. Karya Bhakti Bogor dan merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan rancangan deskriptif korelasi dan bersifat cross sectional. Pada penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 91 responden perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap serta tidak memberikan perawatan intensif. Sedangkan penelitian kualitatif dilaksanakan melalui pelaksanaan diskusi kelompok terarah, dengan mengajukan empat pertanyaan terbuka kepada 10 responder. Hasil penelitian kuantitatif dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Berdasarkan analisis univariat diketahui bahwa secara rata-rata pemahaman perawat pelaksana terhadap proses keperawatan dan kompetensi mendokumentasikan proses keperawatan sudah cukup baik. Pemahaman ini tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, jumlah pelatihan yang telah diikuti dan masa kerja. Terungkap pula bahwa perawat rata-rata mempersepsikan kepala ruangan masih belum cukup optimal dalam melaksanakan supervisi terhadap pendokumentasian proses keperawatan. Selanjutnya analisis bivariat memperlihatkan pertama, adanya hubungan bermakna yang sedang dan berpola positif antara pemahaman terhadap pendokumentasian proses keperawatan dengan kompetensi mendokumentasikan proses keperawatan. Kedua, adanya hubungan bermakna yang sedang dan berpola positif antara persepsi terhadap pengarahan sebagai salah satu fungsi supervisi dengan kompetensi mendokumentasikan proses keperawatan. Kemudian berdasarkan analisis multivariat diketahui bahwa variabel babas yang berhubungan paling erat dengan variabel terikat adalah variabel pemahaman terhadap proses keperawatan dan bimbingan sebagai salah satu bentuk fungsi supervisi. Namun diantara kedua variabel tersebut, variabel bimbingan memiliki kemampuan lebih besar dalam memprediksi kompetensi perawat dalam mendokumentasikan proses keperawatan, jika variabel lain dalam keadaan konstan.
Sedangkan hasil penelitian kualitatif yang diperoleh melalui diskusi kelompok terarah menyimpulkan bahwa perawat pelaksana merasakan kompetensinya masih belum optimal, memerlukan tambahan pengetahuan baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Selain itu supervisi kepala ruangan sangat diperlukan guna meningkatkan kompetensi perawat pelaksana dalam mendokumentasikan proses keperawatan.
Adapun saran yang peneliti ajukan kepada kepala ruangan adalah mengoptimalkan pelaksanaan bimbingan kepada perawat pelaksana dan perawat pelaksana diharapkan meningkatkan pemahamannya terhadap proses keperawatan. Sub bidang keperawatan disarankan melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan pemahaman proses keperawatan dan fungsi supervisi. Direktur rumah sakit dianjurkan untuk menyusun kebijakan yang berkaitan dengan sistem penghargaan terhadap kegiatan pendokumentasian dan supervisi serta pengaruhnya terhadap jenjang karir perawat. Selanjutnya kepada pihak pendidikan diharapkan agar lebih banyak memberikan latihan kasus. Peneliti lain seyogyanya memperdalam penelitian kualitatif jika ingin meneliti bidang yang sama.

Relationship between Understanding on Nursing Process and Function of Supervision with Competency to Document Nursing Process at Karya Bhakti Hospital BogorNursing process documenting is a crucial activity because it could be a proof that all nurses' actions have been done professionally and legally so it could protect client as service receiver and nurses as nursing service grantor. The quality of this documentation depends on executing nurses' competency as core personnel and could be influenced by same factors, namely the nurses themselves, or unit manager's supervisory as a managerial activity.
Pertaining to the case above, the conductor of this research tried to identify relation between executing nurse's understanding on the nursing process and their perception to unit manager's supervisory function, yet the conductor still consider executing nurses' characteristic variable that could effect an understanding and perception that occurred.
This research was carried out at Karya Bhakti Hospital Bogor and constitutes qualitative and quantitative research with descriptive correlation design and had cross sectional nature, The quantitative research was run by distributing questioner to 91 respondents of executing nurses who work at inpatient unit and they do not serve intensive nursing. Meanwhile the qualitative one was carried out through focused group discussion by presenting four open questions to 10 respondents.
The quantitative research was analyzed in univariat, bivariat and multivariat way. Based on the univariat analysis, it was known that in average, executing nurses' understanding on nursing process and competency to document nursing process was good enough. This understanding was not influenced with educational background, number attaining that has been attended and tenure. And it was also disclosed that they percept unit manager less- enough-optimal in handling supervisory toward nursing process documentation. Further, bivariat analysis indicated first, there was a moderate and positive significant relation between understanding on nursing process documentation and competency to document nursing process. Second, there was a moderate and positive significant relation between perception on direction as one of supervisory function and competency to document nursing process. And then, based on multivariate analysis, it was comprehended that the independent variable most related with dependent variable understood of nursing process and guiding, as one of supervisory functions. Yet among the two variables, guiding variables had bigger ability in forecasting nurses' competency in documenting nursing process provided that the other variables were in constant situation.
In the same time. the qualitative research that gained through focused group discussion concluded that executing nurses felt that the competency had not been optimal. It still needed extended knowledge either through formal education or non-formal one. Besides, the unit manager's supervisory was badly needed to improve executing nurses' competency in documenting nursing process.
The researcher recommended that unit manager should optimize guiding implementation to the executing nurses, the executing nurses is expected to enhance their understanding on the nursing process. Sub nursing division should carry out some efforts to increase : understanding on nursing process and supervisory function. The director of the hospital is suggested to compose some policies in line with rewarding system to documentation and supervisory activities as well as their influence to nurses' career stage. And finally the education and training division in learning process should grant more cases training. And the further researcher should utilize and deepen qualitative research when they wish to conduct the same research."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T3709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Monalisa
"Saat ini praktek pelayanan keperawatan di rumah sakit belum mencerminkan praktek pelayanan profesional dimana aktivitas keperawatan belum sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasien. MPKP merupakan salah satu upaya meningkatkan praktek pelayanan keperawatan di rumah Sakit. Pelaksanaan MPKP di RSCM masih mengalami hambatan yaitu penerapan proses keperawatan yang belum optimal yang disebabkan jumlah perawat yang belum seimbang dengan beban kerja perawat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan work sampling, populasi kegiatan keperawatan dengan jumlah sampel 1696 pengamatan. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran beban kerja perawat di ruang rawat MPKP IRNA B RSCM.
Hasil penelitian didapatkan beban kerja perawat berdasarkan klasifikasi pasien pada 88,4 jam. Proporsi kegiatan keperawatan langsung (51,1%) lebih besar dari kegiatan tak langsung (22,5%), kegiatan pribadi produktif 15,5% dan pribadi non produktif 10,95%. Kategori perawat PA lebih banyak melakukan kegiatan langsung, sedangkan perawat PP melakukan kegiatan langsung dan tidak langsung dengan proporsi yang hampir sama. Pada waktu tugas pagi, perawat lebih banyak melakukan kegiatan tidak langsung; sore hari kegiatan pribadi produktif dan malam hari kegiatan pribadi non produktif. Perawat PA mempunyai variasi beban kerja berat, normal dan ringan; sedangkan perawat PP mempunyai variasi beban kerja normal dan ringan pada pelaksanaan kegiatan keperawatan. Hasil uji statistik dengan chi - square didapatkan ada hubungan bermakna antara beban kerja perawat dengan pelaksanaan praktek keperawatan di ruang MPKP IRNA B RSCM.
Penelitian ini hanya mengukur beban kerja perawat maka diajukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat.

At this time nursing service practice in the hospital has not represented yet professional practice in which all nurse activities have not been based on patient's need. Professional Nursing Practice Model (PNPM) is one of the efforts in order to increase nursing service practice in the hospital. The implementation PNPM in Cipto Mangunkusumo Hospital still have some constraints such as nursing process is not optimal implemented due to number of nurses? activities was not inline with nurses' workload.
This research is descriptive analysis using work sampling, populated is nurse activities, total sample consist of 1696 observation. The aim of the research was to get existing nurses' workload picture at the model unit (PNPM IRNA B RSCM). Population was nurses? activities with observation as total sample.
The research showed that nurses' workload base on patient classification is 88,4 hours, the direct care (51.1%) indirect care (22,5%), personal productive activity (15,5%) and non productive activity (10,95%).
Primary Nurse did the direct care and indirect care, while the Associate nurse did direct care more than indirect care. At the morning shift nurse did much indirect care than direct care, at the afternoon shifts nurse did much personal productive activities than direct care and indirect care, at night shifts nurse does much personal non productive activities than direct care and indirect care. Primary Nurse Workload has normal workload, and Associate Nurse had workload with range heavy to normal workload. The result of Chi-square test is significant relation between nurse work loads with implementation of nursing practice in PNPM IRNA B RSCM.
Since this study based on chi-square result showed the was a significant relationship between nurses' workload and implementation of nursing practice in PNPM., it is recommended that the study about on factors which is influenced nurse workload in nursing practice services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 9337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Astuti Herniati
"Mutu pelayanan Rumah Sakit lebih banyak ditentukan oleh kepuasan pelanggan pada jenis pelayanan keperawatan.
Adanya kebijakan perusahaan Bidang SDM Nomor. A 014/10200/99-S8 yang diberlakukan mulai tanggal 1 April 1999 lebih banyak mengakomodasi pengembangan karir manajerial yang jumlahnya terbatas.
Dari 597 orang tenaga perawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina yang memegang jabatan manajerial sebanyak 7,71 %, selebihnya 92,29 % sebagai perawat pelaksana, dimana pengembangan karirnya terbatas dan belum jelas.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang profesional di Rumah Sakit Pusat Pertamina dipandang perlu segera disusun rancangan pola pengembangan karir perawat klinik yang jelas dan terprogram.
Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas maka penelitian ini memilih lokasi di Rumah Sakit Pusat Pertamina - Jakarta Selatan, yang dipandang cukup representatif dan dapat mengakomodasi maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kualitatif dengan cara meneliti dan memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan karir perawat klinik, dengan pengambilan data primer mempergunakan metode indepth interview dan didukung oleh data-data sekunder yang ada di rumah sakit tersebut.
Rancangan pola pengembangan karir perawat klinik yang dihasilkan merupakan bentuk sinergis penggabungan berbagai teori manajemen Sumber Daya Manusia, teori pengembangan karir perawat klinik dan dipadukan dengan berbagai pola pengembangan karir perawat klinik di beberapa rumah sakit lain, selanjumya dilakukan analisa serta sintesis atas berbagai pola pengembangan karir tersebut.
Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan dasar atau masukan awal khususnya bagi Komite Keperawatan Rumah Sakit Pusat Pertamina, guna penyusunan pola pengembangan karir perawat klinik di kemudian hari.

The hospital service quality mostly determines by customer's satisfaction to the type of nursing service.
The company policy in Human Resources No. A 014110200199-58, which is implemented from April 1st, 1999, is mostly accommodating the developing og managerial that have limited quality.
From 597 persons of nursing professional in Rumah Sakit Pusat Pertamina, there are 7;71 % that take hold of managerial position. The rest of 92,29 % are as nurse practitioner, which have limited and unclearly career developing.
To increase the standard quality of professional nursing service in Rumah Sakit Pusat Pertamina, quickly soon to arrange a clear and programmatic of clinical nurse career developing pattern.
Related to the condition above, this research take place in Rumah Sakit Pusat Pertamina - Jakarta Selatan, that consider enough representative and can accommodating the meaning and purpose of this research. This research as a form of qualitative research by research way and considering all aspect that have relation with clinical nurse career developing pattern, did by taking primary data method through in dept interview and helping by secondary data in that hospital.
The suggestion output of clinical nurse career developing pattern that is a synergy from fusion of kind of human resources managerial theory, nursing professional career theory and compile with of clinical nurse career developing pattern in other hospital, than execute for analyze and synthetic of all of the nursing career developing pattern.
Hopefully, this research output can become a base or beginning input, especially for Rumah Saldt Pusat Pertamina's nursing committee, for arrange clinical nurse career developing pattern in following days.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ag. Sri Oktri Hastuti
"Kondisi psikologis pada saat pasien akan dirawat di rumah sakit merupakan hal yang sangat perlu diberi perhatian. Penjelasan berbagai hal tentang pelayanan keperawatan menjadi interaksi awal antara pasien dan perawat yang dapat menumbuhkan hubungan saling percaya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran?pengaruh penerapan program orientasi pasien baru terhadap kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RS Panti Rapih Yogyakarta?.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pengumpulan data secara cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien yang dirawat di RS Panti Rapih selama bulan Mei 2009 dengan jumlah 72 responden pada kelompok intervensi dan 72 responden pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah berupa panduan orientasi yang disusun oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan 5 (lima) dimensi mutu, yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan) dan emphaty (empati) yang merupakan pengembangan dari instrumen SERVQUAL. Instrumen ini terdiri dari 22 pertanyaan tentang harapan pasien dan 22 pertanyaan terkait dengan persepsi (kenyataan) terhadap pelayanan keperawatan yang diterimanya selama menjalani rawat inap di RS Panti Rapih. Hasil ujicoba validitas dan reabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai 0,900.
Hasil penelitian adalah rata-rata kepuasan pasien yang mendapatkan perlakuan orientasi lebih tinggi (7,30) daripada kepuasan pasien yang tidak mendapatkan perlakuan orientasi (-3,45). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan/pengaruh yang bermakna antara perlakuan tindakan orientasi pada saat awal masuk terhadap kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan selama menjalani rawat inap di RS Panti Rapih Yogyakarta (p value 0.000). Variabel karakteristik pasien yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah pendidikan. Orientasi pasien pada awal masuk penting dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien.

Psychologically problem of new patient is an urgent thing to be attention. Explanation of the treatment is a starting point relationship between nurses and the patient. A good relationship of them can be influencing the patient satisfaction. This research in aimed to gain the description on ?The effect of new patient orientation toward patient satisfaction at the nursing service at caring room Panti Rapih Hospital in Jogjakarta.
The design of this research was quasi experiment with cross sectional method. Numbers of respondents are 144 patients treated in May 2009 divided into intervention and control group, each group consist of 72 people. In the research, the instrument used is a form of orientation guide of patient satisfaction of nursing services based on 5 quality dimensions: tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy developed from SERVQUAL. The instruments consist of the 22 questions on expectation and 22 questions on perception. Test of validity and reliability of these instruments utilized Alpha Cronbach (0,900).
The result indicated that mean of satisfaction of the patient with orientation reached 7,30 and patients without orientation reached -3,45. The analysis demonstrated that orientation program in the caring room of Panti Rapih Hospital in Jogjakarta during the first come had significant impacts to patient satisfaction (p value 0,000). The caracteristic variable that has connection with satisfaction is the education level of the patients. Patient orientation during the first come is recommended to improve patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
"ABSTRAK
Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan utama di rumah sakit yang diberikan melalui multidisiplin profesi kesehatan dan non kesehatan. Perawat merupakan profesi yang memiliki intensitas interaksi paling luas dengan pasien dan keluarganya. Mutu pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat merupakan hasil dari harapan ideal yang dipersepsikan pasien dengan kenyataan yang diterima. Perilaku caring perawat merupakan inti pelayanan keperawatan yang merupakan faktor penentu kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Sogaten kota Madiun.
Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi deskriptif menurut Spiegelberg (1975) dengan teknik pegambilan sampel convenience sampling sejumlah 7 informan. Pengumpulan data menggunakan teknik indepthinterview dengan bentuk pertanyaan open-ended semi terstruktur. Hasil wawancara direkam dengan tape recorder, kemudian ditranskrip verbatim dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi (1978). Etika penelitian diperhatikan dengan menggunakan prinsip autonomy, confidentiality serta protection from discomfort. Keabsahan data dijamin mememenuhi prinsip credibility, transferability, dependability dan conformability.
Penelitian menghasilkan 18 tema tentang persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan : alasan utama memilih rawat inap; alasan penunjang memilih rawat inap; puas pada pelayanan keperawatan; kecewa pada pelayanan keperawatan; toleran pada pelayanan keperawatan; sikap dalam merawat; atribut perawat; kemampuan kognitif; kemampuan teknikal; pengelolaan tugas; pemenuhan gizi; pemeliharaan lingkungan; pelaksanaan program terapi; aktivitas perawatan; perilaku perawat; penataan SDM keperawatan; pengembangan layanan keperawatan dan pengembangan strategis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di RSUD Sogaten kota Madiun belum memenuhi harapan pasien, penerapan prinsip caring oleh perawat belum optimal, yang disebabkan oleh terbatasnya jumlah perawat baik secara kuantitas maupun kualitas. Pemerintah kota Madiun sebagai pengambil kebijakan disarankan untuk membenahi SDM keperawatan dengan cara menambah jumlah perawat, seleksi tenaga perawat yang kompeten, evaluasi kinerja, pendidikan dan latihan, dan supervisi keperawatan.

ABSTRACT
The primary service of hospital is in-patient service which is given by multi discipline of health and non health profession. Nurse is a profession which having widest interaction intensity with patient and family. Nursing service quality which is given by nurse is a result of ideal hope which patient perception by received reality. Caring behavior of nurse is a core of nursing service which is a determinant of nursing service quality. The objecitives of this study is to explore the patient perception related to nursing services at RSUD Sogaten in Madiun District.
This study used a descriptive phenomenology according to Spiegelberg (1975) by convenience sampling technique from 7 informants. Collecting data used in-depth interview technique in form of open-ended question by structural. Interview result recorded by tape recorder, and then it was transcripted by verbatim and it was analyzed by Colaizzi method (1978). Ethical considerations used principles of autonomy, confidentiality and also protection from discomfort. Authenticity of data was guaranteed can fulfill principles of credibility, transferability, dependability and conformability.
Study yield 18 themes concerning patient perception to nursing service: main reason to choose inpatient; reason of supporter choose taking care of to lodge; satisfied at service of treatment; satisfaction of nursing service; lenient of nursing service; attitude of nursing; nurse attribute; cognitive ability; technical ability; job management; nutrition accomplishment; environment maintenance ; execution of therapy program; nursing activity; nurse behavior; settlement of nursing human resources; nursing service and strategic development.
This conclusions of this study is nursing services at at RSUD Sogaten in Madiun District did not fulfill patient hope yet, applying of caring principle by nurse is not optimal yet, because of limited amount of nurses both amounts and qualities. Government in Madiun District as policy maker was suggested to correct nursing human resources by the way of adding amount of nurse, select a competence nurse, performance evaluation, education, practice and nursing supervise. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryani
"ABSTRAK
Salah satu indikator kualitas pelayanan rumah sakit adalah kepuasan pasien terhadap
pelayanan keperawatan yaitu pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang. Program
pendidikan ini belum dilaksanakan di RSD Kabupaten Madiun, sehingga perlu dilakukan
penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang terhadap
kepuasaan pasien tentang pelayanan keperawatan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh program tersebut terhadap kepuasaan pasien sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Metode penelitian yang digunakan adalah
quasi eksperimen postest only with control group design. Jumlah responden sebanyak 80
pasien yang dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 40 orang
berdasarkan ruang perawatan. Pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang terdiri dari
nutrisi, aktifitas, tanda dan gejala serta obat-obatan. Kepuasan pasien diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dengan hasil uji validitas
0,4678 – 0,9098 dan reliabilitas 0,9851. Perbedaan kepuasan pasien pada kelompok
intervensi dan kontrol dianalisis dengan uji beda 2 mean t test independent dan faktor
dominan yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien dianalisis dengan regresi linier
berganda dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan keperawatan yang mendapat pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang
mencapai 94,23% dan yang tidak mendapatkan mencapai 71,42% dengan (p = 0,000 <
0,05), berarti terdapat pengaruh pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang terhadap
kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan. Pendidikan kesehatan persiapan pasien
pulang perlu direkomendasikan oleh rumah sakit untuk dilaksanakan kepada seluruh
pasien di ruang rawat inap dan rawat jalan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien
dan kualitas pelayanan keperawatan.

ABSTRACT
One of hospital service quality indicator is patient satisfaction of nursing service that is
health education of return patient preparation. This education program can not be
implemented yet at Public Hospital in Madiun District, so it is important to be done a
research concerning the effect of health education on return patient preparation toward
patient satisfaction of nursing service. This research purpose is to know the effect of this
program toward patient satisfaction so it can be used. This research used a quasi
experiment post test only with control group design. Amount of respondents are 80
patients divided into intervention and control group, each group consist of 40 people based
on caring room. Health education of return patient preparation consists of nutrition,
activity, signal and symptom and also medicines. Patient satisfaction is measured by using
questionnaires which is developed by researchers with validities test results of 0,4678 -
0,9098 and reliability of 0,9851. Difference of patient satisfaction on intervention and
control group is analyzed by different test 2 mean t test independent and dominance factor
which have effect on patient satisfaction analyzed by multiple linear regression with α =
0,05. Research result indicated that patient satisfaction of nursing service which getting
health education of return patient preparation reached 94,23% and don't get health
education of return patient preparation reached 71,42% (p=0,000 < 0,05), It means there
are effect of health education of return patient preparation toward patient satisfaction of
nursing service. Health education of return patient preparation must be recommended by
hospital to implement for all patient both inpatient and outpatient, so it can improve patient
satisfaction and nursing service quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Farida
"Latar belakang: Empat puluh sampai enam puluh satu persen dari pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan yang diberikan pada rawat jalan dan rawat inap. Mutu asuhan keperawatan yang diberikan melalui pendekatan proses keperawatan merupakan barometer baik buruknya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Proses keperawatan yang diterapkan sebagai pendekatan penyelesaian masalah di RSJHK Jakarta belum baik sekitar 50,5% (pengamatan Tim audit kep, 2000), yang menyebabkan masalah keperawatan klien diselesaikan tidak secara tuntas. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran hubungan karakteristik perawat, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi pekerjaan dengan pelaksanaan proses keperawatan di RSJHK Jakarta.
Disain dan metodologi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dan responden. Sampel 134 perawat pelaksana. Pengolahan data dengan analisis univariat, analisis bivariat dengan Uji Chi Square Tingkat kemaknaan 95%.
Hasil. Didapatkan: umur rata-rata perawat 31 tahun, 79,1% perempuan, lama kerja rata-rata 8 tahun, 56% telah kawin, 91,8% dengan latar belakang pendidikan DIII Keperawatan dan seluruhnya telah mendapat pendidikan tambahan, 70,9% perawat dengan tingkat tanggung jawab perawat pelaksana, .88,8 % ada bimbingan teknis dari perawat senior dan 69,4% ada supervisi kepala ruangan dalam pelaksanaan proses keperawatan. Proses keperawatan belum termasuk kategori baik dengan cut off point 80% disebabkan oleh: belum mengikuti pelatihan pelaksanaan proses keperawatan, kurang pemahaman, kurang tenaga, beban kerja berat, proses keperawatan menyita waktu, tugas lain selain tugas pokok, tidak ada bimbingan, arahan, evaluasi dan umpan balik dari kepala ruangan. Analisis bivariat didapatkan 9 dari 10 variabel yang diteliti tidak berhubungan secara bermakna dengan pelaksanaan proses keperawatan, namun mempuayai hubungan yang positif dengan pelaksanaan proses keperawatan kecuali pendidikan formal dan tingkat tanggung jawab. Hal ini diasurnsikan karena tuntutan tugas terhadap sumberdaya keperawatan dengan tingkat pendidikan lebih tinggi tidak ada perbedaan dengan perawat dari latar belakang pendidikan yang lebih rendah, sehingga tidak ada tantangan untuk bekerja lebih baik. Demikian juga dengan tingkat tanggung jawab antara perawat pelaksana dan ketua tim, didapatkan tidak ada perbedaan tuntutan tanggung jawab dalam pelaksanaan proses keperawatan. Supervisi kepala ruangan berhubungan bermakna secara statistik dengan pelaksanaan proses keperawatan dengan a = 0,04.
Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses keperawatan di ruang rawat inap RSJHK Jakarta belum termasuk kategori baik (<80%). Pengkajian, Perencanaan dan Evaluasi berkisar antara 73% - 77% sedangkan diagnosa dan implementasi masing-masing 80,3% dan 89,4%. Persentase rata-rata proses keperawatan 78,2%, lebih tinggi dari hasil pengamatan tim audit keperawatan terhadap pelaksanaan proses keperawatan (50,5%) pada tahun 2000. Ditemukan supervisi kepala ruangan berhubungan bermakna secara statistik dengan pelaksanaan proses keperawatan pada a < 0,05.
Saran: Mengacu pada kesimpulan, peneliti menyarankan agar bidang keperawatan sebaiknya mengevaluasi kinerja kepala ruangan dalam pelaksanaan supervisi kegiatan pelaksanaan proses keperawatan yang dilakukan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSJHK Jakarta. Agar kepala ruangan meningkatkan kegiatan supervisi berupa birnbingan, arahan dan evaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan proses keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana.

Analysis of Factors Relate To the Implementation of Nursing Process in Inpatient Room of the Rumah Sakit Jantung Harapan Kita JakartaIntroduction: Forty to sixty one percent of hospital services are nursing services which is provided in to inpatients and outpatients. The quality of nursing care which is delivered by nursing process as an approach is a barometer of health services in the hospital. The nursing process as an approach to solve the nursing problem in the RSJHK Jakarta has done up to about 50.5% (Observation of the Nursing Audit Team, 2000) that may lead to incomplete solution of the client problems. The purpose of this study was to get the correlations of nursing, work and work-environment characteristics and the implementation of nursing process in the RSJHK Jakarta.
Design and Methodology: This study was the descriptive-analytic research with cross-sectional design. The data used were primary data. Sample involved 134 nursing staffs. The univariat and bivariat analysis were applied for this study. The level of significance was 95%.
Results: The average of age of the nurses was: 31 years, 79.1% of them were females, the average of work experience was 8 years, 56% were married, 91.8% educational background of the nurse were DIII of Nursing and all of them got extra education, 70.9% of them were nurses staff, 88.8% got technical guidance from senior nurses and 69.4% got supervision from Head Nurse in the implementation of nursing process. The nursing process does not at good category with cut off point 80% because-of: did not get nursing process training, lack of understanding about the nursing process, lack of nursing staff heavy work load, time-consuming, have extra duty other then nursing duty, no counseling, guidance, evaluation and feed-back from the Head Nurse. From Bivariat analysis 9 of 10 variables were not had a significant correlation with the implementation of nursing process, but have a positive correlation with implementation of nursing process except for formal education and level of responsibility. It was assumed that because of no difference between the duties of nursing staff with high and low level educational background, so there were not challenges for working better of them. Moreover, there were not differences between the responsibilities of nursing staff with team leader in concern of implementation of nursing process. Supervision of Head nurse has significantly correlation statistically with the implementation of nursing process which was; a = 0.04.
Conclusions: From this study there was a conclusion that the implementation of nursing process at Inpatients Room of RSJHK Jakarta was not in good category (<80%). Assessment, Planning and Evaluation range between 73% - 77%, diagnosis was 80.3% and evaluation was 84.9%_ Average percentage of the nursing process was 78.2%, it was higher than the Nursing Audit Team observation in the year 2000 that is just 50.5%. It was also found that supervision of the Head Nurse has a significant correlation statistically with the implementation of nursing process, which was a< 0.05.
Suggestions: Base on the conclusions, the researcher suggest that the Nursing Department should evaluate the Head Nurse performance of the head nurse in giving supervision to the nursing staffs in the implementation of nursing process at Inpatients Room of RSJHK Jakarta. There for, the Head Nurse should improve the activity in relation to the supervision of nursing staff in implementation of nursing process such as guidance, counseling, and evaluation."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T1863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Atmariamsyah
"Manajemen risiko rumah sakit adalah upaya untuk meminimalkan kerugian finansial rumah sakit yang berhubungan dengan kecelakaan dan mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Manajemen risiko pelayanan keperawatan merupakan bagian dari manajemen risiko rumah sakit yang meliputi aktivitas identifikasi risiko, menganalisis risiko, mengontrol risiko dan pembiayaan risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap manajemen risiko pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 96, dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Juli 2003.
Hasil analisis, didapatkan variabel karakteristik dan persepsi perawat pelaksana tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Secara proporsi, responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko baik mempunyai kinerja baik lebih besar (64,6%) dibandingkan dengan proporsi responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko buruk (52,1%).
Disarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta untuk dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko yaitu perlu diadakan training dan pembinaan kepada perawat pelaksana yang mempunyai persepsi buruk terhadap manajemen risiko, perlu menciptakan budaya kesadaran pembuatan incident report, dan memasukan aktivitas manajemen risiko ke dalam performance appraisal.
Daftar Pustaka 55 (1978-2002)
An Analysis of the Relationship of the Nurses Practitioners Perception to the Hospital Risk Management Related to the Nursing Service with Nurses Practitioners Performance at Pondok Indah Hospital, Jakarta in 2003Hospital, risk management activities seek to minimize the hospital's financial loss in relation to incident and untoward events. The nursing service in the risk management as a part hospital risk management activities have an important role in risk identification, risk analysis, risk control and risk financing.
The purpose of this research to identify the relationship between nurse practitioners perception to the hospital risk management toward the nursing service and practitioners nurses performance at Pondok Indah Hospital, from July 7 until July 11, 2003. This research used cross sectional design, of 96 respondents.
The research results were found no significant correlation between characteristics and practitioners nurses perception with nurses practitioners performance. In a manner of proportion good risk management perception have a better performance (64,6%) more than bad risk management perception (52,1%).
Recommendation to the management includes; conducting regular training and couching in order to improve nurses practitioners performance who have bad perception of a risk management; create good climate to improve nurses awareness in writing prompt incident report, to develop performance appraisal in every activity of the risk management.
References 55 {1978-2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>