Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shanti Wirdiawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan clinical pathway dan biaya perawatan odontectomy M3 impaksi tanpa penyakit penyerta di RS Islam Jakarta Cempaka Putih pada tahun 2009, dengan melakukan riset operasional secara kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan retrospective. Terdapat 72 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diolah adalah data morbiditas tahun 2008- 2009 dan data keuangan tahun 2009.
Biaya odontectomy M3 impaksi tanpa penyakit penyerta dihitung dengan metode ABC (Activity Based Costing) dengan struktur biaya investasi, operasional, pemeliharaan dan biaya tidak langsung. Berdasarkan clinical pathway, biaya odontectomy M3 impaksi tanpa penyakit penyerta adalah Rp. 1.057.163,- (mesio angular), Rp. 1.241.810,- (horizontal), Rp. 1.445.210,- (terpendam) untuk odontectomy anesthesi lokal rawat jalan dan Rp. 6.540.846,- untuk odontectomy anesthesi umum one day care. Sedangkan CRR (Cost Revenue Rate) masing-masing adalah 72 % (mesio angular), 72 % (horizontal), 77 % (terpendam) dan 65 % (odontectomy anestesi umum-one day care).

This research is aimed to obtain clinical pathway and cost of treatment third-molar impaction odontectomy at RS Islam Jakarta Cempaka Putih in 2009, by doing operational research qualitatively and quantitatively, using retrospective methode. There are 72 samples which comply with included and excluded criteria. Data that used in this research are morbidity data in 2008-2009 and financial data in 2009.
The cost is accounted by ABC (Activity Based Costing) method, which the cost structures are investation, operational, maintainance and indirect cost. Based on clinical pathway at RS Islam Jakarta Cempaka Putih, costs of treatment third molar impaction odontectomy are Rp. 1.057.163,- (mesio angular), Rp. 1.241.810,- (horizontal), Rp. 1.445.210,- (embedeed) for local anesthesiaambulatory treatment and Rp. 6.540.846,- for general anesthesia- one day care treatment. In addition, CRR (Cost Revenue Rate) of each treatment are 72 % (mesio angular), 72 % (horizontal), 77 % (embedded) dan 65 % (odontectomy anestesi umum-one day care).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Farhaniah
"Operasi impaksi molar 3 mandibula odontektomi dapat menimbulkan komplikasi yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. Komplikasi yang sering terjadi yaitu nyeri, pembengkakan dan keterbatasan membuka mulut trismus . Berdasarkan penelitian sebelumnya, akupunktur menunjukkan hasil yang baik terhadap manajemen nyeri paska operasi gigi impaksi molar 3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi kombinasi elektroakupunktur dan medikamentosa terhadap interval waktu bebas nyeri, intensitas nyeri dan kemampuan membuka mulut pasien paska operasi. Sebanyak 44 pasien yang akan menjalani operasi impaksi molar 3 mandibula secara acak dibagi menjadi kelompok elektroakupunktur dan medikamentosa n=22 dan elektroakupunktur sham dan medikamentosa n=22 . Pada kelompok elektroakupunktur, dilakukan penusukan pada titik ST6 dan ST7 pada sisi yang akan dioperasi, serta LI4 dan LR3 bilateral, kemudian dihubungkan dengan elektroda stimulator frekuensi 3/15 gelombang dense disperse intensitas rendah selama 20 menit. Elektroakupunktur dilakukan sebanyak satu kali sebelum operasi. Penilaian interval pain free time dilakukan sesaat setelah operasi sampai timbulnya nyeri akibat hilangnya efek anestesi lokal, penilaian skor VAS dilakukan pada hari ke-1, 3 dan 7 paska operasi dan penilaian interincisal distance dilakukan pada hari ke-3 dan 7 paska operasi. Hasilnya terdapat perbedaan bermakna interval pain free time pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol
p
Impacted third molar operation odontectomy may cause complication that effect the quality of life of the patient. Common complications are pain, swelling and open mouth limitations trismus . Based on previous research, acupuncture showed good results for postoperative dental pain management of third molar impaction. The purpose of this study was to determine the effectivenes of electroacupuncture and medications in pain free time interval, pain intensity and mouth opening ability after surgery. A total of 44 patients undergoing mandibular third molar impaction surgery were randomly divided into groups of electroacupuncture and medication n 22 and electroacupuncture sham and medication n 22 . Electroacupuncture group received 3 15 frequency stimulator electrode of low intensity dense disperse at ST6 and ST7 on the operated side, and bilateral LI4 and LR3 for 20 minutes. Electroacupuncture was given once before surgery. Assessment of pain free time interval was performed shortly after surgery until the pain occurred due to loss of local anesthesia effect, assessment of VAS score were performed on days 1, 3 and 7 post surgery and interincisal distance assessment performed on day 3 and 7 post surgery.The result showed significant differences in pain free time interval in the treatment group compared to the control group p "
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Hapindra Kasim
"Pendahuluan: Sakit gigi akut merupakan masalah yang sering terjadi pada rongga mulut. Sakit gigi bisa disebabkan karena adanya gigi impaksi, dimana gigi tidak dapat atau tidak akan dapat erupsi ke posisi sebagaimana fungsi normalnya. American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons (AAOMFS) menyatakan bahwa 9 dari 10 orang memiliki setidaknya satu gigi impaksi, dengan prevalensi terbesar pada gigi molar tiga rahang bawah. Laser akupunktur merupakan modalitas akupunktur yang memiliki manfaat untuk mengurangi nyeri pasca-odontektomi molar tiga. Tujuan penelitian acak terkontrol ini adalah untuk menganalisis perbedaan kombinasi laser akupunktur dan medikamentosa dalam membantu memperbaiki intensitas nyeri pasien, jarak interinsisal dan bengkak pasca-odontektomi dibandingkan dengan kelompok kombinasi sham laser akupunktur dan medikamentosa.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda, dengan sampel yang dibutuhkan adalah 57 gigi molar tiga mandibula pada subjek pria/ wanita pasca- odontektomi dan diacak menjadi 2 kelompok: (1) kombinasi laser akupunktur dengan obat standar, dan (2) kombinasi sham laser akupunktur dengan obat standar. Subjek akan menerima dua kali terapi, yaitu hari pertama dan ke-3 pasca-odontektomi. Pasien dan penilai hasil tidak mengetahui alokasi kelompok. Laser akupunktur menggunakan laserpen RJ®, program gelombang Nogier E, 4672 Hz, 785 nm, power 70 mW, dengan dosis 4 Joule pada titik akupunktur tubuh dan dosis 1 Joule pada titik telinga.
Hasil: Untuk semua variabel luaran pada hari ke-7, terdapat pengurangan intensitas nyeri pada kelompok kombinasi laser akupunktur dan medikamentosa yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok sham (p<0,001). Jarak interinsisal untuk kelompok laser juga menunjukan perbaikan dibandingkan kelompok sham (p<0,001), hal yang sama untuk pengurangan dimensi bengkak yang lebih besar pada kelompok laser (p=0,003 dan p<0,001).
Kesimpulan: Kombinasi laser akupunktur dan medikamentosa dapat membantu memperbaiki gejala pasca-odontektomi molar tiga mandibula, khususnya dalam hal intensitas nyeri, jarak interinsisal dan bengkak.

Introduction: Acute tootache is a problem that often occurs in the oral cavity. Toothache can be caused by an impacted tooth, where it can’t or will not erupt into its normal functional position. The American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons (AAOMFS) states that 9 out of 10 people have at least one impacted tooth, with the greatest prevalence in mandibular third molars. Laser therapy is an acupuncture modality that has benefit of reducing pain after third molar extraction. The aim of this randomized controlled study was to analyze the difference between the combination of laser acupuncture with standard medication in reducing the patient's pain intensity and swelling, as well as improving the interincisal space in Post-Odontectomy Third Mandibular Molar Patients.
Method: This study was a double-blind, randomized controlled trial, with samples consisting of 57 mandibular third molars in post-odontectomy male/female subjects, which randomized into 2 groups: (1) combination of laser acupuncture with standard medications, and (2) combination sham laser acupuncture with standard medications. Subjects will receive two treatments, in the first dan third day of post-odontectomy. Patients and outcome assessors were blinded to group allocation. Laser acupuncture uses an RJ® laserpen with E-Nogier waves programs, 4672 Hz, 785 nm, 70 mW power with 4 Joules dose at the body acupuncture points and 1 Joule at the ear points. Results: For all outcome variables on 7th day, showed the reduction of pain intensity in laser acupuncture and medication combination group was greater compared to the sham (p<0.001). The interincisal space for the laser group was also greater than sham (p<0.001), as was the reduction in swelling which was greater in the laser group (p=0.003 and p<0.001).
Conclusion: The combination of laser acupuncture and medication may help improve post-odontectomy symptoms of mandibular third molars, especially in terms of pain intensity, interincisal space and swelling.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library