Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pentecost, David
Jakarta: Dian Rakyat, 2004
649.64 PEN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siregar, Dahniel Rizki
"ABSTRAK
Latar Belakang: Lama rawat pada usia lanjut dipengaruhi oleh rasa takut jatuh.
Rasa takut jatuh dapat mempengaruhi kehidupan usia lanjut, yang akan
berdampak pada menurunnya aktivitas kehidupan sehari-hari, status kesehatan
fisik, dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan rasa
takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut.
Metode: Desain studi potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 50 pasien
usia lanjut di ruang rawat akut geriatri yang didapat secara konsekutif. Rasa takut
jatuh dinilai dengan kuesioner Falls Efficacy Scale International (FES-I). Lama
rawat dihitung dalam hari. Penilaian hubungan rasa takut jatuh dan lama rawat
menggunakan korelasi Pearson.
Hasil: Didapatkan rasa takut jatuh sedang sebanyak 16% dan rasa takut jatuh
berat sebanyak 84%. Tidak terdapat rasa takut jatuh ringan. Didapatkan korelasi
positif bermakna antara rasa takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut (r=
0,58, p=0,000).
Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara rasa takut jatuh dengan
lama rawat pada usia lanjut.

ABSTRACT
Background: Length of stay in elderly is affected by fear of fall. Fear of fall
could influence elderly life, which further can cause in decreasing activity of daily
living, physical health, and quality of life. The aim of this study was to look the
correlation between fear of fall and length of stay in elderly.
Methods: The study was a cross sectional study which looked at 50 consecutive
elderly patients in geriatric acute ward. Fear of fall was evaluate using Falls
Efficacy Scale International (FES-I). The length of stay was measured by days.
The correlation between fear of fall and length of stay was evaluated using
Pearson Correlation.
Results: 16% fear of fall was moderate and 84 % was severe. None of them was
mild fear of fall. There was a significant positive correlation between fear of fall
and length of stay in elderly (r=0,58, p=0,000)
Conclusions: There was a significant correlation between fear of fall and length
of stay in elderly."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Touhy, Theris A.
St. Louis: Missouri Elsevier/Mosby, 2014
618.97 TOU e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzia Aswin Hadis
"

Psikologi perkembangan adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang dalam sejarahnya selalu peduli, terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak. Kepedulian atau meliorism inilah, (Charlesworth, 1986 dalam Charlesworth, 1992) yang mendorong terlaksananya berbagai penelitian mengenai perkembangan anak, yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan anak dan yang selanjutnya akan meningkatkan kehidupan manusia secara keseluruhan. Dengan demikian, psikologi perkembangan mempunyai tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Upaya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas ini didukung oleh berbagai pendekatan dan trend mengenai perkembangan manusia. Pendekatan perspektif rentang kehidupan (life-span perspective) yang rnerupakan pendekatan ilmiah mutakhir memandang bahwa perkembangan manusia sesungguhnya berlangsung sepanjang rentang kehidupan, mulai dari saat konsepsi sampai dengan saat kematian (Lerner & Hultsch, 1983). Sejalan dengan pandangan ini maka upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia tidak terbatas pada masa kanak-kanak saja tetapi dapat dilakukan pada setiap tingkat usia.

Hadirin yang saya muliakan,

Psikologi perkembangan yang memandang perkembangan manusia itu sebagai perubahan yang terjadi dalam dunia yang juga berubah, menganggap bahwa perubahan haruslah dilihat sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu dimensi waktu, sehingga usia kronologis dan faktor cohort ikut menentukan sifat perubahan itu sendiri.

Berkaitan dengan perubahan tersebut, teori-teori psikologi perkembangan mempunyai tiga tugas utama, yaitu (1) menjabarkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri seseorang (intraindividual) yaitu perubahan pada satu atau beberapa area perilaku, (2) menjabarkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antar pribadi (interindividual) yaitu perubahan dalam hubungan di antara beberapa area perilaku, dan (3) menjelaskan bagaimana sesungguhnya mekanisme perubahan-perubahan itu terjadi serta menemukan cara-cara untuk mengarahkan perubahan-perubahan tersebut sedemikian rupa sehingga, mencapai hasil yang optimal Mattes, Reese, & Nesselroade, 1988; Miller, 1989).

Hadirin yang saya horrnati,

Perkembangan manusia itu sendiri mengandung unsur-unsur kontroversial. Di satu pihak ia ditentukan oleh faktor bawaan, tetapi di lain pihak faktor lingkunganlah yang memegang peranan penting. William Stern dengan teori konvergensinya menyimpulkan bahwa perkembangan merupakan interplay antara faktor bawaan atau disposisi dan faktor kondisi lingkungan yang berlangsung dalam suatu proses (Kreppner, 1992). Karena itu baik sifat maupun perilaku seseorang ataupun variasi sifat dan variasi perilaku seseorang adalah hasil kerja sama antara faktor nature dan nurture. Besaran pengaruh nature atau nurture tidak dapat diukur, tetapi bagaimana kedua faktor tersebut memengaruhi perkembangan manusia, dapat diketahui (Lerner, 1986).

"
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0397
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Supena
"Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik keluarga terhadap kesiapan anak untuk belajar di sekolah dasar, khususnya kesiapan di bidang akademik. Secara operasional, penelitian ingin mengetahui pengaruh kepedulian orang tua terhadap kesiapan belajar anak. Lebih lanjut, penelitian juga ingin mengetahui variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang mempengaruhi kepedulian orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Variabel-variabel tersebut meliputi (1) sikap orang tua terhadap pendidikan, (2) aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi keluarga, (4) tingkat pendidikan ibu, (5) tingkat pendidikan ayah.
Penelitian dilakukan pada akhir tahun akademik 1995/1996 (Mei, Juni, Juli 1996) di enam taman kanak-kanak yang berada di bawah organisasi Aisyiyah di Kota Madya Bekasi. Sampel penelitian berjurnlah 98 orang ( 50% dari seluruh populasi, yang diambil secara acak). Data mengenai kesiapan belajar dikumpulkan melalui tes kesiapan belajar "NST (Nymeegse Schoolbekwaamheids Test)" yang langsung diberikan kepada anak, sedangkan data mengenai sikap, aspirasi, status ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua dikumpulkan melalui angket.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Teknik ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin menemukan pola-pola hubungan atau pengaruh yang bersifat langsung maupun tidak di antara variabelvariabel yang diteliti. Tujuan analisis adalah menguji hipotesis berupa suatu model hubungan sebab akibat yang didasarkan pada kajian teoritik. Analisis diawali dengan pencarian nilai koefisien korelasi di antara variabel-variabel (korelasi matrik). Dengan memanfaatkan data koefisien korelasi kemudian dicari angka koefisien jalur (p). Jalur yang mempunyai nilai koefisien jalur (p) di bawah angka 0,05 dihilangkan, karena dianggap tidak signifikan. Tahap berikutnya adalah menguji model dan menguji konsistensi model dengan data.
Penelitian menghasilkan lima belas kesimpulan, yang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian. Pertama, kepedulian orang tua dalam pendidikan berpengaruh secara langsung terhadap kesiapan anak untuk belajar di SD (p =-0,7419). Kedua, variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh secara langsung terhadap kepedulian adalah sikap orang tua terhadap pendidikan, aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu, masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0,1172, 0,1003, 0,2239 dan 0,1920. Sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh langsung terhadap kepedulian (p = -0,0045). Pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepedulian orang tua, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0.2148). Ketiga, sikap orang tua terhadap pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan aspirasinya mengenai pendidikan anak (r = 0,57). Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap sikap orang ma adalah status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0.1321 dan 0,1082, sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh secara langsung (p = -0,1204). Tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap sikap orang tua mengenai pendidikan, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3069). Keempat, .aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat pendidikan ayah (p = 0,3793), sedangkan variabeI yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi meliputi status ekonomi (p = 0,0274), dan tingkat pendidikan ibu (p = 0,0394 ), masing-masing memiliki nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3038 dan 0,2798. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah, sedangkan status ekonomi berpengaruh terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan variabel sikap terhadap pendidikan. Kelima, tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara langsung terhadap status ekonomi keluarga (p = 0,3746), sedangkan tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung (p = 0,0297), dengan pengaruh tidak langsung total sebesar 0,1348. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap status ekonomi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah. Selain hasil-hasil tersebut, juga ditemukan bahwa tingkat pendidikan ayah ternyata berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan ibu (r = 0,3520).
Hasil-hasil tersebut memberi implikasi bahwa kepedulian orang tua terhadap pendidikan merupakan faktor sangat penting dan utama sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkembangkan kesiapan anak untuk belajaran di sekolah dasar. Sedangkan karakteristik lain dari kehidupan keluarga yang perlu dikembangkan untuk menumbuhkan suasana peduli terhadap pendidikan adalah (1) sikap yang positif terhadap pendidikan, (2) aspirasi yang positif mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi yang mampu menyediakan fasilitas belajar optimal bagi anak, dan (4) pengalaman pendidikan orang tua.
Ada dua hal yang dianggap sebagai kelebihan dari penelitian ini. Pertama, variabel bebas (independent variable) yang dilibatkan dalam penelitian jumlahnya cukup banyak, sehingga banyak informasi hasil penelitian yang diperoleh. Kedua, penggunaan metode analisis jalur (path analysis), sehingga memungkinkan ditemukannya hubungan sebab akibat serta hubungan langsung dan tidak langsung di antara variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan keterbatasan yang dirasakan dalam penelitian ini adalah (1) cakupan sasaran penelitian (populasi-sampel) yang relatif terbatas, dan (2) gambaran kesiapan belajar yang diteliti belum mencerminkan keadaan kesiapan belajar secara menyeluruh dari berbagai aspek perkembangan yang ada pada anak. Penelitian ini memfokuskan kajian pada kesiapan belajar bidang akademik."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Setya Sari
"Penyakit Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 saat ini semakin banyak dialami oleh anak. Prinsip perawatan anak yang berfokus family centered care menuntut orang tua untuk aktif berperan serta dalam mengelola DM tipe 1 pada anak. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi pengalaman orang tua dalam merawat anak DM tipe 1. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif yang melibatkan 7 orang tua sebagai partisipan.
Hasil eksplorasi didapatkan 8 tema, yaitu:
1) tiga fase perubahan respon orang tua,
2) dua fase perubahan respon anak yang dirasakan orang tua,
3) aktivitas orang tua dalam mengelola DM tipe 1 pada anak,
4) penilaian orang tua terhadap pengobatan dengan insulin dan herbal,
5) pola komunikasi dan ketrampilan yang ditunjukkan mempengaruhi persepsi orang tua terhadap tenaga kesehatan,
6) dukungan sosial sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam mengelola DM tipe 1 pada anak,
7) perubahan yang dialami orang tua sebagai perawat utama anak, dan
8) harapan orang tua terhadap anak, dirinya sendiri dan tenaga kesehatan.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu kemampuan orang tua dalam berespon adaptif berpengaruh terhadap pengelolaan DM tipe 1 secara efektif pada anak. Selanjutnya perlu dilakukan eksplorasi kemampuan anak dalam beradaptasi terhadap DM tipe 1 untuk memberikan pemahaman dari segi individu yang mengalami penyakit secara langsung.

Type 1 Diabetes Mellitus (DM) is now increasingly experienced by children. The principle of family centered care requires parents to actively participate in managing diabetes in children and the factors that influence it. Research conducted with the aim to explore the experience of parents in caring for children with type 1 DM. Descriptive phenomenology used in this research design by involving seven parents as participants.
The exploration resulted 8 themes, there are:
1) three-phases of parent?s response,
2) two-phases of children?s response perceived by parents,
3) the activity of parents in managing type 1 DM in children,
4) perception of parents to insulin and herbs,
5) communication patterns and skills shown affected the perception of parents towards health professionals,
6) social support as factor that influence the success in managing type 1 diabetes in children,
7) the changes of lifestyle which experienced by parents as primary caregivers of children, and
8) the expectations of parents of children, themselves and health professionals.
The conclusion is the ability of parents to respond adaptively influence the effectiveness of managing type 1 DM in children. Further exploration about children's adaption to type 1 DM is necessary to provide an understanding from the individual who experience it directly."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>