Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Dewi Putrika
"Polihidroksialkanoat (PHA) yang dihasilkan oleh bakteri merupakan bioplastik yang telah diproduksi secara komersial namun biaya produksinya relatif mahal dibandingkan dengan biaya produksi plastik konvensional (dari industri petrokimia). Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan biaya produksi PHA, diantaranya penggunaan enzim untuk melepaskan PHA dari sel yang mengakumulasinya. Pada penelitian ini digunakan enzim protease yaitu papain dan bromelin. Pseudomonas putida telah digunakan untuk memproduksi PHA, menggunakan sumber karbon minyak sawit mentah yang disaponifikasi (SCPO). Alternatif lain dalam pemisahan biomassa sel dengan pemakaian alum dan CMC. Akan tetapi pemakaian CMC tidak memisahkan dengan baik. Berat PHA yang dihasilkan dari proses pemisahan dengan sentrifugasi sebesar 0.185 g/g biomassa sedangkan PHA dengan penambahan alum sebesar 0.328 g/g biomassa. Identifikasi PHA dilakukan analisis dengan kromatografi gas. Recovery PHA terbaik diperoleh dengan perlakuan lisozim dengan penambahan papain, SDS dan EDTA yaitu sebesar 65%. Perlakuan dengan pemanasan 120 ÂșC ditambah papain, SDS dan EDTA menghasilkan persen recovery sebesar 54%. Perlakuan dengan lisozim yang ditambahkan bromelin, SDS dan EDTA menghasilkan persen recovery yang sama yaitu 54%."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], [2005;2005, 2005]
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlo Jose G. Polii
"ABSTRAK
PT XYZ, yang bergerak di bidang farmasi, membutuhkan suatu metode yang memberikan evaluasi secara menyeluruh terhadap tingkat kemampuan pemasoknya dalam menyediakan material. Pada penelitian ini, metode evaluasi pemasok dibuai dengan menerapkan prinsip Proses Hirarki Analitik (PHA).
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kriteria dan subkriteria dengan cara menyebarkan kuesioner kepada beberapa responden yang berasal dan dalam maupun luar perusahaan. Kemudian dengan krileria dan subkriteria tersebut sebagai elemen hirarki, disusunlah suatu hirarki metocle evaluasi pemasok. Karena terdapat perbedaan kebutuhan antara material bahan baku obat dengan kemasan, maka dibuat dua metode evaluasi yang berbeda Perbedaan terietak pada subkntena ?Sertifikat analisis" yang terdapat pada metode evaluasi pemasok bahan baku.
Ketiga, dengan melakukan perbandingan berpasangan antar elemen hirarki tersebut, dapat ditentukan bobot masing-masing kliteria dan subkriteria meiode evaluasi pemasok. Berdasarkan perhitungan bobot, dapat diketahui bahwa kualitas merupakan pertimbangan utama PT XYZ dalam mengevaluasi pemasok, dilkuti dengan pertimbangan biaya, pengiriman, pelayanan dan terakhir (dengan bobot terkecil) adalah manajemen perusahaan pemasok. Setelah dianggap konsisten, dimana indikatomya adalah rasio konsistensi yang harus lebih kecil atau sama dengan 10%, maka hirarki beserta seluruh elemennya dapat ditentukan sebagai dasar metode evaluasi pemasok.
Hasil uji coba metode evaluasi pemasok menunjukkan metode evaluasi pemasok ini dapat memberikan dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemasok. Dalam penggunaan metode evaluasi pemasok, terdapat beberapa subkriteria evaluasi yang akan lebih mudah dinilai jika terdapat indikator yang ditentukan berdasarkan data kuantitatif pemasok.

"
2001
S50408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tipawan Phetrawech
"ABSTRACT
Re-suspended road dust is an important contributor to ambient particulate matter (PM) particularly in an area where fugitive dust is a dominant emission source. This study evaluated PM-10 emissions as fugitive re-suspended dust from the road network in the Na Phra Lan pollution control zone, Saraburi, Thailand. Emissions of road dust were determined by using the analysis of silt loading and physical characteristics of the roads located in the study area. These data were used together with those emissions from point and area sources in the study area to predict the ambient concentrations of PM-10. AERMOD model was applied to predict PM at various receptor points. Source contribution of each emission group to PM-10 ambient concentrations at each receptor were evaluated. Predicted 24 hours PM-10 concentrations at 8 sites from the total of 23 receptors were higher than the PM-10 ambient air quality standard (> 120 μg/m3). Results revealed that line sources played an important role in contributing to the PM-10 concentrations in this pollution control zone. The highest predicted PM-10 concentration at the receptor was evaluated to have about 71% contribution from mobile source emissions. Therefore, the effort to manage and control emissions of re-suspended road dust could be strengthen for further success of the air pollution control in this area."
Pathum Thani: Thammasat University, 2017
607 STA 22:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this research has been to examine the utilization of hydrolysed sago starch as main substarte to produce PHA by Ralstonia eutropha using fed batch cultivation method......."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Franky K. Koraag
"Pemeliharaan pembangkit listrik harus dilakukan dalam durasi yang direncanakan. Perpanjangan durasi pemeliharaan tidak hanya berdampak pada kinerja perusahaan pembangkit tetapi juga mempengaruhi pengoperasian sistem kelistrikan yang dilakukan oleh operator sistem. Oleh karena itu penting untuk mengetahui risiko-risiko utama dan urutan prioritasnya sehingga mitigasi dapat dilakukan. Mitigasi ini dapat meningkatkan efektivitas pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Muara Karang Blok 1, Jakarta. PLTG ini diproduksi oleh General Electric dengan jenis turbin gas MS9000. Dalam studi ini identifikasi risiko dilakukan dengan mempelajari riwayat pemeliharaan selama 10 tahun terakhir. Selain itu, pendapat juga diminta dari para ahli yang berpengalaman dalam memelihara pembangkit listrik ini. Analisis risiko menggunakan metode matriks risiko untuk menyaring risiko yang telah diidentifikasi. Output dari matriks risiko ini adalah risiko-risiko utama yang harus dimitigasi. Selanjutnya untuk memprioritaskan risiko-risiko utama tersebut, metode Proses Hirarki Analitik (PHA) digunakan dengan bantuan responden ahli. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan risiko-risiko utama dengan urutan prioritasnya mulai dari retak pada flexible lead rotor generator, temuan kerusakan pada nozzle tingkat pertama, ketidaksesuaian hasil perbaikan part turbin, kegagalan sistem pelumasan bearing generator, tingkat curah hujan tinggi , part pengganti nozzle dan bucket datang terlambat, load tunnel terbakar, kebocoran H2 dari bushing / bracket generator, accessories gear baru tidak standar, kerusakan part torque converter, dan kebocoran saluran bahan bakar minyak saat start up PLTG
Maintenance of power plants must take place within the planned duration. Extension of maintenance duration not only has an impact on the performance of the generating company but also affects the operation of the electricity system implemented by system operator. Therefore it is important to know the main risks and the order of priorities so that mitigation can be done. This mitigation can improve effectiveness of maintenance. This research was conducted at Muara Karang Gas Turbine Power Plant Block 1, Jakarta. The gas turbine is manufactured by General Electric with the type of MS9000 gas turbine. In this study, risk identification is done by studying the maintenance history of the last 10 years. In addition, opinions were also asked from experts who were experienced in maintaining this power plant. Risk analysis uses a risk matrices method to filter out the risks that have been identified. The output of this risk matrices is ​​the main risks that must be mitigated. Next to prioritize the main risks, the AHP method is used with the help of expert respondents. In the end this research produced the main risks in the order of priorities starting from cracks on flexible lead of generator rotor, damage findings at the first stage nozzle, incompatibility results of turbine parts repair, failure of the generator bearing lubrication system, high rainfall rate, replacement part of nozzle and bucket arrive late, load tunnel is burning, H2 leakage from generator bushing/bracket, new accessories gear is not standard, damage of torque converter part, and leakage of fuel oil line at startup of the Gas Turbine Power Plant"
2019
T53331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library