Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nada Anisa Purnamaputri
"ABSTRAK
Polusi plastik menjadi masalah lingkungan yang semakin serius dan banyak dorongan dari berbagai pihak untuk memberhentikan pemakaian plastik sekali pakai dan plastik non-biodegradable. Polyhydroxyalkanoate (PHA) adalah termoplastik biodegradable dan bioderived yang menunjukkan potensi besar sebagai pengganti untuk plastik yang selama ini digunakan dalam berbagai aplikasi. Pasar PHA saat ini memiliki pasokan yang terbatas, padahal ini adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan pasar plastik biodegradable dan bioderived yang berkembang ini. Fasilitas manufaktur untuk memproduksi 5000 ton per tahun PHA bioplastik dari jus tebu harus didesain. Berbagai proses pembuatan dievaluasi untuk menentukan proses yang paling cocok untuk aplikasi ini. Kultur murni Ralstonia eutropha adalah bakteri yang direkomendasikan untuk menghasilkan polimer PHA karena menghasilkan produk akhir yang banyak, stabil secara genetik, cocok untuk bahan baku sari tebu dan mampu menghasilkan PHB dan PHV, yang merupakan persyaratan ketat dalam laporan singkat proyek. Keseluruhan pabrik dibagi kedalam lima bagian terpisah: pra-pengolahan bahan baku, fermentasi, ekstraksi PHA, pemurnian dan peletisasi PHA, serta pemulihan aseton-air. Dalam tugas akhir ini, desain peralatan proses pemurnian dan peletisasi diselidiki lebih lanjut. Bagian pemurnian dan peletisasi bertujuan untuk mengendapkan PHA, mengeringkan dan membentuk produk padatan akhir sehingga menjadi produk PHA yang berbentuk pelet dengan diameter 3 mm. Dampak lingkungan telah diminimalisir semaksimal mungkin terutama dalam mencegah pelepasan aseton. Emisi debu, kebisingan, bau, dan gas buang adalah beberapa dari dampak lingkungan potensial yang diidentifikasi dan perlu dikelola secara efektif untuk mencegah kerusakan lingkungan.

ABSTRACT
Plastic pollution is becoming an increasingly serious environmental issue and there is a growing push to phase out single use and non-biodegradable plastics. Polyhydroxyalkanoate (PHA) is a biodegradable and bioderived thermoplastic that shows great potential as a cost-effective replacement to the existing plastics in a variety of applications. The market is currently supply constrained and it is an opportune time to capitalize on this expanding market. A manufacturing facility to produce 5000 tonnes per annum of PHA bioplastic from sugarcane juice is to be designed. A range of manufacturing processes were evaluated to determine the most suitable process for this application. A pure culture of Ralstonia eutropha was the recommended bacteria to produce the PHA polymers as it is high yielding, genetically stable, suited to cane juice feedstock and capable of producing both PHB and PHV, which is a strict requirement in the project brief. The overall plant was split and designed in five separate sections: feedstock pre-treatment, fermentation, PHA extraction, PHA purification and palletization, as well as acetone-water recovery. In this paper, the purification and palletisation process equipment designs are further investigated. The purification and pelletising section is responsible for precipitating the PHA, drying and forming the final solid product. Environmental impacts have been minimised as much as possible with a particular focus on preventing acetone from being discharged. Dust, noise, odor, and flue gas emissions are among some of the potential environmental impacts identified that will need to be managed effectively in order to prevent environmental harm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinah
"Plastik yang banyak digunakan saat ini bersifat nonbiodegradable, sehingga limbah plastik menjadi sulit dihancurkan dan menjadi polutan. Upaya untuk mengatasi masalah limbah plastik adalah dengan membuat material plastik yang mudah diuraikan oleh alam. Polyhydroxybutyrate (PHB) adalah salah satu jenis plastik biodegradable yang ramah lingkungan. PHB dapat dihasilkan oleh bakteri pada saat fermentasi.
Pada penelitian ini proses fermentasi menggunakan bakteri Bacillus cereus strain suaeda B-001. Sumber karbon yang digunakan dalam fermentasi adalah glukosa murni dan hidrolisat tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS diubah menjadi gula reduksi melalui proses hidrolisis asam. Selanjutnya pembentukkan PHB dengan fermentasi menggunakan hidrolisat TKKS sebagai sumber karbon. Kemudian ekstraksi PHB dari dalam sel biomass untuk mendapatkan PHB murni.
Hasil penelitian pada sumber karbon glukosa murni 15 g/L mendapatkan berat sel kering (CDW) sebesar 2,62 g/L dan kadar PHB sebesar 43,1 %CDW. Sedangkan pada sumber karbon hidrolisat TKKS 14,3 g/L menghasilkan berat sel kering sebesar 2,5 g/L dan kadar PHB 40 %CDW. Hasil analisa FTIR dan H NMR terhadap produk PHB menunjukkan gugus fungsi dan struktur yang mirip dengan PHB standart. Hasil analisis dengan DSC didapatkan PHB mempunyai titik leleh pada 171,52 oC, temperatur transisi pada -17,37 oC dan ΔH sebesar 105,16 J/g.

The effort to overcome the problem of plastic waste is to make plastic material that is easily broken down by nature. Polyhydroxybutyrate (PHB) is one type of biodegradable plastic that is environmentally friendly. PHB can be produced by bacteria during fermentation.
In this study the fermentation process uses Bacillus cereus strain suaeda B-001. The carbon sources used in fermentation are pure glucose and oil palm empty fruit bunches (OPEFB) hydrolyzates. OPEFB is converted into reducing sugars through an acid hydrolysis process. Furthermore, the formation of PHB by fermentation using OPEFB hydrolyzate as a carbon source. Then extraction of PHB from biomass cells to obtain pure PHB.
The results of experiment using 15 g/L of pure glucose as a carbon source obtained dry cell weight (CDW) of 2.62 g/L and accumulated PHB of 43.1% CDW. Whereas if using OPEFB hydrolyzate 14.3 g / L as a carbon source produced CDW of 2.5 g/L and accumulated PHB of 40% CDW. The results of FTIR and H NMR analysis of PHB products show functional groups and structures similar to standard PHB. Analysis with DSC found the melting point of PHB at 171.52 oC, the transition temperature of PHB at -17.37 oC and PHB had ΔH 105.16 J/g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2616
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this research has been to examine the utilization of hydrolysed sago starch as main substarte to produce PHA by Ralstonia eutropha using fed batch cultivation method
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library