Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Tri Wibowo
"Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk merancang, membuat dan menganalisis sistem Smart Monitoring Room dengan mengunakan Sensor PIR (Passive Infrared), Sensor LDR (Light Dependent Resistor), Mikrokontroler Arduino, dan Router dengan sistem operasi OpenWrt. Sistem ini berfungsi untuk memantau kondisi ruangan dengan fungsi khusus hasil pemantauan ditampilkan dalam bentuk web interface. Untuk menjalankan sistem dapat menggunakan mode otomatis dan mode manual.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa jangkauan maksimal sistem untuk menangkap objek yang bergerak adalah 7 meter. Semakin jauh jarah objek ke perangkat, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi objek tersebut. Sedangkan resource perangkat keras minimal yang dibutuhkan untuk melakukan proses pemantauan adalah 28,8 MB RAM router, 100 MHz Prosesor router, dan 32,646 byte flash memory mikrokontroler. Selain itu tegangan listrik yang dibutuhkan untuk mengaktifkan perangkat adalah 5 volt dan arus listrik minimal 3 ampere.

This final project presents our work on designing making and analyzing Smart Monitoring Room system using PIR Passive Infrared sensor LDR Light Dependent Resistor sensor Arduino Microcontroller and Router with Open WRT Operation system The system is used to monitor room condition and the result will be displayed using web interface The system can be run using automatic mode and manual mode
Based on the test result the maximum system range for getting the moving object is 7 meters The further the object is the longer the time needed to detect that object The minimum hardware requirement for the monitoring process is a 28 8 MB RAM router 100 MHz Prosesor router and 32 646 byte flash memory Microcontroller The voltage needed to activate the system is 5 volts and the minimum current is 3 amperes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardani Murad Husain
"ABSTRAK
Dalam situasi krisis ekonomi seperti sekaiang ini, sektor usaha yang masih
cukup menarik dan sangat menjanjikan di antaranya adalah usaha perkebunan
kelapa sawit. Sektor ini termasuk yang diminati oleh investor untuk melakukan
investasi baik dalain bentuk Penanaman Modal Daiam Negeri (PMDN) ataupun
penanaman Modal Asing (PMA). Muka - muka baru dalam investasi tersebut
terutama muncul dari perusahaan industri kehutanan yang mengkonversi Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) menjadi area perkebunan kelapa sawit dan tanaman
keras lainnya. Demikian juga dengan PT. WLK yang berlokasi di Kabupaten
Banggai, Sulawesi Tengah.
Perusahaan ini berencana untuk membuka perkebunan kelapa sawit mulal buJan
Desember 1997 hingga Desember 2000 dengan pola Perkebunan inti Rakyat
(PIR) yang merupakan perkebunan dengan pola kemitraan antara PT. WLK
sebagal perusahaan inti dengan petani plasma yang tergabung dalam wadah
Koperasi Tani usaha. Luas lahan yang direncanakan awal dibuka seluas 12,000
Ha terdiri atas 6,000 Ha Jahan inti dan 6,000 Ha lahan plasma yang tersebar di 5
wilayah di Bauggai yaftu Toil, Pandauke, Bantayan, Baturube dan Pasir Lamba.
Diharapkan pada tahun 2001, perkebunan sudah mencapai tahap menghasilkan
Tandan Buah Segar.
Pembangunan perkebunan kelapa sawit ini bersumber dari pinjaman kredit bank
dari modal sendiri dengan proporsi sebesar 57%:43%. Direncakan kredit investasi
Perbankan dengan bunga nominal 14% dapat dicairkan pada bulan September
2001. Sedangkan patokan nilai tukar rupiah pada awal perencana ditetapkan
sebesar Rp 4650,00.
Namun dalarn perkembangan Sepanjang akhìr tahun 1997 hingga akhir 2000
seiring dengan perubahan kondisi lingkungan ekonomi makro, beberapa kondisi
yang telah ditetapkan pada awal perencanaan tidakiah berjalan seperti yang
direncanakan.
Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan perkebunan sesuai
dengan kondisi pada awal perencanaan yaitu Desember 1997 dan mengevaluasi
kembali pada Desember 2000 berdasarkan perubahaan kondisi eksternal dan
internal perkebunan yang terjadi selama 3 tahun proyek berjalan.
Penilaian kelayakan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
yang sudah dikenal seperti Net Present Value, Internal Rate of Return dan
Payback Period Horison period dalam penilaian perkebunan adalah 25 tahun
sedangkan cost of capital yang digunakan sebagai discaunt rate dalam
penghitungan net present value diperoleh dan weighted cost of capital
perkebunan Sedangkan penghitungan return of equi(y dan perkebunan
menggunakan metode Capital Asset Pricing Models dengan nilai beta dan
Perusahaan sejerns dengan PT. WLK yaltu PT. Bakii Sumatra Plantation yang
sama ? sama bergerak di bida.ng perkebunan kelapa sawit.
Sedangkan kondisi ? kondisi yang mengalami perubahan adalah dari
internal adalah pertama, penarikan kredit investasi KKPA dan Bank Danamon
Indonesia oleh perusahaan inti dan plasma yang direncanakan Desember 1997
mengalami keterlambatan realisasi hingga September 2000. Kedua luas Iahan
yang terealisasi sampal dengan Desember 2000 adalah 8.149,80 Ha dari 12,000
Ha yang direncanakan semula. Ketiga, base cost pada awal perencanaan
diperkirakan hanya Rp 4.855.442,00/Ha namun dalam kenyataannya
membengkak menjadi Rp. 13.918.620,00/Ha yang berarti mengalami kenaikan
lebib dari 300% terutama disebabkan oleb naiknya harga pupuk, pestisida dan
upah minimum regional Sulawesi Tengah. Sedangkan dari kondisi eksternal
adalah pertama, nilal tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika pada saat
studi kelayakan pertama (November 1997) adalah Rp 4.650,00 sedangkan pada
Desember 2000 sudah mencapai Rp. 8.600,00. Kedua, harga pasaran dunia untuk
minyak sawit (FOB) pada saat awal perencanaan digunakan asumsi
USS420,50/MT tahun 1997 kemudian meningkat menjadi US$46610/MT tahun
2000 dan akhìrnya US$47510/MT tahun 2001 dan seterusnya sedangkan dalam
kenyataannya pada Desember 2000 barga CPO berada pada US$300,00.
Berdasarkan hasil analisa net present value perkebunan pada awal perencanaan
yaitu Desember 1997, dengan cost of capital proyek sebesar 14,66% maka net
present value perkebunan adalah Rp 46.031,05 juta dan internal rate of return
adalah 18,48% masib di atas cost of capital.
Sedangkan berdasarkan kondisi internal pertama yaitu keterlambatan penarikan
KKPA, maka nilai proyek (dengan asumsi cateris paribus) menjadi Rp 51.736,78
juta atau meningkat Rp 5.705,72 juta sedangkan internal rate of return
perkebunan meningkat 0,8% menjadi 19,28%.
Berdasarkan kondisi internal kedua yaitu realisasi luas lahan hanya 67,92% yaìtu
8.149,8 Ha namun ternyata menyebabkan net present value perkebunan menjadi
Rp 102.405,16 atau meningkat Rp 56.374,11 juta sedangkan IRR meningkat
hampir 5,43% menjadi 23,91%.
Dilihat dari kondisi internal ketiga yaltu kenaikan base cose dari Rp
4,855,44100/Ha menjadi Rp 13.918.620/Ha menyebabkan net present value
perkebunan turun sebesar Rp 137.319,51 juta menjadi negatif Rp 91.288,46 juta
sedangkan IRR turun 8,37% menjadi 10,11% sehingga menyebabkan proyek ini
menjadi tidak layak.
Sedangican berdasarkan kondisi eksternai pertama yaltu depresiasi niiai tukar
rupiah dari Rp 4.650,00 pada Desember 1997 menjadi Rp 8.600 pada Desember
2000 memperbesar net present wilue perkebunan nienjadi Rp 290.480,54 atau
bertambah Rp 244449,49 juta sedangkan InternaI rate of return perkebunan
nieningkat 14,36% menjadi 32,84%.
Terakhir berdasarkan kondisi eksternal kedua yaitu penurunan harga pasar CPO
yang awalnya diasumsikan US$ 420,5/MT CIF Malaysia namun pada buJan
Desember 2000 menjadi hanya US$ 300/MT CIF Malaysia sehingga
mengakibatkan net present value perkebunan turun drastis sebesar Rp 127.128
juta menjadi negatif Rp 81.096,98 juta sedangkail IRR turun 12,39% menjadi
6,09% dengan kata lain menyebabkan proyek ¡ni menjadi tidak layak.
Dengan asumsi bahwa nilai covarian adalah negatif maka secara keluruhan
berdasarkan perubahan kondisi di atas maka nilai proyek perkebunan kelapa sawit
PT. WLK adalah secara akumulatif sebesar Rp 272.237,03 juta sedangkan
internal rate of return rata ? rata menjadi 18,45% sehingga dengan kata lain
proyek perkebunan kelapa sawit PT. WLK per Desember 2000 masih dianggap
layak untuk diteruskan.
"
2001
T2391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heranudin
"Aspek keamanan sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan saat ini. Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem keamanan ruangan berbasis mikrokontroler AT89C51 yang menggabungkan beberapa teknologi seperti penggunaan sensor Passive Infra Red (PIR), sistem Radio Frequency Identification (RFID), maupun sistem telepon seluler Global System for Mobile Comunication (GSM) sehingga didapatkan sistem keamanan yang mampu bekerja optimal.
Sistem keamanan ini menggunakan beberapa sensor untuk mendeteksi keberadaan penyusup antara lain PIR, magnetic switch, dan laser beam. RFID digunakan sebagai akses masuk ruangan. Perangkat output yang digunakan sebagai peringatan adalah adalah sirine, lampu dan telepon seluler. Rangkaian pengendali untuk semua perangkat keras yang digunakan adalah sistem mikrokotroler AT89C51. Perangkat lunak yang digunakan adalah asembler untuk mikrokontroler AT89C51 dan program PDU converter untuk pengubah data SMS.
Pada skripsi ini telah berhasil dibangun sebuah sistem keamanan dengan prinsip kerja apabila ada penyusup atau orang yang tidak mempunyai RFID tag sebagai akses masuk ke dalam ruangan maka sistem akan mengaktifkan peringatan/alarm dengan membunyikan sirine, menyalakan lampu dan melakukan pemanggilan serta mengirimkan SMS peringatan ke nomor telepon tertentu.

Nowadays, security aspect is strongly required in various fields. This final project design and build a room security system based on AT89C51 microcontroller. The system combines some technologies such as the use of Passive Infra Red (PIR) sensor, Radio Frequency Identification (RFID) system, and also Global System for Mobile Communication (GSM) telephone system. The purpose of the system is to get an optimal security system for protect the room.
This security system applies some sensors to detect existence of intruder such as PIR, magnetic switch, and laser beam. RFID applied as room entry access. Output peripheral that applied in alert are sirene, lamp and cellular phone. A controller circuit for all hardware is AT89C51 microcontroller system. Software assembler is applied for AT89C51 microcontroller and PDU converter program to convert SMS data.
At this final project has successfully built a security system which work if there is an intruder or a man that has not a RFID tag as access entry comes into the room then system will activate alarm by sounding a sirene, turns on the light and makes a call and sends SMS alert to a certain telephone number.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cicik Pratiwi
"Salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit adalah melalui kebijakan dimana perusahaan besar wajib membangun kebun untuk petani dalam bentuk Perusahaan Inti Rakyat (PIR). Salah satu bentuk PIR yang telah ada adalah PIR Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (PIR KKPA), yang merupakan bentuk kemitraan antara perusahaan dan petani plasma dalam melalui koperasi. Namun dilain pihak masih banyak petani yang melakukan usaha perkebunan kelapa sawit secara mandiri.
Penelitian ini menganalisis pengaruh partisipasi petani dalam program PIR KKPA terhadap tingkat pendapatan usaha tani. Selain itu pengaruh dari beberapa variable social ekonomi lain juga dianalisis antara lain variable produksi, biaya - biaya, partisipasi penyuluhan dan tingkat pendidikan. Dengan mengambil sample sebanyak 40 petani PIR KKPA dan 60 petani Mandiri di Kecamatan Tempilang, penelitian ini menemukan bahwa petani yang berpartisipasi pola PIR KKPA memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada yang tidak. Selain itu variable produksi, biaya pupuk dan partisipasi penyuluhan signifikan mempengaruhi pendapatan usaha tani kelapa sawit.

One of the government's effort in improving the welfare of oil palm farmers is through requiring large companies to establish plantations for farmers in the form of Nucleus Estate Smallholders (NES). One form of NES existing recently is the NES Primary Cooperative Credit to the Members ( NES PCCM ), which is a form of partnership between the company and farmers through the cehycle of cooperative. But there are still many farmers who operate the farm on their own.
This study aims to analyze the effect of farmers participation in the program NES program their farm income. Additionally it also analyzes the effect of several socio-economic variables such as production, cost, training participation and level of education. By taking a sample of 40 NES participant farmers and 60 nonparticipant or independent farmers in District Tempilang, the study found that farmers who participate in NES has a higher income than those who did not participate. Other variables, such us production, cost for fertilizer and training participation are also significant in affecting the income level of the oil palm farms ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Anggia Putri
"Penurunan kinerja memori spasial pada lansia mempengaruhi ruang gerak lansia ketika beraktivitas di rumah. Permasalahan memori spasial lansia akan membuat lansia kesulitan mengingat lokasi objek. Hal tersebut dapat menghambat lansia ketika ingin melakukan pengaturan terhadap objek pada ruang. Hal ini dikarenakan terjadinya penambahan pola gerak yang akan membuat ruang gerak lansia semakin meluas. Kehadiran PIR Motion Sensor Technology yang dapat melakukan pengaturan otomatis dengan mengirim sinyal perintah kepada berbagai perangkat pintar maupun perangkat elektronik rumah tangga biasa akan memudahkan pekerjaan lansia dalam melakukan pengaturan objek. PIR Motion Sensor dapat mendeteksi kehadiran lansia melalui gelombang radiasi inframerah yang dipancarkan tubuh lansia saat bergerak. Pengaturan otomatis pada PIR Motion Sensor membuat lansia tidak perlu kesulitan dalam menggunakan memori spasialnya untuk mencapai objek yang ingin dilakukan pengaturan. Hal tersebut akan membuat ruang gerak lansia menjadi lebih kecil karena tidak adanya penambahan pola gerak untuk mencapai objek.
......The decrease of spatial memory performance among the elderly affects the movement space of the elderly when engaging in activities at home. Spatial memory issues in the elderly can make it difficult for them to remember object locations. This thing can hinder the elderly when they want to arrange objects within a space. This is due to the increase in movement patterns that would expand the movement space for the elderly. The presence of PIR (Passive Infrared) Motion Sensor Technology, which can provide automatic control by sending command signals to various smart devices and household electronics, can facilitate the elderly in object arrangement tasks. PIR M otion Sensor can detect the presence of the elderly through the infrared radiation emitted by their bodies when they move. The automatic control feature of the PIR Motion Sensor eliminates the need for the elderly to rely on their spatial memory to reach objects for adjustment. Consequently, the movement space for the elderly becomes smaller since there is no need for additional movement patterns to reach the objects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny
"Tujuan utama pembangunan perkebunan dengan pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) adalah untuk meningkatkan pendapatan petani anggotanya melalui pola intensifikasi yang ditransfer oleh perusahaan inti kepada petani plasma berupa teknologi baru, permodalan serta inovasi dalam manajemen, kelembagaan, pengolahan dan pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pendapatan bersih usaha tani kelapa sawit petani Anggota Perusahaan Inti rakyat (PIR) atau petani plasma dengan petani swadaya yang memiliki karakteristik lahan dan rentang usia tanaman yang sama. Analisis komparasi juga dilakukan pada setiap unsur pendapatan usaha tani seperti produksi, harga, berbagai biaya, dan informasi kualitatif terkait perilaku petani swadaya dan plasma dalam pengelolaan kebunnya.
Penelitian ini menemukan bahwa pendapatan usaha tani petani plasma lebih besar dari pendapatan usaha tani petani swadaya. Jika dilihat dari unsur-unsurnya, perbedaan juga terlihat pada biaya, produksi, dan harga jual. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku petani terkait pengelolaan kebun berhubungan dengan produksi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pendapatan usaha tani yang dihasilkan.

The main purpose of plantation development through the scheme of Nucleus Estate Smallholders (NES) is to increase farmers' income through intensification process managed by plantation company to farmers in the form of technology transfer and proving access to capital as well as innovation in management, institutional, processing and marketing. This study aims to analyze and compare the net income of Nucleus Estate Smallholders (NES) participant and non participant farmers with the same land characteristic and age range of the plants. Comparative analysis is also implemented on each element of farm income such as production, price, cost, and qualitative information related to the behavior of farmers in operating and managing of their farm.
This study found that Nucleus Estate Smallholders (NES) participant farmers have higher income than the non participant farmers. The differences is also found on the cost, production, and sale price. This indicates that the different behavior of farmers in operating and managing their farm is related with the production level, which in turn will affect the level of farm income."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library