Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Sari Murni
Abstrak :
Latar belakang: PLI awalnya dilakukan pada tahun 1981 untuk mengatasi kasus-kasus klinis seperti keguguran berulang dan meningkatkan keberhasilan In-Vitro Fertilization (IVF) di beberapa negara. PLI menstimulasi dan mengaktifkan imunotoleran pada sistem imun ibu. Toleransi imun pada ibu dibutuhkan untuk terjadinya konsepsi. Keseimbangan Th1/Th2 dan Treg berperan penting dalam kehamilan. Kejadian ASA pada pasangan infertil sebanyak 10-30%. Keberhasilan PLI dalam mengatasi kasus-kasus klinis dan menurunkan ASA telah terbukti, namun mekanisme imun yang terjadi setelah pemberian PLI belum diketahui. Penelitian ini ingin mengetahui mekanisme imun yang terjadi setelah PLI pada perempuan dengan infertilitas yang tidak terjelaskan dengan melakukan analisis terhadap ASA, IL6, IL10, IFNγ, IDO, dan populasi sel Treg CD4+CD25+Foxp3+. Metode: Desain penelitian ini adalah analitik observasional. Penelitian dilaksanakan di RSIA Sayyidah Jakarta pada bulan Juni 2018 s.d April 2019. Sampel penelitian ini adalah 16 perempuan infertil tidak terjelaskan dengan titer ASA > 1:128. Hasil: PLI dapat menurunkan ASA. Rasio kenaikan persentase sel Treg  CD4+CD25+FoxP3+ yang tinggi setelah 6 kali PLI lebih besar (50%) dibandingkan 3 kali PLI (20%) namun belum ditemukan pengaruhnya secara bermakna terhadap frekuensi PLI. Kenaikan rasio IL10 post/awal penelitian yang tinggi lebih besar (75%) pada kelompok dengan persentase penurunan titer ASA sedikit dibandingkan pada kelompok persentase penurunan titer ASA banyak (11,1%), hal ini berbanding terbalik dengan hipotesis. Tidak terdapat perbedaan bermakna rasio IL6 (p 0,089), IFNγ (p 0,959), dan IDO post/awal penelitian dengan persentase penurunan titer ASA setelah PLI. Kenaikan IFNγ yang tinggi diikuti oleh kenaikan rasio IDO post/awal penelitian dan kenaikan persentase populasi sel Treg CD4+CD25+FoxP3+. Simpulan: PLI menurunkan ASA pada perempuan dengan infertilitas tidak terjelaskan. Terdapat kenaikan rasio populasi sel Treg CD4+CD25+FoxP3+ setelah PLI namun kenaikan rasio populasi sel Treg CD4+CD25+FoxP3+ belum ditemukan pengaruhnya secara bermakna terhadap frekuensi PLI. Tidak didapatkan peningkatan IL10, IL6, IFNγ dan kadar IDO setelah penurunan ASA pada perempuan infertilitas tidak terjelaskan yang mendapatkan PLI. Terdapat korelasi antara kadar IFNγ, IDO, dan populasi sel Treg
Background: PLI is firstly introduced in 1981 to treat clinical cases such as recurrent misscarriage or increase success rate of IVF in various countries. PLI stimulate and activate immunotolerancy to maternal immune systems. Maternal immune tolerancy is required for conceptions. Th1 and Th2 balance ratio and Treg play role during pregnancy. ASA occured in 10-30% of infertility couples. PLI successness to overcome clinical cases and decrease ASA has been demonstrated. However, immune mechanism after PLI treatment were remained unclear. This research aim to understand immune mechanism after PLI in female with unexplained infertility by analyzed ASA, IL6, IL10, IFNγ, IDO, Treg CD4+CD25+Foxp3+ cells populations. Methods : This research using observational analysis. The research were conducted in RSIA Sayyidah Jakarta from Juni 2018 to April 2019. Samples were 16 female with unexplained infertility with ASA titre > 1:128. Result: PLI can decrease ASA. Increase ratio of Treg CD4+CD25+FoxP3+ percentages was higher after 6 times of PL1 (50%) compared to 3 times of PLI (20%). However no significant effect to PLI frequencies observed. Increase ratio of IL10 at post/early research was higher (75%) in groups with moderate decrease of ASA titre compared to groups with significant decrease of ASA titre (11%), this is contradictive to the hypothesis. No significant differences of IL6 (p 0.089), IFNγ (p 0.959), and IDO at post/early of this research with decrease ASA titre percentages after PLI. A significant increase of IFNγ were followed by increase ratio of IDO at post/early research and increase percentages of Treg CD4+CD25+FoxP3+. Conclusion: PLI can decrease ASA in female with unexplained infertility. Increase ratio of Treg CD4+CD25+FoxP3+ populations were observed after PLI. However, the effect to PLI frequencies were not observed. No increase of IL10, IL6, IFNγ dan IDO level after decrease of ASA in female with unexplained infertility that received PLI. Correlations of IFNγ , IDO, and Treg populations was founded.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrina Auliya
Abstrak :
ABSTRAK
Dampak dari krisis energi dengan semakin menipisnya persediaan bahan bakar minyak, merangsang masyarakat untuk mengeksplorasi sumber-sumber energi baru. Salah satu sumber energi alternatif tersebut adalah biodiesel yang berasal dari minyak nabati, lemak binatang atau minyak bekas melalui transesterifikasi dengan alkohol.

Biodiesel merupakan bahan bakar motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya metil ester). Pada penelitian ini senyawa metil ester dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak jarak dan metanol menggunakan katalis padatan basa ã-Al2O3 yang ditambah Poli Etilen Glikol 6000 kemudian ditingkatkan kebasaannya dengan penambahan K2CO3 yang divariasikan sebesar 10%, 15% dan 20% berat ã-alumina. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan variasi waktu 1 jam dan 2 jam, variasi suhu 70°C, 80°C dan 90°C sedangkan variasi untuk perbandingan mol minyak jarak dengan metanol adalah 1:4,5 dan 1:6.

Katalis hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan X-Ray Difraction (XRD). Hasil konversi maksimum dengan bantuan katalis 10% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 57,67% pada 1 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, suhu reaksi 80°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:4,5, dengan katalis 15% K2CO3/ ã-Al2O3 sebesar 51,75% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi suhu reaksi 70°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:4,5 sedangkan dengan katalis 20% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 57,76% pada 2 jam reaksi, suhu reaksi 70°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:6.
2008
S30528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, A. Betsy
Abstrak :
RINGKASAN Meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya kualitas hidup merupakan pendorong untuk semakin pesatnya pembangunan. Kegiatan industri merupakan salah satu di antara kegiatan pembangunan yang ada. Namun apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif antara lain pencemaran lingkungan serta pengurasan sumberdaya. Industri minuman ringan PT PLI telah beroperasi cukup lama, namun Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) belum beroperasi sebagaimana mestinya sehingga masih menyumbang sejumlah kandungan bahan organik ke badan air penerima (BAP). Selain itu yang tidak kalah pentingnya bahwa upaya minimisasi bahwa upaya minimisasi limbah belum dilaksanakan sehingga terjadi pemborosan sumber daya air dan gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk minimisasi limbah serta mendapatkan teknologi yang sesuai untuk pengolahan limbah cair yang terjadi. Lingkup kajian penelitian adalah Pelaksanaan Audit pemakaian gula dan air sebagai bahan baku utama dan dilanjutkan dengan pengujian teknik pengolahan limbah cair yang terbentuk. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang ditunjang dengan penelitian eksperimental. Hipotesis Kerja : 1. Ada pengaruh upaya minimisasi limbah terhadap jumlah penggunaan bahan baku khususnya air dan gula. 2. Jika pengolahan limbah dilakukan maka kandungan bahan pencemar dalam limbah cair akan turun. Metode penelitian yang dilakukan meliputi 3 tahap yaitu (1) Penelitian Pendahuluan, (2) Audit Limbah dan (3) Percobaan Pengolahan Limbah Penelitian pendahuluan menghasilkan gambaran kandungan pH, SS, BCD, COD dan bahan organik dari berbagai discharge point. Diperoleh pula semua informasi yang diperlukan untuk Audit limbah. Percobaan Pengolahan Limbah dimulai dengan uji pendahuluan untuk menentukan dosis koagulan dan dilanjutkan dengan percobaan koagulasi dan sedimentasi. Analisis Data: dengan uji-t untuk melihat perbedaan kandungan limbah cair. Dari hasil penelitian ternyata bahwa yang menjadi masalah adalah : 1. Kandungan BOD dan COD limbah yang melebihi Baku Mutu. 2. Pengelolaan yang kurang baik sehingga menimbulkan pemborosan sumberdaya air dan gula pada hampir semua satuan operasi yang keseluruhannya mencapai 402,86 l air dan gula sebanyak 68,24 kg sehari yang bernilai Rp. 2.759.814,50 sebulan. Jika dilakukan upaya penggunaan kembali (reuse) minuman yang biasanya dibuang, menjadi bahan yang dapat diproses ulang maka akan menghemat sebanyak 249,04 l. air dan 18,16 kg gula setiap hari atau senilai Rp. 745.078,00 sebulan. Daur ulang air limbah juga dapat dilakukan, untuk memanfaatkan kembali limbah sebanyak 353,63 M3 setiap hari sebagai masukan bagi proses pencucian botol dalam washer. Pengolahan limbah yang dipilih berdasarkan karakteristik limbah dan BOD / COD < 0,4 adalah dengan cara Fisik-Kimia dengan koagulasi flokulasi dan sedimentasi. Hal ini terjadi karena kandungan bahan organik yang mudah diurai secara biologis (biodegradable) ternyata rendah. Untuk tujuan ini dosis yang paling sesuai adalah penggunaan koagulan Ca(OH)2 10% dan FeSO4 10% masing-masing 10 ml untuk setiap 1 limbah cair pada pH = 7 Pendimensian IPLC berdasarkan debit limbah : 1. Bak penampungan : panjang = 5 M, lebar 5 M dan tinggi (kedalaman) = 2,5 M 2. Tangki koagulasi : panjang = 0,33 M, Iebar = 0,33 M dan tinggi = 0,6 M 3. Tangki sedimentasi : panjang = 4 M, lebar = 4 M dan tinggi = 1,5M Tenaga listrik yang dibutuhkan dalam Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) adalah : 1. Pengadukan di Tangki Koagulasi = 1,548 KWH 2. Pengadukan di Tangki Flokulasi = 3,816 KWH Dengan kondisi limbah seperti ini diperlukan biaya mengoperasikan Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) sebesar Rp. 7.786.844,50 yang meliputi biaya tenaga listrik, pengadaan bahan kimia (koagulan), tenaga kerja serta biaya analisis sampel secara berkala. Jika upaya minimisasi limbah dilaksanakan, maka biaya pengolahan limbah tidak perlu dikeluarkan karena limbah yang terjadi jumlahnya (volume) kecil dan kandungan bahan organiknya tidak melebihi Baku Mutu. Kepustakaan : 33 buku (1981-1995)
Management of Wastewater in Soft Drink Industry (Case study PT PLI Tangerang)This research aims to investigate methods to minimize waste generation in soft drink industry and to investigate suitable technology to treat its wastewater. The scope of this research includes environmental audit on sugar and water consumption and evaluation on the wastewater treatment method. Steps taken in completing these aims consists of (1) Preliminary Investigation, (ii) Waste Audit, (iii) Experiment on Wastewater Treatment. Preliminary Investigation aims to obtain wastewater quality and quantity from several discharge points. Moreover, other necessary Information to enable waste auditing are also obtained in this step. Experiment on Wastewater Treatment includes jar-testing and investigation on settling characteristics of the flock obtained during jar-testing. T-test is employed in analysing the data on wastewater quality. The test indicates the following problems : 1. BDD dan COD level In the effluent exceed limit level 2. Improper practices result in the wastage of sugar and water in almost every operation. All of these amount to 402.86 1. of water and 68.24 kg of sugar everyday. This is equal to Rp. 2,759,814.50 in one month. Reusing the soft drink that would end up as wastes will save 249.041. of water and 18.16 kg of sugar everyday. This is equal to Rp. 745,078 in one month. Moreover, reusing the effluent will save 353.63 m3 of water everyday. Bottle washer can be the suitable operation for effluent reuse. On the basis of BOD/COD ratio that is less than 0.4, coagulation, flocculation, and sedimentation are chosen as the method to treat the wastewater. Chemical required in these process are 10 ml Ca(OH)2 10% and 10 m1 Fe8O4 10% for every liter of wastewater at pH = 7. Wastewater treatment unit dimensions : 1. Collecting tank, length = 5 m ; width = 5 m; and depth = 2.5 m 2. Coagulation tank, length = 0.33 m ; width = 0.33 m ; and depth = 0.6 m 3. Sedimentation tank, length = 4 m; widht = 4 m; and depth = 1.5 m Power requirement : 1. Mixing in coagulation process requires 1,548 KWH 2. Mixing in flocculation process requires 3,816 KWH Treatment cost is calculated as Rp. 7,786,844.50 in one month. This cost includes energy cost, chemicals as coagulant, worker cost, and regular laboratory testing cost. If waste minimization is implemented, the cost required to treat wastewater can be eliminated. This is because the wastewater produced are much less in terms of its quantity. After all, wastewater quality can be expected to have met the limit level due to the minimization program.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa Yuditya
Abstrak :
Perilisan Lagu “Plastic Is Fantastic” (2021) karya Oli London, yang berbicara tentang fantasinya tentang operasi plastik, telah mendapat banyak kritik. Salah satu alasannya adalah karena video musiknya dirilis selama Pride Month, bulan ketika komunitas LGBTQ mengadvokasi hak-hak mereka untuk kesetaraan gender, diikuti oleh video dan tweet Oli London yang menyatakan transisi pasca operasinya ke "non-biner" dan "Korean". ”. Untuk menggali lebih dalam pernyataan ini, penelitian ini menggabungkan teori tiga dimensi Fairclough (2003) sebagai kerangka dan analisis semiotik Machin (2010) untuk menganalisis lirik lagu, visual, dan latar belakang sosial budayanya, sehingga berkontribusi pada studi Analisis Wacana Multimodal. Penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki konstruksi gender dan identitas dalam lagu “Plastic Is Fantastic”, sistem kekuasaan yang mendasari, dan bagaimana sistem kekuasaan menumbangkan gender dan identitas Korea. Penelitian menunjukkan bahwa lirik dan visual berhubungan dengan identitas Korea karena penggunaan bahasa Korea dalam lirik dan penampilan serta perilaku androgini pemain di sepanjang video. Praktik-praktik ini menimbulkan masalah, terutama ketika aktivitas media sosial terkait operasi plastiknya dihebohkan oleh media massa karena ia secara konsisten menyamakan dan mengeksploitasi status transnya dengan kelompok minoritas lain, seperti orang Korea, LGBTQ, dan kelompok transrasial. Dengan demikian, subversi gender dan identitas hadir sejak produksi identitasnya dikomodifikasi. ......The release of Oli London's Plastic Is Fantastic (2021), which talks about his fantasy of plastic surgery, has been met with considerable criticism. One of the reasons is that his music video was released during Pride Month, a month when the LGBTQ community advocates for their rights for gender equality, followed by other videos and tweets declaring his post-surgery transition to "non-binary" and “Korean”. To dig deeper into this assertion, this study combines Fairclough's (2003) three-dimensional theory as the framework and Machin's (2010) semiotic analysis to examine the song lyrics, visuals, and its socio-cultural background, thereby contributing to the Multimodal Discourse Analysis studies. This study intends to investigate the construction of gender and identity in Plastic Is Fantastic, the underlying power systems present, and how the power systems subvert gender and Korean identity. Research shows that the lyrics and visuals are connected with Korean identity due to the usage of Korean in the lyrics and the performer's androgynous appearance and behavior throughout the video. These practices produced problems, especially when his plastic surgery-related social media activity was stirred up by mass media as he consistently equates and exploits his trans status with other minority groups, such as Koreans, LGBTQ, and transracial people. Thus, the subversion of gender and identity is present since the identity production is being commodified.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library