Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Azaria Ekaputri
"This study focuses on simulations of the blood management system implemented by the Jakarta Red Cross (PMI) with the main objective of meeting all existing blood needs and on the other hand ensuring that the blood supply that has been obtained is not wasted. This research was conducted with the main objective, namely to simulate all processes in the blood supply chain carried out by PMI DKI Jakarta in order to understand and analyze the problems faced and to offer solutions to solve these problems. The simulation model was built using ARENA software. Preliminary results indicate that the amount of blood production carried out by PMI DKI Jakarta exceeds the amount of blood needed. Thus, the amount of blood that must be discarded because it has expired is very large. There are three alternatives proposed to overcome this problem. The simulation results show that the three alternatives are able to reduce the amount of wastage while still meeting all existing demands. In addition, PMI DKI Jakarta can also create an integrated system that can facilitate the flow of information and help solve existing problems as well as support the alternatives offered.
Studi ini berfokus pada simulasi sistem pengelolaan darah yang dilaksanakan oleh Palang Merah Jakarta (PMI) dengan tujuan utama untuk memenuhi semua kebutuhan darah yang ada dan di sisi lain memastikan bahwa suplai darah yang telah diperoleh tidak terbuang percuma. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama yaitu mensimulasikan seluruh proses dalam rantai suplai darah yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta untuk memahami dan menganalisis permasalahan yang dihadapi serta menawarkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Model simulasi dibangun dengan menggunakan software ARENA. Hasil awal menunjukkan bahwa jumlah produksi darah yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta melebihi jumlah darah yang dibutuhkan. Jadi, jumlah darah yang harus dibuang karena sudah kadaluwarsa sangat banyak. Ada tiga alternatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini. Hasil simulasi menunjukkan bahwa ketiga alternatif tersebut mampu mengurangi jumlah pemborosan dengan tetap memenuhi semua kebutuhan yang ada. Selain itu, PMI DKI Jakarta juga dapat membuat sistem terintegrasi yang dapat memperlancar arus informasi dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada serta mendukung alternatif-alternatif yang ditawarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Yazid Yogawinata
"Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu model yang dapat mengatasi permasalahan rute distribusi. Salah satu permasalahan yang ada di dunia nyata adalah rute distribusi kantong darah di UDD PMI DKI Jakarta. UDD PMI DKI Jakarta harus mengirim kantong darah setiap harinya menuju lima UDD PMI masing-masing kota di Provinsi DKI Jakarta. Adanya durasi shelf life darah dan kapasitas mobil yang terbatas membuat permasalahan ini berkembang menjadi Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows (CVRPTW). Dengan menggunakan software Gurobi, terbukti bahwa rute distribusi masih bisa dioptimasi. Di mana rute awal memerlukan waktu selama 1.034 menit, dan rute hasil optimasi memerlukan waktu selama 707 menit. Pengurangan waktu yang didapat adalah 31,6%, dengan tetap memenuhi kendala lainnya, seperti kapasitas kendaraan dan durasi shelf life kantong darah. Analisis sensitivitas juga dilakukan untuk mengetahui apakah model dapat dipakai dengan fluktuasi permintaan kantong darah yang merepresentasikan kondisi sebenarnya. Dari hasil optimasi menggunakan tiga skenario, didapat bahwa terdapat perubahan durasi perjalanan dan penambahan jumlah kendaraan yang dipakai, serta perubahan rute yang dipilih oleh setiap kendaraan.
The Vehicle Routing Problem (VRP) is a model that addresses distribution route issues. One real-world problem is the distribution of blood bags at UDD PMI DKI Jakarta. UDD PMI DKI Jakarta needs to deliver blood bags daily to five UDD PMI located in each city in DKI Jakarta. The presence of limited blood shelf life duration and vehicle capacity has led to the development of the Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows (CVRPTW) for this problem. By using Gurobi software, it has been proven that the distribution routes can be optimized. The initial route took 1.034 minutes, while the optimized route took 707 minutes. This resulted in a time reduction of 31,6%, while still meeting other constraints such as vehicle capacity and blood bag shelf life duration. Sensitivity analysis was also conducted to assess whether the model can be used with blood bag demand fluctuations that represent real-world conditions. From the optimization results using three scenarios, it was found that there were changes in travel duration, an increase in the number of vehicles used, and changes in the selected routes for each vehicle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdurrachman
"Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. Pengolahan dan penyampaian darah pada orang sakit harus di kelola secara profesional. Yang sosial adalah darahnya yang berasal dari donor sukarela, tetapi pemrosesan darah donor tersebut harus secara profesional untuk menjamin keamanan darahnya dan ini memerlukan biaya yang besar. Pengelolaan darah ditugaskan kepada Palang Merah Indonesia. Pengelolaan darah adalah usaha mendapatkan darah sampai dengan darah siap pakai untuk orang sakit, yang meliputi merekrut donor, mengambil darah donor, melakukan pemeriksaan uji saring, memisahkan darah donor menjadi komponen darah, melakukan pemeriksaan golongan darah, melakukan pemeriksaan kecocokan darah donor dan pasien.
Blood Services is a health ministry effort that utilizes human blood as a raw material for the purpose of humanity and not for commercial purposes. Processing and delivery of blood to the sick must be managed professionally. That the social is derived from the donor blood is voluntary, but the processing of donor blood should be professionally to ensure the safety of the blood, and this requires a huge cost. Blood management was assigned to the Indonesian Red Cross. Blood management is an attempt to get blood through the blood readymade for the sick, which includes recruit donors, collect blood donor screening examination, separate donor blood into blood components, blood group examination, examine suitability of blood donors and patients."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia;, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library