Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Matulessy, Theo Adelberth
"ABSTRAK
Latar belakang: Postoperative Cognitive dysfunction (POCD) adalah gangguan
fungsi kognitif dan komplikasi yang sering ditemukan pada pasien usia lanjut pasca
menjalani anestesia umum. Selain faktor usia, pembedahan mayor, penyakit
penyerta dan riwayat konsumi obat-obatan tertentu, salah satu faktor dalam
peningkatan kejadian POCD adalah tingkat pendidikan pasien. Penelitian tentang
tingkat pendidikan dengan angka insiden POCD masih menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Kondisi demografis Indonesia mengalami peningkatan populasi
lanjut usia disertai tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap angka kejadian
POCD pada populasi usia lanjut.
Metode. Penelitian ini merupakan uji potong lintang terhadap pasien lanjut usia ( lebih dari
60 tahun) yang menjalani pembiusan umum di RSCM pada bulan Februari sampai
Desember 2018. Sebanyak 84 subyek diambil setelah memenuhi kriteria inklusi.
Skor kognitif dinilai menggunakan Trail making test B dan Digit Span Backward.
Analisis data menggunakan uji bivariat dengan Chi-Square dan analisis multivariat
regresi logistik.
Hasil. Jumlah subjek yang dianalisis pada penelitian ini 80 subjek dengan 9
(11.8%) pasien dengan pendidikan rendah, 41 (52.6%) pasien dengan pendidikan
menengah dan 30 (35.6%) pasien dengan pendidikan tinggi. Angka kejadian POCD
sebesar 20 (25%) dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 2 (22.2%), tingkat
pendidikan menengah sebanyak 11 (26.8%) dan tingkat pendidikan tinggi sebanyak
7 (23.3%). Pengaruh tingkat pendidikan terhadap angka kejadian POCD tidak
bermakna dengan p 0.921 dan memiliki OR sebesar 1.124. Pada penelitian ini usia
tidak bermakna menyebabkan POCD (p=0.064), jenis kelamin tidak bermakna
menyebabkan POCD (p=0.242), dan riwayat operasi tidak bermakna menyebabkan
POCD (p=0.196).
Simpulan. Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi angka kejadian POCD pada
pasien lanjut usia yang menjalani anestesia umum.

ABSTRACT
Background: Cognitive impairment after anesthesia and surgery, also known as
Postoperative Cognitive dysfunction (POCD) are most commonly found amongst
the elderly population. Factors that elevate the risk of POCD include old age, major
surgery, pre-existing comorbidities and consumption of certain drugs. Another
factor known to increase the incidence of POCD is low education level.
However,study about education level and the incidence of POCD still have different
results. As Indonesias elderly population and low level education dominance are
expected to increase, this study aims to evaluate the association of educational level
and the incidence of POCD amongst the elderly population after general anesthesia.
Method: This study is a cross-sectional study involving elderly patients ( 60
years) who underwent general anesthesia at RSCM during February to December
2018. A total of 84 subjects were selected after fulfilling the inclusion criteria.
Cognitive score was assessed using Trail making test B and Digit Span Backward,
while psychometric test was carried out by a validated psychologist. Data were
analyzed using bivariate analysis test with Chi-Square and multivariate analysis
with logistic regretion.
Results: Demographic studies grouped 9 (11.8%) patients with low education, 41
(52.6%) patients with secondary education and 30 (35.6%) patients with higher
education. The incidence of POCD was 25% and incidence od POCD in group with
low level of education was 2 (22.2%), average level of education and POCD was
11 (26.8%) and the higher level of education and POCD were 7 (23.3%). This study
found no significant association between education level and the incidence of
POCD (p=0.921), with an odds ratio of 1.124. Furthermore, this study found that
no significant association between age with the incidence of POCD (p=0.064) nor
does gender and incidence of POCD (p=0.242), and history of surgery with
incidence of POCD (p=0.196
Conclusion: Education level do not affect the incidence of POCD in elderly
patients undergoing general anesthesia."
2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maipe Aprianti
"Latar Belakang : Fungsi Kognitif meliputi fungsi pemusatan perhatian, bahasa, daya ingat, motorik serta fungsi eksekutif fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksannaan dan pemantauan . Postoperative Cognitive Dysfunction POCD didefinisikan sebagai gangguan fungsi kognitif yang baru muncul setelah prosedur pembedahan. POCD pascabedah jantung terbuka yang menggunakan teknologi pintas jantung paru CPB merupakan sekuele yang secara teoritis sering terjadi. Belum ada penelitian POCD serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di Indonesia sehingga penelitian ini dirasakan perlu dilakukan.
Tujuan : Mengetahui kekerapan terjadinya penurunan fungsi kognitif pada subjek yang menjalani bedah jantung terbuka di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kohort prospektif. Dilakukan penilaian fungsi kognitif terhadap 60 pasien yang menjalani operasi bedah jantung terbuka dengan menggunakan test neuropsikologik. Hasil data pra dan pascabedah akan dibandingkan. Fungsi kognitif dikatakan turun bila terdapat penurunan 20 pada salah satu alat uji. Kriteria penerimaan adalah usia >18 tahun yang menjalani operasi bedah jantung di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dapat berbahasa Indonesia, membaca dan menulis, bersedia menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian diolah dengan uji bivariat dan analisis regresi logistic.
Hasil : Penurunan fungsi kognitif terjadi pada 40,7 subjek yang menjalani operasi jantung terbuka dengan menggunakan teknologi pintas jantung-paru. Faktor usia merupakan faktor yang berpengaruh melalui analisis bivariat dan regresi logistik p 0,001.
Kesimpulan : Terjadi penurunan fungsi kognitif pada subjek yang menjalani bedah jantung terbuka di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang dipengaruhi oleh usia, namun tidak dipengaruhi tingkat pendidikan, diabetes melitus, lama CPB dan klem silang.

Background: Cognitive functions include the function of attention, language, memory, motoric and executive functions planning, organizing, and monitoring . Postoperative Cognitive Dysfunction POCD is defined as a cognitive dysfunction that arises after a surgical procedure. POCD after open heart surgery with cardiopulmonary bypass CPB is frequent theoretically. There was no research on POCD and the factors that influence it in Indonesia so that this research was necessary to be done.
Purpose : To know the frequency of POCD in subjects underwent open heart surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo and the factors that influence it.
Methods : This study was a prospective cohort study. Cognitive function assessment was performed in 60 patients underwent open heart surgery by using neuropsychological tests. Pre and postoperative data were compared. Cognitive decline was defined if there was a 20 decrease in cognitive function in at least one of the tests. Inclusion criteria were age 18 years old who underwent open heart surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, could speak Indonesian language, were able to read and write, and were willing to become the subject of the research. The result of this research was analyzed by bivariate test and logistic regression analysis.
Results : POCD occured in 40.7 of subjects who underwent open heart surgery using cardiopulmonary bypass. Age was the only influential factor through bivariate test and logistic regression analysis p 0.001.
Conclusion : POCD occured in subjects who underwent open heart surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo which was influenced by age, but not by education level, diabetes, CPB and cross clamp time.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Permata Sari
"

Latar Belakang. POCD merupakan penurunan fungsi kognitif pasca pembedahan yang banyak ditemukan pada usia tua. Respon stres dari prosedur pembedahan dan agen anestesi yang lama dianggap memengaruhi homeostasis dan status kognitif yang bermanifestasi dengan munculnya POCD. Namun, etiologi dan patofisiologi mekanisme POCD hingga saat ini masih kontroversial. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui faktor risiko terjadinya POCD pada pasien usia lanjut yang menjalani operasi non kardiak dan non neurologic di RSCM.

Metode. Penelitian merupakan penelitian kohort prospektif, menilai pengaruh usia, lama anestesia, pembedahan berulang, dan jenis pembedahan terhadap penurunan fungsi kognitif pada 108 pasien geriatri (≥60 tahun) yang menjalani anestesia umum untuk bedah nonkardiak non-neurologik. Penelitian menggunakan uji fungsi kognitif berupa RAVLT, TMT, dan Digit span test. Dikatakan terdapat POCD jika terdapat penurunan fungsi kognitif pascaoperasi sebanyak 20% pada minimal 2 tes fungsi kognitif.

Hasil. Terdapat 57,4% kejadian POCD pasien geriatri yang menjalani operasi non kardiak dan non neurologik. Angka POCD pada usia tua (60-69 tahun) 55,7%, dan yang sangat tua (>70 tahun) hanya 65%; operasi minor 57,8%; serta riwayat pembedahan berulang 58,8%.  Sebagian besar prosedur operasi berdurasi singkat (<240 menit) dengan POCD sebanyak 58,1%.  Tidak terdapat perbedaan bermakna untuk setiap variabel terhadap angka kejadian POCD.

Simpulan. Terjadi perubahan berupa penurunan fungsi kognitif pascabedah  (POCD) pada pasien geriatri yang menjalani anestesi umum untuk operasi nonkardiak dan non-neurologik di RSCM sebesar 57,4%. Akan tetapi tidak dipengaruhi oleh  tingkat usia, lama pembedahan >4 jam, riwayat pembedahan berulang, dan jenis pembedahan.

Kata Kunci. POCD, geriatri, faktor risiko, non-kardiak, lama operasi, operasi mayor, minor, berulang


Background. POCD is deterioration in cognitive function after surgery that is many found in elderly. Stress response from surgical procedures and anesthetic agents is thought to affect homeostasis and cognitive status that manifests with the appearance of POCD. However, the etiology and pathophysiology of the POCD is still controversial. Therefore, researchers want to know the risk factors for POCD in elderly patients who undergo non-cardiac and non-neurologic surgery at RSCM.

Method. The study was a prospective cohort study, assessing the effect of age, duration of anesthesia, repeated surgery, and type of surgery on cognitive impairment in 108 geriatric patients (≥60 years) who underwent general anesthesia for non-neurologic noncardiac surgery. The study used cognitive tests such as RAVLT, TMT, and Digit span tests. POCD definition is reduction in postoperative cognitive function by as much as 20% at a minimum of 2 cognitive tests.

Results. There was 57.4% POCD of geriatric patients who underwent non-cardiac and non-neurological surgery. POCD numbers at old age (60-69 years) 55.7%, and very old (> 70 years) only 65%; minor surgery 57.8%; and repeated surgery 58.8%. Most operating procedures are short duration (<240 minutes) with POCD as much as 58.1%. There were no significant differences for each variable on the incidence of POCD.

Conclusion. The rate of Post operative cognitive dysfunction (POCD) in geriatric patients undergoing general anesthesia for noncardiac and non-neurological surgery at RSCM were 57.4%. However, it is not affected by age level, length of surgery, repeated surgery, and type of surgery.

Keywords. POCD, geriatrics, risk factors, non-cardiac, length of operation, major, minor, secondary surgery.

 

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library