Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Indriarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dan karya akhir ini adalah untuk mengetahui miai intrinsik saham perusahaan yaitu PT Merck Indonesia Tbk. yang bergerak dalam industri farmasi dengan menggunakan dua metode penilaian perusahaan yaitu metode arus kas bebas (free cash flow model) dan economic profit model.

Nilai intrinsik perusahaan diperoleh dari perhitungan nilai sekarang dari arus kas bebas dan economic profit perusahaan di masa depan dengan menggunakan weighted average cost of capital. Arus kas bebas dan economic profit perusahaan di masa depan diperoleh dengan terlebih dahulu membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi selama beberapa tahun ke depan.

Namun sebelum menyusun proyeksi laporan keuangan, terlebih dahulu diperlukan analisis industri farmasi serta analisis kinerja perusahaan yang diperoleh dari analisis rasio laporan keuangan perusahaan selama beberapa tahun yaitu dari tahun 1994?2000.

Analisis industri dan perusahaan pada dasarnya adalah untuk mengidentifikasi karakteristik ataupun potensi industri serta posisi perusahaan di dalam industri tersebut untuk memperoleh landasan dan asumsi yang memadai untuk menyusun proyeksi laporan keuangan.

Proyeksi laporan keuangan disusun dengan membuat tiga skenario yang menggambarkan skenario dalam keadaan normal, optimis, dan pesimis. Dari masing masing ketiga skenarto tersebut dihitung nilai intrinsik perusahaan dengan menggunakan dua metode yang telah disebutkan sebelumnya yaitu metode arus kas bebas (free cash flow model) dan economic profit model. Nilai intrinsik saham yang dihitung dengan kedua metode yang berbeda tersebut harus menghasilkan nilai yang sama.

Dengan adanya tiga skenario yang berbeda maka akan menghasilkan tiga nilai intrinsik yang berbeda pula. Dari ketiga nilai tersebut, bisa diperoleh satu nilai yang diharapkan per lembar saham (expected value per share) dengan memberikan probabilitas kejadian pada masing-masing skenario di atas.

Nilai intrinsik saham perusahaan ini kemudian dibandingkan dengan harga pasar saham perusahaan pada tanggal penilaian yaitu pada akhir tahun 2001 untuk mengetahul apakah saham perusahaan di pasar overvalued atau undervalued. Dan hasil perbandingan ternyata saham perusahaan di pasar Mengalami undervalued. Hal yang perlu diingat adalah dalaim proses penilaĆ­an perusahaan ini adalah asumsi yang digunakan adalah berdasarkan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di J3ursa Efek Jakarta. Pemilihan dan penggunaan asumsi yang berbeda dan karya akhir ini akan menghasilkan nilal intrinsik yang berbeda pula.
2002
T3096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library