Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramdan, Andalusia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gap yang terjadi antara corporate culture yang sengaja ditanamkan top level management (intended) dengan corporate culture yang berkembang saat ini dalam level manajer (deliberate) dan level karyawan (emergent) serta menjelaskan pengaruh dari gap tersebut terhadap basis daya saing. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan mengambil studi kasus pada PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bargerak di bidang agrobisnis dan agroindustri. Sampel diambil secara random yang berstrata secara tldak proporsional (disproportionate stratined random sampling) darl tiga wilayah sebanyak 180 Sampel yang terdiri dari 22 manajer dan 158 karyawan. lnstrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Organréational Culture Profile (OCP), untuk mengetahui corporate culture yang saat ini berkembang pada level karyawan dan manajer (emergent versus deliberate). Untuk mengukur variabel-variabel tersebut digunakan t-test dan Analysis Of Variance (ANOVA). Sedangkan untuk top level management (Intended) tidak dilakukan pengujian dengan OCP, namun menggunakan corporate culture yang sudah sengaja ditanamkan. Dart hasil penelitian, diketahui bahwa karyawan dan manajer di PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menyatakan bahwa dari 7 (tujuh) faktor yang ada dalam nilai-nilai corporate culture yang sengaja ditanamkan oleh top level management (intended), hanya terdapat 3 (tiga) faktor yang sudah tertanam kuat dalam level manajer dan karyawan. 3 (tiga) faktor yang sudah tertanam kuat tersebut adalah faktor 1 (inisiatit), faktor 3 (kejujuran) dan faktor 5 (onentasl kerja tim). Sedangkan gap yang tedadi sebanyak 4 (empat) faktor yaitu pada: faktor 2 (orientasi pada kepentingan pegawai), faktor 5 (kemauan bereksperlmen), faktor- 6 (penekanan pada kualitas) dan faktor 7 (orientasi pada peraturan). Secara umum dapat dinyatakan bahwa dengan adanya 4 (empat) gap faktor yang terjadi tersebut maka usaha top level management PT Perkebunan VIII (Persero) untuk membangun corporate culture masih memlliki kelemahan-kelemahan yang mendasar sebagai basis daya saing.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library