Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Putra Surya Wardhana
"Tujuan penelitian ini adalah mengkaji representasi Babad Pasanggrahan Madusita tentang modernitas dan hedonisme. Modernitas dan hedonisme menjadi gaya hidup elite kerajaan Jawa pada akhir abad XIX hingga awal abad XX. Modernisasi dilakukan di kerajaan tradisional Jawa, yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada masa Paku Buwana X. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif dengan menggunakan sudut pandang kajian budaya. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana modernitas memberi
ciri pada gaya hidup hedonisme dalam Babad Pasanggrahan Madusita, bentuk representasi, dan makna Babad Pasanggrahan Madusita. Beberapa penelitian terdahulu masih fokus pada aspek lokalitas, nilai-nilai moral, pendidikan, budaya, dan agama dari suatu naskah. Oleh sebab itu, penelitian ini dibuat untuk mengisi kekosongan kajian tentang representasi Babad Pasanggrahan Madusita tentang modernitas dan hedonisme yang dipengaruhi oleh
wacana-wacana hasil interaksi budaya Jawa dan budaya Eropa. Hasil penelitian menunjukkan Babad Pasanggrahan Madusita ditulis saat modernitas menjadi jiwa zaman. Akhir abad XIX, hedonisme menjadi gaya hidup bangsawan istana yang disokong oleh modernisasi. Bentuk representasi naskah tentang modernitas dan hedonisme ditunjukkan melalui narasi perjalanan dan pencatatan aset-aset Pesanggrahan Madusita. Maknanya adalah kemajuan dan kemegahan pada masa Paku Buwana X sebagai “Kaisar Jawa” di era modern.

This research aims to analyse the representation of Babad Pasanggrahan Madusita on modernity and hedonism. The hedonist lifestyle of the royal elite was influenced by modernity in the late nineteenth and early twentieth century. During the Paku Buwana X era, Surakarta Hadiningrat Sultanate carried out modernisation. This study used qualitative data analysis methods using the point of view of cultural studies. The research problems are how modernity characterises the lifestyle of hedonism in Babad Pasanggrahan Madusita, the form of representation, and the meaning of Babad Pasanggrahan Madusita. Several previous studies focused on aspects of a manuscript’s locality, moral values, education, culture, and religion. Therefore, this study has arranged to fill the gap in the study of the representation of modernity and hedonism in manuscripts influenced by discourses resulting from the interaction of Javanese culture and European culture. The results showed that Babad Pasanggrahan Madusita was written when modernity became the zeitgeist. At the end of the nineteenth century, hedonism was the lifestyle of the aristocrats, supported by modernisation. The form of Babad Pasanggrahan Madusita was represented by the narrative of the journey and recording of Pesanggrahan Madusita’s assets. The meaning was related to the progress and splendour during the period of Paku Buwana X as the Emperor of Java in the modern era."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 6:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kanjeng Pangeran Arya Panular
"Bundel Serat Kabar Paprentahan adalah kumpulan lembaran berita yang secara resmi dikeluarkan oleh pemerintan (kraton) Surakarta Hadiningrat. Pada bagian awal bundel dikeluarkan th 1935 ini berisi: Dhawuhing pangandikan Dalem (Susuhunan Paku Buwana) yang kemudian dijadikan surat keputusan (kakancingan) mengenai perubahan letak nama gelar "Riya", sebagai contoh:
1. Jika semula : Katib Riya Sumemi menjadi Rd Riya Katib Sumemi
2. Jika semula : Ngabei Riya Darsa Pradata menjadi Rd. Riya Ngabei Darsa Pradata
Bundel ini diakhiri dengan syrat keputusan (kakancingan) mengenai tatanan belanja/pengeluaran Abdi Dalem Marek Wesen hingga "tetep pocot sarta ajalipun abdi dalem" (ketetapan mengenai pemecatan dan kematian para abdi dalem)"
Surakarta: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.1041-HU 11
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan naskah campuran yang diberi judul Serat Wulang Warni-warni, berisi berbagai macam teks wulang yang mengajarkan berbagai hal berkaitan dengan mistik Islam. Berikut ini adalah teks-teks yang terdapat di dalam naskah: 1. Wulang Dalem PB IX (h.1-3); 2. Wedhatama (3-12); 3. Musawaratan Para Wali (12-34); 4. Kadis Saresmi (34-37); 5. Walidarma (38-40); 6. Paramayoga (46.131)
Di dalam teks (h.131) disebutkan kolofon yang berbunyi Rampunging panyerat wanci jam 1/2 6 sonten ing dinten Septu Kliwon kaping ... Jumadilawal tahun Jimakir 1850: Utawa kaping : ... Pebruwari 1920. Di dalam kolofon ini tidak disebutkan tentang nama penyalin dan tempat penyalinan. Namun demikian, melihat corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari Surakarta.
Menurut keterangan di luar teks, naskah ini diperoleh Pigeaud dari Van der Gracht di Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 1929, dan disalin oleh stafnya pada bulan Juli 1930. Pigeaud juga menyertakan daftar isi dari teks-teks yang ada seperti yang disebutkan di atas. Selain naskah yang disebutkan di atas, juga terdapat ringkasannya (terlampir, berupa petikan pada pertama dan pada terakhir), yang dibuat oleh Staf Pigeaud di Surakarta pada bulan Juli 1930.
Untuk keterangan tentang naskah-naskah yang berisi berbagai suluk atau piwulang, lihat deskripsi naskah FSUI/PW.99"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.179-NR 68
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Serat Sana Sunu ini merupakan ajaran yang ditujukan bagi anak laki-laki (keturunan Paku Buwana) berkenaan dengan tata cara menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam."
Kuthagedhe; Ngayogyakarta: S. M. Niwarna, 1928
BKL.1103-PW 175
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Sindusastra
"Buku ini terdiri atas dua teks, yaitu Serat Lokapala dan Serat Jiljalaha. Serat Lokapala diawali dengan cerita mengenai sejarah di tanah Jawa dan Arab, mulai dari Nabi Adam hingga Paku Buwana VII. Serat Jiljalaha menjelaskan mengenai nasihat seseorang kepada orang lain, namun harus diperhatikan/diteliti apakah nasihat tersebut merupakan nasihat yang sebaiknya diikuti atau nasihat yang harus dihindari."
Yogyakarta: H. Buning, [Date of publication not identified]
BKL.1053-SJ 72
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini diawali dengan: 1) Wafatnya Sunan Paku Buwana pertama di Kartasura, hingga naik tahtanya Prabu Mangkurat Jawi di Kartasura.; 2) Kisah Pangeran Adipati Arya Mangkunagara ing Kartasura setelah turun tahta ayahnya, hingga dibuang.; 3) Kisah Raden Mas Suryakusuma (Sahid) setelah turun tahta sang ayah hingga kedatangannya setelah pergi berperang.; 4) Kisah Kanjeng Pangeran Adipati Mangkunagara ketika bertempat tinggal di Panambangan (Nglaroh), hingga perselisihan dengan Sinuhun di Kabanaran.; 5) Kisah Kanjeng Pangeran Adipati Mangkunagara ketika berselisih dengan Sinuhun Kabanaran, hingga kembalinya ke Surakarta.; 6) Kisah KGPAA Mangkunagara sejak menetap di Surakarta hingga wafatnya."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1918
BKL.1054-SJ 73
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library