Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Indrastuti
"Analisa panas jenis pada temperature rendah untuk La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dilakukan dengan menggunakan PPMS (Physical Properties Measurement System) SQUID Quantum Design di Tanaka Lab, Department of Physics, Tokyo Institute of Technology Jepang. Sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ), merupakan campuran dari bahan dasar La2O3, CaCO3, MnO2 dan CuO dalam bentuk serbuk dibuat sesuai dengan perhitungan reaksi kimia. Cara membuat sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dengan penggerusan secara ball mill. Setelah di ball mill diuji dengan XRD (X-Ray Difraktometer) untuk mengetahui struktur kristalnya. Hasil dari pengujian XRD masing-masing sampel memiliki struktur kristal orthorombik dan space gro up Pnma. Panas jenis pada sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) menunjukkan suatu anomali pada temperatur 144 K ketika medan magnetik 0 dan 9 T. Untuk menganalisis panas jenis digunakan suhu kisaran 3 K - 31 K. Suhu Debye dari sampel La0,5Ca0,5Mn0,95Cu0,05O3 sebesar 364,8890 K sedangan sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0.15 dan 0,20 ) sebesar 459,7314 K. Energi fermi dari sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) masing-masing sebesar 3,5256 x 1024 /eV.mol, 1,1267 x 1025 /eV.mol, dan 1,7117 x 1025 /eV.mol tanpa medan magnetik sedangkan yang dipengaruhi medan magnetik 9 T sebesar 1,1216 x 1025/eV.mol dan 1,5457 x 1025 /eV.mol. Dengan nilai x semakin besar maka energi ferminya juga semakin besar. Dari hasil pencocokan persamaan panas jenis diperoleh bahwa kontribusi lattice sangat mempengaruhi. Di bawah 51 K, diperoleh data panas jenis untuk sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dapat diterapkan hukum exponential decay. Hasil dari exponential diperoleh energi gap sebesar 5,178 meV.

Specific heat analysis at low temperature for La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) has been done by using PPMS ( Physical Properties Measurement System) SQUID QUANTUM DESIGN in Tanaka Lab, Department of Physics, Tokyo Institute of Technology Jepang. Sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ), be mixture from base material La2O3, CaCO3, MnO2 and CuO in the form of powder is made as according to calculation of chemical reaction. The sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) is mode by Ball Mill. After that, the sample is tested with XRD ( X-Ray Diffractometer) to know the crystal structure. Result from assaying of XRD show that each sample has crystal structure of orthorhombic and space group of Pnma. Sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) shows an anomaly at 144 K when magnetic field 0 and 9 T are induced. We analyze specific heat at temperature range of 3 K - 31 K. Debye temperature of sample La0,5Ca0,5Mn0,95Cu0,05O3 is 364,8890 K of sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 015 and 0,20 ) is 459,7314 K. Fermi dissociation energy of diatomic of sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) are 3,5256 x 1024 /eV.mol, 1,1267 x 1025 /eV.mol, and 1,7117 x 1025 /eV.mol without magnetic field while influenced by magnetic field 9 T are 1,1216 x 1025 /eVmol and 1,5457 x 1025 /eV.mol. With greater x value hence the Fermi dissociation energy of diatomic is also greater. From specific heat theoretical analysis it is obtained that contribution lattice is hardly dominated. Below 51 K, specific heat of La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) show an exponential decay. Resulting from dissociation energy of diatomic 5,178 meV."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian kondisi oseanografi fisika paska tsunami telah dilakukan dan selanjutnya dibandingkan
dengan pra-tsunami. Pengukuran suhu, salinitas dan kecerahan menggunakan CTD Model
SBE911pls. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus di Selat Malaka mengalir ke arah barat laut
dan berubah kembali masuk Selat Benggala dan selanjutnya berputar menjadi arus di sepanjang
pantai barat perairan Nangro Aceh Darussalam (NAD). Arus utama di lepas pantai NAD di
Samudera Hindia mengalir ke arah barat laut. Lapisan termoklin bagian atas pada tahun 2005 dan
2006 didapatkan antara 17 m s.d. 50 m dibandingkan dengan data sebelumnya tahun 1998 sebesar 90
m s.d. 125 m atau telah naik ke arah permukaan. Kenaikan lapisan atas termoklin tahun 2006 diduga
akibat pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Ini membutuhkan verifikasi lebih lanjut melalui
pengumpulan data jangka panjang untuk menentukan variasi bulanan dan tahunan yang akan
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Kecerahan (Tx) tahun 2005 dari bagian permukaan
sampai dekat dasar (kolom air) didapatkan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 1998 dan 2006.
Hal ini diduga bahwa Tx dalam kolom air dari permukaan sampai dekat dasar tersebut telah
mengalami resuspensi dari dasar laut, karena turbulen oleh kekuatan energi tsunami. Kandungan
panas antara 5 s.d 65 m tahun 2005 didapatkan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1998 dan
2006. Kandungan panas tahun 2005 membuktikan bahwa paska tsunami telah mengalami gesekan
karena pengaruh energi tsumani yang dominan didapatkan dikedalaman lapisan tercampur. Jenis
massa air di daerah penelitian merupakan pencampuran antara massa air lokal, Malaka Strait Water
(MSA), Benggala Bay Water (BBW) akibat pengaruh Arab Waters (AW), dan India Deep Water (IDW)."
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library