Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Medina K. Siswantara
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pengajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sering ditemukan kesenjangan antara nilai tes prestatif dan kemampuan berkomunikasi siswa baik secara lisan maupun tulisan (Hilam, 2001). Salah satu penyebab hal ini menurut Kusuma (1987) adalah penekanan pada aspek grammar. Di samping itu hasil survey Beeby (1991) menjelaskan bahwa pada umumnya materi peiajaran yang diberikan hanya terbatas pada apa yang terdapat dalam buku-buku teks. Pembelajaran bahasa Inggris pada anak-anak usia 10-11 tahun yang berada dalam tahap Konkret operasional (Piaget, 1952 dalam Berk,1997) dan tahap kelas tinggi Sekolah Dasar (Munandar, 1985) seharusnya melibatkan partisipasi siswa secara aktif dalam situasi yang kontekstual, menyenangkan, komunikatif, serta merangsang seluruh indera agar lebih mudah dicerna dan dihayati (ILarcom, 1997). Dengan demikian diharapkan pembelajaran dapat mencapal sasaran 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Metode yang maslh sering digunakan saat ini adalah metode Konvensional, yaitu yang berdasarkan prinsip-prinsip Teacher-centered. Dalam penelitian ini akan disusun suatu metode yang kemungkinan akan mampu mengembangkan domain afektif di samping domain kognitif dan psikomotor dengan berfokus pada pemahaman bacaan. Metode ini disebut Muiti Stimulan, dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip Learnercentered. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode manakah dl antara metode Konvensional dan Muiti Stimulan yang lebih efektif untuk membantu anak usia 10-11 tahun memahami bacaan bahasa inggris. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan tipe controlled lab expeiiment dan disain Two group Pretest and Posttest Design. Sebanyak 40 orang subyek dibagi ke dalam 2 kelompok independen yang artinya tidak saling berhubungan karena mendapatkan treatment yang berbeda (Siegel, 1997). Alat ukur berupa tes prestatif yang berfungsi sebagai evaluasi formatif dan sumatif. Di akhir pemberian treatment dilakukan probing interview yang dianalisa secara kualitatif untuk mengungkap faktor-faktor afektif subyek. Analisis menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu dengan uji U Mann-Whitney pada p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas antara kedua metode pengajaran dengan perkataan lain hipotesa penelitian ditolak dan hipotesa nol diterlma. Penyebab ditolaknya hipotesis penelitian kemungkinan karena berbagai hal seperti sampling error, waktu pemberian treatment yang terlalu singkat sehlngga program dipadatkan, faktor instruktur, serta proactive Inhibition dan habltuatlon dalam proses belajar. Mesklpun demikian dalam penelitian Ini ditemukan faktor-faktor afektif yang menjadi pendorong dalam proses pembelajaran. Pada metode Muiti Stimulan dapat disimpulkan bahwa subyek memillkl sifat yang lebih positif terhadap pelatlhan, guru dan keglatan pembelajaran. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Horwitz (1979) yang menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik yang bermakna antara subyek dalam kelompok Teacher-centered dan Learner-centered. Tetapi pada kelas Learner-centered siswa lebih menunjukkan sikap positif terhadap guru, sekolah lebih bersikap otonomi dan kooperatif dengan kedua jenis kelamin.
2002
S2795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover