Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Saptadi
"Berpikir merupakan salah satu kualitas manusia yang tidak akan kita temukan pada makhluk lain. Oleh karenanya, berpikir berhubungan dengan eksistensi manusia di dunia ini. Descartes dengan pernyataannya yang terkenal, cogito ergo sum telah menghubungkan keduanya, bahwa dengan berpikirlah eksistensi kita didunia ini diakui. Sehingga dengan meningkatkan kualitas berpikir kita berarti kita juga meningkatkan kualitas kehidupan kita. Salah satu cara meningkatkan kualitas berpikir kita adalah dengan berpikir kritis. Dengan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, diharapkan manusia mampu menentukan pilihan yang terbaik untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi olehnya didunia ini. Begitu juga yang terjadi di negara ini, untuk mengatasi krisis-krisis yang terjadi. Komunitas yang cukup penting dalam melakukan perubahan suatu negara adalah dari kelompok intelektual.
Perguruan tinggi merupakan tempat ada dan berkembangnya kelompok intelektual yang telah menjadi sebuah institusi. Oleh karena itu, perguruan tinggi menjadi tempat yang ideal dalam pengembangan berpikir kritis, dan pengajar perguruan tinggi (dosen) memiliki peran yang cukup penting dalam pengembangan tersebut. Dengan peningkatan berpikir kritis, diharapkan juga manusia meningkatkan kualitas hidupnya dan berimplikasi terhadap perkembangan komunitas dan kebudayaan disekitamya. Minangkabau merupakan salah satu budaya yang tersebar luas dinegara ini, dan telah melahirkan banyak tokoh-tokoh intelektual di negara ini, seperti Bung Hatta, Sutan Syahrir, Muhammad Yamin, Hamka, Tan Malaka, HR Rasuna Said, dan lain-lain. Sehingga dalam kaitannya dengan berpikir kritis dan perguruan tinggi, pada penelitian ini akan di teliti berpikir kritis dalam sorotan budaya Minangkabau ditinjau dari sudut pandang pengajar perguruan tinggi yang memiliki latar belakang budaya Minangkabau.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat rumusan mengenai konsep berpikir kritis menurut sudut pandang pengajar perguruan tinggi dengan latar belakang budaya Minangkabau. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorati£ yang menggali gambaran tentang rumusan berpikir kritis dan apakah budaya Minangkabau memfasilitasi berkembangnya berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik Delphi dan waawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah melalui teknik content ancilysis.
Hasil yang didapat, budaya Minangkabau memfasilitasi berkembangnya berpikir kritis. Tetapi karakateristik berpikir kritis yang dikembangkan berbeda dengan sistem yang berkembang di Barat, karena karakteristik masyarakat Minangkabau yang memiliki sistem masyarakat yang komunal. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang merupakan penelitian awal, sehingga tema-tema yang muncul dalam penelitian kali ini dapat menjadi tema dalam penelitian selanjutnya atau perbandingan antara budaya Minangkabau dengan budaya lainnya di Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Aprillany
"Seiring dengan kemajuan jaman, berbagai perubahan dari segi ekonomi, politik, maupun sosial budaya terjadi dalam kehidupan manusia. Untuk menanggapi berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat tersebut tentunya diperlukan suatu sikap kritis dalam mencari mana yang paling baik untuk kesejahteraan manusia. Kemampuan berpikir kritis yang melibatkan analisis, penyelidikan dan penentuan yang hati-hati untuk menghasilkan penilaian atau kesimpulan atau penyelesaian masalah inilah yang akan digunakan untuk menyikapi suatu perubahan yang pada akhirnya akan mencari mana yang terbaik bagi masyarakat menghindarkan masyarakat dari pembodohan oleh berbagai pihak.
Seperti yang telah dikemukakan oleh banyak ahli salah satu sarana untuk mendidik berpikir kritis adalah melalui pendidikan. Pendidikan terutama pendidikan tinggi merupakan tempat yang ideal untuk berkembangnya pemikiran-pemikiran kritis. Namun kenapa hal ini belum tercapai sampai saat ini masih harus diteliti lebih lanjut. Budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa di dalamnya dengan nilai masing-masing tentu mempengaruhi konsep dan cara berpikir masyarakat suku bangsa yang bersangkutan.
Sebagai salah satu suku yang dominan dalam masyarakat Indonesia budaya Batak Toba perlu untuk diteliti dalam kaitannya dalam mendukung atau menghambat berpikir kritis. Untuk itu penelitian ini menganggap penting menyelidiki bagaimana berpikir kritis dalam sorotan budaya Batak Toba ditinjau dari sudut pandang para pengajar perguruan tinggi bersuku Batak Toba.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari seberapa besar pemikiran kritis diberi kesempatan tumbuh dan berkembang dalam keseluruhan tata nilai budaya Batak Toba dalam ruang lingkup pendidikan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan teknik Delphi dan wawancara.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa ada pengajar perguruan tinggi berpendapat bahwa budaya Batak Toba memberi kesempatan berkembangnya pemikiran kritis namun sebagian besar narasumber berpendapat sebaliknya. Hal ini didukung oleh berbagai alasan dan contoh praktek-praktek budaya Batak Toba yang masih dilakukan sampai saat ini.
Kesimpulan penelitian ini ialah bahwa sebagian besar nilai-nilai ataupun konsep yang terdapat dalam budaya Batak Toba ternyata tidak memberi kesempatan berkembangnya berpikir kritis dalam masyarakatnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan berpikir kritis dan budaya Batak Toba secara khusus ataupun diperbandingkan dengan budaya-budaya lain di Indonesia. Sebagai lanjutan dari penelitian ini mungkin dapat dibuat suatu studi yang lebih mendalam mengenai bagaimana budaya mempengaruhi cara mengajar pengajar perguruan tinggi Batak Toba."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kembaren, Esther M.
"Penelitian ini adalah mengenai komitmen dosen pada perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa trait kepribadian, komitmen pekerjaan, dan persepsi mengenai adanya dukungan dari organisasi (perceived organizational support) memberikan pengaruh terhadap komitmen dosen pada perguruan tinggi. Komitmen dosen pada perguruan tinggi merupakan bentuk keterikatan dosen pada perguruan tinggi yang ditandai oleh penerimaan dosen akan tujuan dan nilai-nilai perguruan tinggi, kesediaan untuk bekerja keras bagi kepentingan perguruan tinggi, dan keinginan untuk terus bekerja di perguruan tinggi tersebut. Penelitian ini perlu dilakukan karena komitmen dosen pada perguruan tinggi diasumsikan akan mempengaruhi perilaku organisasional Iainnya, seperti tingkat kehadiran, kinerja dosen di bidang pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pelayanan pada masyarakat, serta keterlibatan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan perguruan tinggi dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Sampel penelitian adalah 91 dosen yang mewakili 5 fakultas di salah satu perguruan tinggi negeri (institut) di Jawa Barat. Penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan golongan tidak jauh berbeda dengan penyebaran dosen yang ada di fakultas tersebut. Alat ukur yang digunakan adalah skala komitmen organisasi dari Allen dan Meyer (1990), skala NEO-4 dari Costa dan McCrae (1992, 1998), skala komitmen pekerjaan dari Meyer, Allen, dan Smith (1993), dan skala perceived organizational support dari Eisenberger dkk (1997,1998). Semua skala ini dimodifikasi khusus untuk dosen. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trait kepribadian, komitmen pekerjaan, dan perceived organizational support memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen dosen. pada perguruan tinggi. Adanya pengaruh trait kepribadian sejalan dengan penelitian Ali Nina (2002) mengenai komitmen dosen pada universitas. Hasil ini memperkuat dugaan bahwa kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan mempengaruhi komitmen organisasi. Adanya pengaruh komitmen pekerjaan terhadap komitmen organisasi menunjukkan bahwa keterikatan dan tanggung jawab dosen terhadap pekerjaannya dapat memperkuat keterikatannya pada perguruan tinggi. Sementara itu, dukungan organisasi yang berpengaruh terhadap komitmen dosen meliputi pula dukungan terhadap tugas-tugas dosen dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, serta perhatian terhadap kesejahteraan dosen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T3481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library