Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuti Pradianto
Abstrak :
Posyandu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat, serta merupakan wadah kegiatan guna pembinaan kelangsungan hidup anak dan pembinaan perkembangan anak. Keberhasilan penyelenggaraan Posyandu dipengaruhi oleh penggunaan Posyandu oleh masyarakat setempat. Sejauh mana pemanfaatan Posyandu serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya masih belum diketahui. Pada kenyataannya cakupan Posyandu di Bogor Barat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu. Janis penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara systematic random sampling. Dari 10 faktor yang diteliti, hanya 4 .faktor yang memberikan hasil dalam analisa. Dari uji regresi ganda didapatkan faktor pekerjaan (status bekerja) ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu, dan persepsi ibu tentang perilaku kader mempunyai pengaruh bermakna terhadap index kunjungan (penggunaan) Posyandu. Sedangkan faktor lainnya yaitu faktor pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang Posyandu, persepsi ibu tentang jenis pelayanan di Posyandu, persepsi ibu tentang perilaku petugas, adanya jaminan kesehatan/ asuransi kesehatan dan pendagatan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan index penggunaan Posyandu. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kelangsungan anak balita dalam mengikuti program penimbangan di Posyandu cukup baik. Ada 4 faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap penggunaan Posyandu yaitu pekerjaan ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu dan persepsi ibu tentang perilaku kader. Dengan demikian intervensi yang disarankan adalah memperbaiki persepsi ibu tentang perilaku kader, menelaah lebih lanjut terhadap persepsi jarak Posyandu dan persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu apakah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Kemudian membahasnya untuk memperoleh intervensi yang tepat. Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu dengan populasi yang berbeda agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjanarko Sunarjo
Abstrak :
Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sistim pelayanan kesehatan gigi-mulut di Pertamina adalah komprehensif, dengan sarana pelayanan yang cukup lengkap. Sarana yang lengkap dan jarak fasilitas kesehatan belum menjamin pemanfaatan fasilitas oleh populasi. Pemanfaatan fasilitas Poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina belum optimal, dilihat dari segi kebutuhan perawatan gigi-mulut dan kunjungan berobat populasi yang membutuhkan perawatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi utilisasi poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina diduga disebabkan karena demand/ kesadaran karyawan terhadap kesehatan gigi-mulut kurang, sikap karyawan terhadap pelayanan petugas kesehatan, adanya prefererisi karyawan dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi karyawan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina dan analitik dimaksudkan mempelajari secara analitik pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yang disediakan oleh perusahaan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah gambaran tentang hubungan dan informasi perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi populasi untuk memanfaatan fasilitas poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yaitu faktor umur, jumlah keluarga, pendidikan, golongan, pengetahuan kesehatan gigi-mulut, preferensi, sikap karyawan dan kebutuhan akan fasilitas pelayanan poliklinik gigi. Uji statistik yang dilakukan, dari delapan variabel ternyata yang mempunyai hubungan pada penelitian ini hanya empat faktor yaitu pendidikan formal karyawan, golongan karyawan, preferensi dan sikap karyawan terhadap petugas kesehatan. Setelah dilanjutkan uji statistik untuk melihat pengaruh delapan faktor tersebut terhadap utilisasi ternyata faktor sikap karyawan terhadap petugas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap utilisasi. Dan utilisasi sebagai dependent variable 36 persen dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina 22 persen tidak pernah memanfaatkan poliklinik gigi, 54,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi jarang dan 23,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi sering. Dari delapan faktor yang diduga ada hubungan dengan utilisasi hanya empat faktor yang secara statistik bermakna. Dan dari hasil uji statistik regress berganda hanya satu faktor yaitu sikap yang secara statistik dominan bermakna. Saran dari hasil penelitian ini antara lain adalah mengingat faktor sikap yang paling dominan mempengaruhi utilisasi maka disarankan selektivitas petugas kesehatan yang bertugas dipoliklinik gigi, peningkatan aktivitas poliklinik secara penuh dalam waktu kerja dengan 3 dental unit yang ada, pengkatan dan rnotivasi pemeriksaan berkala karyawan dan rangsangan dan ketenangan kerja bagi karyawan yang bekerja di poliklinik kantor pusat Pertamina dengan perencanaan pembinaan personil untuk menunjang pelaksanaan tugas di poliklinik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain diluar faktor yang telah diteliti.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Herytha
Abstrak :
Sampai saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Rumah Sakit A dan memanfaatkan kemampuannya, serta memanfaatkan produk unggulan. Meskipun RS A adalah rumah sakit pemerintah dan berstatus non profit, namun dalam operasionalnya tetap memerlukan pembiayaan, dalam hal ini pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada di unit radiodiagnostik RS A, khususnya dalam pemeliharaan alat MRI. Unit radiodiagnostik RS A bekerja sama dengan bagian marketing RS A menerapkan imbal jasa bagi dokter rumah sakit lain/perusahaan/praktek yang mengirimkan pasien ke unit radiodiagnostik RS A. Ini dikarenakan sejak krisis moneter, pemakaian alat ini menurun, terlihat dari jumlah pasien yang datang ke unit radiodiagnostik, padahal dalam pemeliharaan alat ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tujuan penelitian adalah mendapatkan gambaran tentang imbal jasa dokter pengirim rumah sakit lain/perusahaan/praktek. Metode penelitian yang dipakai, yaitu dengan wawancara mendalam dengan metoda kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan, bahwa bagian marketing RS A yang bekerja sama dengan instalasi radiodiagnostik RS A dalam memasarkan produk MRI, maupun produk yang lain kurang optimal. Ini didapat dari wawancara mendalam terhadap dokter-dokter rumah sakit lain/perusahaan/praktek yang mengirimkan - pasien ke instalasi radiodiagnostik RS A. Adanya pemberian imbal jasa kepada dokter-dokter rumah sakit lain/perusahaan/praktek, diharapkan akan dapat meningkatkan pasien radiodagnostik khususnya untuk pemertksaan MRI, sehingga dapat membantu rumah sakit dalam hal ini instalasi radiodiagnostik dalam menanggulangi biaya pemeliharaan alat tersebut. ......Up until now there are not many people that know the existence of Hospital A and not many people that benefit from its service and its excellent products. Even thought the Hospital A is a public hospital and a non-profit organization, however, in its operation it also needs expenditure, which in this case is for facilities and infrastructure maintenance that are available in the radio diagnostic unit of Hospital A, especially in maintenance of MRI equipment. The radio diagnostic unit of Hospital A cooperates with marketing division of Hospital A gives rewards to doctors fon other hospitals, companies and practices that send patients to radio diagnostic unit in Hospital A. Since monetary crisis the utilization of the instrument has decreased which can be seen from number of patients that visit the radio diagnostic unit, meanwhile maintenance of the instrument needs a large amount of money. The purpose of this survey is to obtain description of compensation of doctors that the patients or other hospital, companies and practicing doctors. The survey method used is in-depth interview with qualitative method. This survey result found out that in marketing division of Hospital A that cooperates with the radio diagnostic installation of Hospital A in selling the MRI product, even though other product is less optimum. This is obtained from in depth interview of other hospital, companies or practicing doctors that send patients to radio diagnostic installation of Hospital A. With the compensation for the doctors of other hospital, companies or practicing doctors, it is expected that it will increase the radio diagnostic patients especially for MRI examination. As a result, it will help the hospital in this case the radio diagnostic installation in covering the maintenance cost of the instrument.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T32462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library