Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kadin Indonesia, Yayasan Prasetya Mulya, 1984
658.1592 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mardi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebutuhan modal kerja terhadap efektivitas modal kerja di pengusaha kecil. Permasalahan pokok penelitian ini adalah : Berapa modal kerja yang diperlukan oleh pengusaha kecil agar operasi usahanya dapat berjalan dengan lancar, apakah modal kerja yang digunakan sudah efektif dan faktor-faktor apa yang dominan mempengaruhi kebutuhan modal kerja di pengusaha kecil. Untuk itu telah dilakukan penelitian terhadap pengusaha kecil di Perkampungan Industri Kecil Pulo Gadung Jakarta. Untuk keperluan penelitian ini digunakan metode explanatory (non-experimen), guna melihat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti melalui uji hipotesis penelitian. Dari 421 pengusaha kecil (tampa membedakan jenis usaha). Diambil 25 % (105 orang responden pengusaha kecil) dengan menggunakan pengambilan sampel Simple Random Sampling telah dijadikan sampel penelitian dan dari jumlah tersebut yang dapat dinalisis dan diolah datanya secara deskriptif dan infrensial adalah sebanyak 75 orang pengusaha kecil. Dari penelitian ini ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kebutuhan modal kerja pada pengusaha kecil tertinggi selama satu periode adalah Rp. 3.104.700.000 dengan kebutuhan kas per-hari sebesar Rp. 39.300.000 dan lama keterikatan dana selama 79 hari. Sedangkan kebutuhan modal kerja terendah selama satu periode adalah sebesar Rp. 2.234.000 dengan kebutuhan kas per-hari Rp. 279.000 dan lama keterikatan dana selama 8 hari. 2. Efektivitas modal kerja pada pengusaha kecil menunjukkan bahwa ada 21 orang responden dengan modal kerja yang sehat, dan 54 orang responden dengan modal kerja yang tidak sehat. Hal ini menunjukkan bahwa secara ratarata efektivitas modal kerja di pengusaha kecil adalah tidak sehat. 3. Lama barang jadi disimpan, lama piutang dapat ditagih dan kebutuhan kas perhari secara bersama-sama sebesar 93 % mempengaruhi kebutuhan modal kerja, sedangkan tingkat keeratan hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kuat, hal ini ditunjukkan oleh hubungan yang signifikan/bermakna antara masing-masing variabel. Guna lebih meningkatkan efektivitas modal keija bagi pengusaha kecil disarankan agar lebih mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber intemal pembiayaan modal kerja, seperti manajemen kas, piutang dan persediaan barang jadi. Di samping itu peran pemerintah untuk membina dan pemberian fasilitas pinjaman bank lebih serius membantu pengusaha kecil, karena saat ini mereka sangat membutuhkan.

This research aims to determine the influence of working capital requirements on the effectiveness of working capital in small entrepreneurs. The main problems of this research are: How much working capital is needed by small entrepreneurs so that their business operations can run smoothly, is the working capital used effective and what factors dominantly influence the working capital needs of small entrepreneurs. For this reason, research has been carried out on small entrepreneurs in the Pulo Gadung Small Industrial Village, Jakarta. For the purposes of this research, an explanatory (non-experimental) method was used to see the relationship between the variables studied through research hypothesis testing. From 421 small entrepreneurs (without distinguishing between types of business). 25% (105 small business respondents) were taken using Simple Random Sampling as the research sample and of that number, the data that could be analyzed and processed descriptively and inferentially were 75 small business people. From this research, the following were found: 1. The highest working capital requirement for small entrepreneurs during one period was Rp. 3,104,700,000 with daily cash requirements of Rp. 39,300,000 and the duration of funds attachment is 79 days. Meanwhile, the lowest working capital requirement during one period is IDR. 2,234,000 with daily cash requirements of Rp. 279,000 and the funds attachment period is 8 days. 2. The effectiveness of working capital for small entrepreneurs shows that there are 21 respondents with healthy working capital, and 54 respondents with unhealthy working capital. This shows that on average the effectiveness of working capital in small entrepreneurs is unhealthy. 3. The length of time finished goods are stored, the length of time receivables can be collected and daily cash requirements together by 93% influence working capital requirements, while the level of closeness of the relationship between each independent variable and the dependent variable is strong, this is indicated by a significant/meaningful relationship between each variable. In order to further increase the effectiveness of working capital for small entrepreneurs, it is recommended to further optimize the use of internal sources of working capital financing, such as cash management, accounts receivable and finished goods inventory. Apart from that, the government's role in developing and providing bank loan facilities is more serious in helping small entrepreneurs, because currently they really need it."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Ritha
"suatu Perusahaan Modal Ventura ke dalam Perusatiaan Pasangan Usaha (PPU) atau Investee Company. Penyertaan dan Modal Ventura merupakan salah satu alternatif pembiayaan yang menarik bagi Pengusaha Kecil sampal Menengah selain kredit perbankan pada umumnya.
Dasar penyertaan tadi terutama adalah karena adanya keyakinan atas kemampuan seorang wirausaha clan potensi serta prospek pengembangan usahanya. Dalam membenkan pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura juga melibatkan diri dalam kegiatan bisnis Perusahaan Pasangan Usaha clan duduk dalam manajemen Perusahaan Pasangan Usaha. Setelah Perusahaan Pasangan Usaha mandiri, saham Perusahaan Pasangan Usaha yang dimiliki Perusahaan Modal Ventura akan dijual (divestasi).
Beberapa ciri wiraswasta yang dapat dijadikan Perusahaan Pasangan Usaha yaitu memiliki keunikan dalam hal produk clan prospek bisnisnya, manajemen wiraswasta yang berpengalaman clan jangka waktu investasi.
Karya Akhir ml membahas PT. Bahana Artha Ventura sebagai studi kasus yang merupakan pelopor Modal Ventura di Indonesia dengan misi memberdayakan pengusaha kecil, menengah clan Koperasi melalum pembiayaan modal ventura serta bimbingan teknis manajemen.
Dari studi khusus diidentifikasi knitena-kritenia yang merupakan ukuran standar bagi pengusaha kecil yang dapat dUadikan Perusahaan Pasangan Usaha Perusahaan Modal Ventura clan mengetahui kemudahan apa saja yang diberikan Perusahaan Modal Ventura bagi pengusaha kecil yang belum memenuhi knteria standar agar perusahaan kecil tersebut dapat menjadi Perusahaan Pasangan Usaha Perusahaan Modal Ventura.
Dua masalah utama dalam pengembangan Perusahaan Pasangan Usaha yaitu (1). Kelayakan proposal usaha yang sering menjadi kendala dalam penerimaan proposal tersebut oleh PT. Bahana Artha Ventura yaitu manajemen Perusahaan Pasangan Usaha yang masih bersifat tradisional, sumber daya manusia yang terbatas dan lemahnya jaringan pemasaran; (2). Faktor - faktor yang mémpengaruhi keberhasilan! kegagalan kerja sama Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usaha yang berasal dan dalam atau luar perusahaan.
Keberhasilan sosialisasi yang dijalankan oleh PT. Bahana Artha Ventura ditunjukkan dengan semakin bertambahnya jumlah Perusahaan Modal Ventura daerah dan bertambahnya pelaku bisnis di daerah-daerah untuk menjadi pemegang saham pada Perusahaan Modal Ventura yang didirikan di daerah tersebut yang besar modalnya meningkat dari tahun ke tahun."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwizar Rosman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S9950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Hesty Utami
"Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak. Pemerintah memberikan berbagai kemudahan terhadap pengusaha kecil diharapkan dapat meringankan para pelaku usaha. Kemudian timbul permasalahan kepatuhan pajak yang masih menjadi salah satu masalah besar bagi pengusaha kecil. Masih banyak dari mereka yang lalai dengan kewajiban pajak. Oleh karena itu penulis membahas mengenai pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan dan penegakan hukum terhadap pengusaha kecil. Pemungutan pajak penghasilan terhadap pengusaha kecil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang memiliki Peredaran Bruto Tertentu dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan terhadap pengusaha kecil dilakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan terhadap pengusaha kecil dipengaruhi oleh faktor hukumnya sendiri, faktor aparatur penegak hukum, dan faktor fasilitasnya. Kendala-kendala yang dialami dalam pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan terhadap pengusaha kecil adalah (a) kurangnya kesadaran atau kepatuhan dari Wajib Pajak untuk membayar pajak yang diakibatkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan dari Wajib Pajak; (b) adanya Wajib Pajak yang melakukan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) dengan tidak benar; (c) kendala pelaporan; (d) kendala pencatatan; (e) kendala pembukuan. Penegakan hukum yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan: (a) pengawasan terhadap para pengusaha kecil; (b) melakukan pemeriksaan; (c) melakukan penagihan; (d) Melakukan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.

Income Tax (PPh) is a tax imposed on individuals or entities on income received or earned in one tax year. The government provides various facilities for small entrepreneurs that are expected to alleviate business actors. The problem of tax compliance then arises, which is still one of the big problems related to small entrepreneurs. A significant number of them are negligent with tax obligations. Therefore, the author discusses the implementation of income tax collection and law enforcement against small entrepreneurs. Income tax collection on small entrepreneurs is based on Government Regulation Number 23 of 2018 concerning Income Tax on Income from Business Received or Obtained by Taxpayers who have a certain gross circulation and Law Number 7 of 2021 concerning Harmonization of Tax Regulations (HPP Law). The implementation of income tax collection on small entrepreneurs is carried out in accordance with applicable tax regulations. The obstacles experienced in the implementation of income tax collection on small entrepreneurs are (a) lack of awareness or compliance of taxpayers to pay taxes due to lack of information and knowledge of taxpayers; (b) taxpayers who submit tax returns incorrectly; (c) reporting constraints; (d) recording constraints; (e) bookkeeping constraints. Law enforcements carried out to overcome these obstacles include: (a) supervision of small entrepreneurs; (b) conducting audits; (c) conducting tax payment billing; (d) increasing taxpayer compliance."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>