Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The campus magazine is a published media by campus community, neither by its university nor by student institute. There are some types of its magazine as like : The campus news, popular scientist magazine, journal and student magazine."
384 WACA 5:21 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Tri Laksono
"PT XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia produk dan layanan pembayaran elektronik menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture) di Indonesia. Salah satu spesialisasi PT XYZ adalah menyediakan produk perangkat lunak aplikasi untuk kebutuhan pembayaran elektronik menggunakan mesin EDC. Pengembangan berbagai produk aplikasi untuk pembayaran elektronik menggunakan mesin EDC dilakukan oleh PT XYZ. Namun, ketika produk aplikasi tersebut sudah dilakukan deployment atau release ke pelanggan, masih ditemukan adanya bug yang menyebabakan aplikasi tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan data internal bug aplikasi setelah deployment atau release, menunjukkan terdapat berbagai bug aplikasi EDC yang ditemukan dari beberapa klien PT XYZ. Permasalahan ini disebabkan oleh kelemahan pada proses pengujian perangkat lunak yang dilakukan di PT XYZ sehingga masih ditemukannya bug yang berdampak pada fungsional aplikasi EDC setelah proses deployment.
Pada penelitian ini, dilakukan penilaian tingkat kematangan proses pengujian perangkat lunak di PT XYZ menggunakan kerangka kerja TMMi. Penilaian berdasarkan pada tingkat 2 TMMi yang terdiri dari 5 proses area. Penulis melakukan penentuan prioritas peningkatan proses pengujian berdasarkan hasil penilaian. Penentuan prioritas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis diagram pareto terhadap kategori kelemahan beserta jumlah weak specific practices yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya, rekomendasi peningkatan proses pengujian disusun menggunakan metode PDCA (Plan, Do, Check, Act) berdasarkan prioritas yang telah ditentukan.
Dari hasil penilaian, tingkat kematangan proses pengujian yang dicapai PT XYZ adalah maturity level 1 TMMi. Pada penelitian ini, dihasilkan juga urutan prioritas peningkatan sesuai dengan kategori kelemahan. Terdapat sejumlah weak specific practices dari setiap kategori kelemahan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan proses pengujian di PT XYZ. Rekomendasi yang disusun pada penelitian ini ditujukan pada setiap weak specific practices tersebut. Selain itu, rekomendasi disusun sesuai dengan urutan prioritas peningkatan sehingga dapat digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan proses pengujian di PT XYZ.

PT XYZ is one of the companies providing electronic payment products and services using EDC (Electronic Data Capture) machines in Indonesia. One of the specialties of PT XYZ is to provide application software products for electronic payment needs using EDC machines. The development of various application products for electronic payments using EDC machines is performed by PT XYZ. However, when the application product has been deployed or released to the customer, there are still bugs that cause the application can not function properly. Based on the internal data of the application bugs after deployment or release, it shows there are various EDC application bugs found from several clients of PT XYZ. This problem is caused by weaknesses in the software testing process carried out at PT XYZ so that bugs are still found that affect the functional EDC application after the deployment process.
In this research, the maturity level of the software testing process at PT XYZ was assessed using the TMMi framework. Assessment is based on level 2 TMMi which consists of 5 process area. The authors determines the priority of the testing process improvement based on the results of the assessment. Priority determination in this study was conducted by pareto diagram analysis of the weaknesses category along with the number of weak specific practices contained in it. Furthermore, recommendations for improving the testing process are composed using the PDCA method based on predetermined priorities.
From the results of the assessment, the maturity level of the testing process achieved by PT XYZ is TMMi`s maturity level 1. In this research, the priority order of improvement was also produced according to the category of weaknesses. There are a number of weak specific practices from each category of weaknesses that must be met to improve the testing process at PT XYZ. The recommendations compiled in this study are aimed at each of these weak specific practices. Moreover, recommendations are arranged in accordance with the priority order of improvement so it can be used as a solution to improve the testing process in PT XYZ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tunjung Agung Wijaya
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebehasilan dan mengukur benefit sistem informasi UMS yang telah diimplementasikan di gudang PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Penelitian menggunakan dua metode, pertama adalah dengan cara survei kepada pengguna sistem dan yang kedua adalah dengan mengukur cycle time, biaya, jumlah aktifitas proses, dan resiko. Metode pertama dilakukan dengan mengadaptasi model DeLone and McLean IS Success Model. Berdasarkan hasil penelitian, sistem informasi UMS sudah tergolong sistem yang sukses. Baik hasil analisis suvei maupun pengukuran benefit menunjukkan bahwa sistem informasi UMS mampu meningkatkan proses bisnis gudang PT IAMI.

ABSTRACT
The purpose of this research is to evaluate and measure success level and benefits of UMS which has been implemented at PT Isuzu Astra Motor Indonesia warehouse department. This research used two methods, the first is analizing surveyed value which captured from UMS users. The second methods is measuring cycle time, cost, counts of process activity, and risks. First methods adapted DeLone and McLean IS Success Model. Based on research result, UMS is categorized as a success information system. Both methods show that UMS able to improve PT IAMI Warehouse Dept business process, The purpose of this research is to evaluate and measure success level and benefits of UMS which has been implemented at PT Isuzu Astra Motor Indonesia warehouse department. This research used two methods, the first is analizing surveyed value which captured from UMS users. The second methods is measuring cycle time, cost, counts of process activity, and risks. First methods adapted DeLone and McLean IS Success Model. Based on research result, UMS is categorized as a success information system. Both methods show that UMS able to improve PT IAMI Warehouse Dept business process]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Alexandra Prihatini
"Sejalan dengan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu dan kemajuan peran dalam Manajemen Proyek1 pertumbuhan yang eksponensial1 kesinambungan perusahaan dan tuntutan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan yang ketat perlu diupayakan. Berbagai cara dilakukan oleh organisasi perusahaan1 dalam menerapkan metodologi kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasinya untuk mencapai kinerja yang diinginkan. 6 Sigma sebagai suatu metodologi berbasis statistik yang memerlukan disiplin tinggi, telah banyak membuahkan hasil terutama dalam industri manufaktur.
Perusahaan EPC (engineering, procurement & construction) global yang berdomisili di AS dalam 4 tahun terakhir1 juga mengadopsi metodologi ini untuk memenuhi kebutuhan organisasinya. Pendekatan secara terintegrasi dilakukan antara organisasi fungsional dan organisasi proyeknya/ dimana dengan pemilihan strategi implementasi yang tepat1 seluruh tujuan organisasi akan tercapai. Dalam hal ini adalah tujuan untuk mencapai kepuasan Customer dan kinerja finansialnya yang secara bersamaan dapat pula menghasilkan Learning & Growth dan Internal Process Excellence bagi organisasi tersebut. Pada penelitian ini1 strategi implementasinya ditemukan sebagai model dengan 5 faktor, yaitu Peran Serta Manajemen Puncak, Peningkatan Proses/ Perencanaan Implementasi1 Perilaku (behavior) dan Atribut Organisasi yang selanjutnya diidentifikasikan sebagai faktor-faktor yang sangat menentukan tingkat kesuksesan implementasi 6 Sigma pada organisasi tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T40609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Ferry
"Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan sebuah metode peningkatan proses bisnis, yang disebut Model-based and Integrated Process Improvement(MIPI), yang diciptakan oleh Sola Adesola dan Tim Baines. Meskipun telah banyak dikenalkan metode peningkatan proses bisnis, para praktisi menemukan banyak kendala saat menerapkan metode-metode tersebut. MIPI merupakan sebuah panduan yang holistik, terstruktur dan prosedural untuk meningkatkan proses bisnis. Implementasi MIPI diharapkan dapat memenuhi persyaratan pelanggan, dan juga untuk mencapai efisiensi dan efektifitas bisnis untuk dapat bersaing dalam pasar dewasa ini, yang dinamis dan kompetitif.
Metode MIPI dikembangkan dengan meninjau dan menganalisa metodologi yang telah ada dan memilih kerangka-kerangka yang terdapat pada indikator kinerja kunci (KPI). Dengan penerapan MIPI, industri tidak hanya dapat mengidentifikasi aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah pada proses, tetapi juga dapat mensejajarkan pada visi dan misi organisasi. Dengan demikian, para praktisi menerapkan langkah-langkah terstruktur yang konsisten dan efisien saat digunakan dalam peningkatan proses bisnis.
Studi kasus dilaksanakan pada sebuah unit perakitan kartu seluler yang mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan masalah-masalah menggunakan diagram Pareto menunjukkan ?barcode tidak terbaca oleh alat pemindai? adalah peringkat teratas (33.41%). Pemetaan proses ?as-is?juga diadakan untuk menggambarkan proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan diagram sebab-akibat (Diagram tulang ikan) dan analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dapat diidentifikasi masalah utama adalah ?kurangnya level tinta pada tabung mesin? (angka Risk Priority Number: 125). Rencana tindakan dituangkan ke dalam sebuah matriks, yang disebut Performance Improvement Matrix (PIM) sebagai sebuah roadmap untuk rencana peningkatan proses.
Pada akhir penelitian ini, dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah implementasi MIPI pada indikator kinerja operasional, seperti: keluhan pelanggan, volume produksi, produk grade ?A?, produk rework, produk reject, material waste, produktifitas staf, angka kecelakaan kerja, dan ketepatan waktu pengiriman barang.

This research aims to implement a process business improvement methodology, called the Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI), created by Sola Adesola and Tim Baines. Although there are many methods have been developed, practitioner still found difficulties when implementing the methods. MIPI shows a holistic, structured and procedural guidance for improving business processes. MIPI implementation is expected not only to meet the customer requirement, but also to run business effectively and efficiently in order to compete in nowadays dynamic and competitive market.
MIPI is developed by reviewing and analysing current methodologies and selecting a few frameworks against key performance indicators. Through implementing MIPI methodology, industry is not only can identify non value added activities in their processes but also can align to its organization vision and mision. Hence, practitioners can have structured steps which are consistent and efficient when improving business process.
The case study was taken on a unit of celuller card assembly which identified business needs and problem areas using Pareto chart shows that ?unreadable barcodes by scanning devices? is the highest rank (33.41%). As-is process mapping was also conducted to capture current business process architecture. Using the Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram) the and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), the organization can identify that ?lack of ink level on the assembly machine? is the main problem (Risk Priority Number : 125). Action plan created in to a matrix, called the Performance Improvement Matrix (PIM) as a roadmap for process improvement plan.
At the end of this research was conducted an operational performances benchmark pertaining before and after implementing MIPI method in the organisation, such as: customer complaint, production volume, grade ?A? product, rework products, rejected products, waste of raw materials, employee productivity, occurance of accident on work, and on time delivery rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Gunawan Septian
"Pengembangan perangkat lunak terkait erat dengan proses pengembangannya. Proses yang baik dapat meningkatkan kualitas perangkat lunak. Pada kasus perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil, pengembangan perangkat lunak harus berjalan baik demi keberlangsungan hidup perusahaan. PT TNISiber adalah perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil yang menghadapi masalah keterlambatan pengiriman perangkat lunak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu adanya rekomendasi peningkatan proses pengembangan perangkat lunak. Peningkatan proses perangkat lunak dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kematangan menggunakan kerangka kerja ISO 29110 secara kualitatif. Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat Lean Six Sigma yaitu analisis kesenjangan, analisis sebab-akibat, dan analisis Pareto. Validasi terhadap rekomendasi peningkatan ini dilakukan dengan metode Delfi. Analisis-analisis ini menghasilkan 18 rekomendasi peningkatan yang mencakup domain (a) produk, (b) orang, (c) teknologi, dan (d) proses. Peningkatan-peningkatan ini mencakup proses Manajemen Proyek (PM) dan Implementasi Perangkat Lunak (SI). Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak di PT TNISiber.

Software development is closely related to the software process. A good process can improve software quality. In the case of very small entity, software development must run well for the survival of the company. PT TNISiber is a very small entity that faces the problem of delays in software delivery. To solve this problem, it is necessary to recommend software process improvement. Improvements to the software process are carried out by measuring maturity levels qualitatively using ISO 29110 framework. The results of the measurements are then analyzed using the Lean Six Sigma tools, namely gap analysis, root cause analysis, and Pareto analysis. Validation process to the recommendations is performed using Delphi method. There are 18 recommendations within four domains namely (a) product, (b) people, (c) technology, and (d) process. The improvements span across two main processes within software development namely (a) Project Management (PM) and (b) Software Implementation (SI). The improvement recommendations could be made to improve the development process at PT TNISiber.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
William Adjandra Hogan N
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan teknologi rintisan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang e-commerce. Selain di bidang e-commerce, PT XYZ juga melakukan eksplorasi bisnis baru pada bidang teknologi finansial. Tim investasi dan asuransi (Investment and Insurance, IIS) adalah salah satu tim yang mengembangkan produk asuransi dan investasi pada PT XYZ. Dalam proses pengembangan perangkat lunak, IIS menggunakan kerangka kerja Scrum agar dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pasar. Dalam pelaksanaannya, ditemukan bahwa deliverable produk mengalami keterlambatan dan objective and key result (OKR) yang tidak terpenuhi. Data pendukung juga memaparkan bahwa rata-rata penyelesaian pada setiap sprint masih berada pada angka 44%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah, salah satunya adalah proses acara Scrum yang belum dilakukan sesuai dengan Scrum Guides. Untuk dapat memperbaiki permasalahan ini, penelitian melakukan evaluasi tingkat kematangan pengembangan perangkat lunak dengan Scrum Maturity Model (SMM) dan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) C untuk melakukan penilaian terhadap praktik Scrum. Hasil dari evaluasi ini, ditemukan bahwa IIS masih berada pada level 1 melalui penilaian SMM dengan rentang level 1 hingga 5. Terdapat satu goal yang belum fully achieved, masih terdapat satu goals basic Scrum management dengan penilaian 67,86% (largely achieved) yang menyebabkan organisasi belum dapat mencapai level 2. Selanjutnya, hasil penilaian SCAMPI C digunakan sebagai acuan untuk memilih praktik SMM yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan menyusun usulan rekomendasi perbaikan. Hasil akhir penelitian adalah lima belas rekomendasi terkait acara Scrum. Rekomendasi disusun dan divalidasi dengan harapan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja proses pengembangan perangkat lunak sehingga dapat tercapai target OKR sesuai dengan harapan perusahaan
PT XYZ is one of the leading technology start-ups in Indonesia engaged in e-commerce. Apart from e-commerce, PT XYZ also explores new businesses in the field of financial technology. The investment and insurance team (Investment and Insurance, IIS) is one of the teams that develops insurance and investment products at PT XYZ. In the software development process, IIS uses the Scrum framework to quickly adapt to market needs. In its implementation, it was found that the product deliverables were delayed, and the objectives and key results (OKR) were not met. Supporting data also explains that the average completion of each sprint is still at 44%. This is influenced by several root causes, one of which is the Scrum event process that has not been carried out in accordance with the Scrum Guides. To be able to fix this problem, the research evaluates the maturity level of software development using the Scrum Maturity Model (SMM) and Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) C to assess Scrum practices. The results of this evaluation, it was found that IIS is still at level 1 through the QMS assessment with a range of levels 1 to 5. There is one goal that has not been fully achieved, there is still one basic goal of Scrum management with an assessment of 67.86% (largely achieved) which causes the organization has not been able to reach level 2. Furthermore, the results of the SCAMPI C assessment are used as a reference for selecting QMS practices that are in accordance with the research questions and formulating recommendations for improvement. The results of the study are fifteen recommendations related to Scrum events. Recommendations are compiled and validated with the hope of being able to improve and improve the performance of the software development process so that OKR targets can be achieved in accordance with company expectations."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Majesty Eksa Permana
"Cash Management System (CMS) Bank XYZ merupakan perangkat lunak untuk nasabah segmen korporasi dalam melakukan monitoring, manajemen likuiditas serta transaksi keuangan melalui sistem yang terintegrasi dengan penyedia jasa perbankan. Saat ini keandalan sistem CMS belum memenuhi standar yang diharapkan, sehingga mendapatkan banyak komplain dari nasabah internal maupun eksternal. Masalah keandalan sistem CMS disinyalir akibat proses pengembangan perangkat lunak yang tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Pada tahap awal dilakukan wawancara kepada vice president, tribe leader CMS, dan group head IT Operation untuk mendapatkan akar masalah terkait keandalan sistem CMS. Hasil pemeringkatan akar masalah menggunakan metode AHP didapatkan tiga akar masalah prioritas, yaitu penentuan prioritas pengembangan tidak jelas, tata kelola pengembangan tidak dilaksanakan sepenuhnya, dan evaluasi proses pengembangan sistem belum pernah dilakukan. Model IDEAL digunakan sebagai pendekatan perbaikan proses dikombinasikan dengan kerangka kerja software process improvement CMMI-Dev versi 1.3 dengan pendekatan continuous representation dan proses penilaian menggunakan SCAMPI-C. Project Planning, Requirement Management, Integrated Project Management, Requirement Development, dan Process and Product Quality Assurance adalah lima process area sebagai dasar dalam proses penilaian capability level. Penilaian yang dilakukan menghasilkan 34 dari total 43 specific practices telah terpenuhi. Sehingga terdapat sembilan kelemahan pada sembilan specific practices yang belum terpenuhi. Hasilnya CMS Bank XYZ masih berada pada capability level 0 atau incomplete. Berdasarkan PMBOK edisi ke-6, disusunlah lima rekomendasi solusi untuk mengatasi sembilan kelemahan tersebut dengan menyusun dokumen resource breakdown structure, resource requirement, requirement traceability matrix, lessons learned register, dan issue log untuk digunakan sebagai rujukan dalam proes pengembangan perangkat lunak.

Cash Management System (CMS) XYZ Bank is a website for corporate segment customers in monitoring, liquidity management, and financial transactions through a system that is integrated with banking service providers. Currently, the reliability of the CMS system has not met the expected standards, so it gets many complaints from internal and external customers. CMS system reliability issues are caused by the substandard software development process. This research aims to evaluate and provide recommendations on improving the software development process. In the early stages, interviews were conducted with the vice president, CMS tribe leader, and group head of IT Operation to get the root cause of the problems related to the reliability of CMS systems. The results have been rating using AHP method obtained three priority root cause, namely the determination of development priorities is not clear, the procedure of development is not fully implemented, and the evaluation of the system development process has never been done. The IDEAL model is used as a process improvement approach combined with CMMI-Dev 1.3 with continuous representation approach and appraisal process using SCAMPI-C. Project Planning, Requirement Management, Integrated Project Management, Requirement Development, and Process and Product Quality Assurance are five process areas as the basis for the appraisal capability level. The appraisal process resulted in 34 out of 43 specific practices being complied with standards. There are nine weaknesses from nine specific practices that have not been complied with the standard. As a result, CMS XYZ Bank is still at capability level 0 or incomplete. Based on the 6th edition of PMBOK, five recommendations were prepared to overcome the nine weaknesses, includes resource breakdown structure, resource requirement, requirement traceability matrix, lessons learned register, and issue log, as point of interest in software development."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Nasrullah Rahmani
"Selama ini organisasi mengalami banyak masalah dalam proses pengembangan perangkat lunak. Hal ini tercermin dengan adanya fakta dari laporan performa internal dan audit dari induk organisasi. Hasil audit dapat dijadikan momentum perbaikan untuk peningkatan kapabilitas pengembangan perangkat lunak pada organisasi. Meningkatnya kapabilitas organisasi dalam hal tersebut akan membantu menyelesaikan berbagai masalah terkait. Hasil audit yang lebih baik dapat meningkatkan postur organisasi dari sudut pandang induk organisasi.
Dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap kerangka kerja yang diadopsi organisasi. Dari hasil penilaian dapat diketahui rekomendasi agar organisasi mendapatkan manfaat dari kerangka kerja yang dipilih. Penelitian juga membuat pemetaan peran dalam Scrum dengan penanggung jawab kebutuhan dokumen audit yang telah ditentukan induk organisasi. Panduan yang dibuat diharapkan memudahkan organisasi dalam memenuhi standard induk organisasi, sesuai dengan kebutuhan, dan menerapkan praktek agile.

All this time the organization experienced many problems in the software development process. This is reflected by the fact of internal performance reporting and audit of the parent organization. The audit results can be used as a momentum of improvement for increasing the capability of the software development organization. Increased organizational capability in doing so will help solve related problems. Better audit results will be able to improve the posture of the organization from the perspective of the parent organization.
In this research conducted an assessment of the software development framework adopted by the organization. From the assessment results can be known recommendation for the organization to improve benefit from the chosen framework. The study also makes mapping roles in Scrum with the person in charge of the audit document predetermined by parent organization. The result exptected to facilitate the organization in meeting the standards of the parent organization, according to the needs, and applying agile practice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library