Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Andri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tanggung jawab penjual yang menunjuk pihak ketiga sebagai makelar atau perantara penjual sebagai pihak yang menerima pembayaran dari pembeli dalam transaksi jual beli tanah terkait dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 180 PK/Pdt/2018 Tahun 2018. Pada saat ini, terdapat transaksi jual beli tanah yang mellibatkan perantara atau pihak ketiga atau makelar sebagai salah satu phak yang menjembatani penjual dan pembeli dalam jual beli tanah. Namun, dalam praktiknya terdapat masalah-masalah, salah satunya adalah perantara atau pihak ketiga atau makelar tersebut tidak memberikan uang pembayaran dari pembeli kepada penjual. Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 180 PK/Pdt/2018 Tahun 2018 penjual tidak wajib menyerahkan tanah tersebut, padahal pembeli telah membayar pada perantara atau pihak ketiga atau makelar yang ditunjuk oleh penjual. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan analitis. Analisis dilakukan secara deskriptif yang didasarkan pada permasalahan dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 180 PK/Pdt/2018 Tahun 2018 tersebut dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hasil analisa adalah bahwa penjual harus menjalankan kewajibannya sesuai dengan akta jual beli yang telah ditandatangani di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk memberikan kepast ian hukum bagi para pihak dalam jual beli tanah.
ABSTRACT
This study discusses the responsibility of the seller who appoints a third party as a broker or intermediary as the party that receives payments from buyers in land purchase transactions related to the Supreme Court Decree Number 180 PK/Pdt/2018. At this time, there are buying and selling transactions land involving an intermediary or a third party or broker as one of the parties who bridges the seller and buyer in the sale and purchase of land. However, in practice there are problems, one of which is an intermediary or third party or the broker does not give to the seller payment money from the buyer. In the Supreme Court Decree Number 180 PK/Pdt/2018 of 2018 the seller is not required to hand over the land, even though the buyer has paid the intermediary or third party or broker appointed by the seller. To answer these problems, normative legal research methods are used with analytical approaches. The analysis conducted descriptively based on the problems in the Supreme Court Decision Number 180 PK/Pdt/2018 2018 which is analyzed to the laws and regulations in Indonesia. The result of the analysis is that the seller must perform his obligations in accordance with the sale and purchase deed that has been signed before the Land Deed Maker Officer to provide legal certainty for the parties in the sale and purchase of land.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqi
Abstrak :
Penjaja makanan informal menggunakan ruang kota dengan cara yang bermacam-macam. Dengan sifatnya yang informal, penjaja makanan perlu melakukan adaptasi terhadap berbagai macam ruang kota yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu saya mencoba untuk mencari tahu apa yang dilakukan penjaja makanan terhadap ruang kota dengan teori dasar seperti affordances dan tactics. Penelitian ini akan menemukan bagaimana persepsi penjaja makanan terhadap ruang kota dan apa yang dapat dilakukannya terhadap elemen-elemen ruang kota yang dihadapi. Penelitian ini diharapkan membuka wawasan terkait efektifitas ruang kota dengan sudut pandang penjaja makanan informal. ......Informal mobile street vendors might use urban spaces with various ways. With its informal properties, mobile street vendors might have to adapt for different kinds of urban spaces with various properties. With that in mind, I tried to explore what might mobile street vendors do with urban spaces based on theory of affordance, strategy, and tactic. This research will find the perception of mobile street vendors to urban sapces and what they might do to urban elements they faces. The purpose of this research is to give insight related to effectivity of existing urban spaces from the perspective of informal mobile street vendors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husein Tanusasmita
1976
S2276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Lynda Uliasi
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian tentang expIanatory style dari Martin Seligman. Explanatory style adalah kebiasaan seseorang dalam menjelaskan penyebab dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Berdasarkan explanatory style-nya seseorang dapat dikategorikan sebagai orang optimis atau orang pesimis. Dalam pekerjaannya, agen asuransi selalu menerima penolakan-penolakan sebelum ia berhasil menjual sebuah premi asuransi. Tekanan ini dapat membuat agen asuransi berhenti untuk prospek ke konsumen selanjutnya sehingga produktiftas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara explanatory style dan produktivitas pada agen asuransi di perusahaan asuransi X. Dengan pengambilan sampel dari 54 agen dan menggunakan alat ukur explanatory style, menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara skor Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style (i=0,523; p=0,00), skor Composite Positive Explanatory Style (r=0,361; p=0,005) dan skor Composite Negative Explanatory Style (r =-0,582; p=0,000) dengan skor produktiftas. Semakin tinggi skor explanatory style CPCN dan CP atau semakin rendah skor explanatory style CN, semakin tinggi skor produktiftas. Atau semakin optimis seorang agen semakin tinggi produktiftas. Untuk menjadi agen asuransi yang berhasil harus tetap bekerja walaupun dihadapkan pada banyak penolakan atau diperlukan explanatory style optimis untuk berhasil menjual sebuah premi asuransi. Agar produktiftas agen dapat ditingkatkan, maka perusahaan asuransi dapat memanfaatkan explanatory style agennya. This study is about explanatory style from Martin Seligman. Explanatory style is the manner in which you habitually explain yourself why events happen. Based on explanatory style, a person can be categorized into optimistic or pessimistic. In their work, insurance agents repeatedly received many rejections before an insurance premium w as sold. This stressor would make an insurance sal es agent stopped to try prospecting to next customer that makes the insurance agents low productivity. This study will focus on relationship between explanatory style and productivity of insurance agents in X insurance Company. With 54 insurance agents as respondents and using explanatory style questionnaire conclude that there is a significant correlation between Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style scores (r=0,523; p=0,00), Composite Positive Explanatory Style scores (1=0,361; p= 0,005) and Composite Negative Explanatory Style scores (r=-0,582; p=0,00) with productivity. Higher explanatory style CPCN scores and explanatory style CP scores or lower explanatory style CN scores, makes higher productivity scores or more optimistic an insurance agent makes higher productivity. To be a successfiil insurance agent they must continue their work even their facing many rejections. or optimistic explanatory style needed to get an insurance premium. To increase productivity of an agent, insurance company can use explanatory style for their agent.
2010
S3671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emanuel Taru Guritna
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
alkisah di suatu malam natal ada seorang gadis penjual korek api yang berjalan tertatih-tatih ditengah guyuran hujan. dia berjalan tanpa alas kaki. sementara badannya berbalut baju yang melekat di badannya, karena basah kuyub, meskipun dalam keadaan seperti itu dia tetap berjualan menjajakan koreknya ke setiap orang yang melintas
361 MAJEMUK 41:11 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harziko
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan modus tindak tutur penjual dan pembeli di pasar tradisional Kota Baubau. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Fenomena kebahasaan dikaji dengan pendekatan pragmatik. Data penelitian berupa data lisan yang bersumber dari percakapan penjual dan pembeli dalam transaksi jual-beli. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak melalui teknik rekam dan catat. Data yang telah diklasifikasi, dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modus tuturan penjual terdiri atas modus deklaratif, modus interogatif, dan modus imperatif. Modus interogatif penjual digunakan untuk menanyakan sekaligus mempersilakan pembeli untuk mencari dan memilih barang yang dibutuhkannya. Modus deklaratif penjual digunakan untuk mempertahankan harga (menolak) tawaran pembeli dengan cara menyebutkan sumber dan harga barang. Modus imperatif penjual digunakan untuk membujuk pembeli agar mencoba tiap-tiap barang yang ditawarkan oleh penjual. Selanjutnya, penggunaan modus tuturan pembeli terdiri atas modus deklaratif, modus interogatif, dan modus imperatif. Modus deklaratif digunakan pembeli sebagai upaya menawar harga barang dengan cara menyampaikan bahwa dirinya merupakan langganan yang sering membeli barang yang dijajakan penjual. Modus interogatif digunakan pembeli untuk bertanya sekaligus bertujuan menawar harga, sedangkan modus imperatif digunakan pembeli yang bertujuan meminta penjual agar mengurangi harga barang sesuai permintaan pembeli.
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Kaesaria
Abstrak :
Meningkatnya persaingan bisnis, menuntut suatu organisasi untuk melakukan pemasaran yang efektif. Salah satunya adalah dengan pengenalan barang yang akhirnya terjadi proses penjualan, yang dilakukan oleh tenaga penjual kepada konsumen. Tiap tugas yang dijalani oleh tenaga penjual, yang secara keseluruhan bertujuan mencapai target penjualan dapat dikatakan sebagai tuntutan pekerjaan. Apabila tuntutan pekerjaan tersebut dirasa terlalu berat, maka pada akhirnya dapat membuat tenaga penjual menjadi stres.

Penelitian ini berfokus pada stres kerja tenaga penjual yang berkerja di PT.X wilayah JABODETABEK dan Serang. Aspek yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah stres kerja pada tenaga penjual laki-laki dan perempuan usia dewasa muda. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan menitipkannya pada kepala cabang kantor pusat PT. X di Jakarta Timur. Dari 100 kuesioner yang disebar, hanya 62 partisipan yang datanya dapat diolah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik uji Independent Sample T-test untuk melihat apakah jenis kelamin berpengaruh terhadap stres kerja yang dialami tenaga penjual, dan ANOVA untuk melihat perbedaan stres pada tiap tugas dengan menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya stres kerja pada tenaga penjual selama menjalankan tugas. Adanya perbedaan stres kerja pada tiap tugas tenaga penjual, dan adanya perbedaan stres kerja antara tenaga penjual laki-laki dan perempuan. ...... The increase of business competition ushers an organization to be effective in marketing. One of them is by the introduction of the goods that ultimately happens through the sales process, conducted by salespeople to the consumer. For each task that is carried out by salespeople, the overall aim is to achieve the target of the sales that can be said as the demands of work. When the work demands are felt to be heavy, this ultimately can make the salespeople stressed.

This research focuses on the work stress on the salespeople working at PT.X in JABODETABEK and Serang areas. The subject of this research is the men and women young adulthood sales. Data is collected by distributing questionnaires left to the head of the branch office of PT.X in East Jakarta. Of the 100 questionnaires distributed, only data from 62 participants were able to be processed. The data obtained were analyzed using statistical techniques test Independent Sample T-test to see the sex effect on work stress experienced by the salespeople, and ANOVA to see the stress on each task by using SPSS 16.0. The results suggest the existence of work stress on the salespeople for running errands, differences in work stress on each salespeople's job, and work stress on men and women sales.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>