Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Slamet Riyanto
Abstrak :
Kondisi eksisting dewasa ini menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengakses informasi tidak sama, Selain itu, kondisi saat ini juga menunjukkan informasi publik tidak tersebar secara luas dan merata di seluruh lapisan masyarakat di semua daerah. Informasi publik kian penting artinya dalam menghadapi tantangan pembentukan karakter bangsa di tengah pergaulan dunia global. Dalam usaha penyebaran informasi publik yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat pemerintah membentuk Badan Informasi Publik yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa Badan informasi Publik (BIP) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi publik. Perpres tersebut diimplementasikan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika. Kebijakan penyebaran informasi publik merupakan sebuah kebijakan di BIP, kebijakan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kebijakan yang strategis dan penting, selain itu dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, bangsa Indonesia telah memasuki era keterbukaan informasi, sehingga implementasi kebijakan penyebaran informasi publik melalui forum tatap muka sudah seharusnya menjadi sarana yang efektif untuk memberikan informasi secara jelas dan tuntas. Untuk dapat mengukur dapat tidaknya program atau kebijakan mencapai sasaran atau tujuan seperti yang diinginkan, Edward III berpendapat ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Bertolak dari latar belakang masalah, pertanyaan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kebijakan penyebaran informasi publik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan positivis. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan penyebaran informasi publik melalui forum tatap muka di Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo sudah cukup berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya respon yang cukup antusias dari peserta tatap muka terhadap tanggapan kegiatan forum tatap muka dalam rangka penyebaran informasi publik, adanya peran serta publik dalam penelitian ini adalah peserta forum tatap muka yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan forum tatap muka. Adapun faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan penyebaran informasi adalah faktor komunikasi, sumber daya dan disposisi. Ketiga faktor tersebut memberi pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan penyebaran informasi publik di Badan Informasi Publik. Sedangkan faktor struktur birokrasi tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan implementasi kebijakan penyebaran informasi publik di Badan Informasi Publik Kementerian Kominfo.
The ability of Indonesian people in accesing information at the present time are not the same yet. In addition, this condition shows that public informations are not disseminated widely and evenly to various levels of Indonesian people in all area yet. The public information increasingly become significant to face the chalenges of the national character building in the midst of the global society. As an effort of public information dissemination, the government has established The Public Information Agency as stated in Presidential Regulation Number 15 Year 2005 concerning amendment to the Presidential Regulation Number 10 Year 2005 regarding Organization Unit and Task of Echelon I of State Ministries of the Republic of Indonesia, which mentions that the Public Information Agency (BIP) has the task to implement a public information service. The regulation has been implemented in the Regulation of the Minister of Communication and Information Technology No. 25 of 2008 on the organization and working arrangement of the Ministry of Communications and Information Technology. The policy of public information dissemination must be in accordance with people needs. Its must be a policy which is strategic and important, in addition to the enactment of Law Number 14 Year 2008 on Public Information Transparency, the Indonesian nation has now entering an era of transparency, so that policy implementation of public information dissemination through face-toface forums are supposed to be an effective means to deliver information clearly and completely. To measure whether a program or policy can reach the goals or objectives as desired before, according Edward III, there are 4 (four) factors affecting the successful of policies implementation which are communication, resources, dispositions and bureaucratic structure. Step from the background matters, this research question is what factors are influencing the implementation of public information dissemination policy. This research is descriptive quantitative with positivist approaches. The results showed that the policy implementation of public information dissemination through face-to-face forums in the Public Information Agency - Ministry of Communications and Information Technology has been quite successful. This is shown by the enthusiastic response from the participants in giving feedback and the existence of public participation as shown by the participants that take active role in the implementation of face-to-face forum. The factors that influence the policy implementation of public information dissemination are communication factor, resources and dispositions. All three factors provide a significant impact on the implementation of public information dissemination policy at the Public Information Agency. While the bureaucratic structure factor does not give significant effect on the success of the implementation of public information dissemination policy at the Public Information Agency, Ministry of Communications and Information Technology.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28156
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Suryadi
Abstrak :
ABSTRAK
Arus Penyebaran Informasi Dari Kota Ke Desa ( Suatu Analisa Penipisan Isi Informasi Dari Kota Ke Desa, Dengan Studi Kasus Di Desa Sepatan Dan Kohod, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat ). Informasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan di daerah pedesaan, melalui skripsi ini penulis ingin mengetahui bagaimana proses penyebaran informasi dari kota ke desa berlangsung. Untuk itu penulis mencoba menganalisa bagaimana isi dari informasi yang disampaikan dari kota ke desa mengalami proses penipisan. Dari hasil penelitian diketahui dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses penyebaran informasi dari kota ke desa telah terjadi gejala penipisan isi informasi. Bahkan informasi yang dikirim atau datang dari kota ke desa itu kurang dapat diserap oleh penduduk di desa karena kurang sesuai dengan kebutuhan langsung masyarakat desa tersebut.
1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Di era teknologi informasi yang sangat pesat seperti sekarang dimana informasi kini bukan lagi hanya sebuah kebutuhan tetapi sudah menjelma menjadi sumber kekuatan baru, seharusnya menjadi momen bagi perpustakaan - perpustakaan di Indonesia untuk membangkitkan the power of library networking -nya.Perpustakaan menjadi kiblat sumber informasi, sumber segala informasi bagi semua orang....
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Garmiasih Arzyanti
Abstrak :
Era globalisasi yang melanda dunia dewasa ini, telah membawa berbagai pengaruh dan perubahan kepada lingkungan dunia usaha secara global. Dunia usaha tidak saja menjadi semakm kompetitif. namun juga batas-batas antara negara menjadi semakin menipis. Keadaan ini, menimbulkan suatu tanggung jawab baru yang mendorong perusahaan untuk secara konsisten mengadakan hubungan baik dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Pada kondisi demikian, informasi dan komuuikasi menjadi sangat berperan dalam upayanya menunjukkan goockvill serta menjaga reputasi perusahaan.

Seraentara ini. era go public khususnya yang mulai Terjadi pada beberapa perusahaan milik negara di Indonesia, kian menempalkan informasi dan komunikasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan strategi perusahaan. Dampak terpenting yang dirasakan perusahaan yang telah melakukan go public adalah 'keterbukaan' dan hal ini merupakan suaru konsekueusi yang logis. Dengan adanya rencana perusahaan untuk go public, maka kegiatan pengelolaan dan penyebaran informasi dituntut untuk dapat lebih lerencana. terarah dan terkonsep, dengan memperhatikan faktor keragaman, kedalaman, ketepatan, kejujuran dan pembabaruan.

Konsekuensi ini pun, akan berlaku bagi PT.Garuda Indonesia yang tengah mempersiapkan did untuk mengikuti Badan Usaha Milik Negara lain yang telah terlebih dahulu melakukan go public. Bcrdasarkan adanya tuntutan tersebut, masalah keterbukaan informasi menjadi salah satu aspek yang perlu menjadi perbatian utama perusahaan, khususnya unit kerja yang terkait dengan masalah penyebaran informasi dan kegiatan menjaga nama balk perusahaan.

Pertanyaan mendasar yang kemudian muncul adalah apakah seluruh jajaran didalam organisasi perusahaan telah siap dalam menghadapi tuntutan tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, bagaimana pemahaman di selumh jajaran akan pentingnya data & informasi. tersedianya data yang lengkap dari masing-masing unit kerja, kemudahan akses dalam mendapatkan data & informasi diantara sesama unit kerja didalam perusahaan serta pemahaman akan peran kehumasan dan media massa merupakan masukan yang berharga bagi PT.Garuda Indonesia dalam hal persiapan menghadapi keterbukaan informasi. terutama untuk penyusunan program-program komunikasi guna mendapatkan kepercayaan masyarakat dan nama baik perusahaan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Garit Nuriawadi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penyebaran informasi dan proses pengolahan informasi sampai ke penyebaran informasi hukum dan peradilan di Perpustakaan Komisi Yudisial RI .Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran teknologi informasi dalam penyebaran informasi hukum dan peradilan yang dilakukan perpustakaan Komisi Yudisial RI dan mengidentifikasi kendala-kendala penyebaran informasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Komisi Yudisial RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebarain informasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Komisi Yudisial dalam penggunaan teknologi informasi masih tergantung terhadap media eletronik dalam penyebaran informasi nya masi menggunakan sarana internet dan web. Kendala yang masih dihadapi adalah bagaimana informasi terkait hukum dan peradilan di Perpustakaan Komisi Yudisial sampai kepada sasaran yang dituju dan bagaimana informasi tersebut sampai kepada masyarakat diluar dari sasaran yang terpusat seperti jakarta. ......This thesis discusses the process of information dissemination and processing of information dissemination to law and justice in the Library of the Judicial Commission of Indonesia. This study used a qualitative approach to the case study method. This study aimed to identify the role of information technology in the dissemination of information law and justice is done Judicial Commission RI library and identify the constraints dissemination of information carried by the Library Commission of Judicial Affairs. The results showed that penyebarain library information by the Judicial Commission in the use of information technology is dependent on electronic media in the dissemination of its information masi using the internet and web facilities. Hurdles is how the information related to law and justice in the Library of the Judicial Commission to the intended target and how the information is up to the community outside of centralized targets such as Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aulia Rahmawati
Abstrak :

TikTok awalnya dirilis sebagai jaringan untuk konten video musik, tetapi kini telah berkembang sebagai tempat untuk konten-konten bermuatan promosi, informasi hingga anjuran opini tertentu. Dengan durasi video yang terbatas, para kreator konten berlomba-lomba membuat konten yang tentu saja harus mengkonsiderasi efisiensi waktu. Oleh karenanya, banyak konten yang tersebar dan didukung oleh mudahnya pengunduhan, pengunggahan, serta pengaksesan konten-konten yang ada di TikTok. Melalui tulisan ini, kemudahan serta kemasifan akses terhadap TikTok akan dielaborasi dengan analisis institusional Noam Chomsky dan Edward S. Herman, yakni Model Propaganda, untuk menunjukkan peluangnya sebagai suatu media propaganda. Model Propaganda menunjukkan keterlibatan media massa dalam manufakturisasi konsen masyarakat. Di era buku Manufacturing Consent, media massa yang dimaksudkan adalah televisi, radio, serta media cetak. Namun sekarang ini, kita mengenal internet sebagai salah satu sarana media massa yang memungkinkan interaksi sosial dan artifisial yang muncul pada jaringan media sosial. Propaganda konvensional kini telah menjadi propaganda komputasional. Dibanding dengan media sosial lain, TikTok memiliki potensi menjanjikan untuk menjadi media propaganda masa kini sebagai propaganda komputasional mendapatkan ruangnya seiring dengan kepopuleran dan fitur-fitur yang mendukung di dalamnya. ......TikTok was originally released for music video content’s platform, but currently has grown to become the plate for various promotions, informations and certain opinion’s triggers’ content. By its duration’s limitation, content creators compete to create content(s) with time efficiency’s consideration. Thus, a lot of shortcut content(s) spreaded and supported by the ease of content’s downloading, uploading and accessing on TikTok. This paper will elaborate TikTok’s ease and massiveness with Noam Chomsky and Edwarrd S. Herman’s institutional analysis, the Propaganda Model, to show its opportunities as a propaganda media. The Propaganda Model shows the involvement of mass media in the manufacturing consent. In the Manufacturing Consent’s book era, the mass media were television, radio, and printed media(s). Nowadays, internet is one of leading mass media that also allows social and artificial interaction on social media’s platform. The conventional propaganda now has become the computational propaganda. Compared to other’s social media(s), TikTok has promising potential to become a nowadays propaganda media which accommodates computational propaganda during its popularity and its supportive feature

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Veliana Safitri
Abstrak :
Hadirnya internet dalam kehidupan manusia telah memberi berbagai kemudahan bagi para penggunanya dalam aktivitas komunikasi dan interaksi sosial. Salah satu aplikasi yang berada di internet adalah Instagram, sebuah teknologi baru sebagai platform interaksi sosial seperti aktivitas penyebaran informasi. Kembalinya Gosha Rubchinskiy dalam ranah industri fesyen dunia sekali lagi menjadi pusat perhatian. GR-Uniforma merupakan brand pendatang baru milik Gosha Rubchinskiy yang juga sekaligus menjadi platform bagi Gosha sendiri untuk menyalurkan kecintaannya terhadap musik rave punk yang digabungkan ke dalam fashion. GR-Uniforma menggunakan media sosial Instagram sebagai medium penyebaran informasi karena Instagram dianggap sebagai teknologi yang berada di dalam cyberspace dan paling banyak digunakan secara instan oleh seluruh masyarakat dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan netnografi dalam pengumpulan datanya kemudian dianalisis berdasarkan teori Cyberculture milik David Bell untuk menggambarkan peranan media sosial Instagram sebagai medium utama penyebaran informasi brand asal Rusia, GR-UNIFORMA. Dari penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa Instagram memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk mendapatkan informasi terkait brand GRUniforma. ......The presence of the internet in human life has provided various conveniences for its users in communication and social interaction activities. One of the applications on the internet is Instagram which is a new technology as a medium of social interaction such as disseminating information. The return of Gosha Rubchinskiy in the global fashion industry has once again become the center of attention. GR-Uniforma is Gosha Rubchinskiy's newcomer brand which also serves as a platform for Gosha himself to channel his love of rave punk music combined with fashion. GR-Uniforma uses social media Instagram as tool to spread their information, Instagram is considered a technology that exists in cyberspace and most widely used instantly by the entire world community. This study uses a netnographic approach in collecting the data and then the researcher will analysing it based on David Bell’s theory on Cyberculture to describe the role of Instagram as the main platform for marketing the information on the GR-UNIFORMA brand.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Hari Kuncoro Seno
Abstrak :
Internet adalah suatu jaringan komputer-komputer yang saling berhubungan melalui jaringan internasional yang meliputi jutaan komputer-komputer diseluruh dunia. Untuk itu sudah sewajarnya kalau Politeknik UI mempublikasikan berita-berita atau informasi-informasi mengenai Politeknik melalui Homepage Politekni UI yang bisa diakes oleh browser internet diseluruh dunia. Untuk ini telah diadakan kerja sama dengan para pejabat yang berwenang di Politeknik yang selama ini telah mengasuh Politeknik untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan seperti misalnya misi dan tujuan pendidikan, jurusan yang ada, nama staf pimpinan dan staf pengajar, peta, program-program yang ditawarkan. Kemudian data dan informasi yang telah siap diolah dengan mengunakan aplikasi pemrograman HTML atau "Hyper Text Markup Language " agar dapat diterima oleh program browser oleh para pembaca situs WWW di internet. Dokumen HTML adalah dokumen teks biasa hanya kekhususanya adalah dokumen HTML mengandung tag-tag yang berfungsi untuk memerintahkan browser Web untuk mengeksekusi perintah-perintah yang dispesifikasi. Saat ini dibanyak pemakai komputer di dunia yang memakai browser Netscape dan Microsoft Explorer disamping Unix. HTML Homepage Politeknik dibuat dengan Netscape Gold 3.0. Dengan selesainya pembuatan Homepage Politeknik UI maka sekarang masyarakat internet di dunia dapat mengakses berita-berita terbaru dari Politkenik Negeri Jakarta melalui alamat http:/www.geocities.com/SiliconValley/Claip/9784
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Suhardi
Abstrak :
Amanat yang disampaikan di dalam GBHN 1993 agar ada·komunikasi timbal balik antar­ dan antara warga dan pemerintah tergolong pada amanat yang mulia. Oleh karena itu, amanat itu perlu mendapat perhatian yang daria. Masalahnya adalah bahwa di dalam pelaksanaannya di tingkat pemerintahan yang paling bawah, terutama yang di pedesaan, para pejabatnya mengalami kendala komunikasi. Komunikasi dalam dalam hal ini adalah komunikasi bahasa. Tidak semua penduduk desa dapat memahami amanat yang disampaikan para petingginya dalam bahasa nasional. Hal ini disebabkan oleh tidak meratanya penguasaan bahasa Indonesi di antara penduduk desa.

Untuk mengatasi kenyataan itu, ada diantara para pemuka masyarakat yang mencoba mengatasi kesukaran itu dengan cara yang menarik. Mereka melakukan tukar kode (code switching). Mereka memberikan penjelasan dalam dua bahasa, bahasa nasional dan bahasa daerah, secara bergantian. Tentu saja hal itu dapat dilakukan hanya apabila petinggi yang bersangkutan menguasai dua bahasa sekaligus, bahasa nasional dan bahasa daerah setempat. Tampaknya cara seperti ini cukup efektif.

Data yang disajikan dalam tulisan ini diambil dari beberapa upacara resmi tingkat desa di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan penutur bahasa daerah yang berbeda.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Royani
Abstrak :
Kemajuan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan kecerdasan dalam menggunakanya akan membawa dampak buruk bagi sebuah peradaban. Saat ini penyebaran informasi begitu cepat dan mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa melalui proses verifikasi, sehingga informasi palsu mudah tersebar secara masif. Sebagai salah satu upaya untuk menurunkan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax, penelitian ini akan menganalisis hubungan antara kecenderungan perilaku tersebut dengan dua variabel bebas yaitu regulasi emosi dan berfikir kritis. Melalui regulasi emosi yang baik, mahasiswa akan mampu mengontrol emosinya terutama saat menerima informasi yang sensasional. Selain itu dengan berfikir kritis mahasiswa akan mampu menyaring informasi dari berbagai sumber. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, responden yang terlibat adalah mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta. Responden dipilih melalui teknik convenience sampling. Instrument yang digunakan adalah skala regulasi emosi, skala berpikir kritis dan skala kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan analisis pearson corelation. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara regulasi emosi dengan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax pada mahasiswa. Sementara itu terdapat korelasi negatif yang signifikan antara berfikir kritis dengan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax pada mahasiswa. ......Improvement in information technology that is not balanced with intelligence in using the same will have a negative impact on a civilization. At present, the dissemination of information is so fast and easy to be carried out by anyone without going through the verification process, so that false information is easily spread massively. As an effort to reduce the tendency of hoax information dissemination behavior, this study will analyze the relationship between these behavioral trends and two independent variables, namely emotional regulation and critical thinking. Through good emotional regulation, students will be able to control their emotions, especially when receiving sensational information. In addition, with critical thinking students will be able to filter information from various sources. This study uses quantitative methods, respondents involved are college students in Jakarta. Respondents were selected through convenience sampling techniques. The instrument used is the emotion regulation scale, critical thinking scale and the tendency of hoax information dissemination behavior. Data were analyzed by descriptive statistical techniques and Pearson correlation analysis. The result of this study shows that there is no significant correlation between emotion regulation and the tendency of hoax information dissemination behavior to students. Meanwhile there is a significant negative correlation between critical thinking and the tendency of hoax information dissemination behavior to students.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T51744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>