Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Blacius Dedi
Abstrak :
ABSTRAK
Citra perawat dimata sebagaian besar masyarakat Indonesia saat ini masih rendah, keadaan ini juga disebabkan oleh nilai-nilai profesionalisme perawat yang belum terinternalisasi dan diaplikasikan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, termasuk perilaku caring sebagai inti keperawatan, sehingga perlu dilakukan studi penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Partisipan dalam penelitian ini adalah 6 perawat pelalcsana dari 6 ruangan rawat inap prima I Rumah Sakit Immanuel Bandung. Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory, pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalitis secara kualitatif dengan melakukan analisis tematik. Hasil penelitian menemukan fenomena baru dalam perilaku caring perawat pelaksana di rumah sakit immanuel Bandung Indonesia, ada tujuh tema yaitu : 1) sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien , 2) Bertanggungjawab memenuhi kebutuhan klien, 3) ramah dalam melayani, 4) sikap tenang dan sabar dalam melayani klien, 5) selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien 6)memberikan motivasi kepada klien, 7) sikap empati dengan klien dan keluarganya. Disamping itu penelitian ini juga menemukan tiga tema perilaku yang tidak caring yaitu : 1). Komunikasi yang dilakukan tidak terapeutik, 2) sikap kurang tulus dalam melayani klien yang membutuhkan, 3) Kurang terampil.Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya membudayakan perilaku caring dengan melakukan continung,supervisi dan pengarahan yang intensif.
2007
T22850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Indrastuti
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan perilaku caring dan motivasi dengan kinerja menerapkan prinsip etik keperawatan di RSUD Sragen. Desain penelitian deskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Tempat penelitian di ruang IRNA dan ICU pada minggu ke-3 dan ke-4 April 2010. Sampel penelitian seluruh perawat pelaksana di IRNA RSUD Sragen, yaitu 100 perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku caring (p=0,000), dimensi respectful (p=0,000), dimensi assurance of human presence (p=0,000), motivasi (p=0,001), otonomi (p=0,006), tanggung jawab (p=0,000), dan kebijakan (p=0,004) berhubungan secara signifikan dengan kinerja menerapkan prinsip etik. Variabel yang paling dominan berhubungan adalah dimensi assurance of human presence.
This research aims to identify the relationship between caring behavior and motivation with performance in applying nurse ethics principles in nursing caring Public Hospital of Sragen (RSUD Sragen). The research design uses correlation description with cross sectional design. The place of research is hospitalized rooms and ICU in the third and the fourth week of April 2010. The research sample are all nurses in duty in Hospitalized Installation, they are 100 nurses. The result shows caring behavior (p=0.000), respectful dimension (p=0,000), assurance of human presence dimension (p=0,000), motivation, autonomy (p=0,006), responsibility (p=0,000) and policy (p=0,004) related significantly with performance of nurse in duty in applying ethics principles. The dominant variable is assurance of human presence dimension caring behavior.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28461
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rouf
Abstrak :
Caring merupakan bentuk perilaku dalam keperawatan. Caring merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh perawat dalam praktik keperawatan. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa perilaku caring beberapa perawat disebagian besar rumah sakit masih belum sesuai harapan. Beberapa penelitian tentang perilaku caring perawat dibeberapa rumah sakit menunjukkan bahwa sebagian perawat memiliki perilaku caring rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku caring perawat di ruang rawat inap lantai 4 gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menurut penilaian perawat sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan selama kurang lebih 10 hari dengan jumlah responden sebanyak 60 orang perawat dengan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner CNPI (Caring Nurse Patient Interaction Scale) yang sudah diterjemahkan. Hasil analisis perilaku caring berdasarkan 10 faktor karatif didapatkan bahwa perawat sudah menerapkan perilaku caring pada faktor karatif 1 sampai dengan karatif 9 dengan persentase diatas 80%, kecuali karatif 10 baru mencapai 70%. Saran bagi penelitian selanjutnya agar dapat meneliti lebih dalam tentang perilaku caring perawat tidak hanya menurut penilaian perawat sendiri, tetapi berdasarkan penilaian pasien atau melalui observasi.
Caring is a form of behavior in nursing. Caring is an important aspect that must be possessed by nurses in nursing practice. But the facts on the daily practice showed that some nurses caring behavior in most hospitals were still not as expected. Several studies of the behavior of caring nurses in several hospitals indicated that some nurses had low caring behavior. This study aims to describe the behavior of caring nurses in the inpatient unit 4th floor of building A Cipto Mangunkusumo National Referal Hospital according to its own assessment nurse. This study was a quantitative descriptive research. Data collection was performed for approximately 10 days with the number of respondents as many as 60 nurses using total sampling technique. Retrieving data using questionnaires CNPI (Caring Nurse Patient Interaction Scale) which had been translated. The results of the analysis is based on 10 caratif factors of caring behavior found that nurses had applied caring behavior on caratif factors 1 through 9 with percentages above 80%, except karatif 10 had reached 70%. Suggestions for further research is to study the nurse caring behavior not only based on the judgment of the nurses themselves, but also based on the assessment of the patients or through observation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Savira Novelina
Abstrak :
Perilaku caring teman sebaya disinyalir mampu mengatasi kesulitan yang dialami mahasiswa keperawatan dan merupakan faktor pendukung dalam pembentukan perilaku caring setelah orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring teman sebaya dan perilaku caring mahasiswa perawat terhadap pasien. Sebanyak 94 mahasiswa profesi dari dua program studi perawat di Jakarta dan Depok dipilih dengan teknik simple random sampling sebagai sampel penelitian ini. Perilaku caring peer diukur dengan Peer-Group Caring Interaction Scale (PGCIS) dan perilaku caring pelajar terhadap pasien diukur dengan Caring Behaviors Inventory (CBI-24). Hasil uji pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku caring teman sebaya dengan perilaku caring siswa (p <0,001) dengan nilai korelasi positif (r = 0,415). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik perilaku caring teman sebaya maka semakin baik pula perilaku caring mahasiswa perawat terhadap pasien. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa perilaku caring teman sebaya yang perlu ditingkatkan adalah modeling, sedangkan perilaku caring mahasiswa terhadap pasien yang perlu ditingkatkan adalah keterhubungan positif Lembaga pendidikan keperawatan perlu memberdayakan teman sebaya dalam mengembangkan budaya caring pada mahasiswa, baik terintegrasi dengan kurikulum dan kegiatan kemahasiswaan. ......Peer caring behavior is allegedly able to overcome the difficulties experienced by nursing students and is a supporting factor in the formation of caring behavior after parents. This study aims to determine the relationship between peer caring behavior and student caring behavior towards patients. A total of 94 professional students from two nursing study programs in Jakarta and Depok were selected using simple random sampling technique as the sample of this study. Peer caring behavior was measured by the Peer-Group Caring Interaction Scale (PGCIS) and students' caring behavior towards patients was measured by the Caring Behaviors Inventory (CBI-24). The Pearson test results showed that there was a relationship between peer caring behavior and student caring behavior (p <0.001) with a positive correlation value (r = 0.415). This shows that the better the caring behavior of peers, the better the caring behavior of nurse students towards patients. In this study, it was also found that peer caring behavior that needs to be improved is modeling, while student caring behavior towards patients that needs to be improved is a positive relationship. Nursing education institutions need to empower peers in developing a caring culture in students, both integrated with curriculum and student activities.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsabitah Asfandima
Abstrak :
Penerapan keselamatan pasien oleh perawat di Indonesia masih rendah. Penyebab penerapannya masih kurang yaitu perilaku caring perawat yang belum optimal, salah satunya pada pencegahan pasien jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku caring dengan penerapan keselamatan pasien oleh perawat. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan 242 perawat yang sedang menjalani studi di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data pada penelitian ini merupakan kuesioner dengan 68 item. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dengan tendensi sentral serta proporsi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara penerapan keselamatan pasien dengan perilaku caring oleh perawat (p=<0,001; OR=4,021; α=0,05). Penerapan berperilaku jujur, menumbuhkan harapan, serta membantu pasien memenuhi kebutuhan manusia masih belum optimal, sehingga dijadikan saran untuk perawat agar meningkatkan penerapannya. ......The level of patient safety application in Indonesia is relatively low. It happened because of caring behaviour that still not optimalized, including prevention of patient falls. This study aimed to identify the correlation of caring behaviour and patient safety application by nurse. The study design used correlation descriptive with a cross-sectional approach. The sample taken by purposive sampling method applied to 242 nurses that take a major in Faculty of Nursing Universitas Indonesia. All of the statistic data were obtained by questionnaire with 68 items on it. Collected data got analyzed by using central tendency and proportions, while chi square was tested for bivariate analyses. This study results indicated a correlation between patient safety and caring behaviour (p<0,001; OR=4,021; α=0,05). The researcher recommends that there should be a better improvement of nurse in honesty, enhancing hopes, and helping health patient with their human needs.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
Abstrak :
Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. ......Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Mutiasari
Abstrak :
Komunikasi merupakan bagian penting dari perilaku caring perawat. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku caring perawat pelaksana selama penerapan standarisasi komunikasi dalam timbang terima dengan metode SBAR. Desain penelitian ini quasi eksperimental pretest posttest with control group pada 62 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan perilaku caring perawat pelaksana meningkat 5,13 poin lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,005). Penerapan standarisasi komunikasi dalam timbang terima dengan metode SBAR perlu diaplikasikan di seluruh unit rawat inap. Pengarahan kepala ruangan seperti supervisi dan pelatihan secara berkala perlu dilakukan untuk mempertahankan perilaku caring perawat pelaksana. ......Communication is an essential part of nurses caring behavior. The focus of this study is to identify nurses caring behavior during the implementation of standardized communication in handover with SBAR method. This quasiexperimental research design with pretest posttest control group in 62 respondents divided into two groups which has 31 selected nurses in each group by purposive sampling. The results showed that nurses caring behavior increased 5.13 points higher in the intervention group than in the control group (p <0.005). The implementation of it is need to be applied across the inpatient unit. One of function management: Direction, need to be done regularly times to maintain nurses caring behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
Abstrak :
ABSTRAK Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.
ABSTRACT Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Kompetensi pembimbing klinik berkontribusi dalam meningkatkan perilaku caring dan komitmen perawat baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring dan komitmen perawat baru di RS. Desain penelitian adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional pada 104 perawat baru di satu RS di wilayah Jakarta Selatan yang dipilih dengan metode random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Kuesioner Kompetensi Pembimbing Klinik, Caring Behavior Inventory CBI -24 dan kuesioner Komitmen Allen Meyer. Hasil uji t-independent menunjukkan ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring perawat baru p < 0,001; ? = 0,05 dan hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dan komitmen perawat baru p = 0,844 . Uji regresi linier mendapatkan bahwa karakteristik personal pembimbing klinik merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan perilaku caring. Upaya pembinaan dan pemeliharaan karakteristik personal caring yang baik perlu diprogramkan, juga pelatihan dan penyegaran pembimbing klinik perlu dimasukkan dalam perencanaan strategis dan rencana kerja tahunan. Kata kunci : komitmen, kompetensi pembimbing klinik, perilaku caring
ABSTRACT
Competence of clinical instructure contributes to improving caring behavior and commitment of new nurses to improve the quality of nursing service. This study aims to identify the relationship of clinical instructure rsquo s competence with caring behavior and commitment of new nurses at the hospital. The study design was analytic comparative with the cross sectional approach of 104 new nurses in one hospital in South Jakarta area selected by random sampling method. The measuring instruments used are Competency Guidance Questioner Clinic, Caring Behavior Inventory CBI 24 and Allen Meyer 39 s Commitment Questionnaire. The result of the t independent test showed that there was a relationship between clinical instructure rsquo s competence and caring behavior of new nurse p 0,001 0,05 and chi square test showed the clinical instructure rsquo s competence was not relation to new nurse rsquo s commitment p 0,844 . The linear regression test found that personal characteristics of clinical instructure were the most dominant factor in caring behavior. Better coaching and maintenance of good personal caring characteristics needs to be programmed, as well as training and review of clinical instructures should be included in strategic planning and annual workplans. Keywords commitment, clinical instructor competence, caring behavior
2018
T50593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Fitriani
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku caring sebagai identitas diri perawat pada kenyataannya masih belum sepenuhnya diterapkan dalam setiap asuhan keperawatan, adanya peningkatan beban kerja serta menurunnya komitmen kerja perawat dalam mencapai tujuan organisasi memberikan dampak terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan beban dan komitmen kerja dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit. Desain penelitian dengan observasional menggunakan pendekatan cross sectional pada 47 perawat yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Alat ukur menggunakan Caring Nurse-Patient Interaction CNPI versi-23 menilai aspek frekuensi perawat melakukan tindakan keperawatan yang mencerminkan perilaku caring A Three Component Allen and Meyer rsquo;s Instruments TCM untuk mengukur komitmen kerja perawat sedangkan beban kerja dengan teknik pengamatan work sampling. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan perilaku caring perawatan kenyamanan p=0,02 , hubungan antara komitmen kerja dengan perilaku caring perawatan klinis p=0,01 , hasil pengamatan beban kerja belum mencapai nilai optimum 72,72 . Rekomendasi yang diberikan agar top manajer melakukan evaluasi terhadap fungsi manajemen yang ada, telah menggambarkan perilaku caring sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan. Perlu disusun standar analisis beban kerja yang lebih objektif sehingga peran dan fungsi SDM Keperawatan lebih produktif.
ABSTRACT
Caring behavior as a nurse 39 s self identities is in fact still not fully applied in every nursing care, an increase in workload and decreased nurse occupational commitment in achieving organizational goals have an impact on patient satisfaction on health services. This study aims to identify the relationship nursing workload and occupational commitment with caring behavior of nurses at Ministry Hospital. Research design with observasional using cross sectional approach on 47 nurses selected by consecutive sampling technique. Measurements using Caring Nurse Patient Interaction CNPI with 23 statements to assess the frequency aspect of nurses performing nursing actions that reflect caring behavior. A Three Component Allen and Meyer 39 s Instruments TCM to measure nurses 39 occupational commitments while nursing workload with work sampling observation techniques. The result of statistical test showed that there was a correlation between nursing workload and comfort care of caring behavior p 0,02 , relation between occupational commitment and clinical care of caring behavior p 0,01 , nursing workload observation not yet reached optimum value 72,72 . Recommendations gaven to top managers to evaluate the existing management functions, has described caring behavior as a reference in providing nursing care. A more objective workload analysis standard is needed so that the roles and functions of the Nursing were more productive.
2018
T50672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>