Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Iman Santoso
"DKI Jakarta merupakan sebuah kota megapolitan dengan masyarakat yang beragam. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta memiliki syarat unik, yaitu perolehan suara lebih dari 50%.Keberagaman penduduk dan dinamika Pemilu yang kompleks akibat peraturan tersebut menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini menganalisis sebaran spasial perolehan suara pasangan calon di setiap kelurahan, pengaruh faktor variabel penelitian terhadap hasil suara pada masing-masing paslon dan dependensi spasial perolehan suara pada masing-masing paslon Pilkada DKI Jakarta 2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, regresi klasik, dan regresi spasial. Data berupa perolehan suara hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 dan demografi penduduk di tingkat kelurahan. Hasil menunjukkan bahwa pada putaran pertama Pilkada, Paslon 1 memiliki 122 basis, Paslon 2 memiliki 113 basis, dan Paslon 3 memiliki 146 basis. Pada putaran kedua, Paslon 2 memiliki 111 basis dan Paslon 3 memiliki 156 basis. Penduduk nonmuslim menjadi faktor signifikan terhadap kemenangan Paslon 3. Sedangkan faktor penduduk pekerja formal, gabungan parpol koalisi, kepadatan penduduk, pemilih pemula, dan pendidikan minimal SMA, secara statistik berpengaruh tidak signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa agama berperan penting dalam pemenangan kontestan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang lalu.

DKI Jakarta is a megapolitan city with a diverse population. The regional election of DKI Jakarta has unique requirements, namely the vote acquisition is more than 50%. The diversity of the population and the complex dynamics of the election due to these regulations are the background for this research. The purposes of this research is to analyze the spatial distribution of votes obtained by candidate pairs in each sub-district, the influence of research variable factors on the results of the each candidate pair and the spatial dependencies of the votes obtained by each candidate pair of the 2017 DKI Jakarta Regional Election. This research uses descriptive analysis, classical regression and spatial regression methods. Data in the form of vote acquisition results from the 2017 DKI Jakarta Regional Election and population demographics at the sub-district level. The results show that in the first round of the Pilkada, Paslon 1 had 122 bases, Paslon 2 had 113 bases, and Paslon 3 had 146 bases. In the second round, Paslon 2 had 111 bases and Paslon 3 had 156 bases. The nonmuslim population were significant factors in the victory of Paslon 3. Meanwhile, the combined factors the formal working population, factors of coalition political parties, population density, first-time voters and minimum high school education had no statistically significant effect. These findings indicate that religion an important role in the victory of contestants in the 2017 DKI Jakarta Pilkada."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aida Mardhatila
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku loyalitas pemilih pemula pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pemilih pemula dapat didefinisikan sebagai Warga Negara Indonesia WNI yang sudah berusia 17 tahun; atau WNI yang berusia kurang dari 17 tahun tetapi sudah menikah/sudah pernah menikah. Di dalam Teori Perilaku Memilih ada faktor-faktor sosiologis, psikologis, dan pilihan rasional yang dapat mempengaruhi pemilih pemula dalam menentukan pilihannya. Begitu pula pemilih pemula pada Pilkada Jakarta 2017 yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan sosialnya, citra psikologis kandidat, atau pertimbangan rasional dari berbagai media informasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 400 responden dengan tingkat kepercayaan 95 dan Margin of Error MoE 5. Selain itu, pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling hingga diperoleh 10 kelurahan terpilih dari 5 kecamatan di 5 wilayah kota Provinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa faktor yang paling banyak mempengaruhi loyalitas pemilih pemula pada Pilkada Jakarta 2017 ialah orientasi isu yang merupakan turunan dari faktor-faktor psikologis. Hal ini disebabkan pemilih pemula lebih banyak memilih kandidat karena menyukai program-program yang ditawarkan. Dari segi implikasi teoritisnya, studi ini memberikan hasil berbeda dari penelitian mengenai pemilih pemula di Jakarta oleh Budi Jatnika 2004. Ada perubahan faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih pemula di DKI Jakarta, yaitu dari faktor sosiologis menjadi faktor psikologis. Hal ini juga berkaitan dengan perbedaan situasi politik, dimana pada tahun 2004 kompetisi antar partai politik berlangsung ketat, sementara di tahun 2017 kompetisi yang terjadi tidak hanya antar partai, tetapi juga mengandalkan program dan figur kandidat.

This thesis discusses the factors that influence first voter's loyalty in Jakarta Regional Election 2017. Based on Law Number 7 Year 2017 about General Election, first voters can be defined as Indonesian citizen WNI aged minimum 17 years or an Indonesian citizen who is less than 17 years old but married already married. The Voting Behavior Theory there are sociological, psychological, and rational choices that may influence the first voters. Similarly, first voters in Jakarta Regional Election 2017 who also got influence from their social environment, individual psychological, or rational considerations of various media information.
This research uses quantitative method and data collection is done by using questionnaire. The sample size in this study was 400 respondents, with 95 confidence level, and 5 Margin of Error MoE. In addition, sampling is done by stratified random sampling method to obtain 10 selected urban villages kelurahan, from 5 districts kecamatan, in 5 administratitive cities of Jakarta Province.
The result of this study is the most influence factor on first voter's behavior is issue orientation, which is derived from psychological factors. Because, first voters choose the candidates based on their programs. The theoretical implication is this study gives different results from previous study by Budi Jatmika 2004. There is a change of factors influencing first voter's behavior in Jakarta, from sociological factors into psychological factors. This is also related to the difference political situation, where in 2004 the competition between political parties was tight, while in 2017 the competition was not only between parties, but also rely on candidate programs and their figures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library