Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bye, G.C
Oxford [Oxfordshire] ; New York : Pergamon Press, 1983
666.94 BYE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djedjen Achmad
"ABSTRAK
Beton pada umumnya terbuat dari bahan perekat Semen Portland yang banyak beredar di pasaran. Pemakaian semen tersebut bukan hanya untuk struktural saja, tetapi kadang-kadang dipakai juga untuk non struktural. Hal ini disebabkan semen merupakan bahan perekat hidrolis yang paling baik dibandingkan bahan perekat yang sejenis.
Pemakaian semen untuk non struktural merupakan pemborosan bahan, karena harga dari semen tersebut lebih mahal, sehingga harga bangunan pun menjadi naik. Apalagi akhir-akhir ini dimana semen sering menghilang dari pasaran yang menyebabkan harganya meningkat beberapa kali lipat.
Dalam penelitian ini dicoba untuk mencampurkan semen dengan fly ash dibuat menjadi beton kemudian dilakukan perawatan dengan uap. Karena dari beberapa penelitian telah dicoba bahwa semen yang dicampur dengan fly ash kuat tekannya pada umur tua, lebih dari 28 hari, kuat tekannya lebih tinggi dibandingkan pada beton tanpa fly ash yang dirawat normal ( direndam dalam air ). Dalam penelitian ini dicoba untuk mengetahui kuat tekan pada betonnya. Apakah dengan dirawat dalam uap kuat tekannya dapat dimajukan kurang dari 28 hari minimum sama dengan beton tanpa fly ash pada umur kurang dari 28 hari.
Dari beberapa penelitian kuat tekan, ternyata beton yang dicampur dengan fly ash 10 % dan 20 % dan dirawat dalam uap. Pada setiap pengujian, umur 3, 7, 14 ,dan 28 hari menunjukkan kuat tekannya meningkat. Tetapi sampai umur 28 hari belum ada yang sama atau melebihi kuat tekan beton tanpa menggunakan fly ash."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Purnomo Ruslie
"Beton sebagai salah satu material utama dalam konstruksi dikenal sebagai material yang Betas (brittle) dan lemah terhadap tank dibandingkan dengan baja. Daktilitas beton yang rendah dicerminkan oleh kurva load tegangan-regangannya yang mempunyai penurunan kekuatan tekan yang cepat pada daerah pasta puncak sehingga menyebabkan keruntuhan terjadi relatif secara tiba-tiba pada elemen beton. Penambahan serat pada material berbahan dasar semen diketahui dapat memperbaiki daktilitasnya.Tujuan penelitian dalam tesis ini adalah untuk mempelajari otensi penggunaan serat polimerik dad jenis polypropylene pads beton normal (f~=35 MPa). Kadar serat polypropylene yang ditambahkan pada beton mutu sedang adalah 0.90 ; 1.35 ; 1.80 ; 2.25 dan 2.70 kg1m3 atau dalam volume fraksi adalah 0.10 ; 0.15 ; 0.20 ; 0.25 dan 0.30 %. Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan tekan, tank belah, pembebanan lentur, kuat geser, modulus elastisitas, angka Poissons, impact resistant,toughness dan mengukur kapasitas peningkatan regangan elastis dan inelastis.
Benda uji percobaan pembebanan tekan untuk kuat tekan,tarik belah,modulus elastisitas adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm serta tinggi 6.35 cm untuk uji impact test , untuk benda uji percobaan kuat geser adalah balok berukuran 20002E7.5 cm3, sedangkan benda uji percobaan pembebanan lentur adalah balok 10x10x35 cm3 yang bersatraan pengukuran toughness serta pengukuran kapasitas peningkatan regangan elastis dan inelastis. Dan hasil penelitian beton mutu sedang berumur 28 hari ,dapat disimpulkan dengan bertambahnya kadar serat, cenderung adanya penurunan slump bahkan mempunyai nilai yang rendah sekali .Hal tersebut menunjukkan workability yang rendah sekali. Pengujian tersebut dapat diatasi dengan VeBe-Test.
Dengan kadar serat polypropylene 0.30 % terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 23.06 %, peningkatan kuat tank belah sebesar 20.07 %, peningkatan kuat lentur sebesar 35.32 %, peningkatan modulus elastisitas sebesar 9.18%, peningkatan impact resistant untuk menimbulkan retak pertama dan mencapai failure sebesar kurang lebih 4 x dari baton tanpa serat. Pengukuran dilakukan terhadap lendutan titik tengah, regangan dengan memakai strain-gauge pads uji kuat lentur, hasil menunjukkan bahwa persentasi volume 0.30 % fiber meningkatkan regangan tank elastis dari 106 menjadi 162 microstrain (peningkatan 52.83 %) dan peningkatan daerah regangan tank inelastis 162 microstrain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T16717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningsih Bungin Sura
"ABSTRACT
Penelitian ini terkait salah satu Supplementary Cementing Materials SCMs yaitu metakaolin Al2Si2O2 . Metakaolin merupakan hasil kasinasi kaolin pada suhu 600-800oC dan memiliki kemurnian alumina dan silika yang tinggi. Salah aplikasi dari metakaolin adalah sebagai aditif dalam semen Portland. Penambahan metakaolin kedalam semen Portland dapat meningkatkan kekuatan semen melalui pengikatan dengan kalsium hidroksida Ca OH menghasilkan kalsium silikat hidrat CSH . Metakaolin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metakaolin yang berasal dari Pulau Bangka, Indonesia yang dibandingkan dengan metakaolin komersial yaitu Metakaolin Metastar. Pasta semen Portland dibuat dengan komposisi penambahan metakaolin sebanyak 5 , 10 , 15 , dan 20 dengan rasio air/semen 0.35, 0.40, dan 0.50. Pasta semen kemudian dicuring selama 7, 14, dan 28 hari. Kekuatan mekanik dari pasta semen diuji dengan pengujian kekuatan tekan, sedangkan komposisi kimia dan mikrostruktur diuji dengan pengujian SEM-EDS dan XRD, dan laju hidrasi diuji dengan pengujian TAM. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan tekan semen meningkat dengan penambahan metakaolin sebagai aditif, baik metakaolin metastar maupun metakaolin Bangka. Kekuatan tekan tertinggi diperoleh pada penambahan 20 pada metakaolin metastar dan penambahan 5 pada metakaolin Bangka. Laju hidrasi menunjukkan hasil bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermik.

ABSTRACT
This paper presents the results of the investigation on the use of Metakaolin Al2Si2O2 as a Supplementary Cementing Materials SCMs to improve the performance of cement. The Metakaolin was produced by thermal treatment calcination from Kaolin at 600 800 Celcius and has highest alumina and silicate purity. By added Metakaolin in Portland Cement type I OPC , the amount of Calcium Silicate Hydrate CSH will increase through binding with Calcium Hydroxide CaOH . There were two kinds of Metakaolin used in this investigation, commercial metakaolin named Metakaolin MetaStar compared with Metakaolin Bangka which derived from Indonesia local resources, Bangka Island. Four Metakaolin replacement levels were employed in this investigation 5 , 0 , 15 , and 20 with water per cement ratio 0.35, 0.40, and 0.50 both of Metakaolin MetaStar and Metakaolin Bangka. The cement pastes cured at room temperature for 7, 14, and 28 days. The mechanical strength examined by compressive strength test, the microstructure and the chemical composition of the main mineral composition were examined by SEM EDS and XRD. The results of the study revealed both Metakaolin Metastar and Metakaolin Bangka enhanced the compressive strength of OPC. The most appropriate strength was obtained for a replacement of 20 metakaolin metastar and 5 metakaolin Bangka. The hydration rate was examined by Thermal Analysis Monitor. The results indicated that the reaction of OPC and MK was exothermic reaction."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Aryasatiana Azzahra
"Geopolimer adalah bahan bangunan ramah lingkungan sebagai subtitusi semen portland. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal dalam proses pembentukan geopolimer untuk mencapai nilai kuat tekan terbaik. Fokus penelitian ini adalah pada pengaruh suhu pelarutan aktivator, yaitu NaOH dan Na2SiO3, dengan variasi suhu pelarutan 30°C, 40°C, dan 50°C, serta penambahan semen portland sebesar 5%, 10%, dan 15% terhadap berat fly ash sebagai prekursor. Nilai kuat tekan terbaik, yaitu 20,12 MPa, dicapai pada sampel dengan suhu pelarutan aktivator alkali 40°C dan substitusi semen portland sebesar 15% terhadap fly ash. Nilai tersebut lebih tinggi daripada sampel kontrol semen portland yang memiliki kuat tekan sebesar 19,42 MPa. Sampel terbaik tersebut kemudian dikarakterisasi dengan beberapa uji, yang mengindikasikan pembentukan beberapa kristal baru seperti kuarsa, okenite, faujasite-Na, anortit, dan aluminocoquimbite yang memiliki tingkat kekerasan mineral cukup tinggi. Selain itu, terdeteksinya ikatan-ikatan seperti Si-O-Si dan Al-O-Si yang lebih kuat pada sampel dengan nilai kuat tekan tertinggi.

Geopolymer is an environmentally friendly building material used as a substitute for Portland cement. This research aims to determine the optimal conditions in the geopolymer formation process to achieve the best compressive strength value. The focus of this research is on the influence of the dissolution temperature of activators, namely NaOH and Na2SiO3, with dissolution temperature variations of 30°C, 40°C, and 50°C, as well as the addition of Portland cement by 5%, 10%, and 15% by weight of fly ash as a precursor. The best compressive strength value, which is 20.12 MPa, was achieved in samples with an alkali activator dissolution temperature of 40°C and a substitution of 15% Portland cement for fly ash. This value is higher than the control sample of Portland cement, which has a compressive strength of 19.42 MPa. The best samples were then characterized with several tests, indicating the formation of several new crystals such as quartz, okenite, faujasiteNa, anorthite, and aluminocoquimbite, which have a relatively high mineral hardness level. In addition, the presence of stronger bonds such as Si-O-Si and AlO-Si was detected in samples with the highest compressive strength value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Yoga Ramadhan
"Roller Compacted Concrete (RCC) adalah beton yang memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pelaksanaan, biaya produksi yang lebih rendah, serta penggunaan semen yang lebih rendah dibandingkan beton konvensional. RCC umumnya dimanfaatkan pada struktur bendungan dan perkerasan jalan, tetapi belum banyak diaplikasikan di Indonesia. Pada kasus bendungan, RCC dapat dikombinasikan dengan penggunaan beton konvensional untuk memberikan keuntungan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi hubungan antara hasil uji kuat tekan dan ultrasonic pulse velocity (UPV) pada sampel silinder beton konvensional dengan campuran Portland Slag Cement (PSC) dan Portland Composite Cement (PCC) dalam kasus konstruksi Bendungan Roller Compacted Concrete (RCC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental laboratorium, yang melibatkan pengujian destruktif berupa uji kuat tekan dan pengujian non-destruktif berupa uji UPV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan dan UPV memiliki korelasi yang positif dan bervariasi berdasarkan jenis campuran beton yang digunakan, yang dipengaruhi oleh faktor seperti komposisi material, rasio air-semen, kepadatan dan homogenitas campuran, serta metode pembuatan dan perawatan sampel beton.

Roller Compacted Concrete (RCC) is concrete that has advantages in terms of speed of implementation, lower production costs, and lower cement usage compared to conventional concrete. RCC is generally used in dam structures and road pavements, but has not been widely applied in Indonesia. In the case of dams, RCC can be combined with the use of conventional concrete to provide better benefits. This research aims to examine the correlation between the results of compressive strength and ultrasonic pulse velocity (UPV) tests on conventional concrete cylinder samples mixed with Portland Slag Cement (PSC) and Portland Composite Cement (PCC) in the case of Roller Compacted Concrete (RCC) Dam construction. The research was carried out using laboratory experimental methods, which involved destructive testing in the form of compressive strength tests and non-destructive testing in the form of UPV tests. The results of this research show that the compressive strength and UPV test results have a positive correlation and vary based on the type of concrete mixture used, which is influenced by factors such as material composition, water-cement ratio, density and homogeneity of the mixture, as well as the method of making and caring for the concrete samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizal Darmawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permeabilitas, kuat lentur (fr), cepat rambat gelombang (v), serta perkembangan cepat rambat gelombang pada sampel roller compacted concrete (RCC), beton konvensional dengan portland slag cement (PSC), dan beton konvensional dengan portland composite cement (PCC). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi laboratorium meliputi pengujian permeabilitas untuk menentukan ketahanan beton terhadap penetrasi air, pengujian kuat lentur untuk menentukan ketahanan beton terhadap gaya lentur, serta pengujian cepat rambat gelombang dengan metode non-destruktif yaitu pengujian ultrasonic velocity pulse (UPV). Hasil penelitian didapatkan koefisien permeabilitas beton RCC sebesar 27.865×10-6 cm/s; koefisien permeabilitas beton konvensional PSC sebesar 1.037×10-6 cm/s; dan koefisien permeabilitas beton konvensional PCC sebesar 9.739×10-6 cm/s menunjukkan bahwa semakin rendah permeabilitas beton, maka semakin baik kemampuannya dalam menahan tekanan air. Hasil penelitian didapatkan kuat lentur beton RCC dengan target fc’ 15 MPa sebesar 0.70 MPa; kuat lentur beton konvensional PSC dengan target fc’ 30 MPa sebesar 4.17 MPa; dan kuat lentur beton konvensional PCC dengan target fc’ 30 MPa sebesar 4.02 MPa menunjukkan bahwa kuat lentur meningkat seiring dengan peningkatan mutu beton. Hasil penelitian beton umur 28 hari didapatkan cepat rambat gelombang beton RCC sebesar 3365.67 m/s; cepat rambat gelombang beton konvensional PSC sebesar 4627.48 m/s; dan cepat rambat gelombang beton konvensional PCC sebesar 4702.41 m/s menunjukkan bahwa semakin tinggi cepat rambat gelombangnya maka menyatakan bahwa beton semakin padat dan semakin sedikit porositas beton. Dalam penelitian ini ditemukan adanya korelasi antara kuat lentur dan kecepatan rambat gelombang dengan persamaan empiris pada beton RCC yaitu fr = 0.0002v; persamaan empiris pada beton konvensional dengan PSC yaitu fr = 0.0009v; dan persamaan empiris pada beton konvensional dengan PCC yaitu fr = 0.0009v.

This research aims to analyse the permeability, flexural strength (fr), ultrasonic pulse velocity (v) and ultrasonic pulse velocity evolution of roller compacted concrete (RCC), conventional Portland Slag Cement (PSC) and onventional Portland Composite Cement (PCC) samples. This research was carried out using laboratory observation methods, including permeability testing to determine the resistance of concrete to water penetration, flexural strength testing to determine the resistance of concrete to bending forces, and ultrasonic pulse velocity testing using a non-destructive method, namely ultrasonic pulse velocity (UPV) testing. The results showed that the permeability coefficient of RCC concrete was 27.865×10-6 cm/s, the permeability coefficient of conventional PCC concrete was 1.037×10-6 cm/s, and the permeability coefficient of conventional PCC concrete was 9.739×10-6 cm/s, indicating that the lower the permeability of concrete, the better its ability to resist water pressure. The results obtained flexural strength of RCC concrete with target fc' 15 MPa of 0.70 MPa; flexural strength of PSC conventional concrete with target fc' 30 MPa of 4.17 MPa; and flexural strength of PCC conventional concrete with target fc' 30 MPa of 4.02 MPa show that flexural strength increases with increasing concrete quality. The results of 28-day-old concrete research obtained ultrasonic pulse velocity of RCC concrete of 3365.67 m/s; ultrasonic pulse velocity of PSC conventional concrete of 4627.48 m/s; and ultrasonic pulse velocity of PCC conventional concrete of 4702.41 m/s show that the higher the wave propagation speed, it states that the denser the concrete and the less porosity of concrete. In this study it was found that there is a correlation between flexural strength and ultrasonic pulse velocity with the empirical equation for RCC concrete, fr = 0.0002v; the empirical equation for conventional concrete with PSC, fr = 0.0009v; and the empirical equation for conventional concrete with PCC, fr = 0.0009v."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan
"Telah dilakukan pengamatan pada distribusi pasir, permeabilitas, kekuatan tekan, kekuatan tarik, kekuatan geser dan ketahanan terhadap temperatur tinggi (sintering) dari pasir hitam. Yang mana sifat-sifat ini merupakan persyataan pemakaian suatu pasir cetak. Hasil pengamatan yang sudah dilakukan tersebut diatas kemudian dianalisa untuk dibandingkan dengan studi literatur dan pengalaman praktis di industri pengecoran logam (foundry). Dari hasil analisa pada sifat fisis (distribusi butiran pasir, permeabilitas, mampu panas), sifat mekanis (kekuatan tekan, geser dan tarik) dan sifat kimis ternyata pasir hitam-semen Portland sesuai dengan persyaratan pemakaian untuk bahan cetakan logam tuang.
Dari analisa tersebut dapat dilihat bahwa dari studi literatur dan pengalaman praktis, permeabilitas untuk suatu cetakan yang disyaratkan sekitar 50 Cm³/mnt sedangkan permeabilitas pasir hitam-semen hasil pengamatan sebesar 115 - 141 Cm³/mnt. Dan pada kekuatan tekan disyaratkan > 1200 Gram/Cm² (klafikasi pasir yang baik sekali), sedangkan hasil pengamatan 4500?22000 Gram/Cm², serta untuk kekuatan geser yang disyaratkan > 350 Gram/Cm dari hasil pengamatan 1500-7500 Gram/Cm². Demikian pula kekuatan tekan setelah proses sinter masih menuniukkan angka kekuatan 600 Gram/Cm² yang berarti masih diatas ambang klasifikasi kekuatan sedang."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richardson, Margaret
" Contents :
Foreword
Historical background
Exterior
Entrance doors
Entrance hall
Lower ground floor: Henry Jarvis Hall and Foyer
Main staircase
First floor
Henry Florence Hall
Second floor
Third floor: British architectural library
Council chamber
Fourth floor landing
Alterations and additions since 1956
Artists and craftsmen
Bibliography"
London : [RIBA , ], 2004
e20440320
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Fly ash (abu terbang) batubara biasanya masih mengandung komponen-komponen/senyawa diantaranya terdiri dari SiO2, Al2O3, FE2O3, CAO dan sebagian kecilnya adalah unsur-unsur seperti Na2O, MgO dan K2O serta pengotor lainnya. Unsur-unsur utama tersebut merupakan bahan pozzolan, yaitu bahan yang mengandung senyawa silica alumina, dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunya sifat mengikat seperti semen, karena mempunyai bentuknya yang halus dan masih mengandung kadar air."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>