Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Yuri Ekaningrum
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan suatu masalah multifaktor yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak sehingga menyebabkan penurunan kecerdasan. Selain itu, BBLR berdampak serius terhadap kejadian morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi BBLR adalah komplikasi kehamilan yang mengganggu kesehatan ibu dan janinnya. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan pendekatan observasional analitik. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2012 dengan teknik penarikan sampel cluster sampling tiga tahap. Sampel yang diambil berjumlah 13.143 responden dengan 1.611 responden memiliki BBLR dan 11.532 bayi BBLN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu, status sosial ekonomi, jarak kelahiran, jenis kelamin bayi, tenaga pemeriksaan kehamilan, dan kualitas pelayanan antenatal dengan BBLR. Ibu yang mengalami komplikasi kehamilan 1,78 kali lebih tinggi berisiko untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami komplikasi kehamilan.

Low birth weight (LBW) is a multifactor problem affect brain growth and development in children so that cause intelligence degradation. Beside that, LBW affects seriously towards perinatal morbidity and mortality in Indonesia. One factor that affect LBW is pregnancy complication that disturb mother and fetus health. Research design that is used is cross sectional with analitical observational approach. This research uses secondary data IDHS 2012 with cluster sampling three stage technique. Sample total is 13.143 respondents that 1.611 respondents have LBW babies and 11.532 respondents have normal weight babies.
Research result shows that there are association between educational attainment, social economic status, birth interval, sex of babies, prenatal care worker, and quality of antenatal care with LBW. Mother who sustain pregnancy complication has risk 1,78 times higher than mother who does not sustain pregnancy complication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aminah Waluyo
"Eklamsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang sejak tahun 1997 ditangani secara serius di RSU Fatmawati Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Eklamsia di kalangan penderita Pre Eklamsia di RSU Fatmawati Jakarta tahun 2000. Metode Studi ini menggunakan rancangan cross sectional. Data diperoleh dari catatan rekam medis pasien, dengan menggunakan formulir pengumpulan data yang dirancang secara khusus oleh peneliti. Inklusi dari sampel penelitian adalah pasien yang didiagnosa oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi sebagai penderita Pre Eklamsia atau Eklamsia Eksklusi sampel yaitu pasien dengan file rekam medis yang tidak dapat memberikan informasi data penelitian secara lengkap, atau yang mempunyai riwayat hipertensi. Analisa multivariat dengan menerapkan regresi logistik dan derajat kepercayaan 75 % serta ukuran dampak potensial. Hasil. Besarnya kejadian Eklamsia di RSU Fatmawati Jakarta pada tahun 2000 adalah 11,80 %. Ada hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel usia, atau paritas atau hyperplasentosis, atau ANC, atau pemberian obat anti kejang sebelum dirujuk dengan kejadian Eklamsia di kalangan penderita Pre Eklamsia. Pemberian obat anti kejang sebelum dirujuk mempunyai nilai prediksi terbesar diantara variabel kontributor yaitu sebesar 51,15 %, dengan p = 0,0000, OR = 0,0499 dan 95 % C I = 0,0142 - 0,1756. Kesimpulan. Pemberian obat anti kejang sebelum dirujuk merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian Eklamsia, dalam bentuk pencegahan. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk memberikan pengobatan anti kejang sebelum merujuk pasien Pre Eklamsia ke rumah sakit guna menurunkan kejadian Eklamsia.
......Factors Related with Prevalence Eclampsia Among Pre Eclampsia Patients at Fatmawati General Hospital in Jakarta, 2000The Eclampsia is one of important complication of pregnancy; it was managed properly at Fatmawati General Hospital in Jakarta since 1997. This study has been conducted in order to analysis some factors related to Eclampsia among Pre Eclampsia patients at Fatmawati General Hospital in Jakarta 2000. A cross sectional study was applied to achieve objective of the study, using the medical records as source of data. The study population were pregnant women with Pre Eclampsia cases who diagnosed by obstetricus gynaecologist as Eclampsia or Pre Eclampsia. The cases whose medical record is not completely filled in, and or who has hypertension history, were excluded. Multivariate logistic regression analysis method was used to analysis the exposure-outcome relationship. Some of study results, is following The prevalence of Eclampsia at Fatmawati General Hospital Jakarta in 2000 are percentage such as 11,80 %. There were significant relationships statistically between age, parity, hypcrpiacentosis, ANC and anti convulsion treatment before referring with Eclampsia. The last variable is the strongest predictor for each and be biggest contributing factors. The value is 51,15 % with p = 0,0000, OR = 0,04999 and 95 % C I = 0,0142 - 0,1756. According to the study result it was recommended to give anti convulsion treatment to Pre Eclampsia patients before they were referred to the hospital, in order to reduce the occurrence of Eclampsia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Mutaqin Hamid
"Menurut data Healthy Asean, 2000 angka kematian ibu di Indonesia 390/100.000 kelahiran hidup dan masih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asean lain dan lebih baik jika dibandingkan dengan kamboja sebesar 900/100.000 kelahiran hidup serta Laos sebesar 650/100.000 kelahiran hidup.
Wiknyosastro et.al, 1999 mengatakan bahwa kematian ibu maternal dapat disebabkan fakor-faktor reproduksi, komplikasi abstertik, pelayanan kesehatan dan sosioekonomi. Dari penelitianWidiarsa, 2002 di Bali bahwa 60 % kematian ibu disebabkan out come (hamil dan komplikasi) dimana aspek perilaku kesehatan seperti keterlambatan ANC pertama kali dan frekwensi pemeriksaan kehamilan kurang dari 4 kali serta pemilihan tempat bersalin dapat meningkatkan resiko kematian.
Menurut Green pemanfaatan pelayanan kesehatan termasuk pemeriksaan kehamilan dipengaruhi oleh faktor predisposing, enabling dan reinforcing dimana pada penelitian ini faktor predisposing saja yang diteliti berupa pengetahuan dan sikap serta karakteristik ibu seperti pendidikan, pekerjaan, umur dan paritas.
Dari data profil Kabupaten Serang tahun 2000 dijumpai bahwa pemeriksaan kehamilan pertama kali (K1) sebesar 83,42 % sedangkan pemeriksaan kehamilan lengkap (K4) sebesar 51,59 %.
Penelitian ini bersifat penelitian diskriptif dengan desain "crosssectional study" (studi potong lintang). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat kuesioner. Sebagai populasi di dalam penelitian adalah ibu balita yang terdiri dari masing-masing 3 Kecamatan (3 wilayah kerja Puskesmas) yang terletak disebelah utara dan selatan serta 1 kecamatan kota Serang (3 wilayah kerja Puskesmas). Pada penetuan Kelurahan / desa, dusun serta sampel dilakukan secara Purposive.
Pengumpulan data sebanyak 110 responden dilakukan peneliti dan dibantu Bidan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 52,7 % responden memeriksa kehamilan lengkap, 58,2 % berpengetahuan baik dan 63,6 % rnempunyai sikap positif. Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square terhadap variabel independen dan confounding yaitu : pengetahuan, sikap, pendidikan, pekerjaan ibu, umur ibu dan paritas ternyata yang berhubungan bermakna dengan pemeriksaan kehamilan adalah pengetahuan, sikap dan pendidikan. Dari hasil analisis multivariat didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan pemeriksaan kehamilan dan pendidikan. Sedangkan untuk sikap ada hubungan bermakna dengan pemeriksaan kehamilan tanpa pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan pemeriksaan kehamilan, pengetahuan dan sikap masih rendah maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terutama penelitian kualitatif untuk menggali faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya hasil ini.
......Relationship between Mother's Knowledge and Attitude and Antenatal Care in Serang District Banten Province Year 2003According to Healthy Mean 2000 data, the maternal mortality rate in Indonesia was 390/100000 live births, this is still higher compared to those of other Asean countries but better than Kampuchea (900/100000 live births) and Laos (650/100000 live births).
Wiknyosastro et al. (1999) said that maternal mortality could be caused by reproductive, obstetric complication, health care, and social economic factors.
Study by Widiarsa (2002) in Bali showed that 60% of maternal mortality was caused by the outcomes (pregnancy and complication) where health behavior aspect such as late first ANC, ANC less than 4 times, and selection of delivery place could increase the mortality risk.
According to Green, the utilization of health care including ANC is influenced by predisposing, enabling, and reinforcing factors. This study limits its scope to predisposing factors in terms of knowledge, attitude, and mother's characteristics such as education, occupation, age, and parity. Serang District profile data year 2000 showed that first ANC (K1) was 83.42% while complete ANC (K4) was 5159%.
This study was a descriptive one using cross sectional design. Instrument used in this study was a set of questionnaires. Population in this study was mothers of under five children consisted of 3 sub districts (3 community health centers working area) located in the north and south and one sub district in the city of Serang (3 community health centers working area). Selection of village and township, sub-village, and subject was conducted purposively.
Data were collected among 110 respondents and conducted by the researcher helped by midwife with result as follow: 52.7% respondents had complete ANC, 58.2% had good knowledge, and 63.6% had positive attitude. Bivariate analysis using chi square found that knowledge, attitude, and education had significant relationship to ANC. The multivariate analysis found significant relationship between knowledge and ANC and education. Meanwhile, attitude had significant relationship with ANC without education.
It is concluded that the utilization of ANC, knowledge, and attitude were still poor and therefore, there is a need two conduct more research particularly qualitative studies to reveal factors influenced these poor results."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aeni
"Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pati bergerak fluktuatif dan me-
nunjukkan status tertinggi pada tahun 2011 dengan 126 per 100.000 ke-
lahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kematian ibu di
Kabupaten Pati dan menganalisis faktor risiko kematian maternal di
Kabupaten Pati Tahun 2011. Penelitian menggunakan pendekatan obser-
vasional analitik dengan metode kasus kontrol. Jumlah sampel adalah 24
untuk setiap kelompok kasus dan kelompok kontrol. Analisis data meng-
gunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil dari penelitian adalah
tiga penyebab utama kematian ibu di Kabupaten Pati adalah penyakit jan-
tung, preeklamsi/eklamsi, dan perdarahan. Kematian ibu tersebar di 16
kecamatan dari 21 kecamatan yang ada dan sebagian besar kematian ter-
jadi pada masa nifas. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor
yang berpengaruh terhadap kematian ibu adalah komplikasi kehamilan (OR
= 12,198, nilai p = 0,010), komplikasi persalinan (OR = 9,94, nilai p = 0,020)
dan riwayat penyakit (OR = 27,735, nilai p = 0,011). Secara bersama-sama,
ketiga variabel tersebut berkontribusi terhadap 64,3% kematian ibu yang
terjadi di Kabupaten Pati Tahun 2011.
Maternal Mortality Ratio (MMR) of Pati Regency fluctuated and showed the
highest state in 2011 with 126 per 100.000 live births. This research aimed
to describe maternal mortality cases in Pati Regency and to analyze risk
factors of maternal mortality happened in 2011. This research used obser-
vational analysis, i.e. cases control study. The number of samples was 24
in each of case group and control group. Data was analyzed with univariate,
bivariate, and multivariate. This research resulted that three major causes
of maternal mortality were heart disease, preeclampsia/eclampsia, and
hemorrhage. Maternal mortality spread on 16 from 21 sub-districts on Pati
Regency and the majority of them happened in post delivery period.
Logistic regression analysis concluded that risk factors influenced maternal
mortality were pregnancy complication (OR = 12.198, p value = 0.010), de-
livery complication (OR = 9.94, p value = 0.020) and history of illness (OR
= 27.735, p value = 0.011). Collectively, those variables contributed to
64.3% of maternal mortality in Pati Regency 2011."
Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Sujati
"Tujuan kesehatan reproduksi adalah meningkatkan kesadaran akan harga diri dan kemandirian perempuan dalam mengontrol diri, kehidupan seksual dan jalan hidupnya. Perkembangan konsep pelayanan kesehatan reproduksi meliputi perubahan sikap dalam kehidupan berkeluarga, KIA dan KB. Salah satu tahapan perkembangan reproduksi adalah kehamilan. Pada kehamilan dibutuhkan peran keluarga, dalam hal ini suami, lebih banyak memperhatikan kebutuhan dasar istri sehingga kehamilan dapat berlangsung dengan sejahtera.
Komplikasi kehamilan diperkirakan terjadi pada 15-20 % kehamilan. Jenis komplikasi yang berisiko menyebabkan kematian adalah pendarahan, preeklampsi, dan infeksi (Depkes. R.I. 1999).
Satu dari tiga ibu hamil diduga mengalami kekerasan dan suaminya (kekerasan domestik), bahkan jenis kekerasan fisik saat hamil dialami oleh 4 - 9 % ibu hamil (Ballard et.aL 1998).
Kekerasan fisik merupakan kekerasan yang relatif mudah diidentifikasi, dan biasanya telah didahului oleh kekerasan yang lain, minimal kekerasan psikologis. Bagian tubuh yang menjadi sasaran muka perut, genetalia, bagian belakang kepala, yang berisiko menimbulkan trauma yang berdampak kepada janin dalam kandungan.
Penelitian tentang kekerasan domestik pads kehamilan dan dampaknya pada kehamilan belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kekerasan domestik dengan komplikasi kehamilan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Desain penelitian ini cross-sectional, dengan sampel 266 orang ibu hamil yang umur kehamilannya empat bulan keatas, diperoleh dengan cars multistages random sampling, di sepuluh wilayah puskesmas di Kabupaten Ulu.
Pengukuran variabel memakai angket tertutup dan pedoman observasi, yang melibatkan Bidan di desa dalam memeriksa kehamilan pada pelaksanaan Posyandu. Selain itu dilakukan pula wawancara mendalam dengan informan yang mengalami komplikasi kehamilan.
Penelitian ini menemukan 22 (8,3 %) ibu hamil dengan komplikasi, 78,6 % mengalami kekerasan fisik, 99,2 % mengalami kekerasan psikologis, dan 87,6 % mengalami kekerasan seksual. Pola kekerasan yang teridentifikasi tidak berwajah tunggal, dengan variasi 69,5 % mengalami kekerasan fisik dan seksual, 74,4 % mengalami kekerasan seksual dan psikologis, dan 77,8 % mengalami kekerasan fisik dan psikologis. Siklus kekerasan yang diimbangi periode romantis tampak nyata tergambar menandakan siklus kekerasan domestik, dengan distribusi yang merata bila responden mengalami kekerasan dalam intensitas sedang, maka mereka juga mengalami periode romantis dalam intensitas sedang.
Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara kekerasan domestik dengan komplikasi kehamilan. Karakteristik Ibu hamil yang diduga menjadi variabel kontrol, ternyata tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik.
Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya Bidan di desa yang terlibat langsung dalam asuhan kebidanan agar meningkatkan identifikasi dart upaya intervensi pada korban kekerasan domestik Sosialisasi penghapusan kekerasan terhadap perempuan perlu lebih gencar dilakukan baik oleh BKKBN, LSM, Da'i, pemuka agama, dengan menggalang kerjasama lintas sektoral. Penelitian tentang dinamika kekerasan pada ibu hamil, terutama tentang periode kekerasan, bagian tubuh yang menjadi sasaran kekerasan, dan dampaknya terhadap kehamilan, baik secara kohort, survey, maupun kualitatif perlu dilakukan.
Daftar bacaan, 68 (1989 - 2002)

Domestic Violence, Pregnancy Complication, and Pregnant Mother's Characterictistics of Pregnant Mothers in Organ Komering Ulu District, South Sumatera ProvinceThe goal of reproductive health is to increase the awareness of self pride and women's independency regarding self control, sexual life, and her way of life, Development in concept of reproductive health care covers changes in attitude toward family, maternal and child health, and family planning. One stage in reproductive development is pregnancy. Pregnancy necessitates family role, in this case husband, as to pay more attention on basic needs of wife in order to make pregnancy safer.
Pregnancy complication is estimated to be occurred in 15-20% of all pregnancies. Type of complication that could cause death including bleeding, pre-eclampsia, and infection (MOH-RI, 1999).
One third of pregnant women was suspected to experience domestic violence conducted by husband, and physical violence was experienced by 4-9% of pregnant women (Ballard et al., 1998). Physical violence is relatively easy to be identified, and usually preceded by other type of violence, at least psychological violence. Part of body targeted to physical violence including face, stomach, genital, and back of head which can cause traumatic impact to the foetus.
Research on domestic violence during pregnancy and its impact on pregnancy outcome is still scarce in Indonesia. This study aimed to know the relationship between domestic violence and pregnancy complication in Ogan Komering Ulu (OKU) District.
Design of the study is cross sectional, with 266 pregnant women (with gestational age four months or more) as sample, obtained through multistages random sampling in 10 puskesmas area in OKU District. Varaibeles were collected by closed questionnaire and observation guidelines involving village midwives during pregnancy check in Posyandu. Besides, in depth interview was also performed with informant who experienced pregnancy complication.
The study found 22 (8.3%) pregnant women with complication, 78.6% experienced physical violence, 99.2% experienced psychological violence, and 87.6% experienced sexual violence. The pattern of violence was not single faced, 69.5% experienced both physical and sexual violences, 74.4% experienced both sexual and psychological violences, and 77.8% experienced both physical and psychological violences. Violence cycle balanced by romantic period was obvious in this study reflecting the typical cycle of domestic violence. Those who experienced medium intensity violence was experiencing romantic period in medium intensity as well.
Statistical test results show that there was no relationship between domestic violence and pregnancy complication. Characteristics of pregnant women, which was suspected as control variable, did not show statistical significance either.
It is recommended that health personnel and village midwives in particular, to improve the identification and intervention targeted to pregnant women who become victim of domestic violence. There is a need to strengthen the socialization of effort to stop female violence organized by BKKBN, NGO, religious leaders, in an intcrsectoral mariner. There is also a need to conduct more research on the dynamics of violence among pregnant women, especially on violence period, body part targeted to violation, and its impact to pregnancy either in cohort, survey, or qualitative design.
References : 68(1989-2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library