Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S8529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahadewi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9795
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trulyanti Sri Hastuti Sutrasno
"Pendahuluan
Kemajuan teknologi di negara-negara berkembang pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya diwarnai dengan timbulnya industri-industri yang menerapkan teknologi maju untuk jalannya industri tersebut. Perusahaan/industri merupakan suatu bentuk organisasi formal yang dibentuk dengan adanya landasan serta tujuan tertentu. Tercapai tidaknya tujuan dari industri tersebut ditentukan oleh bermacam-macam faktor dan sumber daya yang tersedia. Selain mesin-mesin atau peralatan yang menunjang jalannya pencapaian tujuan organisasi, sumber daya manusia juga merupakan sumber daya yang potensiil dan utama.
Di dalam suatu organisasi industri terdapat sejumlah manusia yang tergabung bersama-lama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah digariskan oleh organisasi tersebut. Pada mulanya Schein (1980) memberi batasan bahwa suatu organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab. Satu hal penting yang belum dibahas dalam batasan ini ialah bahwa obyek dari organisasi, terutama adalah kegiatan, bukan orang. Yang dikoordinasi adalah kegiatan dari banyak individu (bukan orangnya) yaitu koordinasi usaha untuk sating membantu. Agar koordinasi itu bertnanfaat, maka harus ada tujuan yang hendak dicapai dan harus ada kata sepakat tentang tujuan itu. Dengan demikian dasar suatu organisasi adalah mencapai tujuan dan maksud bersama melalui koordinasi kegiatan tersebut.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh banyak ahli teori organisasi khususnya Chester Barnard (1939), hanya kegiatan oranglah yang berkaitan dengan usaha pencapaian tujuan organisasi. Sesungguhnya seseorang dapat menjadi anggota beberapa organisasi lain, karena dalam masing-masing organisasi hanya beberapa saja dari kegiatannya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dari sudut pandangan organisasi cukuplah jika diuraikan kegiatan atau peran yang harus dipenuhi individu yang bersangkutan untuk mencapai tujuan organisasi. Jika kegiatan atau peran yang diharapkan dicatat dalam dokumen atau diingat oleh para manajer, maka organisasi akan berlangsung terus dari generasi kegenerasi dengan anggota - anggota baru yang memenuhi peran tersebut. Manusia manusia didalam organisasi menjalankan tugas atau rangkaian kegiatan masing-masing sesuai dengan gambaran yang telah digariskan untuk mencapai tujuan organisasi? "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Surya Kusuma
"Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan penilaian prestasi kerja di Direktorat Pengadaan PNS Badan Kepegawaian Negara Jakarta sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kaidah yang ada. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data terkumpul dengan teknik in-depth interview.
Hasil penelitian ini menyarankan agar ada pengawasan langsung dari atasan pejabat penilai dalam proses pelaksanaan prestasi kerja, dan semua laporan harus disertai bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan agar menghindari penyimpangan yang terjadi. Selain itu perlu ada perubahan sistem terkait reward dan punishment sehingga pegawai lebih terpacu untuk berprestasi.

This study focuses on how the performance appraisal is conducted at Direktorat Pengadaan PNS BKN Jakarta based on the regulations established by the Government. This is a qualitative descriptive study using the technique of in-depth interview to collect the data.
The result of this study suggests that there should be constant monitoring from the highest functionaries in the Department and all reports must be completed with reliable evident in order to avoid any deviations. In addition, there is an urgency to change the reward and punishment system in order to motivate the PNS."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Konstantinus Allis Brawijaya Soetyono
"ABSTRAK
Selelah era keemasan perbankan dan properti berlalu, beberapa perusahaan di bidang
keuangan menjadikan bisnis asuransi sebagai tunggangan utamanya Banyak perusahaan
asuransi yang berusaha untuk meningkatkan pendapatannya atau dengan kata lain menjual
sebanyak mungkin jasa asuransinya, melalui polis dan premi. Self efficacy berhubungan
secara signifikan terhadap dalam melakukan tugas. Self Efficacy dapat meningkatkan
perfonnansi yang lebih baik secara, independen pada kemampuan seseorang (Baron &
Byme, 1994). Tuckman dan Sexton (1990, dalam Baron & Byme, 1994) dalam
eksperimennya membuktikan bahwa self efficacy yang tinggi dapat meningkatkan
performansi. Pekerja yang memiliki self efficacy tinggi dengan goal rendah maka
kemungkinan prestasi kerjanya akan tinggi, tetapi tidak sebagus dibandingkan dengan
pekerja yang memiliki self efficacy yang tinggi dengan goal yang tinggi. Pada pekerja
yang memiliki goal rendah maka pekerja tersebut akan mengurangi usaha dari standar
kemampuan yang dimilikinya Akan tetapi dengan tingginya self efficacy yang dimiliki
pekerja tersebut, maka pekerja tersebut dapat menyelesaikan perkerjaannya dengan penuh
keyakinan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self efficacy dengan goal, dan self
efficacy dan goal dengan prestasi kerja pada agen asuransi. Selain itu, juga untuk
mengungkap besarnya sumbangan variabel self efficacy dan goal s pada prestasi kerja agen
asuransi. Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa ada hubunngan di antar ketiganya.
Dalam penyusunan skala self efficacy ini dilakukan berbagai wawancara informal untuk
melengkapai referensi literatur yang ada Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
yang lengkap mengenai perilaku spesifik yang umumnya dilakukan oleh pegawai asuransi
PT. Astra C.M.G. Life. Dalam penelitian ini juga dipertimbangkan modifikasi dari
kuesioner skala self efficacy yang memiliki topik penelitian yang berkaitan dengan dunia
kerja Skala General Self Efficacy dari Ralph Schwarzer & Matthias Jerusalem (1993, rev.
2000) pada mulanya disusun pada tahun 1981 dengan 20 item. Skala ini telah dipakai
dalam berbagai proyek penelitiandan biasanya menghasilkan konsistensi internal alpha =
.75 dan .90. Karena reliabilitas alat ini telah teruji dalam penelitian Mursito (2001) maka
penulis memutuskan untuk melakukan uji reliabilitas terpakai. Anastasi dan Urbina mengatakan bahwa untuk menguji reliabilitas alat ukur yang
respondennya mendapatkan skor numerik untuk setiap item berdasarkan pilihannya
digunakan coeflicienl alpha. Sementara untuk mengukur konsistensi item berkaitan dengan
konstruk digunakan rumus correc/ed ilem-lotal corelation (Nunnaly & Bemstein, 1994).
Correcled ilcm lo/al digunakan untuk menyaring item-item yang homogen dengan
konstruk dan menghilangkan item-item yang tidak homogen. Analisis data statistik
menggunakan metode pearson producl mntnenl dan multiple regression. Akan digunakan
SPSS 10.0. Uji signifikansi akan dilakukan pada level 0.05
Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara self
efficacy dengan prestasi keija pada agen asuransi. Karena hubungan memiliki arah positif,
maka semakin tinggi self efficacy agen asuransi maka semakin tinggi pula prestasi keija
pada agen asuransi PT Astra C.M.G Life, hasil penelitian juga membuktikan ada hubungan
yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan goal pada agen asuransi. Karena
hubungan memiliki arah positif, maka semakin tinggi self efficacy agen asuransi maka akan
diikuti oleh goal yang tinggi pula pada agen asuransi PT Astra C.M.G Life. Selain itu
hasil penelitian ini juga membuktikan ada hubungan yang signifikan antara goal agen
asuransi PT Astra C.M.G Life dengan prestasi keija yang dimilikinya Karena hubungan
memilild arah positif maka semakin tinggi goal agen asuransi maka semakin tinggi pula
prestasi keija pada agen asuransi PT Astra C.M.G \JSeselfefficacy dan goal agen asuransi
secara bersama-sama memberi sumbangan terhadap prestasi keija agen asuransi PT Astra
C.M.G Life. Secara teoritis, karena korelasi antara prestasi keija dengan goal lebih besar,
maka variabel goal lebih berpengaruh terhadap prestasi keija dibanding variabel self
efficacy.
Kesimpulan-kesimpulan lain yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan dan self efficacy'. Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara lama bekeija dan self efficacy'. Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi dengan lama bekeija Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi dan tingkat pendidikan.
Disarankan dalam penelitian lanjutan perlu dilakukan penelitian dan analisis secara
mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui faktor-faktor lain
yang mungkin berperan dalam pembentukan self efficacy agen asuransi seperti tingkat
kecemasan, tipe kepribadian,kepuasan keija, sosial support pengalaman dan latihan, dan
significanl ct/ier. Dapat juga dicari hubungan faktor-faktor ini dengan goal dan prestasi
keija sehingga dapat diketahui apakah faktor-faktor yang telah disebutkan tadi
menyebabkan adanya hubungan self efficacy dan goal pada prestasi keija Dalam
penelitian sejenis dengan komposisi jenis kelamin partisipan yang relatif seimbang,
sebaiknya diadakan perbandingan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin atau
hubungannya dengan self efficacy, goal dan prestasi kerja."
2002
S3095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4   >>