Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadli Maulana
"Proses perencanaan obat yang tidak optimal menyebabkan terjadinya permasalahan stok obat seperti obat kadaluarsa atau stock out. Permasalahan ini juga terjadi pada Puskesmas Kecamatan Duren Sawit terutama dalam pengendalian stock Barang Medis Habis Pakai (BMHP) dan stok barang program COVID-19.  Laporan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dan prioritas pengadaan alat kessehatan BMHP dan program COVID-19 berdasarkan analisis VEN. Metode yang digunakan adalah pendekatan retrospektif dan studi literatur. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada item yang termasuk ke dalam kategori Vital (V), lalu 54 item yang termasuk ke dalam kategori Esensial (E), sedangkan yang masuk dalam kelompok Non esensial (N) adalah 61 item.
......The drug planning process that is not optimal causes drug stock problems such as expired drugs or stock outs. This problem also occurs at the Duren Sawit District Health Center, especially in controlling the stock of Consumable Medical Goods (BMHP) and the stock of goods for the COVID-19 program. This report aims to find out the uses and priorities for procuring Consumable Medical Goods and the COVID-19 program based on VEN analysis. The method used is a retrospective approach and literature study. The results obtained showed that there were no items included in the Vital (V) category, then 54 items were included in the Essential (E) category, while 61 items were included in the Non-essential (N) group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita Risky Aprilenia
"Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) di puskesmas dilakukan oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian (TTK) pengelola ruang farmasi. Untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan kebutuhan maka, dilakukan evaluasi terhadap perencanaan. Perencanaan obat yang baik dapat mencegah kekosongan atau kelebihan stok obat dan menjaga ketersediaan obat di puskesmas. Analisis kombinasi ABC – VEN adalah salah satu metode evaluasi perencanaan yang biasanya digunakan. Dalam menangani hipertensi, Puskesmas Kecamatan Duren Sawit menggunakan 18 jenis obat antihipertensi dari 5 golongan obat yang berbeda. Berdasarkan analisis ABC-VEN, terdapat sembilan jenis obat yang tergolong kedalam kategori VC, seperti Hidroklorotiazid tab 25 mg; Bisoprolol 2,5 mg; dan Ramipril tab 10 mg. Obat dengan kategori EC terdiri dari Bisoprolol 1,25 mg dan 5 mg; Lisinopril tab 10 mg dan Lisinopril dihidrat 5 mg. Obat dengan kategori NC terdiri dari dua jenis obat yaitu, Valsartan tab 160 mg dan 80 mg. Obat yang tergolong kedalam kategori VB, EA, dan EB adalah Furosemid tab 40 mg, Amlodipin tab 5 mg, dan Amlodipin tab 10 mg. Tidak ada satupun obat yang tergolong kedalam kategori VA, NA, dan NB. Apabila dana yang dimiliki jumlahnya terbatas, obat yang menjadi prioritas utama untuk dihilangkan adalah obat dengan kategori NA, NB, dan NC. Kategori selanjutnya yang harus dikurangkan adalah EA, EB, dan EC. Apabila dana masih belum juga mencukupi, kategori VA, VB, dan VC menjadi pilihan terakhir untuk dikurangi.
...... The planning of pharmaceutical and disposable medical supplies (BMHP) needs at the community health center is carried out by pharmacists or pharmacy technical personnel (TTK) who manage the pharmacy area. To assess the alignment between planning and needs, an evaluation of the planning is conducted. Effective drug planning can prevent shortages or excess stock of drugs and maintain their availability at the health center. The combination analysis of ABC - VEN is one of the evaluation methods commonly used in planning. In dealing with hypertension, the Duren Sawit Sub-District Community Health Center uses 18 types of antihypertensive drugs from 5 different drug classes. Based on the ABC-VEN analysis, there are nine types of drugs categorized as VC, such as Hydrochlorothiazide tab 25 mg; Bisoprolol 2.5 mg; and Ramipril tab 10 mg. Drugs categorized as EC include Bisoprolol 1.25 mg and 5 mg; Lisinopril tab 10 mg and Lisinopril dihydrate 5 mg. Drugs categorized as NC consist of two types: Valsartan tab 160 mg and 80 mg. Drugs categorized as VB, EA, and EB are Furosemide tab 40 mg, Amlodipine tab 5 mg, and Amlodipine tab 10 mg. There are no drugs categorized as VA, NA, and NB. If the available funds are limited, the top priority drugs to be eliminated are those in categories NA, NB, and NC. The next categories to be reduced are EA, EB, and EC. If the funds are still insufficient, categories VA, VB, and VC become the last options for reduction."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library