Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatiha Kamilah
"Inflamasi akut yang tidak terkontrol serta keberadaan patogen yang presisten dapat menyebabkan terjadinya inflamasi kronis. Pengembangan bahan alam untuk pengobatan inflamasi kronis kolon (kolitis) menjadi penting karena efek samping yang rendah. Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol kulit buah delima (Punica granatum) yang dimuat dalam nanopartikel kitosan untuk menganalisis sel Th1, Th2 dan Treg yang berperan penting pada kejadian kolitis. Desain penelitian ini merupakan studi eksperimental in vivo menggunakan hewan coba mencit jantan galur Balb/c sebanyak 24 ekor terbagi dalam 6 kelompok. Kelompok normal (KN), Kelompok DSS (DSS), Kelompok asam elagat (ASE), P1 (nanopartikel kulit buah delima 240 mg/kg/hari), P2 (nanopartikel kulit buah delima 480 mg/kg/hari) dan P3 (ekstrak kulit delima 480 mg/kg/hari). Seluruh mencit di dekapitasi pada minggu ke delapan dan sel-sel limfosit yang berasal dari Limpa diisolasi dan dilakukan analisis menggunakan flow cytometry. Hasil analisis menunjukkan, semua kelompok perlakuan dosis tidak mampu menurunkan jumlah sel Th1. Disisi lain nanopartikel kulit buah delima dengan dosis 480 mg/kgBB mampu meningkatkan jumlah sel Th1, Th2 dan sel Treg secara bermakna pada mencit Balb/c model inflamasi kolon. Penggunaan nanopartikel kitosan kulit buah delima dapat berfungsi sebagai imunomodulator yang menyebabkan keseimbangan antara Th1, Th2 dan Treg yang penting dalam mengontrol inflamasi.
......Acute inflammation that is not restrained due to persistent pathogens so that the inflammatory response occurs excessively can lead to chronic inflammation. Analysis of Th1, Th2, and Treg cells are important because of their involvement in inflammatory bowel conditions. This study used the ethanol extract of pomegranate peel (Punica granatum) coated in chitosan nanoparticles. The research design used an in vivo experimental study using 24 Balb/c strain male mice divided into six groups. Normal group (KN), DSS group (DSS), ellagic acid group (ASE), P1 (240 mg/kg/day pomegranate peel nanoparticles), P2 (480 mg/kg/day pomegranate peel nanoparticles), and P3 (480 pomegranate peel extract) mg/kg/day). Mice's spleen was isolated, and flow cytometry analysis was carried out. The analysis showed that all dose treatment groups could not reduce the number of Th1 cells. On the other hand, pomegranate peel nanoparticles at a dose of 480 mg/kgBW significantly increased the number of Th1, Th2, and Treg cells in the Balb/c mice model of colon inflammation. Using pomegranate peel chitosan nanoparticles can work as an immunomodulator that causes a balance between Th1, Th2, and Treg, which is important in controlling inflammation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Atiek Soemiati
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antijamur kombinasi infus daun sirih, kulit buah delima dan rimpang kunyit terhadap Candida albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dilusi untuk penentuan Kadar Hambat Minimal (KHM) dan metode difusi untuk penentuan diameter zona hambatan.
Hasil penentuan KHM menunjukkan bahwa infus daun sirih dan kulit buah delima mempunyai efek antijamur, sedangkan infus rimpang kunyit tidak mempunyai efek antijamur. Efek antijamur juga ditunjukkan dengan angka KHM kombinasi infus daun sirih dan infus kulit buah delima dengan perbandingan konsentrasi masing-masing 31,2 mg/ml : 7,8 mg/ml; 15,6 mg/ml: 15,6 mg/ml dan 7,8 mg/ml : 31,2 mg/ml. Efek antijamur juga ditentukan dengan mengukur zona hambatan terhadap 3 konsentrasi infus daun sirih dan 3 konsentrasi infus kulit buah delima serta 9 kombinasi keduanya. Ternyata efek antijamur kombinasi dua infus lebih besar daripada efek antijamur infus tunggalnya.

The investigation for antifungal effect of medicinal plants, combination infusion of Piper bettle leaves, Punica granatum Fructus Cortec, Curcuma domestica Rhizome. The tested demartophyta used Candida albicans. This research using dilution method to determine of minimum inhibitory concentration (MIC) and difusion method to determine zone inhibition around of disc.
The results of determination of MIC showed that combination infusion Piper bettle leaves with Punica granatum Fructus Cortex against C. albicans respectively, 31,2 mg/ml : 7,8 mg/ml; 15,6 mg/ml : 15,6 mg/ml and 7,8 mg/ml : 31,2 mg/ml. The determination for zone inhibition from 3 concentration of infusion of Piper bettle leaves with 3 concentration of Punica granatum Fructus Cortex with 9 combination against C. albicans showed that combination of two infusion is the larger than the single infusion.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
RA. Mitsalina Inggita
"berkembang semakin masif setiap tahunnya dengan risiko komplikasi, di antaranya berupa kardiomiopati. Pengobatan tradisional berupa daun delima (Punica granatum) dapat menjadi alternatif bagi pengobatan konvensional diabetes mellitus. Tujuan: Mengetahui potensi ekstrak daun delima sebagai agen antihiperglikemik dan kardioprotektif.
Metode: Penelitian dilakukan terhadap 20 tikus Sprague dawley diabetes yang sebelumnya telah diinduksi menggunakan aloksan, dan 4 tikus normal. Tikus tersebut dikelompokkan dalam 6 kelompok, yaitu kelompok normal, kontrol positif, kontrol negatif, dan 3 kelompok perlakuan yang masing-masing diberikan ekstrak dosis 200
mg/kg berat badan (BB), 400 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB. Pengukuran gula darah puasa (GDP) dilakukan sebelum perlakuan dan setiap 4 hari selama perlakuan berlangsung, selama 16 hari. Setelah perlakuan, dilakukan uji histopatologi teknik pewarnaan hematoksilin-eosin terhadap jantung tikus. Hasil: Kelompok perlakuan dengan pemberian dosis ekstrak 400 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB menunjukkan penurunan GDP tikus yang signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Dosis 600 mg/kgBB merupakan dosis yang dinilai paling efektif. Uji
histopatologi menunjukkan kardiomiopati pada kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB, sementara kelompok normal, kontrol positif, dan perlakuan dengan dosis 600 mg/kgBB tidak menunjukkan kelainan
spesifik. Kesimpulan: Ekstrak daun delima menunjukkan efek antihiperglikemik dan kardioprotektif melalui uji In Vivo. Dosis efektif esktrak daun delima adalah 600 mg/kgBB.
Background: Diabetes mellitus is a global health problem that is developing massively every year with risks of complications, one of which is cardiomyopathy. Traditional remedies such as pomegranate (Punica granatum) leaf can be an alternative to conventional treatment of diabetes mellitus. Objective: To study the potential of pomegranate leaf extract as antihyperglycemic and cardioprotective agent.
Methods: This research was done to 20 alloxan-induced diabetic rats and 4 normal rats. Those rats are grouped into 6 groups, which includes normal group, positive control group, negative control group, and 3 groups treated with the exctract by the dose of 200
mg/kg body weight (BW), 400 mg/kgBW, and 600 mg/kgBW. Measurements of fasting blood sugar (FBS) were done before the treatment, and every 4 days during the 16 days the research was conducted. After the treatments were given, histopathology test of
hematoxylin-eosin staining was done to the hearts of the rats.
Results: The groups treated with the 400 mg/kgBW and 600 mg/kgBW dose extract showed significant decreases in FBS compared to the negative control group. The 600 mg/kgBW dose is considered as the most effective dose. Histopathology evaluation showed cardiomyopathy in the negative control group and the groups treated with 200 mg/kgBW and 400 mg/kgBW extract, while the normal group, positive control group, and the group treated with 600 mg/kgBW extract showed no specific disorder. Conclusion: The pomegranate leaf extract showed antihyperglycemic and cardioprotective effect through In Vivo experiment. The effective dose of pomegranate leaf extract is 600 mg/kgBW."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Maulidiya Shufiyani
"Pendahuluan. Mortalitas akibat kanker kolorektal di Indonesia sebesar 9,5% dari seluruh kasus kanker. Pasien kanker kolorektal dengan ekspresi iNOS yang tinggi diketahui memiliki prognosis yang buruk. Sampai saat ini diketahui terdapat dua specific drug therapy dengan target EGFR dan VEGF yang dapat digunakan pada pasien kanker kolorektal. Akan tetapi, kedua obat tersebut masih terbatas penggunaannya serta menimbulkan efek samping. Delima (Punica granatum) diketahui sebagai tanaman herbal yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker. Beberapa penelitian telah menguji efek delima terhadap kanker. Akan tetapi, penelitian mengenai efek biji delima terhadap kanker masih minim. Metode. Aktivitas antikanker ekstrak etanol Punica granatum secara in vitro diuji menggunakan metode MTT assay pada cell line kanker kolorektal HCT116. Terdapat delapan serial konsentrasi yang diuji melalui MTT assay. Efek ekstrak etanol Punica granatum terhadap ekspresi protein iNOS pada cell line kanker kolorektal HCT116 dinilai melalui penghitungan nilai H-score dari pewarnaan imunositokimia. Terdapat
empat kelompok perlakuan; kontrol negatif (0 ppm), dosis kecil (50 ppm), dosis sedang (100 ppm), kelompok dosis besar (200 ppm). Tiga konsentrasi dengan persentase inhibisi terbesar dari hasil MTT assay digunakan sebagai dosis esktrak pada imunositokimia. Hasil. Ekstrak etanol biji delima (Punica granatum) menunjukkan aktivitas antikanker
melalui penghambatan pertumbuhan sel kanker kolorektal HCT116 dengan nilai IC50 sebesar 54,2763 μg/ml. Penurunan ekspresi protein iNOS dengan rerata nilai H-score sebesar 158,48 terjadi setelah diberikan ekstrak dengan dosis 200 ppm.
Kesimpulan. Penelitian ini membuktikan bahwa biji delima (Punica granatum) menghambat pertumbuhan serta menurunkan ekspresi protein iNOS kanker kolorektal.
Preliminary. Mortality due to colorectal cancer in Indonesia is 9.5% of all cancer cases. Colorectal cancer patients with high iNOS expression are known to have a poor prognosis. Until now, it is known that there are two specific drug therapies targeting EGFR and VEGF that can be used in colorectal cancer patients. However, both drugs are still limited in their use and cause side effects. Pomegranate (Punica granatum) is known as an herbal plant that has antioxidant, anti-inflammatory, and anticancer activities. Several studies have tested the effects of pomegranate on cancer. However, research on the effects of pomegranate seeds on cancer is still minimal. Method. The anticancer activity of the ethanolic extract of Punica granatum was tested in vitro using the MTT assay method on the HCT116 colorectal cancer cell line. There are eight concentration series tested by MTT assay. The effect of Punica granatum ethanol extract on iNOS protein expression in the HCT116 colorectal cancer cell line was assessed by calculating the H-score value from immunocytochemical staining. There is
four treatment groups; negative control (0 ppm), small dose (50 ppm), medium dose (100 ppm), large dose group (200 ppm). The three concentrations with the largest percentage of inhibition from the MTT assay were used as extract doses for immunocytochemistry. Results. Pomegranate (Punica granatum) seed ethanol extract exhibits anticancer activity
by inhibiting the growth of HCT116 colorectal cancer cells with an IC50 value of 54.2763 g/ml. The decrease in iNOS protein expression with an average H-score of 158.48 occurred after the extract was given at a dose of 200 ppm.
Conclusion. This study proved that pomegranate seeds (Punica granatum) inhibited growth and decreased the expression of colorectal cancer iNOS protein."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zena Stitya Rosenta
"Pada penelitian ini, nanopartikel Li3PO4, Fe3(PO4)2, LiFePO4 sampel A telah berhasil disintesis menggunakan ekstrak daun delima (Punica granatum L) dengan metode green synthesis dan nanopartikel LiFePO4 sampel B telah berhasil disintesis dengan metode kimia (sol-gel). Ekstrak daun delima (EDD) yang dihasilkan mengandung senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai sumber basa dan capping agent dalam menstabilkan ukuran nanopartikel dan mencegah terjadinya proses aglomerasi. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa LiFePO4 sampel A dan B membentuk serapan vibrasi (v2-v4) PO43- pada bilangan gelombang 586 cm-1 - 461 cm-1 (v4 & v2) dan 1038/1035 cm-1 (v3). Pada hasil XRD menunjukkan nanopartikel LiFePO4 sampel A dan B memiliki sistem kristal orthorombik. Hasil SEM menunjukkan morfologi LiFePO4 memiliki bentuk yang heterogen. Nanopartikel LiFePO4 yang telah disintesis kemudian dijadikan sebagai lembaran katoda dan disusun menjadi baterai ion litium kemudian dilakukan karakterisasi elektrokimia menggunakan EIS, CV dan GCD. Hasil uji GCD menunjukkan bahwa sampel A memiliki kapasitas discharge sebesar 0,35 mAH/gram sedangkan sampel B memiliki kapasitas discharge sebesar 0,93 mAH/gram.

In this research, Li3PO4, Fe3(PO4)2, LiFePO4 nanoparticles sample A have been successfully synthesized using pomegranate leaf extract (Punica granatum L) with green synthesis method and LiFePO4 nanoparticle sample B have also been successfully synthesized by chemical method (sol-gel). Pomegranate leaf extract (EDD) produced contains secondary metabolite compounds that function as a source of base and capping agent in stabilizing the size of nanoparticles and preventing agglomeration. The results of FTIR characterization shows that the LiFePO4 nanoparticles of samples A and B forms vibrational absorption (v2-v4) PO43- at wavenumbers 586-461 cm-1 (v4 & v2) and 1038/1035 cm-1 (v3). The XRD results show that the LiFePO4 nanoparticles of samples A and B have an orthorhombic crystal system. SEM results show that the morphology of LiFePO4 has a heterogeneous shape. The LiFePO4 nanoparticles that were formed were successfully used as cathode sheets and arranged into lithium ion batteries then electrochemical characterization was carried out using EIS, CV and GCD. The GCD test results show that sample A has a discharge capacity of 0,35 mAH/gram while sample B has a discharge capacity of 0,93 mAH/gram."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmalita Pebriana Sari
"Artritis reumatoid merupakan penyakit inflamasi kronik yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Pengobatan konvensional penyakit ini memiliki efek samping yang cukup berbahaya. Oleh karena itu, banyak penderita yang beralih ke pengobatan alternatif dengan menggunakan obat herbal, satu di antaranya adalah buah Punica granatum L. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antiartritis ekstrak etanol 80% kulit buah Punica granatum L. yang diberikan per oral pada hari ke-17 sampai 30 berdasarkan penurunan volume udem dan persentase indeks artritis. Metode yang digunakan adalah adjuvant induced arthritis dengan menginduksi complete freund?s adjuvant sebanyak 0,1 ml secara subplantar dan dibiarkan artritis hingga hari ke-16. Hewan uji yang digunakan sebanyak 33 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang terbagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif, dan tiga kelompok menerima suspensi ekstrak etanol 80% kulit buah Punica granatum L. dalam CMC 0,5% dengan dosis 20,40, dan 80 mg/200 gram bb tikus. Volume udem diukur dengan pletismometer pada hari ke -17, 20, 23, 26, 29, 31 dan indeks artritis ditetapkan pada hari ke -17 dan 31. Hasil menunjukkan bah wa tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) berdasarkan penurunan volume udem dan persentase indeks artritis, walaupun persentase penghambatan udem rata -ratanya semakin meningkat dengan bertambahnya dosis ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33087
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"A study on the effect of solvent extract of pomegranate pericarpium towards the appitite,body weight and leptin serum level of 15 male albino rats had been carried out....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I. Prasista
"Kulit buah delima (Punica granatum L.) merupakan sumber asam elegat dan asam galat yang memiliki aktivitas penghambatan tirosinase, serta punicalagin yang merupakan fenolik dalam jumlah dominan pada delima. Senyawa ini dapat menghambat reaksi oksidasi l-tirosin dan levodopa dalam mekanisme pembentukan melanin. Ekstrak kulit buah delima diformulasikan sebagai zat aktif ke dalam dua formula krim dengan konsentrasi 0,5% dan 1%. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yang berbeda yaitu suhu 4 ± 2°C, suhu ruang, dan suhu 40 ± 2°C. Uji mekanik dan cycling test juga dilakukan terhadap kedua krim. Pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dilakukan terhadap ekstrak kulit buah delima dan kedua krim yang mengandung ekstrak kulit buah delima melalui pengukuran dopakrom yang terbentuk secara in vitro.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah delima memiliki nilai IC50 terhadap tirosinase sebesar 1658,33 ppm, sedangkan krim yang mengandung ekstrak kulit buah delima 0,5% dan 1% memiliki nilai IC50 terhadap tirosinase secara berurutan sebesar 357,53 ppm dan 485,77 ppm, yang dihitung berdasarkan zat aktif dalam krim. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas penghambatan tirosinase dari zat aktif yang diformulasikan ke dalam krim yang kemungkinan disebabkan oleh hidrolisis punicalagin yang menghasilkan asam elegat pada proses pembuatan krim.
......
Pomegranate pericarp (Punica granatum L.) is a source of ellagic acid and gallic acid that have tyrosinase inhibitory activity. It als°Contains punicalagin which is the dominant phenolic component in pomegranate. These compounds can inhibit oxidation of l-tyrosine and levodopa in the mechanism of melanin formation. Pomegranate rind extracts as an active ingredient is formulated into two formulas of cream with concentrations of 0.5% and 1%. Physical stability test was conducted by storing the creams at three different temperatures, the temperature 4 ± 20°C, room temperature, and temperature of 40 ± 20°C. Mechanical test and cycling test was conducted on both creams. Measurement of tyrosinase inhibitory activity was carried out by in vitro studies on pomegranate rind extract and both creams containing pomegranate rind extract by measuring dopachrome.
Results showed that pomegranate rind extract had IC 50 values of 1658.33 ppm, whereas the creams containing extract of pomegranate rind with the concentrations of 0,5% and 1% had IC 50 value of 357.53 ppm and 485.77 ppm, respectively, which is calculated based on the active ingredient in the cream. This shows an increase in tyrosinase inhibitory activity of the active ingredient formulated in creams that is likely to be caused by hydrolysis of punicalagin during the cream-making process, which produces ellagic acid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Mutmainna Yakub
"Pendahuluan: Kanker kolorektal adalah penyakit ganas tersering pada saluran pencernaan. Di Indonesia kanker kolorektal menempati urutan ketiga terbanyak dengan insidensi kasus sekitar 18 per 100.000 penduduk. Ekspresi berlebih β-catenin dan penyimpangan jalur persinyalan β-catenin berkorelasi dengan prognosis yang buruk pada penderita kanker kolorektal. Terapi kanker kolorektal yang dikembangkan saat ini adalah terapi target spesifik yaitu EGFR dan VEGF. Namun, pemberian terapi target spesifik menimbulkan berbagai efek samping seperti ruam, gatal, kulit kering, hidung berdarah, hipertensi, perforasi usus dan gangguan ginjal. Delima (punica granatum) adalah tanamann herbal yang diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Efek delima sebagai antikanker telah diuji, namun penelitian mengenai biji delima terhadap kanker masih minim.
Metode: Ekstrak etanol biji delima (Punica granatum) dibuat dari serbuk kering biji buah delima melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Efek ekstrak etanol biji delima (Punica granatum) terhadap ekspresi β-catenin pada sel kanker kolorektal HCT116 dinilai melalui nilai H-score pada pewarnaan imunositokimia. Studi ini juga menilai potensi aktivtas dan efektivitas senyawa bioaktif Punica granatum untuk menghambat kanker kolorektal melalui jalur persinyalan β-catenin menggunakan metode penambatan molekular.
Hasil: Penurunan ekspresi β-catenin pada sel kanker kolorektal HCT116 dibuktikan dengan nilai rerata H-score sebesar 154,90 pada pemberian ekstrak etanol dengan dosis 200 ppm. Senyawa bioaktif coniferyl 9-O-[β-D-apiofuranosyl(1→6)]-O-β-D-glucopyranoside, dan sinapyl 9-O-[β-D-apiofuranosyl(1→6)]-O-β-D-glucopyranoside dapat menghambat kanker kolorektal melalui jalur persinyalan β-catenin.
Kesimpulan: Biji delima (Punica granatum) terbukti menghambat pertumbuhan dan menurunkan ekspresi β-catenin pada sel kanker kolorektal HCT116.
......Introduction. Colorectal cancer is the most frequent malignancy in the gastrointestinal tract. In Indonesia, colorectal cancer placed third highest with an incidence of 18 per 100,000 population. Excessive expression of β-catenin and deviation of β-catenin signaling path correlate with poor prognosis of colorectal cancer patients. The currently developed colorectal cancer therapy is specific target therapy, i.e. EGFR and VEGF. However, it produces various side effects such as rash, pruritus, dry skin, nosebleed, hypertension, intestinal perforation and kidney disorder. Pomegranate (Punica granatum) is a herbal plant known to have anti-oxidant and anti-inflammatory properties. The effect of pomegranate as anti-cancer has been proven, however there are only a few studies regarding the effect of pomegranate seed on cancer.
Methods: Pomegranate (Punica granatum) seed ethanol extract was created from pomegranate seed dry powder made through maceration using 96% ethanol solvent. The effect of pomegranate (Punica granatum) seed ethanol extract on β-catenin expression on HCT116 colorectal cancer cells was assessed using H-score on immunohistochemistry staining. This study also assessed the activity and effectivity potential of Punica granatum bioactive substance in inhibiting colorectal cancer through β-catenin signaling path using molecular docking method.
Results: Decrease of β-catenin expression on HCT116 colorectal cancer cells was proven by the average H-score of 154.90 on administration of 200 ppm ethanol extract. Coniferyl 9-O-[ β-D-apiofuranosyl(1→6)-O- β-D-glucopyranoside and sinapyl 9-O-[β-D-apiofuranosyl(1→6)]-O-β-D-glucopyranoside bioactive substances can inhibit colorectal cancer through β-catenin signaling path. Conclusion: Pomegranate (Punica granatum) seed was proven to inhibit the growth and decrease the expression of β-catenin on HCT116 colorectal cancer cells."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library