Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fanny Santosa
"Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki budaya yang beraneka-ragam. Kebudayaan ini mulai berkembang sejak dari zaman penjajahan Belanda, zaman pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan sampai sekarang, akibatnya kegiatan sastra - merupakan salah satu bagian dari kebudayaan- yang dihasilkan juga cukup banyak jumlah dan ragarnnya.
Kesulitan banyak dialami dalam mencari dan menemukan informasi yang Lengkap tentang karya sastra suatu daerah tertentu, karya sastra dari pengarang tertentu, ataupun karya sastra pada kurun waktu tertentu. Banyak pula karya-karya sastra yang tidak lagi memiliki informasi yang lengkap karena tidak adanya dokumentasi yang baik. Hal-hal di atas sangat mengganggu bagi kegiatan belajar-mengajar dan penelitian. Bila hal itu dibiarkan berlanjut akan menghilangkan mata rantai sejarah kesusastraan di Indonesia. Langkah-langkah pelestarian perlu dilakukan untuk menyelamatkan, menyatukan, dan nielengkapi informasi kegiatan dan karya sastra Indonesia.
Tindakan nyata telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) dalam agenda kegiatan 1994/1995 untuk melakukan penelitian dan penyusunan sejarah sastra Indonesia, Kegiatan ini bertujuan menginventarisasi, meneliti dan menyusun data penelitian kegiatan sastra Indonesia modern untuk kurun waktu tertentu.
"
1995
LESA-25-Jan1995-10
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Achmad Priyadi
"
ABSTRAKPada zaman informasi sekarang ini, perpustakaan dituntut agar mampu mengolah koleksi yang dimiliki dengan cepat dan cermat sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Searah dengan kemajuan teknologi pengolahan informasi, komputer telah digunakan untuk berbagai tugas di perpustakaan. Pelayanan teknis di Perpustakaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (disingkat Perpustakaan P3B) sedang dipersiapkan menuju ke otomatisasi. Berpangkal tolak dari Lima Hukum Ilmu Perpustakaan, penelitian ini bertujuan menemukan langkah-langkah yang tepat diambil untuk mengolah bahan pustaka buku dan bagaimana merapikan sistem manual dalam pelayanan teknis di Perpustakaan P3H agar otomatisasi dapat segera terwujud. Pada pelayanan teknis inilah letak inti kegiatan perpustakaan, yakni kegiatan menyediakan informasi untuk digunakan. Sejak tahap prakatalogan perlu mendapat perhatian, karena memiliki dampak efektivitas pemanfaatan koleksi yang berkaitan dengan efisiensi kerja perpustakaan. Ketidak-terpakaian koleksi merupakan masalah yang perlu dicari jalan pemecahannya.Otomatisasi perpustakaan dalam penulisan ini terbatas pada pengertian pemakaian komputer dalam perpustakaan. Sistem administrasi dan informasi yang dilakukan secara manual jelas sudah tidak dapat diandalkan lagi, sebab informasi yang relevan, cermat dan cepat telah menjadi tuntutan pemakai perpustakaan. Komputer tidak hanya merupakan alat bantu bagi perpustakaan untuk menciptakan kemudahan, kecepatan, ketepatan, dan ketaatazasan dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi juga dapat menghemat tenaga dan biaya operasional dalam mengusahakan pelayanan yang bermutu. Prinsip efisiensi kerja di Perpustakaan P3B dapat dikembangkan dengan melaksanakan otomatisasi terutama pada bagian pelayanan teknis. Dengan sistem computer, orang dituntut bekerja lebih teliti. Untuk itu perlu diadakan sarana pembantu berupa jajaran-jajaran untuk menjamin kecermatan kerja sejak prakatalogan, seperti Jajaran Permintaan, Jajaran Tangguhan, Jajaran Pesanan, dan Jajaran Buku Dalam Proses. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.2/M/1983 mengenai pengadaan buku, merupakan hambatan bagi Perpustakaan P3B untuk bekerja secara efektif dan efisien, karena itu disarankan supaya dicabut. Waktu sudah tiba untuk mewujudkan tujuan otomatisasi Perpustakaan P3B. Kegunaan komputer dalam usaha meningkatkan mutu, kecepatan dan ketepatan pelayanan kepada pemakai, tidak perlu ditunda lagi. Perpustakaan P3B sekarang sudah memiliki fasilitas yang memadai untuk melaksanakan otomatisasi.
"
1989
S14925
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library