Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuthika Jusfayana
Abstrak :
Aksi kolektif seperti demonstrasi dan protes adalah bagian dari proses demokrasi untuk menyampaikan aspirasi untuk mengubah keadaan yang lebih berkeadilan. Terdapat berbagai kerangka teoretis yang menjelaskan demonstrasi dan protes yang merupakan bagian dari aksi kolektif. Namun demikian, masih jarang yang membahas bagaimana aktivis yang terlibat dalam aksi tersebut memiliki motivasi berupa kebermaknaan dan keberhargaan. Teori quest for significance dapat menjelaskan proses kebermaknaan yang dialami aktivis melalui proses identifikasinya dengan kelompok dan internalisasi prinsip-prinsip moral. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan proses kebermaknaan membuat seseorang memiliki keinginan untuk melibatkan dirinya dalam suatu aksi kolektif peduli lingkungan (normatif maupun non normatif).  Penelitian dilakukan desain crosssectional pada WNI berusia 18 tahun ke atas, didapatkan sebanyak 308 partisipan (71.75% perempuan dan 28.25% laki-laki).  Analisis SEM membuktikan bahwa model quest for significance for climate action memiliki indeks fit yang lebih baik dibandingkan model SIMCA dan Extended SIMCA. Selain melakukan pengujian model, penulis juga menguji hubungan variabel yang menunjukkan terdapat model mediasi antara kebermaknaan dengan aksi normatif melalui kewajiban moral. Kebermaknaan memiliki prediksi langsung terhadap aksi non normatif. Variabel identitas memiliki pengaruh baik pada aksi kolektif normatif dan non normatif. ......There are various theoretical frameworks that could explain why demonstration and protest as a part of collective action. However, it is still rare to discuss how the activists involved in the collective action have a motivation such as meaningfulness, which is discussed by the quest for significance. The Quest for Significance (QFS) theory could explain the meaningfulness experienced by activists. This study aimed to prove whether the process of meaningfulness affected individual to involve himself in peaceful and radical action, mediated by group identification. The study was conducted by survey of Indonesian citizens aged over 18 years, obtaining 308 participants (71.75% women and 28.25% men). SEM analysis proven that the quest for significance for the climate action model has a better fit index than the SIMCA and Extended SIMCA models. In addition, the researcher also examined the relationship between variables which indicated mediation model between meaningfulness and normative action through moral obligations. Meaningfulness had a direct prediction of non-normative action. Identity variables had a significance influence on normative and non-normative collective action.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humairah Hutami
Abstrak :
Penelitian ini menguji hubungan antara traits kepribadian gelap (Machiavellianisme, narsisme, psikopati, dan sadisme) dan motivasi kebermaknaan dalam memprediksi intensi pengorban diri (normatif dan non-normatif). Riset meta-analisis menunjukkan bahwa kepribadian gelap merupakan faktor signifikan yang penting terkait dengan pengorbanan diri. Studi dilakukan kepada 270 partisipan yang merupakan warga negara Indonesia berusia 18 tahun ke atas. Setelah melakukan skrining uji atensi, diperoleh 172 partisipan (Musia = 24,87, SDusia = 4,77; 58,72% perempuan) yang datanya dapat diolah untuk analisis. Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara Machiavellianisme dan narsisme pada pengorbanan diri normatif. Sedangkan, masing-masing trait kepribadian gelap, yaitu Machiavellianisme, narsisme, psikopati, dan sadisme juga berkorelasi signifikan dengan pengorbanan diri non-normatif. Sementara itu, hasil analisis regresi PROCESS Model 1 Hayes menunjukkan bahwa motivasi kebermaknaan memoderasi trait Machiavellianisme dan narsisme dengan pengorbanan normatif. Sedangkan, pada pengorbanan diri non-normatif, motivasi kebermaknaan memoderasi hubungan trait Machiavellianisme dan sadisme secara signifikan. ......This study examines the relationship between dark personality traits (Machiavellianism, narcissism, psychopathy, and sadism) and significance quest in predicting self-sacrifice intention (normative and non-normative). Meta-analytic research indicates that dark personalities is a significant and important factor related to self-sacrifice. The study was conducted on 270 participants who are Indonesian citizens aged 18 years and over. After carrying out the attention check test, 172 participants (Mage = 24.87, SDage = 4.77; 58.72% females) were obtained whose data could be processed for analysis. The results of the Pearson Correlation analysis showed that there is a significant positive relationship between Machiavellianism and narcissism on normative self-sacrifice. Meanwhile, each of the dark personality traits, namely Machiavellianism, narcissism, psychopathy, and sadism are also significantly correlated with non-normative self-sacrifice. Meanwhile, the Hayes PROCESS Model 1 regression analysis results showed that meaningfulness motivation moderated Machiavellianism and narcissism with normative sacrifices. Whereas in non-normative self-sacrifice, significance quest significantly moderated the relationship between Machiavellianism and sadism.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Java, as the largest populated island i Indonesia, has experienced tremendous agricultural land use conversion, mostly to industrial and settlement uses....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrur Rozi
Abstrak :
Laporan ini berfokus pada pemodelan aliran penumpang di Bandar Udara Internasional. Simulasi digunakan untuk mengembangkan model aliran penumpang untuk mendapatkan jumlah optimal dari sumber daya dan total waktu minimum penumpang di dalam sistem. Aspek utama yang dipertimbangkan adalah kapasitas sistem, manajemen antrian dan peningkatan layanan penumpang dengan meminimalkan antrian. Ada tiga tahapan dalam penelitian ini: (i) mengembangkan model teoritis yang menggambarkan aliran penumpang, (ii) melaksanakan simulasi menggunakan perangkat lunak, dan (iii) mengoptimalkan alokasi sumber daya. Model teoritis yang diusulkan digambarkan menggunakan Software Quest; tahap optimasi dilakukan tanpa produk optimasi tertentu. Model yang sama kemudian diterapkan dan divalidasi menggunakan software ARENA. Produk OPT-Quest memberikan penugasan terbaik dari sumber daya sehingga untuk mengoptimalkan waktu tunggu total dan jumlah penumpang diproses. ......Our internship focuses on modeling the flow of passengers through an international airport. Simulation is used to develop models flow of passengers in order to get optimum number of resource and minimum total time of passenger in the system. Key aspects considered are system capacity, bottlenecks management and improving the customer service by minimizing the queue sizes. There are three stages in this research: (i) develop a theoretical model describing the flow of passengers, (ii) implement the simulation using well-known software products, and (iii) optimize the resource allocation. The proposed theoretical model was first implemented in Quest (by DELMIA); the optimization phase was carried out without a specific optimization product. The same model was afterword‟s implemented and validated in ARENA. The OPT-Quest product automatically provides the best assignment of resources so as to optimize the total waiting time and the number of processed passengers.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29581
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library