Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patricia Lukas Goentoro
Abstrak :
Protein Non Struktural-1 (NS-1) dari virus dengue terbukti menjadi penanda untuk diagnosis awal infeksi dengue. Bio-Rad NS1 Ag adalah salah satu alat diagnostikdi Indonesia yang menggunakan NS1.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur sensitivitas dan spesifisitas kit pada virus dengue serotype-2 (DENV-2), virus dengue serotype-4 (DENV-4) dan infeksi campuran Uji diagnostik dilakukan selama36 bulan (Maret2010 ?Februari 2013). Sebanyak 102 pasien dengan demam kurang dari 48 jam memenuhi kriteria inklusi dalam studi ini. Reverse Transcripion-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau isolasi virus di cell line C6/36 atau kenaikan titer antibody dijadikan sebagai standar baku penentu infeksi dengue. RT-PCR juga digunakan untuk menentukan serotipe virus. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Variabel data binomial disajikan dalam interval kepercayaan 95%. Sensitivitas dan spesifisitas kit diagnostik disajikan dalam tabel 2x2 dan area di bawah kurva (AUC) dari Receiver Operating Characteristics Curve. Dari 102 pasien secara berurutan didapatkan DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4, adalah 17 (16.7%), 21 (20.5%), 16 (15.7%) dan 4 (3.9%). Pada penelitian ini juga ditemukan infeksi campuran yaitu campuran (i)DENV-1 dan DENV-2, (ii)DENV- 1 dan DENV-3, (iii)DENV-1 dan DENV-4, (iv)DENV-1, DENV-3, dan DENV-4, (v)DENV-2 dan DENV-4 dan (vi)serotipe yang tidak diketahui secara berurutan adalah 2 (2.0%), 3 (2.9%), 1 (1.0%), 1 (1.0%), 1 (1.0%), dan 2 (2.0%). Sensitivitas dan spesifisitas masing Bio-Rad NS1 Ag Strip untuk mendeteksi infeksi DENV-2 adalah 76,2% dan 100% (95% CI, 76.8% to 99.3%). Sementara itu, sensitivitas dan spesifisitas strip untuk mendeteksi infeksi DENV-4 adalah 50% dan 100% (95% CI, 50% to 100%). Sensitivitas dan spesifisitas Bio-Rad NS1 Ag Strip pada infeksi campuran adalah 100% (95% CI, 95% to 100%). Bio- Rad NS1 Ag memiliki sensitivitas tinggi dan spesifisitas untuk menentukan infeksi akut DENV-2 dan infeksi campuran. Namun, Bio-Rad NS1 Ag memiliki sensitivitas yang terbatas, namun spesifisitas tinggi untuk diagnosis infeksi akut DENV-4.;Non Structural-1 (NS1) protein of dengue virus is proven to be a marker for early diagnosis of dengue infection. Bio-Rad NS1 Ag Strip is one of the available diagnostic kit in Indonesia that comprised of NS1. The aim of this study was to measure the sensitivity and specificity of the kit within DENV-2, DENV-4and mixed dengue virus serotypes. This study was done in 36 months (March 2010- February 2013). There were 102 dengue suspected patients with fever less than 48 hours was fulfilling inclusion criteria. Reverse Transcription- Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) or virus isolation in C6/36 cell line or increase titer antibody by ELISA was used as gold standard. RT-PCR was also used to determine serotype of the dengue virus. SPSS version 17.0 was the main statistical tool that we used. Data binominal variables was presented as incidence rates with 95% confidence intervals. Sensitivity and specificity of diagnostic kit was presented in 2x2 tablesand area under the curve (AUC) of the Receiver Operating Characteristics Curve. From 102 patients, 68 (68.3%) patients were confirmed positive dengue infection. Within confirmed dengue infection patients by RT-PCR we found DENV-1, DENV-2, DENV-3,DENV-4 17 (16.7%), 21 (20.5%), 16 (15.7%), 4 (3.9%), respectively. It was also found some mixed infection cases, which were (i)DENV-1 and DENV-2, (ii)DENV-1 and DENV-3, (iii)DENV-1 and DENV-4, (iv)DENV-1, DENV-3 and DENV-4, (v)DENV-2 and DENV-4 and (vi)unknown were of 2 (2.0%), 3 (2.9%), 1 (1.0%), 1 (1.0%), 1 (1.0%) and 2 (2.0%), respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for DENV-2 sera collected were 76.2% and 100% (95% CI, 76.8% to 99.3%), respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for DENV-4 were 50% and 100% (95% CI, 50% to 100%), respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for mixed infection were both 100% (95% CI, 95% to 100%). Bio-Rad NS1 Ag Strip has high sensitivity and specificity to determine DENV-2 and mixed infection. On the other hand, Bio-Rad NS1 Ag Strip has limited sensitivity, but high specificity for diagnosis of DENV-4 acute infection;Non Structural-1 (NS1) protein of dengue virus is proven to be a marker for early diagnosis of dengue infection. Bio-Rad NS1 Ag Strip is one of the available diagnostic kit in Indonesia that comprised of NS1. The aim of this study was to measure the sensitivity and specificity of the kit within DENV-2, DENV-4and mixed dengue virus serotypes. This study was done in 36 months (March 2010- February 2013). There were 102 dengue suspected patients with fever less than 48 hours was fulfilling inclusion criteria. Reverse Transcription- Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) or virus isolation in C6/36 cell line or increase titer antibody by ELISA was used as gold standard. RT-PCR was also used to determine serotype of the dengue virus. SPSS version 17.0 was the main statistical tool that we used. Data binominal variables was presented as incidence rates with 95% confidence intervals. Sensitivity and specificity of diagnostic kit was presented in 2x2 tablesand area under the curve (AUC) of the Receiver Operating Characteristics Curve. From 102 patients, 68 (68.3%) patients were confirmed positive dengue infection. Within confirmed dengue infection patients by RT-PCR we found DENV-1, DENV-2, DENV-3,DENV-4 17 (16.7%), 21 (20.5%), 16 (15.7%), 4 (3.9%), respectively. It was also found some mixed infection cases, which were (i)DENV-1 and DENV-2, (ii)DENV-1 and DENV-3, (iii)DENV-1 and DENV-4, (iv)DENV-1, DENV-3 and DENV-4, (v)DENV-2 and DENV-4 and (vi)unknown were of 2 (2.0%), 3 (2.9%), 1 (1.0%), 1 (1.0%), 1 (1.0%) and 2 (2.0%), respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for DENV-2 sera collected were 76.2% and 100% (95% CI, 76.8% to 99.3%), respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for DENV-4 were 50% and 100% (95% CI, 50% to 100%), respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for mixed infection were both 100% (95% CI, 95% to 100%). Bio-Rad NS1 Ag Strip has high sensitivity and specificity to determine DENV-2 and mixed infection. On the other hand, Bio-Rad NS1 Ag Strip has limited sensitivity, but high specificity for diagnosis of DENV-4 acute infection
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusica Putri
Abstrak :
Infeksi dengue telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Non Struktural-1 (NS-1) antigen dikenal sebagai indikator diagnostik awal infeksi dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sensitivitas dan spesifisitas Biorad NS-1 Ag Strip sebagai pendeteksi infeksi dengue, baik primer maupun sekunder. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kohort dengan konsekutif sampling. Dalam penelitian ini, kami menggunakan Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), atau isolasi virus dalam C6/36 cell line atau peningkatan titer antibodi sebagai standar baku emas. Kami juga menggunakan SPSS 17.0 dengan 2x2 table dan area under the curve (AUC) of the Receiver Operating Curve untuk menganalisis data. Populasi data dalam penelitian ini adalah 102 pasien dan 68,3% dari mereka dikonfirmasi sebagai pasien infeksi dengue. Hasil positif ini diklasifikasikan kembali menjadi infeksi primer dan sekunder, yaitu 27 (39,7%) dan 35 (51,5%) orang berturut-turut. Sensitivitas dan spesifisitas Bio-Rad NS1 Ag Strip infeksi dengue primer adalah 96.30% dan 100%. Namun, sensitivitas dan spesifisitas Bio-Rad NS1 Ag Strip untuk infeksi dengue sekunder adalah 85.71% dan 100 %. Bio-Rad NS1 Ag Strip memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi untuk menentukan infeksi primer dan sekunder. Bio-Rad NS1 Ag Strip dianjurkan untuk digunakan sebagai deteksi dini infeksi dengue, baik primer maupun sekunder. ...... Dengue Infection has been one of the serious health problems in Indonesia. Non Structural-1 (NS-1) antigen was known to be the early diagnostic indicator of dengue infection. The purpose of this research is identifying the sensitivity and specificity of a diagnostic kit, called Biorad NS-1 Ag Rapid Test, which use NS-1 Antigen as the marker to detect primary and secondary dengue infection. Cohort with consecutive sampling was the most suitable research design to be applied in this study. We used Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), or virus isolation in C6/36 cell line or the increment of antibody titer as the gold standard in this study. We also used SPSS 17.0 with tables 2x2 and area under the curve (AUC) of the Receiver Operating Curve to analyze the data. Population data in this research were 102 patients and 68.3% of them confirmed as dengue infection patient. Furthermore, the positive results are classified into primary and secondary infection, which are 27 (39.7%) and 35 (51.5%) people, respectively. The sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip in primary dengue infection were 96.30% and 100%, respectively. However, the sensitivity and specificity of Bio-Rad NS1 Ag Strip for secondary dengue infection were 85.71% and 100 %, respectively. Bio-Rad NS1 Ag Strip has high sensitivity and specificity to determine both primary and secondary infection. As the result, Bio-Rad NS1 Ag Strip is recommended to be used for early detection of primary and secondary dengue infection.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Safina
Abstrak :
ABSTRAK
Unterm rad adalah salah satu roman awal karya Hermann Hesse yang ditulis pada tahun 1904 sampai 1905. Jalinan cerita atau jalinan peristiwa di dalam roman ini tidak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup pengarangnya. Oleh sebab itu untuk dapat memahami roman ini orang harus melihat dan menelusuri kembali perjalanan hidup pengarangnya, terutama pengalaman dan konflik yang dialami oleh pengarangnya pada usia remajanya. Pengalaman dan konflik pada masa remaja pengarang merupakan faktor yang melatarbelakangi proses penciptaan roman Unterm Rad.

Adapun teknik yang dipakai oleh Hermann Hesse di dalam upayanya memunculkan kembali pengalaman dan konflik masa remajanya tersebut ke dalam sebuah karya sastra adalah dengan mempergunakan prinsip polarische Spaltung.

Penerapan prinsip Polarische Spaltung dalam karya Hesse berangkat dari suatu konflik atau derita jiwa yang amat mendasar yang pernah dialami sendiri oleh Hermann Hesse, tetapi dalam pengungkapannya Hesse menciptakan atau kenghadirkan dua orang tokoh yang mewakili ciri-ciri yang bertentangan dari kepribadian Hesse. Kedua tokoh itu mempunyai sikap, tingkah laku dan cara berpikir yang sangat berlawanan dalam menghadapi suatu tema dasar yang sama. Kehadiran kedua tokoh tersebut membuat konflik menjadi lebih hidup. Seakan-akan pembaca menghadapi keadaan yang sebenarnya seperti dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahasan penerapan prinsip Polarische SPaltung dalam skripsi ini dilakukan dengan bantuan metode historis geografis karena pada hakekatnya peristiwa dan tokoh-tokoh dalam roman Unterm Rad memiliki banyak kesamaan dengan pengalaman pribadi Hesse, namun ini bukanlah berarti bahwa karya tersebut merupakan replika atau fotokopi dari kehidupan Hesse sebab banyak pula hal-hal yang bersifat rekaan terdapat di dalam roman Unterm Rad.
1990
S14787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Paramita Bawie
Abstrak :
Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca GRK dibandingkan skenario Business As Usual BAU . Selama 2010-2014, Provinsi Riau adalah emiter terbesar 22,7 dari total emisi GRK Nasional sebesar 7.942,46 juta ton CO2e, sedangkan Provinsi Jawa Tengah memiliki tingkat emisi GRK per luasan wilayah dengan tingkat pertumbuhan tertinggi 145,2 dibandingkan rata-rata pertumbuhan emisi GRK Nasional sebesar 134,7. Dengan menggunakan regresi panel data tingkat provinsi, ditemukan bahwa pemberlakuan Peraturan Daerah mengenai RAD-GRK tidak efektif mengurangi emisi GRK serta hubungan negatif dan signifikan antara rasio gini terhadap emisi GRK sedangkan PDRB per kapita memiliki hubungan positif dan signifikan. Direkomendasikan untuk mengelola penggunaan sumber daya secara efektif untuk setiap satu satuan PDRB per kapita serta meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah untuk mendukung pencapaian target penurunan emisi GRK nasional.
Indonesia is committed to reduce Greenhouse Gas GHG emissions compared to Business As Usual BAU scenarios. During 2010 2014, Riau was the largest emitter 22.7 of total GHG emissions of 7,942.46 million tons of CO2e , while Central Java had the highest GHG emission rate per area with 145.2 national GHG emissions growth average of 134.7. Using provincial data panel regression, it was found that the enactment of Local Regulation on RAD GRK has not been effective in reducing GHG emission and negative and significant relation between gini ratio to GHG emission while GRDP per capita has positive and significant relation. It is recommended to effectively manage the use of resources for each one per capita GRDP and increase the commitment of Local Government to support the achievement of national GHG emission reduction targets.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifiah Rachma
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Alifiah RachmaProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Pengembangan Aplikasi Daring Sistem Monitoring dan Evaluasi FaktorRisiko Penyakit Jantung dan Pembuluh DarahPembimbing : Dr. Artha Prabawa, SKM, M.SiPenyakit jantung dan pembuluh darah PJPD , salah satu Penyakit Tidak Menular,merupakan penyebab kematian terbesar secara global di seluruh negara. Prevalensi PJPDdi Indonesia tergolong tinggi. Akan tetapi skrining atau deteksi dini faktor risiko PJPDmasih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membangun pengembanganaplikasi daring dalam jaringan sistem monitoring dan evaluasi faktor risiko penyakitjantung dan pembuluh darah yang terintegrasi dengan surveilans dan sistem informasiPTM dan memudahkan penduduk Indonesia melakukan deteksi dini faktor risiko PJPD.Pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan System Development Life Cycle SDLC metode Rapid Application Development dengan model sistem pengembanganiterative penambahan .Hasil penelitian ini adalah Prototype aplikasi daring sistem monitoring dan evaluasifaktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah PJPD yang bernama SEHATJANTUNGKU. Prototype sistem ini berbasis website responsive online yangmemudahkan pengguna aplikasi mengakses sistem ini dimana saja dan melalui berbagaijenis platform. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan aplikasi daringsistem monitoring dan evaluasi membantu pengelola program PTM dan stakeholderuntuk monitoring, evaluasi, dan membuat kebijakan.Kata kunci:Penyakit Tidak Menular, faktor risiko PJPD, deteksi dini, RAD, monev
ABSTRACT
Name Alifiah RachmaStudy Program Public Health ScienceTitle Online Application Development of Monitoring and EvaluatingSystem of the Cardiovascular Disease Risk FactorCounsellor Dr. Artha Prabawa, SKM, M.SiBackground Cardiovascular Disease CVD is one of Non communicable Diseaseswhich cause the biggest number of death all over the world. The prevalence ofcardiovascular disease in Indonesia is high, but the screening or earlier detection of riskfactor of CVD is still low. In this context, this research is aimed to build online applicationdevelopment of monitoring and evaluating system of the CVD risk factor which isintegrated with the surveillance and NCD information system to facilitate Indonesian tohave earlier detection of CVD risk factor. Method System development in research usingSystem Development Life Cycle SDLC method of Rapid Application Development withchoice of iterative system model. Results the prototype of online application developmentof monitoring and evaluating system of the CVD risk factor is named SEHATJANTUNGKU. This prototype is online responsive web based which facilitate the usersto access this system anywhere and by using many platforms. Conclusions the onlineapplication development of monitoring and evaluating system of the CVD risk factor willhelp the NCD program manager and stakeholders to monitor, evaluate, and createrelated policies.Keywords NCD, CVD risk factor, early detection, RAD, monitoring and evaluating
[Depok;Depok, Depok]: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Wulidasari
Abstrak :
Protein Non Structural 1 NS 1 telah digagaskan untuk menjadi alat diagnostik dini untuk infeksi demam berdarah karena keberadaannya yang cukup tinggi pada saat fase akut dari infeksi ini NS 1 adalah protein yang sangat penting bagi virus dengue untuk melakukan replikasi virus Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kinetik NS 1 pada hari demam ke 4 sampai dengan 6 dengan menggunakan Strip Bio Rad Ag di komunitas di Jakarta Seluruh penelitian ini berjalan selama 36 bulan Maret 2010 ndash Februari 2013 Terdapat 102 pasien diduga terinfeksi demam berdarah yang memenuhi kriteria inklusi Serum darah pasien dites menggunakan RT PCR atau isolasi virus di line sel C6 36 atau kenaikan titer antibodi sebagai standar baku dan sedangksn Strip Bio Rad NS 1 Ag digunakan sebagai metode diagnostik yang digunakan dalam penelitian ini SPSS 17 0 merupakan alat statistik yang digunakan dalam riset ini Dari kesuluruhan 68 68 3 pasien terbukti positive terinfeksi dan 34 31 7 merupakan negatif untuk infeksi dengue Sementara itu hanya 54 52 94 pasien yang terdiagnosis positif infeksi dengue pada hari demam ke 4 6 Kinetik NS 1 selama hari demam ke 4 6 terdeteksi masing masing sebanyak 83 64 69 09 and 47 27 Kinetik NS 1 pada pasien dengue infeksi primer sejak hari demam ke 4 sampai dengen 6 terdeteksi sebanyak 100 83 33 dan 75 Secara kontras kinetik NS 1 di pasien degue infeksi sekunder dari hari demam ke 4 6 adalah 73 33 60 dan 26 67 Terdeteksinya NS 1 akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya hari demam Antingen NS 1 pada pasien dengue infeksi primer lebih lama keberadaannya dibandingkan dengen pasien dengue infeksi sekunder. ......NS 1 has been purposed to be use as an early method to diagnose dengue infection because of its appearance in the acute phase of the infection NS 1 is a protein that essential for dengue virus to do the virus replication This study has aimed to determining the kinetic of NS 1 by using Bio Rad NS 1 Ag Strip for dengue infection during day 4 6th of fever in community in Jakarta The entire study was conducted in 36 months March 2010 ndash February 2013 There were 102 suspected dengue infection patients that fulfill the inclusion criteria tested for the NS 1 antigen in their blood serum using RT PCR or isolation of the viruses in C6 36 cell line or increasing antibody titer as the gold standard Meanwhile Bio Rad NS 1 Ag Strip was used as the diagnostic method use in this study Data were analyzed using SPSS 17 0 Overall 68 68 3 patients were considered positive and 34 31 7 patients were negative for dengue infection Meanwhile only 54 52 94 patients were positive at the day 4 6th of fever The kinetic of NS 1 during day 4 6th day of fever were 83 64 69 09 and 47 27 respectively The kinetic of NS 1 in primary patients from day 4 to day 6 were 100 83 33 and 75 respectively In contrast the kinetic of NS 1 in secondary patients from day 4 to day 6 respectively were 73 33 60 and 26 67 The presences of NS 1 antigen were decreasing as the day of fever keeps progressing The availability of NS 1 antigen in primary dengue infected patients was longer than the secondary dengue infected patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Herlina
Abstrak :
ABSTRACT
SIMPUS merupakan aplikasi untuk manajemen pelayanan dan pelaporan di puskesmas yang sejak lama dipergunakan di Puskesmas. Aplikasi Primary Care BPJS Kesehatan diterapkan sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional Januari 2014. Adanya beberapa sistem informasi yang tidak terintegrasi di puskesmas mengakibatkan terjadinya double entry sehingga menambah beban petugas dalam hal pelayanan dan pelaporan maupun kualitas data dan informasi yang dihasilkan, karena masing-masing sistem berdiri sendiri sesuai kebutuhan program/unit masing-masing. Perancangan integrasi P-Care BPJS Kesehatan dan Simpus mampu mengatasi masalah yang dihadapi puskesmas. Aplikasi Penghubung yang dibangun menjadi jembatan antara kedua sistem yang memungkinkan petugas cukup melakukan satu kali entry dalam pelayanan pasien maupun dalam proses pencatatan dan pelaporan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode RAD (Rapid Application Development). Hasil perancangan integrasi sistem informasi ini sangat berguna bagi puskesmas di era BPJS dan Simpus saat ini, oleh sebab itu kerjasama dan dukungan antara institusi dalam lembaga Kementerian Kesehatan ini sangat diharapkan untuk maksimalnya penggunaan sistem aplikasi ini.
ABSTRACT
SIMPUS is an application for service management and reporting that have long been used at primary health care. Primary Care’s BPJS applied since the enactment of National Health Coverage in January 2014. The existence of several information systems that are not integrated in Primary Health Care resulted in the occurrence of double entry so that adds to the burden on officers in terms of service and reporting as well as the quality of the resulting data and information because each system stand alone as needed program each unit. The design of the integration of the P-Simpus and Health Care and the BPJS were able to overcome the problems faced by the East Bogor Primary Health Care. Connecting applications built a bridge between the two systems that allow enough officers doing a one time entry in the service of patients as well as in the process of recording and reporting. Research methods used in this research is RAD (Rapid Application Development). The design of system integration of information is very useful to East Bogor Primary Health Care in the era of bpjs and simpus currently, therefore, the cooperation and support between institutions within the Ministry of health is expected to maximum system use this application.
2014
S55562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginoga Veridona
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengembangan dasbor pemanfaatan raw data hasil pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sebagai alat bantu perencanaan di Puskesmas. Belum lengkapnya informasi terkait indikator PIS-PK pada dasbor terdahulu melatarbelakangi pengembangan sistem. Penelitian ini merupakan riset operasional dengan teori pendekatan sistem. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) secara iterative. Hasil penelitian berupa dasbor yang berisi tabel dan grafik yang memberikan informasi dari 12 indikator PIS-PK secara detail.
This thesis discusses the development of dashboards using raw data from the Indonesian Program data collection with the Family Approach (PIS-PK) as a planning tools at the Puskesmas. This research is operational research with a systems approach theory. The incomplete information regarding the PIS-PK indicators in the previous dashboard lies behind the development of the system. The development of this information system uses the Rapid Application Development (RAD) method iteratively. The research results are in the form of a dashboard that contains tables and graphs that provide information from 12 detailed PIS-PK indicators.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setiowati Suprihatin
Abstrak :
Keberagaman sistem informasi kepegawaian yang ada di Indonesia menyebabkan terjadinya pulau-pulau informasi kepegawaian. Perbedaan sistem, platform, proses, dan metadata kepegawaian menjadi masalah yang tidak terelakan. Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai pengelola data kepegawaian memiliki tugas untuk menyatukan datatersebut dalam sebuah database PNS nasional. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membangun interoperabilitas data kepegawaian. Interoperabilitas ini akan menjadi jembatan sistem-sistem tersebut untuk dapat melakukan sharing data yang dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun interoperabilitas data kepegawaian yang sesuai untuk BKN. Pembuatan interoperabilitas data ini menggunakan standar Indonesian E-Government Interoperability Framework (IEGIF) dan metode perancangan Rapid Application Development (RAD) sebagai framework yang digunakan untuk merancang sistem layanan data kepegawaian. Pendekatan pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa data primer yang didapat dari wawancara dan notulensi rapat serta data sekunder yang berasal dari dokumen-dokumen sistem. Penelitian ini menghasilkan sebuah rekomendasi perancangan interoperabilitas data kepegawaian baik dari sisi semantik, organisasi, maupun teknik yang sesuai dengan karakteristik BKN serta implementasi interoperabilitas data kepegawaian tersebut.
The current diversity of personnel information systems in Indonesia is causing segmental issues with respect to the personnel information. Thus, because of the differences in systems, platforms, process and metadata, personnel issues are inevitable. The National Civil Service Agency (BKN) has a duty to produce all the data in a single database of national civil servantsinformation. Developing central employment data entity featuring interoperability is one way amongst other to resolve the issue. This will function as a bridge for those systems to share the required data. The purpose of this study is to establish interoperability for personnel data for BKN. The development is using Standard of Indonesian E-Government Interoperability Framework (IEGIF) and architecture method of Rapid Application Development (RAD) as a framework for designing the personnel system. The data collection approach used in this study is containing primary data obtained from interviews and minutes of meetings as well as secondary data from system documents. The end result of this study is a recommendation for personnel data providing interoperability, and designed in terms of semantics, organizations and suitable techniques for BKN and implementation thereof.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library