Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Mulyati
"Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai Angka KematiarnIbu (AKI) dan Bayi cukup tinggi. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, Angka kematian ¡bu adalah 373/100.000 kelahiran bidup, angka ini sekitar 3-6 kali lebih tinggi dari pada AKI di antara negara-negara ASEAN dan 50 kali lebih tinggi dibandingkafl AlU di negara maju, sementara itu, Angka Kematian Bayi adalah 41,4/1000 kelahiran hidup (DepKes, 1998).
Faktor yang ikut mempengaruhi tingginya Angka Kematian ibu dan Bayi di Indonesia yaitu antara lain derajat kesehatan ibu yang masih rendah, pendidikan ibu yang rendah, kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan dan persalinan, serta rendahnya kualitas Ante Natal Care (Dep.KeS, 1996).
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan Ante Natal Care (ANC), Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan kita (RSAB HK) telah melaksanakan suatu program terpadu yang disebut Program Pendidikan Ayah-Bunda (Parent Education Program). Tujuan dan program ini adalah untuk mempersiapkan ibu hamil dan suaminya baik fisik maupun psikologis sehingga proses kelahiran dapat berjalan dengan lancar. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 1994, tetapi sampai sekarang belum ada penelitian yang dilakukan apakah program ini bermanfaat terhadap kelancaran persalinan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif adalah studi kasus, wawancara mendalam, observasi partisipatif. Sedangkan data kuantitatif diambil dengan cara menganalisis Status pasien, laporan persalinan dan laporan kegiatan PEP. Data dikumpulkan sejak bulan Januari 2000- Mei 2001.
Berdasarkan analisis data bivariat dapat dijelaskan, karakteristik ibu-ibu hamil yang mengikuti PEP. Berdasarkan analisis data bivariat, ternyata kegiatan PEP yang berhubungan dengan kelancaran persalinan adalah senam hamil dan pendidikan kesehatan, sementara terapi musik selama kehamilan tidak berhubungan dengan kelancaran persalinan tetapi banyak bermanfaat terhadap keadaan psikologis ibu dan perkembangan bayinya. Hasil analisis data regresi logistik ganda menunjukkan kegiatan yang paling bermanfaat adalah senam hamil dengan nilai p = 0,0008 setelah dikontrol dengan pendidikan kesehatan.
Memperhatikan hasil penelitian ini, menyarankan kepada lembaga yang terkait khususnya mereka yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin untuk melaksanakan program ini, karena bermanfaat terhadap kelancaran persalinan."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Handoko Utomo
"Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan gambaran kraniofasial pada masa pubertal yang sama yang dievaluasi
dengan metode cervical vertebral maturation (CVM) antara anak dengan celah
bibir dan langit-langit unilateral komplit pasca labioplasti dan palatoplasti
dibandingkan dengan anak tanpa celah bibir dan langit-langit.
Material dan metode: Subyek penelitian yang terdiri dari 14 anak dengan celah
bibir dan langit-langit unilateral komplit pasca labioplasti dan palatoplasti dan 14
anak tanpa celah bibir dan langit-langit yang berada pada masa pubertal. Periode
pubertal dievaluasi menggunakan metode cervical vertebral maturation (CVM)
yang dikembangkan oleh Baccetti et al, 2002.Dilakukan pengukuran sefalometri
linier dan angular pada sefalogram lateral dari subyek penelitian meliputi 11
variabel. Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan
gambaran kraniofasial antara kedua kelompok.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada: panjang basis kranium anterior
(p=.002), panjang keseluruhan basis kranium (p=.001), panjang maksila (p=.000),
panjang mandibula (p=.000), tinggi ramus mandibula (p=.000), panjang badan
mandibula (p=.002), tinggi wajah anterior atas (p=.004). Tidak terdapat perbedaan
bermakna pada: panjang basis kranium posterior (p=.051), tinggi wajah anterior
bawah (p=.206), tinggi wajah posterior (p=.865), pola pertumbuhan/tipe wajah
(p=.202).
Kesimpulan: Kompleks nasomaksila merupakan area yang paling terpengaruh
oleh adanya celah bibir dan langit-langit unilateral

Abstract
Introduction: The purpose of this study was to evaluate craniofacial morphology
of pubertal children with complete unilateral cleft lip and palate following
labioplasty and palatoplasty.
Materials and methods: A series of 14 consecutively treated subjects with
complete unilateral cleft lip and palate following labioplasty and palatoplasty
were compared with 14 pubertal stage-matched controls with normal craniofacial
structure. Pubertal stage was determined with cervical vertebral maturation
(CVM) method improved by Baccetti et al, 2002.Lateral cephalograms were used
for comparison. An unpaired t-test was run for 14 subjects with complete
unilateral cleft lip and palate and 14 normal subjects.
Results:: There were significant cephalometric differences in anterior cranial
base length (p=.002), cranial base length (p=.001), maxillary length (p=.000),
mandibular length (p=.000), mandibular ramus height (p=.000), mandibular body
length (p=.002), and upper anterior face height (p=.004). There was no significant
cephalometric difference in posterior cranial base length (p=.051), lower anterior
face height (p=.206), posterior face height (p=.865), growth pattern/ facial type
(p=.202).
Conclusion: The maxillary complex was most affected by cleft lip and palate but
growth disturbance in chidren with complete unilateral cleft lip and palate were
not restricted only at the maxilla."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T31135
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nurbaeti
"Fenomena depresi postpartum merupakan masalah kesehatan wanita dan cenderung terus meningkat. Di Amerika Serikat tahun 1960 prevalensi depresi postpartum tercatat hanya 3% - 6% kemudian meningkat menjadi 20% tahun 1980 dan tahun 1990 sekitar 26%. Penelitian Wratsangka (1996) di RS Hasan Sadikin Bandung mencatat 33% ibu postpartum mengalami depresi postpartum. Depresi postpartum dapat menimbulkan akibat negatif baik bagi ibu, pasangan maupun anaknya. Bila tidak segera diatasi depresi postpartum dapat mengakibatkan depresi berat, masalah perkawinan, bahkan bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya hubungan antara karakteristik ibu, kondisi bayi baru lahir, dukungan sosial dan kepuasan perkawinan dengan depresi postpartum.
Desain penelitian adalah deskriftif analitik bersifat cross-sectional. Pengunpulan data menggunakan kuesioner, jumlah data sampel daiam penelitian 128. Uji statistik menggunakan Chi-kuadrat dengan a 0,05. Hasil penelitian melaporkan karakteristik ibu yang berhubungan dengan depresi postpartum adalah jenis persalinan (p=0,028, OR 2,813), sedang variabel umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, metoda pemberian susu, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, dan komplikasi postpartum tidak terbukti berhubungan secara bermakna. Kondisi bayi baru lahir meliputi berat lahir, nilai Apgar menit pertama, nilai Apgar menit ketima, dan gestasi tidak berhubungan secara signifikan dengan depresi postpartum. Dukungan sosial berhubungan secara signifikan dengan depresi postpartum (p,0001), kepuasan perkawinan berhubungan secara bermakna dengan depresi postpartum (p=0,0001, OR=5,85). Faktor yang paling dominan terhadap depresi postpartum adalah kepuasan perkawinan (p= 0,001, Wald=10,543, OR=5,849).
Disarankan agar pihak rumah sakit menyelenggarakan, konseling perkawinan bagi calon pengantin dan pasangan baru, meningkatkan promosi edukasi antenatal, melakukan penyegaran edukasi antenatal, memberikan bimbingan antisipatif pada klien dan pasangan selama periode antenatal di poliklinik.
Bibliografi 65 (1982-2000)

The Relationship Analysis Between Mother Characteristics, Newborn, Social Support and Marital Satisfaction with Postpartum Depression in RSAB Harapan Kita Jakarta, August 2002Postpartum depression phenomenon was a women health problem and indicate an increased. In United State at 1960's postpartum depression prevalence about 3% to 6%, and then increased to 20% at 1980's, and 26% at 1990. Wratsangka studied in Hasan Sadikia Hospital found 33% mother experience postpartum depression. Postpartum depression was a negative effect upon mother, spouse and her child. Long time effect to postpartum depression is severe depression, marital problem or suicide if not cope immediately. The purpose of this study was to investigate relationship between mother characteristics, newborn, social support and marital satisfaction with postpartum depression.
Research design used analytic descriptive with cross-sectional. Data were collected through questionnaire, and sample size study was 128. Statistics test with Kai-kuadrat in level a 0,05_ The result of this study found type of childbirth associated with postpartum depression (p=0,028, ORr 2,813), and the other variable not associated, include age, education level, economic status, job, breast method, pregnant complication, labor complication. and postpartum complication. No relationship between newborn and postpartum depression, include weigh, first minute Apgar, fifth minute Apgar and gestation, there were relationship between social support and postpartum depression (p},0001), marital satisfaction and postpartum depression (p=0,4401, OR=5,85). Dominant factor to postpartum depression was marital satisfaction (p=0,401, OR=5,849).
Recommendation for Hospital to prepared marital counseling, induce antenatal education promoted, nursing staff skills in quality nursing care, mother-spouse anticipated guidance prenatal period. Educational institution than more give information that result studied to students, paper, module or publish postpartum depression nursing care book, and for future study use case control or cohort design.
Bibliography 65 (1982-2000)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 5182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library