Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Mulyana
"Kepuasan klien adalah salah satu indikator pelayanan keperawatan yang bermutu, hal ini merupakan hak semua klien. Dengan demikian penilaian tingkat kepuasan klien diperlukan untuk memperbaiki mutu asuhan keperawatan dalam memenuhi hak-hak kilen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan. Sedangkan persepsi klien dalam menilai kepuasan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, pekerjaan serta karakteristik laĆ­nnya dalam hal ini tingkat pengetahuan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik klien dan tingkat kepuasan klien dalam menerima asuhan keperawatan. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Ulin Banjarmasin dengan populasi 401 orang dan sampel 128 orang klien rawat inap, pada tanggal 27 Desember 2002 sampai 18 Januari 2003. Instrumen penelitian terdiri dari 19 item pernyataan untuk mengukur variabel pengetahuan dan 2 x 29 item pernyataan untuk mengukur tingkat kepuasan.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna dan karakteristik klien dengan tingkat kepuasan adalah cara bayar dengan nilai p-value = 0,01 dan kelas perawatan dengan p-value 0,02. Sedangkan hubungan tingkat pengetahuan kiien dengan tingkat kepuasan tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan p-value 0,11. Hash analisis multivariat dengan uji regresi logistik menunjukkan variabel tingkat pengetahuan dan cara bayai signifikan berhubungan dengan tingkat kepuasan dan yang paling dominan berhubungan adalah variabel cara pmbayaran setelah dikontrol vaniabel tingkat pengetahuan.
Rekomendasi untuk pimpinan RSIJD Ulin Banjarmasin, kiranya dapat memantau kualitas keperawatan secara erkesinambUflgafl melalui survei kepuasan kiien secara berka[a, dalam upaya niemenuhi hak-hak kiien. Untuk itu perlu dibentuk tim kerja yang akan menangani survei kepuasan kiien yang melibatkan praktisi keperawatan. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T4580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roosmarini Isfianti
"Drug related problems (DRPs) adalah suatu keadaan yang tidak diinginkan yang terjadi pada pasien yang disebabkan oleh terapi obat dan secara nyata atau potensial mengurangi hasil terapi yang diharapkan.
Sistem informasi drug related problems merupakan sistem informasi untuk mengetahui DRPs yang terjadi pada pasien yang sedang menjalani terapi obat yang diberikan dokter, agar dapat diatasi dan dicegah adanya masalah yang ditimbulkan diluar penyakit yang sedang diterapi. Supaya sistem dapat berjalan dengan baik harus didukung informasi yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
Sistem informasi drug related problems di RSUD Ulin Banjarmasin belum ada. Selama ini data tentang DRPs tidak terdokumentasi dengan baik dan lengkap. Tidak ada basis data yang mendukung sistem tersebut. Penanganan kejadian DRPs bersifat tindakan langsung berdasarkan respon pasien terhadap obat dan keluhan pasien. Hal itu disebabkan tidak ada SOP yang mengaturnya.
Tujuan pengembangan sistem informasi drug related problems adalah membuat sistem informasi yang dapat mengetahui adanya DRPs yang terjadi pada pasien dengan penambahan formulir khusus DRPs dan pembuatan basis data DRPs.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pengembangan sistem menghasilkan formulir pemantauan obat untuk yang memuat kejadian DRPs dan prototype DRPs dengan basis data. Hasil uji coba prototype menunjukkan sistem berjalan baik berdasarkan input, proses, basis data, kendali dan platform teknologi.
Hasil analisis DRPs dari 109 orang pasien hipertensi di RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan data sekunder tahun 2003 ditemukan pasien yang mengalami DRPs 49 orang (44,95%). Proporsi jenis DRPs yang ditemukan paling banyak adalah interaksi obat 54,2%, efek samping obat 33,9% dan duplikasi obat 11,9%.

Drug related problems (DRPs) is an unwanted condition that occurred in patient caused by drugs therapy, actual and potentially reduced the expected therapy results.
Information system of drug related problems is an information system to find out DRPs which occurred in patient who endure on drug therapy which has been given by doctor, in order to handle and prevent the problems that may be occurred beyond the disease that being treated. The system can be going on all right, if be supported by complete information and well documented.
There is no information system for drug related problems in RSUD Ulin Banjarmasin. Until now, data of DRPs uncompleted and not well documented. No databases support to this system. Incident DRPs handling only by direct action based on patient response to drugs and patient complaints. That case caused no standard operational procedure to arrange.
The purpose of development information system of drug related problems is to build information system which could find DRPs that occur in patient by adding special form for drugs and DRPs monitoring and establishing DRPs database.
Results of the prototype testing showed that the system working well based on input, process, output, control and technology platform.
Result of DRPs from 109 patients with hypertension in RSUD Ulin Banjarmasin based on secondary data year of 2003 found that patient who experience DRPs is 49 patients (45,9%). The high proportion the type of DRPs that has been found are drug interactions (54,2%), adverse drug reactions (33,8%) and drug duplications (11,9%)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library