Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harisuddin
Abstrak :
ABSTRAK
The impacts of financial deepening on economic growth have been a debate for decades. This research analyzes the impacts of financial deepening on provincial-level economic growth in Indonesia from 2001 to 2016. The use of provincial level data is rarely found in the literature, as well as to reduce unobserved heterogeneity in cross-sectional data between countries. The financial deepening approach in this study is limited to the banking side considering that the banking sector is still very dominant compared to other financial sectors in Indonesia. Through the panel data approach, it found there is a significant positive correlation between financial deepening and regional economic growth supporting previous studies. In this regard, the Government must take serious steps to deepen the domestic financial market, primarily through the banking sector.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2019
330 SFK 8:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Wibisono
Abstrak :
Tesis ini dimotivasi oleh disparitas pendapatan regional di Indonesia yang terjadi secara persisten walau berbagai kebijakan regional untuk mereduksi kesenjangan regional telah dilakukan sejak awal pembangunan. Penelitian ini menelaah eksistensi disparitas pendapatan regional di Indonesia. Apakah terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa telah terjadi tendensi konvergensi? Jika ya, seberapa cepat konvergensi itu terjadi? Lalu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan konvergensi tersebut? Seberapa besar konvergensi yang kita observasi dihasilkan oleh akumulasi faktor dan seberapa besar yang dihasilkan oleh transfer teknologi? Apakah teknologi memainkan peranan yang besar dalam konvergensi di Indonesia? Dengan mempergunakan kerangka teori pertumbuhan neoklasik dan teori pertumbuhan endogen, studi ini mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian diatas. Dengan alat analisis regresi metode cross-section dan data panel, studi ini menemukan bahwa tingkat konvergensi regional di Indonesia adalah rendah. Perbedaan dalam tingkat pertumbuhan secara sistematis dapat dijelaskan oleh sejumlah variabel penjelas. Perlakuan regresi yang mengizinkan fungsi produksi berbeda-beda untuk setiap perekonomian, menghasilkan estimasi kecepatan konvergensi yang jauh lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan tingkat teknologi antar propinsi adalah besar. Jika perbedaan dalam tingkat teknologi antar propinsi ini menghilang, maka konvergensi akan terjadi secara cepat. Dengan analisa konvergensi teknologi, studi ini menemukan bahwa mekanisme utama yang berada dibalikkonvergensi regional adalah pengejaran TFP. Peranan pengejaran TFP ini jauh lebih dominan dibandingkan dengan akumulasi faktor. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan tingkat teknologi antar propinsi membawa pada perbedaan TFP yang besar. Jika perbedaan dalam tingkat teknologi ini menghilang, pengejaran TFP akan terjadi dalam tingkat yang jauh lebih cepat. Dengan pendekatan transfer teknologi, studi ini membedakan antara konvergensi yang dihasilkan dan akumulasi faktor dan konvergensi yang dihasilkan dari transfer teknologi. Hasil analisa menunjukkan bahwa transfer teknologi memainkan peranan tidak kecil dalam konvergensi di Indonesia. Dengan perlakuka ekonometri yang mengizinkan setiap perekonomian memiliki fungsi produksi yang berbeda, sebagian besar konvergensi dihasilkan dari transfer teknologi. Hal ini menegaskan temuan sebelumnya bahwa perbedaan tingkat teknologi antar propinsi adalah sangat lebar. Bila perbedaan ini menghilang, maka kita berharap bahwa transfer teknologi akan berjalan jauh lebih cepat. Transfer teknologi yang lebih cepat ini akan membawa pada konvergensi pendapatan yang juga jauh lebih cepat. Studi ini memiliki keterbatasan dalam teori dan metodologi penelitian. Dari sudut pandang ekonometri, studi ini terganggu oleh masalah-masalah berikut: (i) kesalahan spefisikan; (ii) kesalaha pengukuran; (iii) perata-rataan variabel; (iv) korelasi antar residual. Sedangkan dari sudut pandang teoritis, studi ini memiliki keterbatasan yaitu: (i) ketidakmampuan menangkap adanya pola konvergensi yang berbeda; (ii) ketidakmampuan menjelaskan transfer teknologi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Dianingsari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian terdahulu menggambarkan adanya hubungan non-linier antara ukuran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam hubungan non-linier ini, peningkatan ukuran pemerintah akan memberikan manfaat, sampai ambang batas tertentu. Namun, di atas ambang batas tersebut, peningkatan ukuran pemerintah memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan data panel 30 provinsi di Indonesia untuk periode 2001-2015, penelitian ini menerapkan analisis ambang batas untuk menginvestigasi hubungan non-linier antara ukuran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi regional. Pengaruh ukuran pemerintah, di bawah dan di atas ambang batas, diestimasi dengan menggunakan fixed effects dan generalized method of momen GMM dengan tipe instrumen Arellano dan Bond 1991 . Analisis GMM diterapkan untuk memperhitungkan adanya kemungkinan hubungan timbal balik dan endogenitas. Kedua metode estimasi tersebut secara lemah mendukung hipotesis hubungan non-linier antara ukuran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi regional, yang menunjukkan perubahan pada kemiringan koefisien di sekitar nilai ambang batas.
ABSTRACT
Previous studies have illustrated a non linear relationship between government size and economic growth. In this non linear relationship, the increase in government size is beneficial until a certain threshold. However, above that threshold, it has a deleterious effect on economic growth. Using panel data from 30 provinces in Indonesia for the 2001 ndash 2015 period, this study applies a threshold analysis to investigate the non linear relationship between government size and regional economic growth. The effect of government size, below and above the threshold, is estimated by the fixed effects estimation and the generalized method of moments GMM estimation using Arellano and Bond rsquo s 1991 instrument type. The GMM is applied to account for the possibility of reverse causality and endogeneity. Both estimation methods can weakly support the non linear hypothesis in the relationship between government size and regional economic growth, which illustrates changes in the slope of the coefficient around the threshold value.
2017
T49659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizani Violita
Abstrak :
Salah satu strategi dalam pengembangan ekonomi, mendorong investasi serta meningkatkan daya saing adalah pengembangan Special Economic Zone (SEZ) atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pengembangan KEK memfasilitasi kawasan yang lokasinya memiliki akses ke pasar global, meningkatkan produktivitas masyarakat wilayah sekitar serta pemusatan kawasan ekonomi hingga daerah cepat tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh KEK di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi regional, baik terhadap wilayahnya serta terhadap Kabupaten/Kota di sekitarnya (spillover effect) dengan metode spasial ekonometrika yaitu Dynamic Spatial Durbin Model. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh KEK terhadap pertumbuhan wilayah hanya terdapat pada KEK Pariwisata sedangkan pada KEK Manufaktur belum berdampak signifikan. Pengaruh KEK pada pertumbuhan wilayah hanya pada jangka pendek. Variabel kontrol yang berpengaruh signifikan adalah Pertumbuhan Wilayah sebelumnya, PMDN, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Informasi dan Komunikasi, Indeks Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan PDRB. Sedangkan pada wilayah sekitar variabel yang berpengaruh adalah Pertumbuhan PDRB serta Informasi dan Komunikasi. ......One of the strategies in economic development, encouraging investment and increasing competitiveness is the development of a Special Economic Zone (SEZ). (KEK). SEZs facilitate the region whose location has access to the global market, increases local productivity, and centralizes economic areas in fast-growing areas. The study aims to analyze the impact of SEZs in Indonesia on regional economic growth, both in its region and in its spillover effect with the method of spatial econometrics, dynamic spatial durbin model. The results of the study show that in Tourism SEZs, SEZ variables have a significant effect on regional economic growth, while in Manufacturing SEZs, SEZ variables do not have a significant effect. In general, SEZ is a short-term effect on regional economic growth. The significant control variables are Previous Regional Growth, Domestic Direct Investment (PMDN), Labor Force Participation Rate, Information and Communication Technology, Human Development Index (HDI), and Gross Regional Domestic Product (GRDP) growth. Meanwhile, in the neighboring areas GRDP growth and Information and Communication Technology are significant variables.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahid Fajar Amin
Abstrak :
Selama ini studi tentang hubungan antara desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi pada umumnya dilakukan pada level antar Negara maupun antar provinsi. Dengan menggunakan data panel yang mencakup 497 kabupaten/kota di Indonesia pada kurun wakt 1993-2010, studi ini dimaksudkan untuk memberikan hasil empiris tentang hubungan diantara keduanya pada level kabupaten/kota. Studi ini didasarkan pada metode yang dilakukan oleh Mankiw, Romer, dan Weil (1992) serta Islam (1995) dengan menambahkan beberapa variable desentralisasi fiskal yang meliputi tingkat otonomi daerah dan variable dummy. Hasil analisis menggunakan estimator fixed effect menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu terdapat fenomena conditional convergence antar daerah di Indonesia. Walaupun demikian, hasil studi ini juga menunjukkan bahwa tingkat otonomi daerah berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan hasil temuan tersebut, studi ini menyarankan kepada pemerintah, khususnya pemerintah daerah untuk dapat melakukan langkah-langkah antara lain menciptakan iklim investasi pada tingkat daerah, memperbaiki tingkat pembangunan sumber daya manusia, dan meningkatkan akuntabilitas dan pertanggungjawaban public pada level daerah. ......Most of studies on the relationship between fiscal decentralization and economic growth had been conducted at cross-countries or provincial. Using panel data cover497 municipalities in Indonesia from 1993-2010, this study provides an empirical test on the impact of fiscal decentralization on economic growth at municipality level. This paper performs the method used by Mankiw, Romer, and Weil (1992) and Islam (1995) by adding some fiscal decentralization variables, such as degree of regional autonomy (DRA) and dummy variable. Our analysis using the fixed effect estimator finds that fiscal decentralization has positive impact on regional economic growth and there is conditional convergence among regions in Indonesia. However, we also find that degree of regional autonomy in Indonesia has negative impact on economic growth. These finding suggest that governments, especially local governments have to attract investment into regional level, improve the level of human development at regional level, and enhance the responsibility and accountability process of local governments.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Ghassani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Indonesia. Pertumbuhan ekonomi regional diukur dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 30 provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data panel pada 30 provinsi di Indonesia tahun 2004-2011, penelitian ini menyimpulkan bahwa total kredit bank bank BUMN dan bank swasta secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. Lebih lanjut, kredit bank BUMN dan kredit bank swasta pada masa krisis juga terbukti secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional Indonesia. ...... This study aims to analyze the effect of bank credit towards regional economic growth in Indonesia. Economic growth is measured by Regional Gross Domestic Product (RGDP) in 30 provinces in Indonesia. By using a panel data analysis on 30 provinces in Indonesia for the year 2004-2011, this study concluded that the total credit of state owned banks and private banks are significantly affecting regional economic growth in Indonesia. Furthermore, state owned bank credit and private bank credit during crisis are proven to be significantly affecting regional economic growth in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Kurnia Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan tenaga kerja UMKM, modal fisik dan modal manusia terhadap perekonomian daerah. Dengan menggunakan model General Least Square (GLS) dan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009-2012 pada 33 provinsi di Indonesia, hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja UMKM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan PDRB per Kapita demikian juga dengan pertumbuhan modal fisik dan pertumbuhan modal manusia. Selain itu dari dengan menggunakan hipotesis β konvergensi dari Barro, diketahui nilai β konvergensi menunjukkan hasil negatif. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi konvergensi antar daerah dimana daerah yang miskin akan mengejar pertumbuhan dari daerah yang kaya. Konvergensi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor struktural, seperti pertumbuhan penduduk, modal fisik dan modal manusia yang ada disetiap daerah.
ABSTRACT
This study aims to analyze the role of MSMEs labor, physical capital and human capital to the regional economic. By using a model of the General Least Squares (GLS) and secondary data from Badan Pusat Statistik (BPS) 2009-2012 at 33 provinces in Indonesia, the results of the analysis indicate that the employment growth of SMEs has a positive effect on the growth of GDP per capita growth as well as physical capital and the growth of human capital. In addition to the use of β convergence hypothesis of Barro, known β convergence value was negative. This suggests that there has been a convergence between regions where poor area will pursue the growth of rich areas. This convergence is influenced by structural factors, such as population growth, physical capital and human capital available in every region.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Setiawan
Abstrak :
Pelabuhan Indonesia terdiri dari pelabuhan komersial dan pelabuhan non komersial. Perkembangan fasilitas dan hinterland pelabuhan komersial lebih baik daripada pelabuhan non komersial karena dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara BUMN , PT. Pelindo. Perbedaan fasilitas dan luas hinterland tersebut dapat dilihat dari 60 jumlah bongkar muat pelabuhan di Indonesia dikelola oleh pelabuhan komersial. Dari tahun 2010-2014, jumlah bongkar muat pelabuhan terus mengalami peningkatan. Semakin besarnya jumlah bongkar muat pelabuhan, maka semakin tinggi tingkat pembangunan dan perekonomian hinterland dari pelabuhan. Oleh karena itu, dilakukan analisis dampak bongkar muat pelabuhan terhadap pertumbuhan ekonomi regional dengan menggunakan regresi data panel berdasarkan Augmented Solow Growth Model terhadap 32 provinsi pada tahun 2010-2016. Hasil penelitian menunjukkan bongkar muat seluruh pelabuhan berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, bongkar muat masing-masing pelabuhan komersial dan pelabuhan non komersial sama-sama tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengelolaan tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. ...... Indonesian ports consist of commercial ports and non commercial ports. The development of commercial ports rsquo facilities and hinterland is more advanced than non commercial ports because commercial ports have been managed by State Owned Enterprise SOE , PT. Pelindo. The differences in facilities and hinterland generate nearly 60 of total port throughput in Indonesia ports handled by commercial ports. From 2010 2014, the total port throuhgput continues to increase. The greater number of port throughput, the higher level of development and economy occur in hinterland. Therefore, it necessary to analyze the impact of port throughput on regional economic growth using panel data regression based on Augmented Solow Growth Model on 32 provinces over the period 2010 2016. The results show that total port throughput in all ports has positive and significant impact on economic growth. However, port throughput on each type, commercial ports and non commercial ports has insignificant impact on economic growth. We can conclude that the difference in port management have not affected regional economic growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giant Gesita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh akuntabilitas kinerja danefektivitas penyelenggaraan pemerintahan terhadap pertumbuhan ekonomiregional. Penelitian ini menggunakan rasio perubahan nilai hasil evaluasi LAKIPdan LPPD untuk mengukur akuntabiitas kinerja dan efektivitas penyelenggraanpemerintah daerah dari tahun 2014-2015. Sementara itu, untuk mengukurpertumbuhan ekonomi regional, peneliti menggunakan rasio perubahan PDRBtahun 2014-2015. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwaakuntabilitas kinerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhanekonomi daerah. Sementara efektivitas penyelenggaraan pemerintah daerahberpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
ABSTRACT
This research is aimed to examine the effect of performance accountability andgovernment effectiveness to regional economic growth. This research uses theratio of change in LAKIP and LPPD evaluation result to measure performanceaccountability and government effectiveness from 2014 to 2015. Meanwhile, formeasuring regional economic growth, researcher uses the ratio of change inGross Regional Domestic Product from 2014 to 2015. The results of this researchshow that performance accountability affect regional economic growth positivelybut insignificantly. Meanwhile government effectiveness positively andsignificantly affects regional economic growth.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Wibisono
Abstrak :
Almost three decades after the pioneering work of Esmara (1975), technology has not yet received enough attention as a determinant of regional disparities in Indonesia. This paper views technological transfer as the main driver of convergence in regional income. As suggested by the old and new growth theory, we found that technology plays a significant role in explaining cross-province differences in growth rates. We also found that government policies have a significant influence in promoting technological diffusion among the regions, and hence on rapid and sustainable regional economic growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
EFIN-53-2-August2005-215
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>