Ditemukan 457 dokumen yang sesuai dengan query
Santi Isnaini
"Disertasi ini merupakan sebuah studi mengenai representasi relasi kekuasaan yang bertitik tolak dari telaah tata ruang publik kota dalam membentuk identitas sebuah kota. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksplanatif dengan menggunakan metode penelitian semiotika sosial. Dengan mengacu pada konsep Representasi dari Stuart Hall dan Episteme dari Foucault, secara umum dapat disimpulkan dua hal penting dalam penelitian ini. Pertama, Alun-alun Kota Tuban adalah sebuah representasi identitas Kota Tuban sebagai kota yang religius dan multikultural. Kedua, perubahan bentuk arsitektur serta lokasi bangunan menandakan bergesernya rezim kepenguasaan yang terjadi dalam konteks wilayah Alun-alun Kota Tuban Kontemporer. Transformasi episteme berupa relasi kuasa tergambar jelas pada kompleks Alun-alun Kota Tuban kontemporer yang menunjukkan dominasi kontrol yang dimiliki oleh diskursus-diskursus tertentu yang dalam konteks penelitian ini berwujud diskursus Islam, Globalisasi, Kapitalisme dan Postkolonialisme, dengan ideologi dominan yang muncul adalah kapitalisme dan postkolonialisme.
Implikasi teoritis penelitian ini menunjukkan, khususnya dalam kaitannya dengan pilihan identitas Kota Tuban, Hall tidak menjelaskan bahwa sebetulnya faktor ekonomi pun berperan terhadap konstruksi akan identitas sekaligus pilihan identitas pada suatu kota baik langsung atau tidak langsung, sama seperti Theodore Adorno yang tidak menyinggung faktor komodifikasi dapat berperan terhadap konstruksi akan identitas. Selain itu, ketika budaya menjadi basis dalam perekonomian kota, maka dalam perekonomian simbolis terjadi reduksi dalam pemaknaan budaya. Budaya yang didefinisikan sebagai shared of meaning dibatasi maknanya sebagai semua image dan simbol yang marketable yang mampu untuk mendorong konsumsi.
This dissertation explores how power relations represented in urban planning of public spaces form the identity of a city. This is a qualitative research study using an explanatory social semiotics method. With reference to the concept of representation by Stuart Hall and Foucault's perspectives on episteme, there are two important things can be concluded from this study. First, Alun-alun Kota Tuban (Tuban's City Square) is a representation of the city's religious and multicultural identities. Second, the changes on architectural landscapes and building sites signify the shift of the regime that has take a place within the context of Contemporary Tuban's City Square. The transformation of power relations episteme is clearly illustrated in the Tuban's Contemporary City Square complex which shows the dominance of control possessed by certain discourses such as Islamic Globalization, Capitalism and Post colonialism discourses, whereas the dominant ideologies that emerge in those discourses are capitalism and post colonialism.The theoretical implication of this study suggests that, particularly in relation to the selected Tuban's identity, Stuart Hall and Theodore Adorno did not explain that in fact, economic factors also contribute to the construction of identity. In other words, in order to understand the way in which the city's identity is formed we should consider commoditization as a contributing factor to the construction of identity. Furthermore, when culture becomes merely a part of the city's economy or a form of symbolic economy, it reduces the profound meaning of culture making. Culture, which is defined as shared of meaning, has limited meaning as all images and marketable symbols that support people's mode of consumption."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Dore, Ronald
London : George Allen and Unwin, 1973
658.315 DOR b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Heidjrachman Ranupandojo
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM, [1972]
658.3 RAN i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pengayoman, 2001
345.09 IND s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dedi M. Gozali
"Fungsi public relations ( PR ) dewasa inidipandang semakin penting dalam rangka menunjang keberhasilan bisnis perusahaan-perusahaan modrn. Bahkan, di pelbagai korporasi besar, fungsi public relations atau komunikasi perusahaan umumnya diletakkan pada level strategis dalam struktur organisasi sejajar dengan fungsi - fungsi lain seperti marketing, keuangan atau SDM.
Namun demikian, dalam praktiknya peran PR sering tidak bisa berjalan optimal. Ironisnya, hal itu terjadi sebagian justru karena kelemahan di sisi mengelola PR sendiri yang tidak mampu mendemonstrasikan nilai kontribusi PR bagi bisnis perusahaan. Keraguan pimpinan perusahaan dalam mendukung program - program PR selalu saja muncul karena mereka tidak tahu secara jelas sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai serta bagaimana mengukurnya untuk membuktikan bahwa program-program yang diajukan berhasil atau tidak."
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005
659.2 Goz c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lwin, May
Jakarta: Bhuana ilmu populer, 2005
659.2 Lwi c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Cutlip, Scott M.
Jakarta: Indeks, 2005
659.2 Cut e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Xie, Yixian, 1923-
Zhengzou: Henan Renmin Chubanshe, 1998
SIN 341.351 XIE z
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lee, Chae-jin
Baltimore: John Hopkins University Press, 2006
KOR 327.7305 19 LEE t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Luard, Evan
New York: St. Martin`s Press, 1992
327.101 LUA b
Buku Teks Universitas Indonesia Library