Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghardini Ow
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui kebocoran antara tumpatan resin komposit lama dan baru dengan merek dan jenis yang sama maupun berbeda. Penelitian dilakukan secara invitro pada 68 lempeng komposit yang dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas'10 Hybrid dan 20 Mikrofil. Satu kelompok direndam dalam air selama satu hari, yang lainnya direndam selama tujuh hari. Kemudian dibuat 3 kelompok terdiri atas kombinasi resin komposit Hybrid-Hybrid, Hybrid-Mikrofil, Mikrofil-Mikrofil. Dan semua lempengan ini direndam dalam metylen biru 2% selama satu hari. Untuk mengukur penetrasi zat warna digunakan mikroskop stereo merek Nikon.
Data kebocoran dianalisa dengan ANOVA 2 arah dan t test.
Diperoleh hasil bahwa pada perendaman satu hari dan tujuh hari, kebocoran antara komposit lama dan baru yang merek dan jenisnya sama lebih kecil daripada resin komposit yang merek dan jenisnya berlainan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sachrianto
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Nadya Andjani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan resin terhadap depth of cure resin komposit serat sebagai substruktur. Lima belas spesimen dibagi menjadi 3 kelompok ketebalan berbeda: 3, 4, dan 5 mm n=5 . Masing-masing spesimen disinari dengan iradiansi 800 mW/cm selama 20 detik. Hasil penelitian menunjukkan depth of cure kelompok 1 adalah 81 , kelompok 2 adalah 78 dan kelompok 3 adalah 34. Nilai tersebut berbeda bermakna secara statistik melalui uji One-way ANOVA dan Post-hoc. Games-Howell. Disimpulkan bahwa ketebalan mempengaruhi depth of cure resin komposit serat sebagai substruktur.

The aim of this study is to know the effect of resin thickness on the depth of cure of fiber reinforced resin composite as substructure. Fifteen specimens are divided into 3 different thickness groups 3, 4, and 5 mm n 5 . Each specimen was cured with irradiation of 800 mW cm for 20 seconds. The result showed the depth of cure of group 1 was 81 , group 2 78 and group 3 34. The result was significantly different using One way ANOVA and Games Howell Post hoc test. It was concluded that resin thickness has effect on the depth of cure of fiber reinforced resin composit as substructure."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"ABSTRAK
Pinus yang tumbuh di Indonesia merupakan spesies Pinus merkusii yang merupakan famili Pitiamae. Salah satu produk yang dapat diambil dari pohon pinus ini adalah getahnya yang mengandupg rosin dan terpenting yang diperoleh dengan cara memasaknya pada suhu kurang lebih 165 T dalam tangki vakum yang dilengkapi kondensor. Dalam dunia industri rosin antara lain digunakan dalam industri cat, kertas, plastik, batik dan. perekat (lem). Rosin merupakan salah satu golongan spesifik dari resin alam yang diperoleh sebagai suatu padatan seperti kaca (transparan) tanpa air, berwarna kuning terang kecoklatan, dan mempunyai bau yang khas. Kandungan rosin didominasi oleh asam-asam resin yang termasuk kelompok terpena, khususnya diterpena. Kandungan senyawaan lainnya adalah senyawaan-senyawaan netral yang merupakan ester dari asam resin dan asam lemak. Upaya untuk meningkatkan kualitas rosin dilakukan dengan memodifikasi rosin tersebut. Modifikasi rosin dilakukan dengan mereduksi rosin (gum rosin), terutama asam-asam resin yang terkandung di dalamnya. Proses pemisahan fraksi asam dan fraksi netrainya dilakukan melalui ekstraksi menggunakan larutan NaOH 5% kemudian hasil ekstraksi berupa fraksi NaOH ditampung dan dihidrolisis dengan larutan H3PO4 10%. Hasil hidrolisis kemudian diekstraksi kembali dengan menggunakan dietileter dan ditampung fraksi asamnya (fraksl eter). Terhadap fraksi asam ini dilakukan reduksi dengan menggunakan reduk-tor NaBH4 dengan tiga variasi kondisi waktu dan suhu reduksi. Pengujian hasil reduksi ini dilakukan secara kualitatif dengan mepggunakan kromatografi lapisan tipis (TLC) dengan pengembang berupa campuran larutan diklorometana dan metanol dengan perbandingan 97: 3. Untuk lebih meyakinkan lagi dalarn segi kuantitas, dilakukan pengujlan hasil reduksl dengan Spektrofotometer FTIR. Hasil reduksi rosin alami ini adalah rosin modifikasi yapg menurun kadar asam-asam resinnya dan berubah menjadi rosin alkohol yang mempunyai spesifikasi mendekati standar bahan baku industri perekat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu proses pengolahan air di CGS (Cenrral Garhering Sralion) adalah water .sojiening (pelunakan air) yang bertujuan menumnkan kesadahan air unluk mencegah terbentuknya scafe (kerak) dalam unit pembangkit uap. Kesadahan air diturunkan dengan menggunakan resin penukar kation. Di PT Caltex Pacific Indonesia, lcesadahan air baku umpan tidak diijinkau melebihi 1 ppm. Pelunakan air di PT CPI dilakukan dalam beberapa unit niarer sojiener di tiga CGS. Di clalam softener akan tezjadi pergantian ion (ion exchange) dimana ion-ion Ca” dan Mg”
akan teradsorp (terjerap) oleh resin, menggantikan ion sodium. Kemampuan resin menjerap ion sangat tergantung pada kondisi operasi dim:-ma pelunakan dijalankan.
Dalam penelitian ini akan diteliti pada kondisi operasi bagairnana resin akan menjerap secara optimal. Kondisi operasi yang dimaksud adalah laju alir umpan masuk dan volume resin yang digunakan.
Penelitian dilakukan dengan eara meneliti performance pelunalcan pada laju aiir dan volume resin tertentu. Performance pelunakan diuji pada skala laboratorium. Sampel outlet (ejluenl) diambil untuk diukur kesadahannya. Dari lcesadahan (sebagai sumbu Y) clan volume ejluent (sebagai sumbu X) akan terbentuk kurva terobosan (breakthrough curve). Luas di bawah permukaan lcurva menunjukkan kesadahzm total yang terbawa air keluar. Sedangkan luas di atas kurva menunjukkan kesadahan total di dalam resin. Kesadahan total digunalcan untuk menghitung kapasitas total kolom yang dipakai sebagai acuan apakah penggunaan resin telah optimal.
Data yang diperoleh menunjukkan semakin kecil laju alir, maka kesadahan total resin akan semakin besar, Sehingga kapasitas total juga semakin besar.
Semakin besar volume resin, kesadahan total resin semakin besar. Tetapi peningkatan kesadahannya tidal: sebanding dengan peningkatan volume resin.
Karena kapasitas merupakau fungsi kesadahan dan volume resin, dimana semakin besar volume kapasitas akan semakin kecil, malca semakin besar volume ternyala kapasitas totalnya semakin kecil.
Dari kondisi optimal skal laboratorium, dilakulcan scale up untuk mengetahui kondisi optimal di CGS I. Scale up dilakukan dengan mengasumsikan tidak ada penganlh hidrodinamik dan perbedaan dimensi antara kolom soiiener di laboratorium dengan kolom sojener di CGS 1. Penggunaan resin optimal didapatkan dengan laju alir 10mL/menit pada skala lab, atau setara clengan 24,5000BPD pada CGS l. Sedangkan volume resin optimal adalah 20mL skala lab, atau setara dengan l9lcuft pada CGS 1, Duri Field."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bai, Yong
Oxford: Butterworth-Heinemann is an imprint of Elsevier, 2016
627.98 BAI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani
"Penumpatan gigi yang berlubang dengan menggunakan bahan tumpat gigi sering dilakukan. Alasan dilakukannya penumpatan lubang gigi adalah mencegah perluasan lubang menjadi lebih besar dan juga menjaga kesehatan struktur gigi yang tersisa. Jenis bahan tumpat gigi yang paling sering digunakan di rumah sakit, puskesmas, dan klinik pribadi ialah bahan tumpat amalgam, GIC, dan resin komposit.
Tujuan : Tujuan dari survei ini adalah untuk memaparkan penggunaan bahan tumpat amalgam, GIC, dan resin komposit di RSGMP FKG UI pada tahun 2005, 2006, dan 2007.
Metode : Survei ini merupakan survei deskriptif dengan melakukan pengambilan data sekunder dari kartu status pasien konservasi RSGMP FKG UI pada tahun 2005, 2006, dan 2007. Jumlah subyek survei yang diambil adalah 364 kartu status, yang kemudian dikategorikan menurut waktu penumpatan, usia pasien, jenis kelamin, dan regio gigi yang ditumpat.
Hasil : Didapatkan informasi bahwa pasien dewasa paling sering mendapatkan perawatan restorasi, pasien wanita lebih banyak mendapatkan perawatan restorasi, regio posterior lebih banyak direstorasi, dan tahun 2007 merupakan waktu penumpatan paling banyak dilakukan.
......
Teeth restorations using restorative materials are often implemented. The reasons of restoring caries are to prevent it become larger and to conserve tooth structure remains. Restorative materials which are most often used in hospitals, public health center, and private clinic are amalgam, GIC, and composite resin.
Objective : Objective of this survey is to describe the usage of amalgam, GIC, and composite resin at RSGMP FKG UI in 2005, 2006, and 2007.
Method : This survey is a descriptive survey by collecting secondary data from restored patients?s dental status at RSGMP FKG UI in 2005, 2006, and 2007. Total of survey subjects taken are 364 dental status, which are then categorized based on time of restoration, patients?s age, sex, and restored tooth region.
Result : It is known that there are differences between the usage of amalgam, GIC, and composite resin based on time of restoration, patients?s age, sex, and restored tooth region ; adults are more often to get teeth restorations than children, teenagers, and elderly persons ; women are more often to get teeth restorations than men ; posterior teeth are more often to be restored than anterior teeth ; and year 2007 is a year when the most restorations are implemented."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Octarina
"ABSTRAK
Sandblasting dilakukan pada permukaan restorasi veneer indirek resin komposit
sebelum direkatkan pada email menggunakan resin semen Multi-step dan
SADRC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh durasi sandblasting
terhadap kuat rekat geser veneer indirek resin komposit yang direkatkan pada
email. Pengujian kuat rekat geser menggunakan Universal Testing Machine,
kemudian analisa patahan dengan Stereomicroscope dan Scanning Electron
Microscope. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grup resin semen Multi-step
menghasilkan kuat rekat geser yang lebih tinggi dan berbeda bermakna
dibandingkan grup SADRC. Durasi sandblasting yang berbeda, tidak memberikan
perbedaan nilai kuat rekat yang bermakna baik pada grup resin semen Multi-step
maupun SADRC.

BSTRACT
Sandblasting was performed on the surface of indirect composite resin veneer
(VIRK) restorations before bonding to enamel using Multi-step resin cement and
SADRC. The purpose of this study was to determine the effect of sandblasting
duration on Shear Bond Strength (SBS) of VIRK bonded to enamel. Shear Bond
Strength test was done using Universal Testing Machine, failure analysis was
evaluated using Stereomicroscope and Scanning Electron Microscope. The results
showed that VIRK cemented with Multi-step produces higher SBS and
significantly different than VIRK cemented with SADRC. Sandblasting duration
did not influence SBS value of VIRK cemented with Multi-step and SADRC."
2012
T 30340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gifari Setyarso
"Material komposit merupakan gabungan dari dua material atau lebih menjadi satu sehingga memiliki sifat-sifat baru yang diinginkan. Sifat-sifat material komposit tersebut sangat dipengaruhi oleh proses manufakturnya. Vacuum infusion merupakan proses manufaktur material komposit modern yang dapat menggantikan metode konvensional. Pada penelitian ini, diperoleh desain peralatan vacuum infusion untuk proses manufaktur material komposit, dengan cetakan berupa kaca yang berukuran 1x1m, wadah resin berupa tabung PVC dengan volume 1L, resin trap berupa tabung kaca dengan volume 1L, dan pompa vakum dengan daya ½ HP serta vacuum speed 7 CFM. Untuk menguji peralatan ini, dilakukan studi pengaruh variasi jumlah lapisan bahan penguat terhadap waktu infusi resin. Luas dan jumlah lapisan bahan penguat divariasikan. Diperoleh waktu infusi resin untuk luas bahan penguat 15x20cm dari dua hingga enam lapis (dalam detik): 88, 115, 145, 174, dan 196; 15x25cm dari dua hingga enam lapis (dalam detik): 119, 142, 168, 198, dan 235; 15x35cm dari dua hingga enam lapis (dalam detik): 181, 203, 235, 263, dan 303. Selain itu diperoleh jumlah lapisan bahan penguat maksimum untuk luas bahan penguat 15x20cm, 15x25cm, dan 15x35cm yang dapat diakomodir masing-masing sebanyak 31 lapis, 29 lapis, dan 25 lapis.
......Composite material is a combination of two or more materials into one material that has the new desired properties. However, the manufacturing process influences the properties of the composite material made. Vacuum infusion is a modern composite material manufacturing process, which can replace conventional manufacturing process. In this study, the design of vacuum infusion equipment for composite materials manufacturing process are manufactured, and consists of: 1x1m glass as the mold, 1L PVC tube for the resin container, 1L glass tube for the resin trap, and ½ HP vacuum pump with 7 CFM vacuum speed. In order to tests this equipment, a study of the influence of reinforcement layers on the resin infusion time is done. The area and reinforcement layers are variated. The resin infusion time for 15x20cm reinforcement from two until six layers (in seconds): 88, 115, 145, 174, and 196; 15x25cm from two until six layers (in seconds): 119, 142, 168, 198, and 235; 15x35cm from two until six layers (in seconds): 181, 203, 235, 263, and 303. Also, the result for the number of maximum reinforcement layers for each 15x20cm, 15x25cm, and 15x35cm area are respectively 31 layers, 29 layers, and 25 layers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan rekat geser resin komposit serat sebagai substuktur dengan resin komposit partikulat berbeda komposisi. Resin komposit partikulat G-aenial posterior Kelompok A, 10 spesimen dan Tetric N-ceram Kelompok B,10 spesimen digunakan sebagai lapisan atas resin komposit serat EverX Posterior. Uji kuat rekat geser dilakukan menggunakan UTM dengan beban 100 kgf dan crosshead-speed 0.5 mm/menit. Data dianalisis menggunakan uji statistik independent sample t test. Hasil penelitian menunjukan nilai rerata kuat rekat geser yakni 18,64 1.5 MPa A dan 22,05 1,8 MPa B . Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kuat rekat geser yang bermakna pada kedua kelompok.

The aim of this study was to identify shear bond strength fiber reinforced composite as a substructure with different composition of particulate filled composite. Particulate filled composite G aenial posterior Groups A, 10 specimen and Tetric N ceram Groups B, 10 specimen used as an upper layer of FRC EverX Posterior. Shear bond strength test was performed using UTM with a load of 100 kgf and crosshead speed of 0.5 mm min. Data were analyzed using statistical test independent sample t test. The result of this study showed the mean shear bond strength values are 18,64 1.5 MPa A and 22,05 1,8 MPa B . It was concluded that there is a significance difference of shear bond strength between two groups."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>