Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tamba, B. I. T.
"Pada umumnya dokter dalam menjalankan tugas mediknya mempunyai alasan yang mulia, yaitu untuk mempertahankan agar tubuh orang itu tetap sehat atau untuk menyehatkan orang sakit atau setidak tidaknya untuk mengurangi penderitan orang sakit. Oleh karena itu umum berpendapat bahwa perbuatan dokter itu layak untuk mendapat perlindungan hukum sampai batas-batas tertentu. Hal ini selanjutnya berarti pula bagi dokter bahwa dalam menjalankan tugas perawatannya, sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan, harus mendapat perlindungan hukum sehingga is tidak akan dituntut. Akan tetapi sampai batas manakah perbuatan dokter itu masih dapat dilindungi oleh hukum inilah yang menjadi masalah yang lebih lanjut akan dibahas dalam disertasi ini. Memang mengetahui batas tindakan yang diperbolehkan bagi dokter menurut hukum, dalam menjalankan tugas perawatannya, akan menjadi sangat penting bukan sajabagi dokter, tetapi jugs bagi para aparat penegak hukum. Karena kalau hal itu tidak diketahui oleh dokter dalam menjalankan tugas mediknya, maka dokter akan selalu menjadi ragu-ragu dalam menjalankan tugas profesionalnya terutama untuk mengadakan diagnosa penyakit pasien dan memberikan terapi terhadap penyakit yang diderita oleh pasien.
Keraguan bertindak bagi seorang dokter tentulah tidak akan menghasilkan suatu penyelesaian yang balk atau setidak-tidaknya tidak akan menghasilkan suatu penemuan baru dalam ilmu pengobatan atau pelayanan kesehatan. Belum lagi kalau misalnya, seorang dokter dipanggil oleh pejabat penegak hukum guna dimintai keterangan mengenai suatu tindakan yang telah diperbuatnya, yang dianggap oleh penegak hukum tersebut perbuatannya itu telah merupakan suatu pelanggaran terhadap hukum yang berlaku. Misalnya, mengapa pasien yang tadinya kelihatannya sehat, tetapi setelah dirawat oleh dokter jadi cacat, atau mengapa pasien meninggal setelah menjalani perawatan oleh dokter. Padahal menurut keterangan famili pasien, sebelumnya keadaan pasien adalah cukup baik. Lebih-lebih lagi kalau masalah dokter itu sampaisampai diperiksa didepan sidang pengadilan, yang sifatnya terbuka untuk umum, dimana banyak orang yang menyaksikan jalannya persidangan. Alga dalam persidangan itu yang hadir memberikan reaksi spontan yang bersifat negatif terhadap sikap dan jawaban yang diberikan oleh dokter yang diperiksa itu, biasanya keadaan yang seperti itu dapat menyebabkan jawaban, sikap dan ucapan dokter itu jadi serba salah dan selanjutnya dalam situasi yang sedemikian itu ia jadi serba salah untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Demikian juga bagi para aparat penegak hukum yang menerima suatu pengaduan dari orang yang merasa dirugikan oleh tindakan dokter haruslah lebih dahulu sudah mempunyai pandangan atau pengetahuan yang cukup mengenai hukum kesehatan untuk dapat mengatakan bahwa perbuatan dokter yang diadukan itu masih dalam ruang lingkup yang diperbolehkan atau tidak, atau dapat dimaafkan atau tidak oleh hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
D390
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahy, Martin
New Jersey: John Wiley & Sons, 2004
658.4 FAH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Harvarindo, 2008
658.4 AMI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djuhaendah Hasan
Jakarta: Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2009
346.066 DJU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Badescu, Cristina G.
London : Routledge, 2012
341.584 BAD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Pangestu Gazali
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan dari biaya pengeluaran Corporate Social Responsbility dilihat dari variabel ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham institusi, dan karakteristik perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode pengamatan (2013). Variabel karakteristik perusahaan terdiri dari ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Tipe model regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Total akhir sampel penelitian adalah 99 perusahaan selama periode 1 tahun.
Hasil penelitian uji statistik menunjukkan seluruh variabel independen mempengaruhi biaya pengeluaran CSR. Pada uji t, variabel independen kepemilikan saham institusi memiliki pengaruh negatif signifikan, dan profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap biaya pengeluaran CSR. Sedangkan ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan,dan leverage tidak berpengaruh terhadap biaya pengeluaran CSR.

This reserach define to analyze the determinants of Corporate Social Responsibility expenditure view of variables board of commisioner, Instutional Ownership, and firm characteristics, all of above mentioned listed on the Indonesia Stock Exchange during the observation period (2013). variable of firm characteristics consists of firm size, leverage and profitability.
Data collection method used in this research is purposive sampling method. Type regression model used is multiple regression analysis. The final total sample is 99 companies over a period of 1 year. Results of the study showed statistical test all independent variables affecting CSR expenditure.
The result of t test showed independent variable institutional ownership had a significant negative and profitability had a significant positive effect on CSR expenditure. Whereas board size, firm size, and leverage do not affect the cost of CSR expenditure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kao, Raymond W.Y.
New Jersey: World Scientific, 2010
330.9 KAO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirotun
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini dianalisis tanggung jawab rumah sakit terhadap perbuatan
melawan hukum yang dilakukan dokter bukan pegawai rumah sakit, penerapan
teori central responsibility dan analisis putusan No. 18/Pdt.G/2006/PN.PLG,
62/PDT/2006/PT.PLG, 1752 K/Pdt/2007 dan 352/PK/PDT/2010. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Rumah
sakit bertanggung jawab terhadap perbuatan melawan hukum yang terjadi di
rumah sakit. Penerapan teori Central Responsibility memberikan kepastian
hukum bagi pasien dan rumah sakit dimana rumah sakit bertanggung jawab
secara terpusat terhadap semua kejadian di rumah sakit. Pada putusan No.
18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG, 1752 K/Pdt/2007 dan
352/PK/PDT/2010 rumah sakit bertanggung jawab secara Central Responsibility

ABSTRACT
In this research analyzed the relation between the hospital's responsibility with
the unlawful act that done by the doctors who are not be part of hospital's
employee and the application of the central responsibility theory, and analysis of
the judicial decision number 18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG,
1752 K/Pdt/2007 and 352/PK/PDT/2010. This study uses normative juridical
method with qualitative approach. The hospital is responsible for the unlawful act
that occurred in the hospital. The application of the central responsibility theory
makes the legal certainty of both patients and the hospital with the hospital
responsible centrally to all cases that happen in the hospital. In the judicial
decision number 18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG, 1752
K/Pdt/2007 and 352/PK/PDT/2010 hospital responsible centrally"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stangis, Dave
"This book presents a step-by-step process aimed at helping you create the most successful business possible in the 21st century competitive landscape, empowering corporate citizenship professionals to accelerate their credibility within their company as an effective contributor who understands their company's strategy and who creates value. "
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469582
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>