Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Yusuf
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker ovarium merupakan salah satu kanker yang menyebabkan kematian paling tinggi pada wanita. Tujuh puluh persen saat didiagnosis ditemukan pada stadium lanjut, dengan angka kesintsan dalam 5 tahun hanya 46 . Modalitas terapi saat ini adalah sitoreduksi dengan kemotterapi adjuvant platinum based sebagai lini pertama. Efektivitas kemoterapi hanya 60 pada stadium lanjut, untuk selanjutnya berkembang menjadi rekuren. Oleh karena itu dibutuhkan jenis terapi tambahan berdasarkan jenis atau agen yang bekerja spesifik di sel kanker dan dapat bersinergi dengan pengobatan standar saat ini. Kurkumin sebagai salah satu agen yang banyak diuji memiliki efek anti-kanker. Kurkumin berpotensi sebagai anti kanker dan bekerja pada semua multistep karsinogenesis. Kurkumin dapat bekerja sebagai antiproliferasi dan meningkatkan apoptosis.Tujuan: untuk mengetahui antiproliferasi ekspresi Ki67 dan apoptosis caspase 3 dan caspase 8 kombinasi cisplatin dengan nanokurkumin pada sel hayati SKOV3.Metode: Penelitian ini dilakukan uji eksperimental in vitro dengan menggunakan sel hayati SKOV3 untuk mengetahui antiproliferasi ekspresi Ki67 dan apoptosis caspase 3 dan caspase 8 kombinasi cisplatin dengan nanokurkumin pada sel tersebut. Uji analisis data dengan T tidak berpasangan bila sebaran normal / uji Mann Whitney bila sebaran tidak normal serta menggunakan Graph Pad Prism.Hasil: Berdasarkan penelitian ini, didapatkan cc50 nanokurkumin 67 m dan cc50 cisplatin 54 m dengan menggunakan metode MTT Assay. Viabilitas sel pada penelitian ini menurun sesuai dengan dose dependent, dimana pada dosis kombinasi nanokurkumin 134 m dengan cisplatin 108 m ditemukan sel hidup yang paling rendah 24.3 p
ABSTRACT
Background Ovarian cancer is one of the most leading cancers in women. Seventy percent at the time of diagnosis are found at an advanced stage, with a 5 year survival rate of only 46 . The current treatment modality is cytoreduction with platinum based adjuvant chemotherapy as first line. The effectiveness of chemotherapy is only 60 at an advanced stage, to further develop into recurrent. Therefore, additional types of therapy are required based on types or agents that work specifically in cancer cells and can synergize with current standard treatments. Curcumin as one of the many tested agents has anti cancer effects. Curcumin has the potential effect as an anti cancer and works on all multisteps of carcinogenesis. Curcumin can work as an antiproliferation and increase apoptosis.Objective to know antiproliferation effect expression Ki67 and apoptosis effect caspase 3 and caspase 8 of combination cisplatin with nanokurkumin on cell SKOV3.Methods This experimental study was conducted in vitro by using biological cell line SKOV3 to know antiproliferation effect expression Ki67 and apoptosis effect caspase 3 and caspase 8 of combination cisplatin with nanokurkumin on the cell. The data was analysed with unpaired T when normal distribution Mann Whitney test when distribution is not normal and also using Graph Pad Prism.Result Based on this result, cc50 of nanokurkumin is 67 m and cc50 of cisplatin is 54 m by using MTT Assay method. The viability of the cells in this study decreased according to the dose dependent, whereas in the combined dose of 134 m nanocurcumin with 108 m cisplatin found the lowest life cell 24.3 p
2018
T-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Inayah Rahmani
Abstrak :
Latar belakang: Mortalitas yang tinggi pada kanker ovarium utamanya disebabkan oleh progresi, kemoresistensi, dan rekurensinya. Diketahui progresivitas dan kemoresistensi kanker ovarium dipengaruhi oleh aksis endothelin, yang melibatkan endothelin-1 dan reseptor endothelin melalui proses epithelial-to-mesenchymal transition (EMT), sehingga menargetkan aksis ini merupakan prospek yang menjanjikan dalam pengembangan agen sensitisasi yang efektif. Kurkumin, senyawa herbal yang banyak di Indonesia, berpotensi menjadi agen ko-kemoterapi kanker ovarium, namun mekanismenya masih belum banyak diketahui. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kurkumin mampu menekan jalur endothelin di beberapa galur sel. Tujuan: Penelitian eksperimental dilakukan untuk menganalisis aktivitas kurkumin sebagai agen ko-kemoterapi cisplatin dalam memodulasi aksis endothelin pada sel SKOV3. Metode: Sampel terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol (hanya diberikan vehicle), kelompok cisplatin 3,75 μM, serta kelompok kurkumin 5 μM dan cisplatin 3,75 μM. Sel diinkubasi selama 48 jam setelah pemberian perlakuan. Setelah 48 jam, dilakukan pemeriksaan ekspresi mRNA endothelin-1, reseptor endothelin A, dan reseptor endothelin B menggunakan metode qRT-PCR. Hasil: Terdapat penurunan signifikan ekspresi mRNA endothelin-1 pada sel SKOV3 yang diberikan kurkumin bersama cisplatin (0,55±0,32; p=0,005) dibandingkan dengan kelompok kontrol (3,35±2,80). Tidak ditemukan perbedaan dalam ekspresi mRNA reseptor endothelin A dan B yang signifikan antar kelompok. Kesimpulan: Kurkumin sebagai agen ko-kemoterapi cisplatin mampu memodulasi aksis endothelin melalui penekanan ekspresi mRNA endothelin-1, namun tidak melalui penekanan ekspresi mRNA reseptor endothelin A maupun B. ......Background: The high mortality of ovarian cancer is mainly attributed to its progression, chemoresistance to cisplatin, and recurrence. This progression and chemoresistance is mediated by the endothelin axis, which involves endothelin-1 and endothelin receptors through epithelial-to-mesenchymal transition (EMT) process, so targeting this axis is a promising prospect in developing an effective chemosensitizer. According to previous studies, curcumin, a ubiquitous herbal compound in Indonesia, has the potential to be a co-chemotherapeutic agent in ovarian cancer, but its mechanism in cancer progression is still unknown. Previous studies show that curcumin has the ability to modulate endothelin axis in non cancer cells. Objective: To analyze the activity of curcumin as a co-chemotherapeutic agent with cisplatin in modulating endothelin axis in SKOV3 cells. Methods: Sample is divided into three groups: control group (only given vehicle), cisplatin 3,75 μM group, and curcumin 5 μM and cisplatin 3,75 μM group. Cells are then incubated for 48 hours. After 48 hours, expression of endothelin-1, endothelin receptor A, and endothelin receptor B mRNAs are measured by qRT-PCR. Results: There is a significant decrease in endothelin-1 mRNA expression in SKOV3 cells treated with curcumin and cisplatin (0,55±0,32; p=0,005) compared to control group (3,35±2,80). There is no significant difference of endothelin receptor A and B mRNA expression between each group. Conclusion: Curcumin as a co-chemotherapeutic agent with cisplatin potentially modulates endothelin axis through repression of endothelin-1 mRNA expression, but not endothelin receptor mRNA A or B expression.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library