Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Penerangan R.I., 1995
R 297.246 IND k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dyson, John
Harmondsworth: Kestrel Books, 1976
574.526 322 DYS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beddow, Tim.
London: Thames and Hudson, 1998.
747.75 BED s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Deya Hasna
Abstrak :

Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku pengasuhan induk betina dan jantan terhadap anak bekantan (Nasalis larvatus) di Taman Safari Bogor, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kemunculan perilaku pengasuhan oleh induk betina dan jantan bekantan (Nasalis larvatus) terhadap anak di kawasan konservasi ex situ Taman Safari Bogor. Subjek pengamatan yang diamati berjumlah tiga individu bekantan yaitu, B1, B2, dan J1 yang memiliki anak berumur 8 bulan dan 20 bulan masing-masingnya. Pengamatan perilaku pengasuhan menggunakan focal animal sampling dan ad libitum dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda. Pengamatan dilakukan selama satu bulan dengan pengulangan sebanyak 10 kali untuk masing-masing individu. Hasil penelitian yang didapatkan data yang setara dengan 11.100 menit waktu pengamatan di Pusat Primata. Perilaku pengasuhan didominasi oleh induk betina bekantan B1 73,4%. Perilaku pengasuhan induk betina bekantan B1 didominasi oleh aktivitas menggendong yaitu sebesar 47,1%, sedangkan induk betina bekantan B2 dan induk jantan J1 didominasi oleh aktivitas kontak tubuh dengan masing-masing 43,3% dan 41,2%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan usia bekantan anak yang lebih besar pada bekantan anak A2 dibandingkan A1. Keterbatasan ukuran kandang yang terdapat di Pusat Primata juga dapat mempengaruhi aktivitas kontak tubuh yang terjadi pada induk jantan.


Research has been conducted about the parenting behavior of female and male proboscis monkey (Nasalis larvatus) parents toward child in Taman Safari Bogor, West Java. The study aims to evaluate the emergence of parenting behavior of female and male proboscis monkey (Nasalis larvatus) parents to their child in Taman Safari Bogor as an ex situ conservation. Subjects observed were three individuals, B1, B2, and J1 which had children aged 8 month dan 20 month old. Observation of parenting behavior is using focal animal sampling and ad libitum method at interval 10 minutes without a break. Observations were carried out for one month with repetition 10 times for each individual. The results of the study obtained is equivalent to 11,100 minutes of observation time at the Primate Center. Parenting behavior is dominated by female parent B1 73.4%. Parenting behavior of female parent B1 is dominated by cradling activities as much as 47.1%, whereas female parent B2 and male parent J1 are dominated by body contact activities with 43.3% and 41.2%. This is due to the greater age difference in child proboscis monkey in A2 compared to A1. Limitation of the cage size located in Primate Center area can affect the body contact that occurs in the male parent.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahira Farid
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian interaksi reproduksi orangutan sumatra jantan terhadap betina pasangannya dalam exhibit di Taman Safari Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan yaitu focal animal sampling dan ad libitum sampling. Pengamatan dilakukan selama 24 hari dengan total waktu 7.920 menit, dilakukan selama enam hari dalam sepekan. Pengamatan perilaku dimulai pada pukul 09.30--16.00 WIB. Aktivitas interaksi yang diamati berupa perilaku sosial yang bersifat afiliatif dan agonistik, serta perilaku reproduksi meliputi atraktivitas, proseptivitas, dan reseptivitas. Subjek pengamatan yaitu dua individu orangutan sumatra yang berada di dua kawasan berbeda. Kawasan pertama terdapat individu jantan (J1) bersama betina pasangannya dan orangutan anak di Baby Zoo, kawasan kedua terdapat individu jantan (J2) bersama dua betina bunting di Primata Center. Hasil menunjukan proporsi yang berbeda pada perilaku sosial dan perilaku reproduksi pada kedua subjek yang diamati. Pola perilaku sosial pada J1 menunjukan social afiliatif (grooming) menjadi aktivitas tertinggi (40%) sedangkan J2 social afiliatif (approaching) menjadi aktivitas tertinggi (33%). Selama periode pengamatan, perilaku agonistik tidak ditemukan. Individu J1 dan J2 memiliki perilaku reproduksi terbesar adalah atraktivitas, dengan J1 atraktivitas (3%) lebih rendah dibandingkan J2 (14%). Perilaku sosial afiliatif pada individu J1 lebih besar dibanding J2 karena aktivitas grooming yang juga dilakukan kepada anak. Interaksi reproduksi pada J2 lebih besar dibanding J1, karena individu J2 ditempatkan dalam exhibit bersama dua betina pasangannya. Oleh karena itu, interaksi sosial yang dilakukan lebih intensif.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Bianca Takarianto
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku harian siamang Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821) jantan di Primate Center, Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat. Perilaku harian juga dilakukan individu jantan untuk melakukan perannya sebagai pemimpin dalam keluarga. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perilaku harian siamang jantan. Subjek yang diteliti pada penelitian adalah dua individu siamang jantan. Individu siamang jantan 1 (J1) adalah individu yang pernah mengalami pemisahan dengan individu siamang betina pasangannya, sedangkan individu siamang jantan 2 (J2) adalah individu yang mengalami pemasangan dengan individu siamang betina baru. Penelitian dilakukan selama 6 minggu dari bulan Maret hingga April 2023 selama 5 hari dalam satu minggu. Penelitian dilakukan bergantian setiap minggu dengan 15 kali pengulangan untuk masing-masing individu. Metode penelitian yang digunakan adalah focal animal sampling dan ad libitum dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kategori perilaku harian dapat teramati pada kedua individu siamang jantan. Perilaku resting merupakan perilaku harian yang mendominasi pada kedua individu siamang jantan. Berdasarkan uji Mann-Whitney pada α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara kedua individu siamang jantan pada hampir seluruh perilaku harian, kecuali vocalization, social female, serta social human. Terdapat perbedaan pada hampir seluruh perilaku harian kedua individu siamang jantan akibat adanya keberadaan individu betina pasangannya, kecuali perilaku social human. Pelaksanaan aspek kesejahteraan pada siamang dapat dikatakan sudah terpenuhi dengan baik terlihat dari pelaksanaan prinsip Five Freedoms of Animal Welfare yang telah dilakukan. ......Research has been conducted on the daily behavior of male siamang Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821) at Primate Center, Taman Safari Indonesia Bogor, West Java. Daily behavior is also carried out by male individuals to perform their role as leaders in the family.  This study aims to analyze the daily behavior of male siamang. The subjects studied were two individuals of male siamang. The first individual (J1) is an individual who has experienced separation with his partner, while the second individual (J2) is an individual who pairing with new partner. This study was conducted for 6 weeks from March to April 2023 for 5 days a week. This study alternately each week with 15 repetitions for each individual. The research methods used were focal animal sampling and ad libitum with 10 minutes intervals without pause. The results showed that all categories of daily behavior could be observed in both male siamang. Resting behavior is the dominating daily behavior in both male siamang. Based on the Mann-Whitney test at α = 0.05 showed that there are significant differences between the two individuals of male siamang in almost all daily behaviors, except vocalization, social female, and social human. There are differences in almost all daily behaviors of the two male siamang due to the presence of female individuals, except for social human behavior. The implementation of welfare aspects in siamang has been fulfilled properly can be seen from the implementation of the Five Freedoms of Animal Welfare principle that has been carried out.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Lidya Yosinta
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas pair bonding pada siamang Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821) di Primate Center, Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat. Tingkat kekuatan pair bonding dapat dipengaruhi oleh perilaku afiliatif, tingkat sinkronisasi, dan lama waktu berpasangan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis aktivitas pair bonding kedua pasangan siamang. Subjek penelitian adalah dua pasangan siamang. Pasangan siamang 1 pernah menghasilkan keturunan dan mengalami pemisahan, sedangkan pasangan siamang 2 mengalami pemasangan dengan individu baru. Penelitian dilakukan selama 6 pekan terhitung dari Maret hingga April 2023 selama 5 hari dalam satu pekan. Penelitian dilakukan bergantian setiap pekan dengan 15 kali pengulangan untuk masing-masing pasangan. Metode penelitian yang digunakan adalah scan animal sampling dan ad libitum dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas pair bonding yang teridentifikasi adalah behavioral synchrony, close proximity, body contact, allogrooming, dan duet vocalization. Berdasarkan uji Mann-Whitney pada α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pada perilaku behavioral synchrony dan close proximity antara kedua pasangan siamang. Seluruh perilaku yang mengindikasikan pair bonding dapat teramati pada kedua pasangan siamang, perbedaannya adalah tidak teramati peristiwa kopulasi dan masih teramati perilaku agonistic gesture pada P2. Penerapan aspek kesejahteraan satwa melalui prinsip Five Freedoms of Animal Welfare pada siamang telah terpenuhi dengan baik melalui upaya pemeliharaan yang telah dilakukan. ......Research has been conducted on pair bonding activities on siamang Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821) at Primate Center, Taman Safari Indonesia Bogor, West Java. The level of pair bonding strength can be influenced by affiliative behavior, the degree of synchronization, and the length of time in pairs. This study aims to identify and analyze the pair bonding activities of both siamang pairs. The subjects studied were two pairs of siamang. The first pair has produced offspring and experienced separation, while the second pair is pairing with new partner. This study was conducted for 6 weeks from March to April 2023 for 5 days a week. This study was conducted alternately every week with 15 repetitions for each pair. The research method used were scan animal sampling and ad libitum with 10 minutes intervals without pause. Based on the results, pair bonding activities identified were behavioral synchrony, close proximity, body contact, allogrooming, and duet vocalization. Based on the Mann-Whitney test at α = 0.05 showed a significant difference in behavioral synchrony behavior and close proximity between both siamang pairs. All behaviors that indicate pair bonding can be observed in both siamang pairs, the difference is no copulation observed and agonistic gesture behavior still observed at P2. The implementation of animal welfare aspects through the principle of Five Freedoms of Animal Welfare in siamang has been well fulfilled through maintenance efforts that have been carried out.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fitria
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pola perilaku harian lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik Tursiops aduncus (Ehrenberg, 1833) jantan di kolam pentas lumba-lumba Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat. Struktur kelompok sosial pada lumba-lumba jantan tanpa kehadiran individu betina serta kondisi kawasan penangkaran mampu menyebabkan keragaman perilaku pada hewan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perilaku harian lumba-lumba jantan di kolam pentas lumba-lumba Taman Safari Indonesia Bogor tanpa kehadiran individu betina. Subjek yang digunakan pada penelitian ini yaitu lima individu lumba-lumba jantan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah scan sampling dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda dan ad libitum. Penelitian dilakukan pada periode Maret—April 2023 selama 6 pekan dengan total waktu pengamatan 10.800 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku harian untuk setiap individu teridentifikasi memiliki pola yang sama dengan rerata frekuensi perilaku harian tertinggi ke rendah adalah traveling > interaction > resting > feeding > playing with object. Selain itu, perilaku seksual yang teridentifikasi pada penelitian ini hanya perilaku homoseksual dengan frekuensi yang cukup tinggi pada kelima lumba-lumba jantan dikarenakan ketidakhadiran lumba-lumba betina. Penerapan prinsip Five Freedoms of Animal Welfare yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia Bogor pada lumba-lumba sebagian besar telah terpenuhi melalui upaya pemeliharaan yang dilakukan. ......Research has been conducted daily behavior patterns of male Indo-Pacific bottlenose dolphins Tursiops aduncus (Ehrenberg, 1833) in dolphin show pool Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat. The social group structure of male dolphins without the presence of female individuals and the conditions of captive area is capable of causing behavioral diversity. The aim of this study were to identify and analyze daily behavior of male dolphins in dolphin show pool Taman Safari Indonesia Bogor without the presence of female individuals. The subjects in this study were five male dolphins. The methods that used in this study are scan sampling and ad libitum with an interval of 10 minutes without interruption. The study was conducted in the period March—April 2023 for 6 weeks with total observation time of 10.800 minutes. Based on the result of this study, daily behavior for each individual has the same patterns with the average frequency of highest to low daily behavior is traveling > interaction > resting > feeding > playing with object. In addition, sexual behavior identified in this research is only homosexual behavior with a fairly high frequency in five male dolphins due to the absence of female dolphins. The implementation Five Freedoms of Animal Welfare by Taman Safari Indonesia Bogor in dolphins has largely been fulfilled through maintenance efforts carried out.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Putri Pratamadewi Widianto
Abstrak :
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pola perilaku harian dan pengasuhan, faktor-faktor yang memengaruhi, dan pengaruh perilaku harian induk betina orangutan di Taman Safari Bogor terhadap perilaku pengasuhannya. Subjek pengamatan yang diamati berjumlah 2 individu induk betina orangutan, yaitu P1 (Pongo pygmaeus) di Kandang Lokasi dan P2 (Pongo abelii) di Baby Zoo dengan anak berumur 1 dan 4 tahun masing-masingnya. Pengamatan perilaku harian dicatat menggunakan metode focal instantaneous sampling dan perilaku pengasuhan menggunakan ad libitum. Pengamatan dilakukan selama satu bulan dengan pengulangan sebanyak 12 kali untuk masing-masing individu dan total waktu pengamatan kedua individu setara 156 jam. Pola perilaku harian dan pengasuhan induk betina orangutan P1 dan P2 berbeda secara signifikan (Uji Friedmann, P<0,05). Perilaku harian P1 didominasi oleh aktivitas moving (38,6%), P2 oleh aktivitas feeding (41,7%). Perilaku pengasuhan P1 didominasi oleh aktivitas encourages (34,0%), P2 oleh aktivitas breast feeding (29,1%). Hal tersebut disebabkan perbedaan usia orangutan anak dan pemberian enrichment. Aktivitas orangutan anak berupa begging menyebabkan tingginya aktivitas breast feeding sebagai bentuk positive feedback dari induk betina orangutan. Feeding dan moving memengaruhi perilaku pengasuhan sebagai pilihan investasi waktu dan energi (Uji Spearman, P<0,05). Mother rejection ditemukan pada P1 sebagai bentuk dorongan lokomosi, sedangkan pada P2 disebabkan oleh tingginya aktivitas orangutan anak. ......The study was conducted to evaluate the patterns of daily behavior and parenting activities, influencing factors, and the influence of daily behavior of mother orangutans in Taman Safari Bogor on their parenting behavior. Subjects observed were two orangutan female parents, P1 (Pongo pygmaeus) in Kandang Lokasi and P2 (Pongo abelii) at the Baby Zoo, children aged 1 and 4 years respectively. Daily behavior was recorded using focal instantaneous sampling method and parenting behavior using ad libitum. Observations were carried out 12 times for each individual, 156 hours of total observation time. Daily behavior patterns and parental care are differed significantly (Friedmann's Test, P<0.05). P1 daily behavior was dominated by moving activities (38.6%), whereas P2 was feeding (41.7%). P1 parenting behavior was dominated by encourages activities (34.0 %), whereas P2 was breast feeding (29.1%). The age difference in infant orangutans and enrichment are the cause. Begging activities of infant orangutans cause high breast feeding as a positive feedback from its mother. Feeding and moving influence parenting behavior as a form of investment choice of time and energy (Spearman Test, P<0.05). Mother rejection was found in P1 as a form of locomotion drive, whereas in P2 was high activity of infant orangutans.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Wahyuni
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai respons orangutan (Pongo abelii) betina bunting dan betina dengan anak terhadap jantan berdasarkan perilaku reproduksinya di Taman Safari Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respons orangutan betina bunting dan betina yang memiliki anak terhadap jantan, serta mengetahui perilaku harian pada orangutan betina bunting dan betina dengan anak di kawasan konservasi ex-situ Taman Safari Bogor. Penelitian dilakukan pada dua orangutan sumatra (Pongo abelii) betina matang kelamin, yaitu B1 memiliki anak berumur 4 tahun dan B2 sedang bunting 6 bulan. Pengamatan perilaku harian menggunakan focal instantaneous sampling dengan time point 5 menit dan pengamatan perilaku reproduksi menggunakan metode adlibitum. Hasil menunjukkan perbedaan proporsi perilaku harian. Perilaku harian menunjukkan perbedaan proporsi (P=0,000). Perilaku makan merupakan proporsi tertinggi pada kedua betina. B1 memiliki proporsi makan, bergerak dan sosial yang lebih tinggi, sedangkan B2 memiliki proporsi istirahat yang lebih tinggi. Respons kedua betina terhadap jantan terlihat melalui perilaku atraktivitas, proseptivitas dan resptivitas dengan proporsi yang berbeda (P=0,000). Kedua betina menunjukkan proporsi reseptivitas tertinggi pada perilaku reproduksi, tetapi berdasarkan durasi, reseptivitas B1 lebih rendah dibandingkan B2. Respon B1 terhadap jantan memiliki proporsi yang rendah karena adanya intervensi oleh anaknya. Orangutan B2 teramati menunjukkan perilaku sangat proaktif terhadap jantan dan tidak ada gangguan dari keberadaan betina lain di dalam kandang yang sama.
A study of responses of pregnant and female with the child to males in Sumatran orangutan (Pongo abelii) based on reproductive behavior has been conducted in Taman Safari Bogor, West Java. The aim is evaluating responses of pregnant and the female with a child to males, as well as find out their daily activities under the ex-situ area in Taman Safari Bogor. The subjects are female with a child (4-years old) (B1) and pregnant female (6-months) (B2). The daily activities were observed every 5 minutes by focal instantaneous sampling, whereas reproductive behavior by ad libitum for 5.5 hours a day from October to November 2019. The observation got 8.580 minutes of daily activities and 4.290 minutes of reproductive behavior. The result presented different proportions of the daily activities of both females. Feeding is the highest proportion of their daily activities. The pregnant female (B2) had a higher resting proportion, whereas females with child (B1) had higher proportions of feeding; moving; also socializing. Reproductive behavior presented a different proportion too (P=0,000). Female B1 and B2 have the highest receptivity in reproduction activities, yet based on the duration, B1 receptivity lower than B2. Respons B1 to males was interference by the child. Female B2 has the most proceptivity and not disruption by another female in the same cage.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>