Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
PATRA 5(3-4) 2004
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novida Zahra Batarfie
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T38062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soviany
Abstrak :

ABSTRAK
Penyelidikan tanah merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang penting dalam perencanaan suatu pondasi. Penyelidikan ini ditujukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang relevan untuk mendisain pondasi yang aman dan ekonomis.

Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi pengujian di lapangan dan pengujian di laboratorium. Penyelidikan di lapangan di batasi pada 4 titik uji primer dan 4 titik uji sekunder. Contoh tanah yang diperoleh dari pengujian Iapangan diteliti di laboratorium yang meliputi uji sifat fisik (index properties) dan uji sifat teknik (engineering properties). Dari hasil pengujian dibuat korelasi antar parameter terhadap elevasi dan korelasi yang ada dibandingkan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.

Dari profil tanah dan parameter-parameter yang diperoleh dibuat suatu penyederhanaan profil dan parameter yang akan digunakan untuk mendisain pondasi dangkal yang aman dan ekonomis.

Dengan memperhatikan batasan-batasan yang diizinkan dalam suatu perhitungan pondasi dapat direkomendasikan jenis. ukuran telapak dan kedalaman pondasi dangkal yang dapat dibangun di daerah Depok sesuai dengan kontur tanah yang ada.
1997
S34651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Febri Auliya
Abstrak :
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi, dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia. Salah satu syarat untuk lulus pendidikan profesi apoteker, harus mengikuti Praktik Kerja Profesi Apoteker di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas kefarmasian lainnya. Salah satu contoh fasilitas kefarmasian yaitu industri dan apotek. Menurut data Kemenkes hingga tahun 2021, ada 241 industri pembuatan obat-obatan. Industri farmasi memegang peranan penting dalam tersedianya obat dengan jumlah, jenis, dan mutu yang memadai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan oleh industri farmasi adalah dengan memenuhi persyaratan yang tertera pada CPOB. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian yang dimaksud adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud meningkatkan mutu kehidupan pasien. Praktik Kerja Profesi Apoteker ini dilakukan di PT. Dankos Farma dan Apotek Roxy Sawangan periode Juli-Desember 2021. Praktik kerja profesi ini untuk melihat gambaran umum mengenai peran apoteker di PT. Dankos Farma dan Apotek Roxy Sawangan. Selain itu, calon apoteker juga diberikan kesempatan untuk menganalisis masalah beserta solusi yang diberikan di masing-masing tempat praktik yang dimuat dalam laporan praktik kerja profesi apoteker. ......A pharmacist is a pharmacy graduate who has passed professional education, and has taken an oath based on the applicable laws and regulations and has the right to do pharmaceutical work in Indonesia. One of the requirements to pass the pharmacist's professional education, must follow the Pharmacist Professional Practice in health care facilities or in other pharmaceutical facilities. One example of pharmaceutical facilities, namely industry and pharmacies. According to data from the Ministry of Health, until 2021, there are 241 pharmaceutical manufacturing industries. The pharmaceutical industry plays an important role in the availability of drugs in adequate quantities, types and quality. One of the efforts that can be made to ensure the quality of drugs produced by the pharmaceutical industry is to meet the requirements stated in the GMP. Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmaceutical services in question are direct and responsible services to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of improving the quality of life of patients. This Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PT. Dankos Farma and Roxy Sawangan Pharmacy for the period July-December 2021. This professional work practice is to see an overview of the role of pharmacists in PT. Dankos Farma and Roxy Sawangan Pharmacy. In addition, prospective pharmacists are also given the opportunity to analyze the problems and solutions provided in each practice which is contained in the pharmacist's professional practice report.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Santoso
Abstrak :
ABSTRAK Penyakit demam berdarah sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. Angka kesakitan dan luasnya wilayah terserang dari tahun ke tahun terus meningkat, dimana tahun 1992 angka kesakitan 9,45 % per 100.000 penduduk, meningkat menjadi 22,96 % per 100.000 penduduk tahun 1996. Daerah terserang berjumlah 187 kabupaten tahun 1987, meningkat menjadi 211 kabupaten tahun 1996. Penyakit demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Ae.Aegypti dimana vektor ini banyak di jumpai di Indonesia. Penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit demam berdarah telah banyak dilakukan, tetapi faktor-faktor lainnya seperti kepadatan jentik, kepadatan vektor atau hal-hal lain yang sifatnya promotif dan preventif belum banyak dilakukan. Kepadatan jentik di suatu daerah akan berpengaruh langsung terhadap kepadatan vektor. Kepadatan vektor akan mempengaruhi tingkat resiko terjadinya penularan penyakit demam berdarah di suatu tempat. Dalam penelitian ini membahas hubungan beberapa faktor yaitu frekuensi PSN, keteraturan PSN, jumlah kontainer yang dimiliki serta jumlah kontainer yang diabatisasi dengan indek kontainer. Penelitian dilakukan di Kelurahan Sawangan Lama, menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sarnpel 367 kasus dan 367 kontrol. Keterangan tabel, lihat pada PDF Disarankan bahwa penyuluhan kepada masyarakat dalam hal pelaksanaan PSN harus memperhatikan frekuensi dan keteraturan pelaksanaan, dimana kegiatan PSN harus dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalarn 1 minggu. Disamping itu diharapkan kepada program pemberantasan penyakit demam berdarah di Indonesia untuk mempertimbangkan penggunaan indikator CI dan BI selain indikator HI yang selama ini dipakai untuk monitoring kepadatan jentik di suatu tempat.
ABSTRACT Household Factors Connected With Container Index In The District Of Sawangan Lama, Subdistrict Of Sawangan, Regency Of Bogor, In 1999Until now, the disease of dengue is problem of health for the people in Indonesia. The number of illness and the width of area, which is affected from the year-to-year, keep of rising. In 1992, number of illness as much as 9.45 % /100,000 populations, increased into 22.96 %/100,000 people in 1996. The affected area is amount as much as 187 regencies in 1987, increased into 211 regencies in 1996. The mosquito of Ae.Aegypti contaminates the disease of dengue where this vector is much found in Indonesia. The research on the factors connected with the existence of the disease of dengue has been much performed, but the other factors such as the density of mosquito larva or other which is promotive and preventive are not much performed. The density of mosquito larva in the area will influence the risk level of contagious of dengue in the area. In this research, it discusses the relation of several factors, namely PSN frequency, PSN orderliness, total owned container and total abated container with the container index. The research is performed in District of Sawangan Lama by using the Case Control design with the total samples as much as 367 cases and 367 controls. Keterangan tabel, lihat pada PDF It's suggested the information to the people in the case of PSN implementation should pay attention to the frequency and orderliness of implementation where PSN activity should be performed at least one time in a week. Besides, it's expected to the elimination program of dengue in Indonesia to consider the use of indicator CI and BI, besides the indicator HI, the old one has been used during this time to monitor the density of mosquito larva in the area. PSN: Breeding places mosquito control.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Dewi Mochtar
Abstrak :
ABSTRAK Dalam manajemen sumber daya manusia di rumah sakit swasta, terdapat sebuah proses untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan, yang dikenal dengan istilah Proses Penilaian Prestasi Kerja. Di antara beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses Penilaian Prestasi Kerja, terdapat adanya faktor peran karyawan sebagai penilai maupun yang dinilai, dan Pimpinan Puncak rumah sakit sebagai penentu kebijakan. Sebaik apapun sistem yang ada, bila dilaksanakan tanpa kesepakatan dan pengertian yang baik antara semua pihak yang terkait itu, maka akan sulit mencapai tujuan proses Penilaian Prestasi Kerja tersebut. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Puri Cinere ( RSPC ) untuk mengevaluasi proses Penilaian Prestasi Kerja, serta mengidentifikasi masalah yang dihadapi selama ini, menurut pendapat karyawan. Cara yang dipilih ini merupakan salah satu teknik evaluasi khusus bagi proses Penilaian Prestasi Kerja, di antara beberapa teknik lain yang dikenal. Dengan mengetahui pendapat karyawan, maka masalah yang berhasil diidentifikasi merupakan keadaan yang dapat dianggap paling mendekati keadaan sesungguhnya. Sehingga diharapkan pemecahan masalah yang disarankan akan lebih berguna. Hingga saat ini, evaluasi terhadap proses Penilaian Prestasi Kerja masih merupakan aktivitas manajerial yang kurang popular, bahkan cenderung dilalaikan. Padahal hasilnya sangat bermanfaat bagi organisasi dan karyawan. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner dengan realibilitas dan validitas internal tergolong moderat, yang telah diuji dengan teknik analisa Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses Penilaian Prestasi Kerja di RSPC yang menggunakan sistem Graphic Rating Scale dan telah dilaksanakan 2 ( dua ) kali itu, terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaannya. Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya keterampilan para penilai dalam mewawancarai bawahannya dan adanya beberapa perbedaan persepsi antara kelompok penilai dan yang dinilai. Tetapi terdapat pula hasil yang cukup menggembirakan dari pernyataan Pimpinan Puncak dan karyawan RSPC, karena kedua pihak itu menunjukkan penerimaan yang baik terhadap keberadaan proses yang mereka anggap penting dan bermanfaat ini. Maka untuk masa mendatang, manajemen RSPC disarankan untuk melakukan langkah perbaikan pelaksanaan proses Penilaian Prestasi Kerja, tanpa harus mengganti atau merubah sistem yang telah digunakan selama ini. Daftar Bacaan : 63 ( 1978 -1996 ) xi + 149 halaman : 19 tabel, 6 gambar, 10 lampiran
ABSTRACT The Performance Appraisal Process in "Puri Cinere" Private Hospital, Sawangan, BogorIn Human Resource Management of a private hospital, there is a process to evaluate the employees' job performances called Performance Appraisal. The role of employees as appraisers or appraises and top managers as the policy maker, is one of factors which determined the success in Performance Appraisal process. No matter how good the system is, without full commitment and good understanding between all connected parties, it can be difficult to accomplish the objectives of Performance Appraisal process. This research is conducted in Puri Cinere Private Hospital (RSPC) to evaluate the Performance Appraisal process, and to identify the problems, according to employees' opinion. This is one of the techniques which especially designed for evaluating the Performance Appraisal process. By knowing employees' opinion, the problems that can be identified are the closest picture compares with the real condition. So, hopefully the suggestions about how to handle the problems can be more useful!. Up till now, the evaluation of Performance Appraisal process is still not popular enough, and appears to be neglected. Though the result is so precious for both the organization and employees. The data were gathered by using questionnaires, which had been analyzed with Cronbach Alpha Technique and indicated that the questionnaires had a Moderate level of Realibility and Internal Validity. The result of this research indicated that the Performance Appraisal process in RSPC, which used Graphic Rating Scale System and had been conducted twice, still having several problems. The main problem was the lack of appraisers ' interview skill with their subordinates and some differences of perceptions between the two groups, appraisers and appraises, towards this process. But, there were also encouraging findings from the top managers' and employees' opinions, that indicated the good acceptance to the existence of the Performance Appraisal process, which they thought as an important and meaningful process for them. For the future, the management is suggested to make a refinement regarding the operationalisation of Performance Appraisal process, without any need to replace or to change the system which has already been used in RSPC. References : 63 (1978 - 1996) xi + 149 pages : 19 tables, 6 charts, 10 enclosures
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Lugita Santoso
Abstrak :
Pada masa menyusui, kebutuhan gizi ibu mengalami peningkatan. Periode ini merupakan periode penting bagi ibu untuk mengembalikan cadangan gizi ibu setelah melahirkan serta memastikan terpenuhinya kebutuhan energi tambahan untuk menyusui. Namun, berbagai penelitian menemukan bahwa asupan energi ibu menyusui belum memenuhi angka kecukupan yang direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan asupan energi ibu menyusui di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional ini menggunakan data sekunder. Terdapat 217 ibu menyusui pada penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu menyusui di Kecamatan Sawangan memiliki asupan energi yang tidak adekuat (78,3%). Keragaman konsumsi pangan (p-value 0,006) dan frekuensi makan (p-value 0,015) merupakan faktor yang berkaitan dengan asupan energi ibu menyusui. Faktor dominan yang berhubungan dengan asupan energi pada ibu menyusui adalah keragaman konsumsi pangan. Ibu menyusui yang konsumsinya tidak beragam berisiko 2,507 kali lebih tinggi untuk mengonsumsi energi tidak adekuat dibandingkan ibu dengan konsumsi beragam, setelah dilakukan kontrol terhadap variabel lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi pada ibu menyusui salah satunya dengan pemberian makanan tambahan agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya sehingga dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan. ......Nutritional needs of mothers are increased during lactation. This period is crucial to replenish their nutrient reserves after childbirth and ensure the fulfillment of additional energy requirements for lactation. However, various studies have reported that energy intake of lactating mothers still falls short of the recommended adequacy levels. This study aimed to identify factors associated with energy intake among lactating mothers at Sawangan District, Depok City. This quantitative study with a cross-sectional design utilizing secondary data. There were 217 lactating mothers included in this study. Data analysis was performed using the chi-square test and binary logistic regression. This study revealed that the majority of lactating mothers at Sawangan District had inadequate energy intake (78,3%). Dietary diversity (p-value 0,006) and eating frequency (p-value 0,015) were found to be factors associated with the energy intake of lactating mothers. The dominant factor was dietary diversity. Breastfeeding mothers who had less diverse food consumption were at a 2,507 times higher risk of having inadequate energy intake compared to mothers with diverse consumption, after controlling for other variables. Therefore, interventions are needed, including the provision of supplementary food, to help lactating mothers meet their nutritional needs and continue providing exclusive breastfeeding for 6 months.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranie Dwi Anugrah
Abstrak :
Pertambahan jumlah penduduk di Kecamatan Sawangan mengakibatkan pertumbuhan perumahan semakin meningkat. Hal ini akan mempengaruhi nilai perubahan Koefisien Dasar Bangunan di Kecamatan Sawangan faktanya berdasarkan RTRW 2010-2030 daerah tersebut diarahkan memiliki nilai Koefisien Dasar Bangunan maksimal 45%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perubahan Koefisien Dasar Bangunan perumahan teratur di Kecamatan Sawangan. Nilai perubahan Koefisien Dasar Bangunan diperoleh dari hasil pengambilan sampel sebanyak 81 rumah dengan menggunakan metode proportional random sampling. Untuk mengetahui hubungan antara perubahan Koefisien Dasar Bangunan dengan variabel-variabel penelitian digunakan metode uji korelasi Pearson Product Moment dan One Way ANOVA. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan perubahan Koefisien Dasar Bangunan antar tipe rumah menengah pada perumahan teratur digunakan metode komparasi keruangan. Hasil penelitian ini adalah perubahan Koefisien Dasar Bangunan dominasi dipengaruhi oleh faktor lama tinggal penghuni rumah. Lama tinggal penghuni rumah dengan kelas perubahan Koefisien Dasar Bangunan <15% adalah 4,135 tahun, lama tinggal penghuni dengan kelas perubahan Koefisien Dasar Bangunan 15% - 30% adalah 5,975 tahun, dan lama tinggal dengan kelas perubahan Koefisien Dasar Bangunan >30% adalah 7,667 tahun. ...... The increasing population in Sawangan sub-district nowadays has involved the growth of housing increase rapidly. It will affect the value changes of Building Coverage Ratio (BCR) in Sawangan sub-district. In fact, Sawangan sub-district must have 45 % for the maximum according to RTRW 2010-2030. This research aims to look the Building Coverage Ratio value changes of regular housing in Sawangan sub-district. The value changes were obtained from the sample by using the Proportional Random Sampling method. This research uses Pearson Product Moment and One-way ANOVA to see the correlation between the Building Coverage Ratio value changes and the variables. Moreover, this research uses spatial comparative methods to know the differences among the housing samples. The results show that the KDB value changes were affect dominantly by dwelling time factor. Dwelling time in Building Coverage Ratio class <15% is 4,135 years, dwelling time in Building Coverage Ratio class 15% - 30% is 5,975 years and dwelling time in Building Coverage Ratio class > 30% is 7,667 years.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aminarti Sjakbandiah Koesmardini
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini merupakan suatu studi analitis yang menggunakan data primer yang dilaksanakan pada bulan Desember 1998. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makan siswi SMEA Yapan Indonesia di Kecamatan Sawangan Kabupaten DT II Bogor. Pengolahan data secara statistik dilakukan terhadap 261 siswi yang berusia 14-21 tahun dengan menggunakan SPSS-PC Package. Uji Chi Square digunakan untuk meliliat hubungaii dua variabel, yakni antara variabel tingkat sosial ekonomi termasuk pendidikan Ibu siswi dan pendapatan orang tua, pengetahuan gizi siswi dan pengetahuan gizi lbu siswi, sikap siswi dan sikap ibu siswi terhadap makanan bergizi, dengan variabel Pola makan siswi. Perbedaan hasil uji tersebut bermakna bila nilai p < 0,05. Diperoleh hasil bahwa 64,8 % responder mempunyai pola makan yang baik. Hanya variabel Pengetahuan lbu siswi yang berhubungan dengan pola makan siswi secara bermakna pada p < 0,05. Variabel lainnya yakni tingkat sosial ekonomi termasuk tingkat pendidikan Ibu siswi, pendapatan orang tua, pengetahuan gizi siswi, serta sikap Siswi dan sikap Ibu siswi terhadap makanan bergizi ternyata secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna (p>0,05). Disarankan kepada Pengelola Program Kesehatan dan Program Pendidikan agar diberikan penyuluhan gizi terutama melalui kelompok Ibu, melalui penjaja makanan di warung sekolah dan media-media lainnya. Penyuluhan gizi pada siswi selain dalam bentuk pelajaran juga diberikan secara ekstrakurikuler misalnya berkemah, dll Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya dengan metode obseivasi partisipatif agar diperaleh data yang lebih berkualitas.
ABSTRACT survey was carried out in December 1998 to study the meal pattern of adolescent girls in SMEA Yapan, high school students in Sawangan - Bogor district. A cross-sectional study involving a sample of 261 students aged 14 to 21 years. The aim of this study is to investigate the meal pattern of adolescent girl and factors associated with it, such as socio-economic status, mothers education, knowledge about nutrition of adolescent girls and their mother, attitude of adolescent girls and their mother to the nutritive food was investigated. The statistical analysis was done using the SPSS-PC statistical package. The Chi-Square was used for the statistical association between two variables in relation to the meal pattern. The difference was considered statistically significant when p-value was less than 0,05. The logistic regression was used to estimate of several variables on food consumption pattern holding others variables constant. The study found that 64, 8 % of respondents have a good meal pattern. There was a significant correlation between the mothers' knowledge about nutrition and the girls? meal pattern (p < 0,05). The other variables such as social-economic status included the education of the students' mother and the income of the parents, the knowledge of nutrition of the students, and the attitudes of the students and their mother to the good nutritive food, were no significant correlation (p >0,05). A nutrition education programmed to promote healthy balanced diet and to reduce negative foods beliefs and negative food habits is urgently needed for house﷓wives, through the managers of the canteen in the school, and another medias. Nutrition education for girl students is better by extra curriculum.. For the next nutrition survey it is better with observative participation methods to get the better data quality.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library