Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Purbasari
"Merek mempunyai peran dalam sukses pemasaran. Pemosisian sebuah merek melalui pembangunan image yang jelas dan konsisten merupakan senjata andalan dalam praktek pemasaran merek. Merek sejati dicirikan oleh aribut khusus yang diposisikan ke benak konsumen. Mengelola citra merek memerlukan kerangka kerja strategis, Park dkk dalam Bath dan Reddy (1998;32) mengemukakan Brand Concept Management (BCM) yaitu rancangan dalam bentuk umumnya, sebuah konsep merek terdapat simbolik maupun fungsional, dan terdiri dari satu aspek citra sebuah merek. Landasan pikir bahwa merek bisa bersifat fungsional atau simbolik menimbulkan pertanyaan penelitian, yaitu apakah ada faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap konsumen terhadap penilaian atribut fungsional dan simbolik dari suatu merek dan apakah ada perbedaan yang signifikan di benak konsumen terhadap nilai fungsional dan simbolik dari merek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor fungsionalitas dan simbolik dari merek dan mengetahui perbedaan penilaian fungsional dan simbolik dari merek di benak konsumen. Penelitian ini berlandaskan pada teori BCM oleh Park dkk dan teori Knapp (2001;8) bahwa "Salah satu sifat fundamental dari merek sejati dalam benak konsumen yaitu adanya manfaat-manfaat fungsional dan emosional yang dirasakan".
Metode penelitian bersifat deskriptif, peneliti berusaha untuk menguraikan karakteristik nilai fungsional dan simbolik suatu merek.. Dengan data hasil survei tentang karakteristik merek dan pengguna merek, dilakukan anaiisis faktor dan uji T. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan tentang merek yaitu nilai fungsional use, simbolik prestige dan simbolik personality expression, dan ada perbedaan penilaian yang signifikan antara merek Nokia dan Siemens serta merek Seiko dan Guess.
Saran yang dapat disampaikan yaitu agar penelitian mendatang dapat membuat replikasi dengan merek-merek dan produk-produk lain, yang akan sangat berguna untuk penyempurnaan hasil penelitian ini. Perusahaan dapat membuat perencanaan pengelolaan merek dengan pertimbangan yang lebih jelas dan tepat untuk lebih memposisikan merek mereka pada satu nilai fungsional atau simbolik dalam benak konsumen sebagai upaya untuk mencapai target pasar dan memenangkan persaingan, tetapi untuk membuat merek dengan nilai simbolik lebih membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dan mahal dengan memasukkan berbagai atribut ke dalam merek produk dibandingkan apabila perusahaan lebih memilih nilai fungsional pada merek produknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Karsia
"Penelitian mengenai dialek Osaka dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari novel tersebut di atas dilakukan pada bulan September 1951-Desember 1991. Tujuannya untuk mengetahui Karakteristik dialek Osaka dan padanan Bahasa standar dialek tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui penyeleksian data-data dialek yang terdapat di dalam novel Tanabe Seiko berjudul Neko mo Shakushi mo dan dengan mengunakan metode wawancara yang dilanjutkan dengan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian skripsi ini bukan merupakan gambaran menyeluruh yang mencakup semua karakteristik dialek Osaka. Akan tetapi, dari penelitian yang dilakukan telah dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Pos verba konklusi da/ desu dan/atau yo menjadi ya di dalam dialek Osaka. (2) Pos verba bentuk negatif kata kerja golongan Godankatsuyo mis. kakanai menjadi kakehen.(3) Pos verba bentuk dugaan daro menjadi yaro. (4) Bentuk hormat dialek Osaka memiliki nuansa yang berbeda dengan bentuk hormat di dalam bahasa standarnya. (5) Adanya perubahan pelafalan , penyingkatan pengucapan, penghilangan pada suku kata tertentu. (6) Kata tanya dadesuka dapat mengambil dua bentuk yaitu menjadi doyanon dan donaiya. (7) Penggunaan partikel yang berbeda dengan bahasa stan_darnya. (8) Bentuk _te iru_menjadi _yoru_ dengan fungsi khusus untuk menunjukkan yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang ketiga. (9) Kata sambung node, kara, menjadi sakai. (10)Bentuk kata kerja _to ager_ menjadi _taru_."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library