Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hollis, L.Y.
Lincoln: Nebraska Proffessional Educators, 1973
510 HOL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aktery Pustaka Putri
"[ABSTRAK
Pada tahun 2005 Kemdikbud mengeluarkan kebijakan penguatan pendidikan
vokasional, yaitu target perbandingan 70:30, untuk 70 persen jumlah siswa SMK
lebih banyak daripada jumlah siswa SMA pada tahun 2015. Argumentasi
kebijakan tersebut adalah mengatasi masalah ketenagakerjaan yang berkaitan
dengan keterampilan yang spesifik dan mengentaskan pengangguran. Sampai
beberapa tahun terakhir ini, jumlah siswa dan sekolah SMK tumbuh relatif cepat.
Konsekuensinya anggaran yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan
SMK jumlahnya lebih besar daripada SMA. Namun data menunjukkan bahwa
tingkat pengangguran lulusan SMK masih lebih tinggi dari lulusan SMA,
sedangkan tingkat upah tidak berbeda signifikan. Penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif dan analisis biaya-manfaat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat pengangguran tamatan SMA dengan SMK tidak terlalu besar
perbedaannya, dan perubahan proporsi jumlah siswa 70:30 merupakan kebijakan
yang kurang tepat.

ABSTRACT
In 2005 the Ministry of Education and Cultural issued a policy to strengthen
vocational education. The target policy is to change the proportion of student
from vocational high school and general high school to 70:30 in 2015. The policy
argument is addressing the employment issues relating to the specific skills and
alleviate unemployment. Until the last few years, the number of students and
vocational school grew relatively fast. The consequences is, the budget spent by
the government on vocational school expenses is higher than general school. How
ever, the data showed that the unemployment rate for vocational graduate is
higher than general school graduate, meanwhile the wage levels did not differ
significantly. This study are using descriptive analysis and cost-benefit analysis.
Results show that the comparation of unemployment rate between general school
and vocational school graduates is not to high, and the the changing proportion
of 70:30 students are ineficient policies;In 2005 the Ministry of Education and Cultural issued a policy to strengthen
vocational education. The target policy is to change the proportion of student
from vocational high school and general high school to 70:30 in 2015. The policy
argument is addressing the employment issues relating to the specific skills and
alleviate unemployment. Until the last few years, the number of students and
vocational school grew relatively fast. The consequences is, the budget spent by
the government on vocational school expenses is higher than general school. How
ever, the data showed that the unemployment rate for vocational graduate is
higher than general school graduate, meanwhile the wage levels did not differ
significantly. This study are using descriptive analysis and cost-benefit analysis.
Results show that the comparation of unemployment rate between general school
and vocational school graduates is not to high, and the the changing proportion
of 70:30 students are ineficient policies, In 2005 the Ministry of Education and Cultural issued a policy to strengthen
vocational education. The target policy is to change the proportion of student
from vocational high school and general high school to 70:30 in 2015. The policy
argument is addressing the employment issues relating to the specific skills and
alleviate unemployment. Until the last few years, the number of students and
vocational school grew relatively fast. The consequences is, the budget spent by
the government on vocational school expenses is higher than general school. How
ever, the data showed that the unemployment rate for vocational graduate is
higher than general school graduate, meanwhile the wage levels did not differ
significantly. This study are using descriptive analysis and cost-benefit analysis.
Results show that the comparation of unemployment rate between general school
and vocational school graduates is not to high, and the the changing proportion
of 70:30 students are ineficient policies]"
2015
T43683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baharum, Daud
Kuala Lumpur : Oxford University Press, 1966
499.28 BAH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ikrar Aulia Agustianto
"Tesis ini membahas tenta.ng sifat kewirausahaan yang mengacu pada tcori Meredith (2002), pada siswa Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dan menganalisis faktor fe.ktor yang mempengaruhi perkembangannya.Objek penelitian ini adalah tiga SMK SBI (Sekolah Bcrtaraf lntemasional) di Jakarta, yakni SMK Negeri 27, SMK Negeri 57 dan SMK Negeri 33. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantito.tif Penentuan faktor yang rnempengaruhi sifat wirausaha berdasarkan teori Hisrich (2008) dan Wijaya (2007). Penelitian ini menghasilkan mmusan fhktor-fak.1:or apa saja yang mempengaruhi sifat wirausa.na pada siswa SMK dan saran-saran peningkatan sifat
kewirausahaan.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nawaningrum
"Sosialisasi tentang jender merupakan sesuatu hal yang penting. Sosialisasi dapat menyebabkan berkelanjutannya nilai-nilai tentang pria dan wanita yang ada dalam masyarakat. Sosialiasi tentang jender dapat dipelajari oleh seorang anak salah satunya lawat buku. Buku pelajaran merupakan buku yang sangat dekat bagi anak-anak usia sakolah (anak usia 5-12 tahun, remaja 13-20 tahun. Selain sebagai bahan ajar, buku pelajaran dapat berfungsi sebagai bahan ajar penyampaian jender.
Secara umlum penelitian ini bertujuan untuk memahamipengetahuan murid tentangjender, secara khusus (1) mengetahui pandangan anak tentangbacaan pada bukupelajaran sekolah yang bersifat jender. (2) mengetahui pandangan anak sendiri tentang peran-peran wanita dan pria di dalam masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah dasar dan Menengah masih belum sensitif jender. Gambar atau teks yang ada cenderung menempatkan perempuan pada sektor domestik dengan alternatif pilihan peran yang terbatas, Perempuan yang aktif di luar rumah cenderung digambarkan sebagai guru . Begitu juga dengan kegiatan boneka, pasaran dan tali digambarkan sebagai permaianan perempuan. Sebaliknya lelaki cenderung digambarkan dengan stereotipi bekerja, berprestasi di luar rumah.
Pendapat murid tentang peran perempuan dan lelaki dalam gambar atau teks di buku Bahasa Indonesia pun menunjukkan kurang sensitif jender. Murid Sekolah Dasar dan Menengah cenderung mendukung gambar atau teks yang menempatkan parempuan pada sektor domestik dengan alternatif pilihan peran yang terbatas.. Pendapat para murid tersebut juga merupakan kecenderungan pandangan mereka tentang pembagian peran perempuan dan lelaki dalam masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono
"Seiring dengan pesatnya pencapaian hasil pambangunan yang dilaksaaakan pmerintah terjadi pula perubahan kualitas manusia yang diperlukan untuk memenuhi fungsi kehidupan bersama. Apabila pada mulanya bidang-bidang pekerjaan tertentu bisa ditangani oleh personel yang kualifikasi pendidikannya relatif rendah, maka saat ini, karena dalam menjalankan pekerjaan cenderung diperlengkapi dengan teknologi canggih, persyaratan Pendidikan yang memadai menjadi sangat di tekankan .Begitu juga bagi yang memilih berkarir sebagai usahawan mandiri, memerlukan kecakapan praktis danteoritis tertentu yang hanya didapatkan melalui jalur pendidikan.
Pendidikan nasional pada dasarnya memang berusaha mencetak manusia yang cerdas dan terampil, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan ini pemerintah telah menyiapkan sekolah menengah yang bersifat kejuruan seperti SMEA, STM dan sebagainya. Sekolah kejuruan ini dimaksudkan untuk menghasilkan manusia yang siap memasuki lapangan kerja, memenuhi kebutuhan pekerja operasional. Sedangkan sekolah menengah umum (SMA) sesungguhnya lebih mengarahkan para muridnya untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Akan tetapi pembedaan yang sedemikian ini, dalam prakteknya tidak bisa berjalan dengan ketat, dalam arti terdapat Kemungkinan bagi para lulusan sekolah kejuruan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebaliknya, karena satu dan lain hal banyak para lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan formal, memasuki lapangan kerja, melanjutkan pendidikan non formal (kursus praktis) atau memilih mandiri mengelola suatu bidang usaha, dan sebagainya.
Terlihat adanya berbagai alternatif yang dapat dipilih oleh para lulusan SMA, maka perlu diidentifikasi orieatasi mereka setelah menamatkan studinya, dan perlu diexplore (digali) faktor apa sajakah yang mempengaruhi orientasi mereka itu.
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi penting bagi lembaga pendidikan, sehingga dapat dijadikan dasar bagi perencanaan dan pengambilan keputusan dalam membuat dan/atau mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah lanjutan atas, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Di samping itu diharapkan hasil penelitian ini juga berguna bagi para guru yang menangani bimbingan dan penyuluhan murid, dalam memberikan arahan kepada murid."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Utami
"Perpustakaan sekolah, yang dalam sistem pendidikan dewasa ini semakin penting kedudukannya telah diselenggarakan dengan baik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini kendala umum yang dihadapi, seperti keterbatasan dana, kurangnya jumlah koleksi, ataupun rendahnya minat siswa terhadap perpustakaan, dan sebagainya masih dihadapi oleh sebagian besar perpustakaan sekolah , khususnya yang bernaung dibawah sekolah negeri.
Perpustakaan SMA Negeri 34 yang memiliki kendala yang sama dengan sebagian perpustakaan sekolah di Indonesia telah dimanfaatkan oleh sebagian siswa baik sebagai tempat belajar untuk menambah pengetahuan ataupun sarana untuk mendapatkan bahan bacaan hiburan. Koleksi perpustakaan telah dimanfaatkan. Tetapi pemanfaatan koleksi ini tidak rutin, sehingga dapat dikatakan bahwa perpustakaan belum sepenuhnya menjadi pusat belajar dan sumber informasi bagi siswa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uus Ruswenda
"Supervisi akademik sebagai salah satu sarana untuk membantu meningkatkan kualitas profesionalitas tenaga pendidik, belum banyak dirasakan manfaatnya oleh para guru. Indikator dan faktor-faktor yang menghambat efektivitas pelaksanaan supervisi akademik tersebut diungkap melalui penelitian ini. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode observational case studies. Teknik pengambilan data secara participant observation dan wawancara.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik pengawas SMK di Kabupaten Kuningan dinilai tidak efektif, karena kegiatan penyusunan program dan laporan hasil pengawasan, kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian, dan kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru tidak sesuai dengan pedoman tugas pengawasan. Faktor penyebabnya adalah motivasi, komitmen dan kemampuan pengawas rendah, komunikasi tidak lancar, upaya pemberdayaan Kepala Dinas Pendidikan belum optimal, kompleksitas dan beban kerja pengawas berat, dan budaya sekolah tidak mendukung. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adanya hubungan dan pengaruh faktor-faktor tesebut terhadap efektivitas pelaksanaan supervisi akademik Pengawas SMK.

The benefit of academic supervision as one of the means to help improving the professional quality of educators has not yet been maximally spread among teachers. Indicators and factors that prevent the effectiveness of academic supevision aplication will be revealed through this research. Research approaches are done qualitatively by means of observational case studies. Techniques of data collection through participant observations and interviews.
The result of this research concludes that academic supervision for vocational school supervisors in Kuningan is considered not effective because the activities of program settings and the report of supervision result, the activities of building, observation, assessment, guidance and training for teacher profesionalism are not appropriate with the guides of supervision duties. These occur because of inadequate motivation, commitment, and supervisors abilities, bad communications, the effort from the head of education service which is not optimal yet, complexity and the heavy burden of supervisors and school cultures that do not support. Further researches are needed to find out whether there are relationships and influences of those factors againts the effectiveness of academic supervision for vocational school supervisors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29830
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Meldawati
"ABSTRAK
Motivasi untuk menyelesaikan pendidikan adalah suatu dorongan yang timbul
untuk menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA, yang berasal dari dalam
diri sendiri atau dari luar. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran motivasi
untuk menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA. Desain penelitian yaitu
deskriptif sederhana. Sampel penelitian berjumlah 40 responden remaja, berusia
11-20 tahun, bersekolah, dan tinggal di Rumah Singgah Vincentius, sampel
dipilih secara total sampling. Analisis hasil penelitian menggunakan analisis
univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan
gambaran motivasi untuk menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA pada
remaja di Rumah Singgah Vincentius adalah rendah serta tidak ada hubungan
yang bermakna antara karakteristik dengan tingkat motivasi. Kurangnya motivasi
ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak, seperti dari pihak pemerintah dan
keperawatan.

ABSTRACT
Motivation to finish study is an inducement that rises to finish study until senior
high school, sourcing from inside their self or outside. The purpose of this study is
to know the motivation to finish study until senior high school. This research is
descriptive. Samples are 40 teenagers using random sampling, age 11-20 years
old, study at school, and live in Rumah Singgah Vincentius. Data analyzed using
univariat and bivariat by Chi-Square. The results showed that description of
motivation to finish study until senior high school on teenagers who live in
Rumah Singgah Vincentius is low motivation and there is no significant relation
between characteristic and level of motivation. The decreased of the motivation
need support from another institution, like a goverment and nursing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>