Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Riana
1994
S29915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Aprilinsari R. T.
"ABSTRAK
Pencemaran karena terakumulasinya bahan/zat yang tidak dikehendaki, akan merugikan lingkungan. Kalium sianida (KCN) merupakan zat beracun yang meinberi pengaruh berhahaya hagi organisma hidup karena zat tersebut bersifat sitokrom anoksia. Uji toksisitas berguna untuk inengetahui pengaruh konsentrasi bahan kimia beracun terhadap organisme uji. Metoda dalam penelitian ini merupakan metoda uji toksisitas akut dan rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Sebagai perlakuan yaitu 7 macam konsentrasi. KCN ialah konsentrasi 0,0 ppm, 0,01 ppm, 0,05 ppm, 0,1 ppm, 0.5 ppm, 1,0 ppm. dan 5,0 ppm. Sebagai kriteria ini digunakan kematian dalam waktu 24-96 jam. Uji toksisitas KCN dengan Daphnia sp. teryata mengakibatkan kematian 50% populasi Daphnia sp. pada konsentrasi 0,59-2,04 ppm dalam aktu 24 jam . Dengan kata lain LC 50--24 jam KON terhadap Daphnia sp. adaiah 0.59 ppm 2,04 ppm. Hasil pengujian dengan uj I ANAVA dan uji Neuman-Ken is, menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flourisa Juliaan Z.
"ABSTRAK
Asam Sianida dalam jumlah kecil sudah dapat menyebabkan kematian maka banyak dipergunakan orang untuk maksud bunuh diri. Penelitian ini dimaksud untuk menentukan adanya Sianida dalam cairan biologik atau jaringan tubuh untuk membuktikan apakah suatu kematian disebabkan oleh keracunan Sianida. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan hasil hasil microdifusi antara darah normal dan darah yang mengandung Sianida dan mengukur spektrum adsorpsinya, Penentuan kuantitatif dilakukan secara Argentometri dengan menggunakan indikator KJ. Penentuan secara kualitatif yang dilakukan uji VA Prussian blue, uji asam pikrat, uji sulfosianat 9 uji phenolphthalin dan uji modifikasi asam pikrat 0 Dari hasil reaksi ini dapat dibedakan secara jelas antara darah normal dengan darah yang mengandung Sianida. Untuk penentuan kuantitatif diperoleh hasil yang memuaskan jika microdifusi dilakukan pada suhu kamar dan didiamkan selama semalam. Pemeriksaan Spektro menunjukan bahwa panjang gelombang maksimum pada 587 rim. Maka jika mungkin dicari cara pemeriksaan dengan menggunakan darah langsung tanpa harus mengalami microdifusi dahulu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salma Afianisa
"Sianida dan Nitril merupakan kelompok senyawa yang memiliki rantai R-CN. Sebagian besar sianida/nitril bersifat toksik, bahkan beberapa diantaranya bersifat mutagenik dan karsinogenik sehingga dapat berbahaya bagi keselamatan lingkungan dan kesehatan makhluk hidup di dalamnya. Rhodococcus sp. merupakan salah satu jenis microbial yang dapat digunakan untuk memecah ikatan sianida dan nitril melalui proses biodegradasi. Rhodococcus diisolasi dengan diberikan sumber karbon dan nitrogen dari benzonitril. Rhodococcus sp. yang berhasil diisolasi selanjutnya akan digunakan untuk mendegradasi garam sianida dan nitril. Bakteri Rhodococcus pyridinivorans strain I-benzo diisolasi dari limbah penyamakan kulit. Rhodococcus pyridinivorans strain I-benzo selanjutnya ditumbuhkan didalam mineral media dengan menggunakan substrat benzonitril 20 mM. Pada uji aktivitas Rhodococcus pyridinivorans strain I-benzo dengan menggunakan beberapa substrat seperti benzonitril, asetonitril, akrilonitril, benzamid, asetamid, akrilamid terbukti bahwa terdapat aktivitas enzim nitril hidratase dan amidase yang bereaksi positif dengan menggunakan metode pengukuran Nessler yang menghasilkan ammonia dan asam karboksilat. Pada uji degradasi terhadap kalium sianida dan natrium sianida menunjukan nilai Vmax untuk biodegradasi kalium sianida adalah 0,56 ppm/menit dan untuk natrium sianida sebesar 0,21 ppm/menit.

Cyanide and Nitrile are groups of compounds that have R-CN chains. Most cyanides / nitriles are toxic, even some of them are mutagenic and carcinogenic so that they can be harmful to the safety of the environment and the health of living things in it. Rhodococcus sp. is a type of microbial that can be used to break cyanide and nitrile bonds through the biodegradation process. Rhodococcus was isolated by being given a carbon and nitrogen source of benzonitrile. Rhodococcus sp. that has been successfully isolated will then be used to degrade cyanide and nitrile salts. The bacterium Rhodococcus pyridinivorans strain I-benzo was isolated from tanning waste. Rhodococcus pyridinivorans strain I-benzo was then grown in mineral media using a 20 mM benzonitrile substrate. In the activity test of Rhodococcus pyridinivorans strain I-benzo using several substrates such as benzonitrile, acetonitrile, acrylonitrile, benzamide, acetamide, acrylamide it was proven that there was activity of nitrile hydratase and amidase enzymes that reacted positively using the Nessler measurement method which produced ammonia and carboxylic acids. In the degradation test of potassium cyanide and sodium cyanide showed the Vmax value for potassium cyanide biodegradation was 0.56 ppm / minute and for sodium cyanide was 0.21 ppm / minute."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Subagiyo
"ABSTRAK
Emas dan perak merupakan logam mulia, umumnya dihasilkan
dengan proses ekstraksi. Proses tersebut dinilai cukup baik
untuk memisahkan logam emas dan perak dengan logam lain dan
bijih tambang, walaupun masih banyak kekurangannya yakni, air
limbah mengandung CN dan timbul gas HCN selama proses berjalan
sehingga akan menceiani lingkungan Untuk mengatasi kekurangan
tersebut dilakukan berbagal penelitian ekstraksi emas
dan perak dengan berbagal pelarut, yang telah berhasil dengan
menggunakan pelarut thiourea
Prinsip ekstraksi logam dengan pelarut adalah berdasarkan
pembentukan senyawaan kompleks logam dengan pelarut yang
digunakan, sehingga logam dapat dipisahkan dari mineral lain
yang tidak dikehendaki
Ekstraksi emas dan perak dengan urea kurang begitu memuaskan,
yakni hasil ekstraksi optimum terjadi pada penambahan
35 kg/ton contoh, 100 ml 5 N 112SO4 , dan ekstraksi selama
48 jam sebesar 47,2 % untuk logam emas sedarigkan logam perak
tidak terekstraksi Ekstraksi emas dan perak dengan thiourea
dihasilkan kondisi optimum pada penambahan thiourea sebanyak
35 kg/ton contoh, 100 ml 5 N H2SO4 , dan waktu ekstraksi Selama
48 jam sebesar 88,83 % untuk logam emas dan 61,69 %
untuk logam perak Sedangkan proses siaradasi dengan waktu
yang sama pada kondisi optimum yakiii pada penambahan NaCN
sebanyak 1,0 kg/ton contoh, CaO sebanyak 1,25 kg/ton contoh
dihasilkan 77,7 % ekstraksi untuk logam emas dan 76,66 % ekstraksi
untuk logam perak
Dari hasil percobaan tersebut ternyata ekstraksi dengan
urea tidak sebaik dengan thiourea ataupun proses sianidasi,
hal ini tidak sesuai dengan yang diharapkan

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Medea Dwintari Suryana
"Pada penelitian ini dilakukan penyisihan limbah sianida dan COD dari limbah cair industri tepung tapioka menggunakan teknik ozonasi adsorpsi dengan GAC. Efektivitas metode dievaluasi berdasarkan persentase degradasi sianida dan COD serta neraca massa ozon. Pengaruh metode degradasi, pH dan dosis ozon diamati menggunakan limbah sintetis yang mengandung sianida 30 ppm dan COD 1.000 ppm. Dengan menggunakan metode ozonasi adsorpsi pada pH 10 dan dosis ozon 303 mg/jam, 91,75% sianida dan 68,94% COD dari limbah sintetis berhasil didegradasi dalam waktu 1 jam. Limbah cair industri tapioka dengan konsentrasi sianida 8,5 ppm dan COD 4.625 ppm diolah dengan perlakuan serupa dan didapatkan hasil penyisihan sianida sebesar 87,06% dan penyisihan COD sebesar 43,23%.

In this research, removal of cyanide and COD in tapioca starch wastewater by ozonation adsorption using GAC was examined. The method effectiveness is evaluated from percentage of cyanide and COD degradation and ozone mass balance. Effect of degradation method, pH and ozone dose was determined using synthetic wastewater with cyanide concentration of 30 ppm and COD concentration of 1.000 ppm. Using ozonation adsorption with pH 10 and ozone generation rate of 303 mg O3/h, 91,75% cyanide and 68,94% COD from synthetic wastewater was removed in 1 hour. Tapioca starch wastewater with cyanide concentration of 8,5 ppm and COD concentration of 4.625 ppm was treated using the same operating condition. Using this method, 87,06% cyanide and 43,23% COD was removed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
"ABSTRACT
Penggunaan sianida dan merkuri pada proses pelindian bijih emas memberikan banyak dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Larutan pelindian alternatif menggunakan larutan tiosulfat sudah diteliti sejak 1979. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan alternatif larutan sianida dan merkuri yang banyak digunakan dalam industri ekstraksi emas. Sampel yang digunakan adalah batuan sulfida yang berasal dari Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil pengamatan mikroskop optik dan pengujian dengan Laser-induced Breakdown Spectroscopy, didapati adanya senyawa pyrite yang merupakan ciri batuan sulfida pengikat emas. Setelah proses pemanggangan terhadap sulfida pada bijih, dilakukan karakterisasi menggunakan X-ray fluorescence dan Inductively Coupled Plasma. Hasil yang didapat yaitu bijih mengandung sekitar 14,62 ??Fe, 6,69 ??S, 0,15 Cu, dan kadar Au sebesar 0,27 ppm dan 0,11 ppm. Penelitian ini dilakukan dengan metode pelindian skala laboratorium. Hasil pelindian ini kemudian dikarakterisasi menggunakan Inductively Coupled Plasma ICP . Pada penelitian ini, diteliti pengaruh konsentrasi ammonia dan ion tembaga. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapati konsentrasi ammonia sebesar 0.1M, dan konsentrasi ion tembaga sebesar 0.05 M dengan suhu pelindian 400C selama 2 jam serta rasio solid/liquid 1:5. Larutan pelindian tiosulfat memiliki pH larutan sebesar 10 dan proses pelindian pada alat pengaduk dengan kecepatan agitasi sebesar 400 rpm. Persentase emas terlarut optimum yang didapatkan pada penelitian ini sebesar 62 . Bedasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa konsentrasi larutan tiosulfat dan suhu pelindian mempengaruhi hasil pelindian.

ABSTRACT
Cyanide and mercury in leaching of ore bearing gold has a lot negative impact to the environment and health. Thiosulfate as gold leach solution was investigated since 1979. This research is done to find alternative of cyanide and mercury solution which are widely used in gold extraction industry. The ore sample is native ore from Bolaang Mongondow, North Sulawesi. According Optical Microscope observation and LIBS characterization, there are pyrite compound which is one of the chacaracteristic of sulfide ore. According to X ray fluorescence and Inductively Coupled Plasma investigation, the ore contained about 14.62 Fe, 6.69 S, 0.15 Cu, and the concentration of Au are 0.27 ppm and 0,11 ppm. This research was conducted by laboratory scale of leaching method. The leaching result is then checked by Inductively Coupled Plasma ICP . The concentration of ammonia and copper ion were studied. According to the results, 3 M of ammonia concentrations and 0,05 M of copper ion concentration at 400 C for 2 h with pulp density of 20 , Stirring speed and the pH of the aqueous solution were 400 rpm and 10, respectively, were carried out to obtain the maximum gold extraction of 62 . According to the extraction value, it can be concluded that the concentration of the leaching solution and leach temperature will affect the dissolution of gold. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
"ABSTRACT
Penggunaan sianida dan merkuri pada proses pelindian bijih emas memberikan banyak dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Larutan pelindian alternatif menggunakan larutan tiosulfat sudah diteliti sejak 1979. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan alternatif larutan sianida dan merkuri yang banyak digunakan dalam industri ekstraksi emas. Sampel yang digunakan adalah batuan sulfida yang berasal dari Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil pengamatan mikroskop optik dan pengujian dengan Laser-induced Breakdown Spectroscopy, didapati adanya senyawa pyrite yang merupakan ciri batuan sulfida pengikat emas. Setelah proses pemanggangan terhadap sulfida pada bijih, dilakukan karakterisasi menggunakan X-ray fluorescence dan Inductively Coupled Plasma. Hasil yang didapat yaitu bijih mengandung sekitar 14,62%Fe, 6,69 ??S, 0,15 Cu, dan kadar Au sebesar 0,27 ppm dan 0,11 ppm. Penelitian ini dilakukan dengan metode pelindian skala laboratorium. Hasil pelindian ini kemudian dikarakterisasi menggunakan Inductively Coupled Plasma ICP . Pada penelitian ini, diteliti pengaruh konsentrasi ammonia dan ion tembaga. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapati konsentrasi ammonia sebesar 0.1M, dan konsentrasi ion tembaga sebesar 0.05 M dengan suhu pelindian 400C selama 2 jam serta rasio solid/liquid 1:5. Larutan pelindian tiosulfat memiliki pH larutan sebesar 10 dan proses pelindian pada alat pengaduk dengan kecepatan agitasi sebesar 400 rpm. Persentase emas terlarut optimum yang didapatkan pada penelitian ini sebesar 62 . Bedasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa konsentrasi larutan tiosulfat dan suhu pelindian mempengaruhi hasil pelindian.

ABSTRACT
Cyanide and mercury in leaching of ore bearing gold has a lot negative impact to the environment and health. Thiosulfate as gold leach solution was investigated since 1979. This research is done to find alternative of cyanide and mercury solution which are widely used in gold extraction industry. The ore sample is native ore from Bolaang Mongondow, North Sulawesi. According Optical Microscope observation and LIBS characterization, there are pyrite compound which is one of the chacaracteristic of sulfide ore. According to X ray fluorescence and Inductively Coupled Plasma investigation, the ore contained about 14.62 Fe, 6.69 S, 0.15 Cu, and the concentration of Au are 0.27 ppm and 0,11 ppm. This research was conducted by laboratory scale of leaching method. The leaching result is then checked by Inductively Coupled Plasma ICP . The concentration of ammonia and copper ion were studied. According to the results, 3 M of ammonia concentrations and 0,05 M of copper ion concentration at 400 C for 2 h with pulp density of 20 , Stirring speed and the pH of the aqueous solution were 400 rpm and 10, respectively, were carried out to obtain the maximum gold extraction of 62 . According to the extraction value, it can be concluded that the concentration of the leaching solution and leach temperature will affect the dissolution of gold. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>