Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aloysius K. Ruslim
Depok: D3 AKK FKM UI, 2001
651.504 261 ALO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ruslin Yanuarti
"ABSTRAK
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) merupakan rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi pegawai pertamina maupun pasien umum dan merupakan pusat rujukan dari seluruh rumah sakit yang berada di bawah PT PERTAMEDIKA, sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih sempurna dibanding rumah sakit asal rujukan. Karena itu memerlukan kesiapan SDM yang berkualitas dan bertangung jawab dalam memberikan pelayanan, dalam hal ini kesehatan adalah modal utama.

Salah satu upaya perusahaan untuk memenuhi kriteria sehat tersebut adalah perlunya menyelenggarakan upaya kesehatan kerja bagi seluruh pekerja rumah sakit tanpa terkecuali. Program kesehatan kerja di RSPP berada di bawah tanggungjawab Unit LK3, yang salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan kegitan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU) secara rutin tiap tahun untuk semua pekerja. Namun dalam kenyataannya cakupan MCU pekerja RSPP masih terbilang rendah, yaitu tahun 2003 sebesar 55,8%, tahun 2004 menurun menjadi 47,6%. Di tahun 2003 tersebut dari yang melaksanakan MCU ditemukan sekitar 18% pekerja mempunyai keluhan atau gejala penyakit yang diduga berhubungan dengan pekerjaan. Diantaranya Carpal Tunnel Syndrome, Cervical Syndrom, Iritasi Radix, Hernia Nucleo Plasmyd, Low Back Pain, Varices, Tremor, Abortus, Vertigo, Migrain, Neuropaty dan masih banyak yang lainnya.

Sistem lnformasi Kesehatan Kerja RSPP dikelola oleh Unit LK3 khususnya Bagian Kesehatan Kerja, dimana sistem ini merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit. Bagian Kesehatan kerja sebagai pengelola program wajib membuat laporan kesehatan kerja baik intern maupun ekstem. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian Kesehatan Kerja RSPP diketahui belum adanya efisiensi pada sistem informasi kesehatan kerja dimana prosesnya belum memaksimalkan komputer dan jaringan yang sudah tersedia, karena itu perlu pengembangan sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi :kesehatan kerja yang berkualitas, akurat dan efisien.

Pengembangan Sistem lnformasi Kesehatan Kerja bertujuan selain untuk memudahkan dalam hal pencatatan dan pelaporan juga diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara lengkap, akurat dan cepat, kemudian dapat digunakan pihak manajemen dalam upaya memonitor dan mengevaluasi kesehatan pekerja. Metodologi yang digunakan adalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem, melalui tahap identiftkasi masalah; peluang dan tujuan; penentuan syarat dan analisis kebutuhan, merancang sistem yang direkomendasikan; mengembzmgkan dan mendokumentasikan perangkat lunak dan uji coba prototipe. Pengujian sistem dilakukan di lab. Departemen Biostatistika UI menggunakan data kesehatan pekerja tahun 2005. Pengumpulan data dan infomasi melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi.

Hasil penelitian adalah suatu otomasi pengolahan data berupa prototipe Sistem Informasi Kesehatan Kerja (SIKK) yang akan di terapkan di RSPP. Analisis sistem yang dilakukan terhadap sistem kesehatan kerja yang berjalan saat ini adalah: analisis masukan, analisis basis data dan analisis keluaran, sehingga dapat ditetapkan kebutuhan sistem dan informasi. Kebutuhan sistem adalah sistem yang terintegrasi dengan menggunakan sharing basis data dengan unit-unit terkait sebagai sumber data yaitu Unit Medical Check Up, Unit Medical Record dan SDM melalui jaringan lokal yang tersedia (LAN) yang dapat melakukan otomasi dalam pengolahan data sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Keluaran dari sistem ini menghasilkan informasi yang lebih informatif dengan adanya tabel dan grafik berupa Laporan Kesehatan Kerja yaitu Laporan Bulanan, Tahunan dan Indikator Kesehatan Kerja. Selanjutnya informasi ini dapat digunakan rumah sakit dalam rangka monitoring dan evaluasi kesehatan pekerjaa.

"
2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Yularso
"Rumah sakit merupakan salah satu bentuk organisasi non profit yang bergerak dalam industri pelayanan kesehatan. Iklim kompetisi dalam industri ini semakin lama semakin meningkat dengan munculnya pendatang baru. Kekuatan pembeli semakin meningkat, karena meningkatnya pendapatan masyrakat selama orde baru diikuti meningkatnya kesadaran arti penting kesehatan. Salah satu cara untuk meningkatkan day a saing adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sarana sistem informasi secara optimal.
Peningkatan penggunaan sistem informasi dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam arus informasi proses pelayanan kesehatan, sehingga dapat diperoleh informasi yang akurat, sesuai dengan yang dibutuhkan, dan tepat waktu. Usaha peningkatan pelayanan pasien dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pasien, citra rumah sakit di masyarakat, dan akhirnya menciptakan keunggulan kompeti tif terhadap pesaing, mengingat industri ini termasuk jenis jasa.
Pasien juga dapat memperoleh keuntungan dari usaha peningkatan mutu pelayanan ini. Manfaat yang diperoleh pasien mulai dari proses penerimaan pasien yang berlangsung lebih lancar, sampai pasien segera mengetahui besarnya jumlah tagihan dengan cepat pada saat pasien akan meninggalkan masa perawatan. Pasien tidak perlu menunggu terlalu lama dalam menanti penyelesaian proses di atas, dan dapat melakukan persiapan keuangan sebelumnya, jika informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
Permasalahan yang dihadapi Rumah Sakit St Carolus secara garis besar diakibatkan dari kekuranglancaran arus informasi pelayanan pasien yang ada. Penggunaan data pasien termasuk data rekening perawatan, data status ruangan secara manual, dan terpisah ( otonomi) menyulitkan pihak rumah sakit dalam melakukan pengecekan status pasien dan ruangan yang tersedia. Perhitungan rekening pasien rawat inap yang dipusatkan di PRPRI menyebabkan perhitungan rekening pasien berlangsung lama, karena dilakukan secara komulatif untuk semua pasien, dan data masukan harus dicek kembali secara manual untuk menghindari data yang belum sempat dilaporkan ke PRPRI.
Pasien keluar masuk di rumah sakit St Carolus rata rata 60 orang setiap hari pada saat ini. Perhitungan penyelesaian rekening pasien paling cepat diselesaikan dalam waktu 2 jam. Masalah penyelesaian rekening pasien harus segera dipecahkan mengingat rumah sakit St Carolus mempunyai rencana untuk mengadakan perluasan ruang perawatan, sehingga beban kerja PRPRI dapat herkurang, dan kemungkinan terjadi kesalahan akibat kekurangtelitian dapat dihindari.
Penggunaan data pasien dan status pasien yang terintegrasi menghindari penulisan ulang data tersehut di masing-masing unit perawatan. Data yang terintegrasi selain mampu menghindari penggunaan data yang tidak perlu, juga data tersehut lebih mudah distandarkan untuk dipergunakan di semua unit yang terkait dan memudahkan pengembangan sistem informasi di masa mendatang.
Walaupun pemanfaatan Sistem Informasi merupakan produk teknologi canggih, namun dalam prakteknya sangat tergantung pada ketrampilan sumber daya manusia pemakainya. Peningkatan kemampuan sumber daya Informasi yang telah secara optimum. manusia mutlak diperlukan agar Sistem diimplementasikan diimplementasikan dapat dimanfaatkan secara optimum.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Rusmiasih
"Rumah Sakit Kanker Dharmais telah menetapkan sasaran yang akan
dicapai, bahwa pada tahun 2003 mendatang rumah sakit ini diharapkan
mampu melaksanakan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan di
bidang kanker dengan kualitas intemasional.
Salah satu kebutuhan utama dalam usaha pencapaian sasaran
tersebut adalah tersedianya sistem informasi yang selaras dengan tujuan
rumah sakit. Akan tetapi sampai tulisan ini dibuat, belum tersedia sistem
informasi yang terintegrasi serta keutuhan rencana sistem informasi yang
dapat mencakup seluruh aspek aktivitas rumah sakit, terutama faktor-
faktor yang bersifat kritis.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka penulisan ini
bertujuan untuk merumuskan suatu perencanaan strategis sistem
informasi yang dapat mengantarkan rumah sakit ini kepada sasaran yang
hendak dicapai pada tahun 2003 sekaligus untuk meningkatkan
keunggulan bersaing dalam industri pelayanan kesehatan.
Dari perencanaan strategis untuk sistem informasi ini diperoleh
kesimpulan bahwa; pertama, tindakan segera yang dapat dilakukan serta
dapat memberikan hasil dalam waktu yang tidak terlalu Iama adalah
pengintegrasian seluruh data penting dari semua unit dan bagian yang
dapat di akses secara transparan melalui workstation dari semua server
yang ada. Hal ini dapat meningkatkan mutu iayanan medis bagi pasien
dengan adanya ketersediaan data medis yang lengkap dan akurat serta
meningkatkan respons terhadap kebutuhan pasien dan kostumer.
Pengintegrasian data juga mendukung mekanisme monitoring operasional rumah sakit.
Kedua, membangun suatu basis data yang dapat dibagi-pakai (data sharing) dengan aplikasi
yang mudah digunakan, integritas yang tinggi serta keamanan data terjaga. Ketiga, membuat
suatu jaringan yang menghubungkan RSKD dengan berbagai institusi lain sehingga memungkinkan
untuk memlakukan pemrosesan pertukaran data baik teks, imaging maupun voice secara on-line.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T21071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Yulvina
"ABSTRAK
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan umum, membutuhkan sistem informasi yang tepat dan akurat serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien. Pelayanan rumah sakit tersebut termasuk pelayanan laboratorium. Masalah dalam sistem informasi laboratorium di RSUD Pringsewu adalah input yang manual, proses belum otomatisasi dan output belum tepat waktu dan tidak akurat. Tujuan studi untuk mengembangkan model sistem informasi di instalasi laboratorium, sehingga tersedia data dan informasi untuk mendukung evaluasi pelayanan bagi pihak manajemen. Metode menggunakan model incremental and iterative yaitu menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi iterative. Tahapannya yaitu analisis, desain, pengkodean, dan ujicoba. Analisis dilakukan berdasarkan hasil wawancara mendalam menggunakan kuesioner terhadap beberapa informan, telaah dokumen dan observasi pada instalasi laboratorium. Prototype dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP yang bersifat open source. Sistem informasi diharapkan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat yang dapat digunakan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk melakukan evaluasi pelayanan.

ABSTRACT
Hospital as a public service institution, requires precise and accurate information systems, as well as sufficient to improve services to patients. The hospital services including laboratory services. Problems in laboratory information systems in Pringsewu hospitals are manual input, unautomation process and output have not been on time and accurate. Studies aim to develop model of information systems in laboratory installation, so available data and information to support service evaluation for the management. The method uses incremental and iterative models which combine the elements in the model order of the System Development Life Cycle (SDLC) with the iterative philosophy. Stages: analysis, design, coding, and testing. Analysis is performed based on the results of in-depth interviews using questionnaires to some informants, document review and observations on a laboratory installation. Prototype is designed using PHP programming language that is open source. Information system is expected to produce information quickly, precisely and accurately which can be used in management decision-making to evaluate the service."
2013
T36129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoel Indra Kusuma Rasman
"Sistem informasi rumah sakit telah dikembangkan selama tiga tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok namun selama sistem berjalan belum pernah dilakukan survey kepuasan pengguna terhadap sistem informasi yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan unsur end user computing satisfaction terhadap kepuasan pengguna sistem informasi rumah sakit. Desain penelitian ini adalah kuantitatif cross sectional. Data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner kepada pengguna sistem informasi yang kemudian diolah.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh variabel independen, yang terdiri atas Content, Format, Accurancy, Timeliness, dan Ease of Use, memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan pengguna. Hasil dari kepuasan pengguna menunjukkan 26 responden merasa puas dan 21 responden menyatakan tidak puas terhadap sistem informasi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa masih banyak pengguna yang merasa belum puas terhadap sistem informasi rumah sakit, hal tersebut dapat dibuktikan dengan 44,7 % responden merasa tidak puas. Saran yang ditujukan untuk rumah sakit adalah ikut melibatkan perwakilan tiap unit dalam pengembangan modul, melakukan evaluasi kepuasan pengguna secara berkala, dan membentuk tim untuk melakukan pengawasan terhadap kualitas sistem informasi rumah sakit.
......Hospital information system has been developed over three years at the Regional General Hospital in Depok, but as long as the system used, there is not user satisfaction surveys on the use of information systems. The purpose of this study is to see the relationship of end user computing satisfaction instrument with the user satisfaction of hospital information systems. The design used in this research is cross sectional quantitative study. The data in this study were obtained from questionnaires to users of information systems which are then processed.
Results showed all the independent variables, which is Content, Format, Accurancy, Timeliness, and Ease of Use have significant relationships with user satisfaction. The result for user satisfaction showed 26 respondents were satisfied and 21 respondents expressed unsatisfied with the information system.
This study concludes that there are still many users who are not satisfied with the hospital information system, it can be proved with 44.7% of respondents were not satisfied. The advice is intended for hospital to include representatives of each unit in participating for the development of the module, perform periodic evaluations of user satisfaction, and formed a team to control of hospital information systems quality."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandytia Dwi Putra
"Tesis ini membahas mengenai analisis model bisnis cloud hospital information system. PT Buana Varia Komputama adalah perusahaan yang sudah lama terlibat dalam sistem informasi rumah sakit, sejak tahun 2000. Cloud hospital information system adalah rencana produk software baru dari PT Buana Varia Komputama yang membutuhkan model bisnis. Tesis ini menganalisis model bisnis yang dapat digunakan untuk rencana produk cloud hospital information system tersebut serta membahas langkah-langkah pembuatan model bisnis untuk produk tersebut.
......
This thesis explores the design of the business model for cloud hospital information system. PT Buana Varia Komputama is an Indonesian company that has been involved in hospital information system software for a long time, since year 2000. Cloud hospital information system is a planned new software product from PT Buana Varia Komputama that needs business model. This thesis analyzes the usable business model for the planned cloud hospital information system product and discusses the steps of the creation of the business model for that product."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Aditya Soebangil
"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merencanakan percepatan digitalisasi di sektor kesehatan, yang salah satunya adalah penerapan rekam medis elektronik di seluruh fasilitas kesehatan. Namun, seperti yang kita ketahui dengan semakin berkembangnya proses digitalisasi di dunia kesehatan, semakin besar pula ancaman terhadap kebocoran data medis. Hingga saat ini belum ada suatu standar terkait praktik keamanan sistem informasi rumah sakit yang diatur dalam regulasi. Pada penelitian ini, standar ISO 27001:2013 digunakan sebagai alat evaluasi penilaian praktik keamanan sistem informasi rumah sakit RSIA Bina Medika. Didapatkan pada hasil penelitan bahwa dari 6 kontrol ISO 27001:2013 yang dipilih (manajemen aset, kontrol akses, perlindungan fisik dan lingkungan, keamanan operasional, keamanan komunikasi dan keamanan sumber daya manusia), 4 diantaranya sudah sesuai dengan standar dan 2 masih belum lengkap. Belum adanya kebijakan terkait pelabelan informasi serta belum adanya pelatihan rutin terkait praktik keamanan sistem informasi kepada pegawai menjadi poin yang belum dilaksanakan oleh rumah sakit. Hal ini membuka risiko ancaman kebocoran data medis terutama terkait dengan pengelolaan data medis secara internal rumah sakit.
......Indonesia’s Ministry of Health is currently enacting a plan to further accelerate the digitalization of the healthcare sector. One of the plans is to ensure the application of Electronic Medical Record (EMR) in all healthcare facilities across Indonesia. Though it is known that the further we accelerate digitalization, the higher the risk of data breaches. The current regulations do not state any standard to adopt as a framework for hospital cybersecurity. Thus, this research aims to implement ISO 27001:2013 standards as one of the means to evaluate the practice of hospital cybersecurity at Bina Medika Maternal and Children Hospital. The results are, according to 6 controls chosen in this research (asset management, access control, physical and environmental security, operational security, communication security, and human resources security), that 4 of the controls are practiced according to the standards. 2 controls that are still not practiced according to the standards, lack the practice and regulation regarding information labeling and routine training of the employees regarding the practice hospital cybersecurity. This opens a risk of medical data breach particularly from inside the organization due to the mishandling of medical information by employees."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Yolanda
"Tingginya persediaan produk farmasi di rumah sakit di Indonesia sering mengalami kadaluwarsa. Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu standar pelayanan kesehatan rumah sakit yang harus diikuti. Proses manajemen persediaan farmasi yang diadopsi rumah sakit saat ini mengalami masalah persediaan dan kesulitan komunikasi data. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan aliran informasi dan proses manajemen persediaan produk farmasi melalui implementasi konsep Vendor Managed Inventory (VMI) berbasis Internet of Things (IoT). Business Process Reengineering (BPR) dan Structured System Development (SSD) digunakan dalam penelitian ini. SSD terdiri dari tahapan pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD), Tabel Relational, use case diagram, dan Data Flow Diagram (DFD) untuk proses perbaikan. Terdapat lima rancangan skenario perbaikan yang kemudian disimulasikan menggunakan software iGrafx. Skenario terbaik yang dapat dipertimbangkan rumah sakit dalam melakukan perbaikan adalah skenario kelima dengan tingkat efisiensi waktu terbesar yaitu 95.64% melalui penerapan kombinasi antara konsep VMI, Teknologi IoT dalam bentuk QR Code atau RFID Tag, dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Waktu siklus manajemen persediaan farmasi yang sebelumnya memakan waktu 177 jam mengalami perubahan menjadi 8 jam.
......High number of pharmaceutical product in Indonesian hospital are prone to expiration problem. Pharmaceutical service is one of the hospital health service standards that must be followed. Medicines inventory management process adopted by the hospital is currently have difficulties in inventory and data communication. The purpose of this study is to design an improvement of information flow and process for medicines inventory management through Vendor Managed Inventory (VMI) supported with Internet of Things (IoT). Business Process Reengineering (BPR) and Structured System Development SSD used in this study. Four stages of SSD consist of structuring Entity Relationship Diagram ERD, tabel relational, use case diagram, and Data Flow Diagram DFD for improvement process. This study proposed five improvement scenarios simulated using iGrafx. The best scenario for hospital to consider in conducting improvement is the intervention of VMI, IoT technology in the form of QR Code or RFID Tag, and Hospital Management Information System SIMRS development. The proposed model resulted on medicines inventory management time efficiency to 95.64%, which previously took 177 hours to 8 hours"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library