Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mieke Savitri
Abstrak :
ABSTRAK Anemia semasa hamil dan perdarahan masa nifas yang merupakan masalah kesehatan maternal di Indonesia karena prevalensinya yang masih cukup tinggi menarik minat peneliti untuk melihat hubungan antara keduanya. Penelitian dilakukan dengan menganalisa data sekunder dari Puska UI dengan metode Case Control. Ternyata hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa ada hubungan antara anemia semasa hamil dengan perdarahan masa nifas setelah dikontrol oleh variabel-variabel umur ibu, paritas, jarak kelahiran, pelayanan antenatal, penolong persalinan dan lama partus tidak terbukti. Walaupun demikian, dari perhitungan Atributable Risk % dan Population Atributable Risk % didapatkan angka yang cukup tinggi, kecuali untuk variabel pelayanan antenatal, sehingga hipotesis peneliti tersebut perlu diperhatilcan untuk kepentingan program. Selain itu ditemukan bahwa partus lama memperbesar resiko untuk terjadinya perdarahan masa nifas dan secara statistik hal tersebut bermakna. Dari hasil yang didapat tersebut penulis berharap agar pada masa mendatang pengumpulan data Modul Keharnilan yang dilakukan di wilayah tersebut diperlengkap dan dibuat lebih baik lagi agar dapat dilakukan analisa data yang juga lebih baik. Penulis juga menyarankan agar program Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah penelitian tersebut ditingkatkan agar prevalensi anemia dan kejadian perdarahan masa nifas dapat diturunkan. Salah satu cara adalah dengan pelatihan dukun bayi agar lebih trampil dalam menolong persalinan dan peningkatan kemampuan bidan desa dalam menangani persalinan dan mendeteksi kelainan komplikasi yang terjadi sedini mungkin untuk segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
ABSTRACT Anemia during pregnancy and postpartum hemorrhage are maternal problems in Indonesia because the prevalence?s are still high, so the author was interested to study the relationship between that two variables. The study was done by using data from The Center for Child Survival, University of Indonesia with Case Control method. The author can not prove the hypothesis that said there is relationship between anemia during pregnancy and postpartum hemorrhage after controlled by the mother's age, parity, space of births , antenatal care, birth attendant and delivery time. However, from the Attributable Risk Percentage and Population Attributable Risk Percentage values, except for antenatal care, health providers should pay attention to the author's hypothesis for increasing the health program's quality. The study also find that if delivery time is more than 18 hours, the risk for having postpartum hemorrhage will increase, and it is significant statistically. From the results of the study, the author hopes that in the future, Mother Care data collection at the area should be done better. The author also suggests that Mother and Child Program at the area of the study should be increased to decrease the prevalence?s of anemia and postpartum hemorrhage. It can be done by training the traditional birth attendant to increase their skill in helping mothers during delivery. It can also be done by increasing the quality of the midwives ( their capability to help delivery and to detect complication during delivery as soon as possible and refers the patients immediately to a higher health services ).
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Setyawan
Abstrak :
Penelitian ini merupakan analisa data sekunder dari data penelitian mengenai Pola Pemberian Makan, Masukan Makanan, dan Status Gizi Anak Umur 0 - 23 bulan di Indramavu. Jawa Barat 1997. Desain Penelitian adalah Cross Sectional. Analisis data yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara praktek pemberian makan dan karakteristik lain dengan status gizi bayi usia 6-11 bulan di Kecamatan Gabus Wetan dan Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu tahun 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10,8 % bayi umur 6-11 bulan memiliki status gizi kurang. Sebagian besar (88,7 %) bayi diberikan ASI, 83,3 % diberikan kolostrum dan 86.8% memiliki pola makan ASI dengan makanan tambahan. Gambaran lain dari hasil penelitian ini adalah masih tingginya penyakit infeksi (44,1 %) dan rendahnya tingkat pendidikan ibu ( SD = 89,2 %). Penelitian ini menyarankan perlunya dilakukan upaya peningkatan dan perbaikan praktek pemberian makan pada bayi, perbaikan kesehatan lingkungan, serta menggalakkan pemberian ASI dan sosialisasi penggunaan MP ASI yang memenuhi syarat gizi dan annan untuk mencegah terjadinya gizi kurang pada bayi.
The study analized data from survey on Feeding Pattern, Nutritional Intake, and Nutritional Status among Children 0-23 months in Indramayu, West Java, 1997. This study is a cross sectional study and the goal of this research is to get information about feeding practice and other determine factors of infant nutritional status 6-11 months old at Gabuswetan and Sliyeg subdistrict of Indramayu, 1997. The study revealed that infant 6-11 months with malnutrition were 10,8 %. 88.7 % infant were breastfeed, 83,3 % have cholostrum, and 86,8 % with breastfed with weaning foods. The other results of this study are prevalence of infectious diseases remain high (44.1 %), and most of the mothers have low educational level (5 SD = 89.2 °ro). Base on the study, it is suggested to give more attention to feed pattern practice infant 6 - 11 months, health environment rehabilitation, and also to promote and socialize breast feeding and the useful of weaning food to prevent malnutrition.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library