Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lysaught, Jerome P.
New York: McGraw-Hill, 1974
610.73 LYS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Suardana
"Isu ketenagaan menjadi perhatian rumah sakit terutama menyangkut produktifitas dan efisiensi. Permasalahan yang menonjol pada manajemen sumber daya manusia kesehatan di Indonesia (Ilyas, 1999) adalah: stagnasi tenaga kesehatan, distribusi & keahlian yang tidak merata serta menurunnya produktifitas dan kualitas kerja. Dalam dunia manajemen keperawatan salah satu upaya yang digunakan untuk meningkatkan produktifitas kerja adalah dengan menggunakan metode penugasan yang tepat. Metode penugasan adalah suatu pendekatan yang digunakan perawat untuk mengorganisasikan pekerjaan sehingga pelayanan yang komprehensif, holistik dan berkesinambungan dapat tercapai.
Metode penugasan yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adalah metode penugasan tim, fungsional, atau metode penugasan tim yang dimodifikasi dengan fungsional. Sampai saat ini belum diketahui metode penugasan mana yang lebih produktif terkait dengan upaya meningkatkan pendapatan asli daerah sejalan dengan digiatkannya status otonomi daerah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat produktifitas kerja perawat yang menggunakan metode penugasan tim-fungsional dengan metode penugasan fungsional di Rumah Sakit Umum Daerah Gianyar dan Tabanan Bali. Desain penelitian adalah deskriptif analitik model cross sectional yang membandingkan tingkat produktifitas kedua kelompok. Metode yang digunakan adalah work study melalui pengamatan di unit rawat imp anak, kebidanan, bedah dan interna terhadap 102 responden pada penugasan tim-fungsional dan 108 responden pads penugasan fungsional. Jumlah total pengamatan pada setiap kelompok adalah sebanyak 1728 pengamatan. Sampel dipilih secara proporsional dengan metode acak sederhana. Besar sampel dihitung berdasarkan estimasi perbedaan antar populasi.
Pengolahan dan analisa data menggunakan komputer program SPSS versi 10 yang menyajikan data tentang basil analisa univariat meliputi karakteristik responden, jumlah dan jenis kegiatan serta tingkat produktifitas perawat. Analisa bivariat menggunakan uji t yang menyajikan informasi tentang perbedaan tingkat produktifitas kerja kedua kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aritara kedua kelompok memiliki selisih jumlah kegiatan pengkajian sebesar 0,16 kegiatan, perumusan diagnosa keperawatan 0,266 kegiatan, penyusunan rencana keperawatan 0,23 kegiatan, implementasi 0,41 kegiatan, evaluasi 0,38 kegiatan, kegiatan keperawatan tak langsung 0,24 kegiatan, kegiatan non keperawatan 0,03 kegiatan, kegiatan non produktif yang diperkenankan 0,63 kegiatan dan kegiatan non produktif yang diperkenankan 0,66 kegiatan. Tingkat produktifitas kelompok fungsional adalah sebesar 56,27% dan kelompok tim-fungsional sebesar 67,92%.
Hasil uji beds dua mean variabel yang bersifat independen menunjukkan bahwa perbedaan ditemukan pada perumusan diagnosa, penyusunan rencana keperawatan, evaluasi, kegiatan keperawatan tak langsung, kegiatan non produktif yang diperkenankan dan tingkat produktifitas kerja secara total. Lemahnya pengawasan melalui supervisi dan belum optimalnya kegiatan konferens keperawatan merupakan faktor yang diasumsikan sebagai penyebab belum optimalnya tingkat produktifitas. Ditemukan ada beberapa faktor yang berhubungan dengan produktifitas kerja seperti beban kerja, pendidikan dan usia responder. Penelitian tidak meneliti lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja. Direkomendasikan agar dilakukan supervisi, menggalakkan konferens dan mengintensipkan pelaksanaan proses keperawatan pada program pendidikan berkelanjutan. Disamping itu agar dilakukan penelitian lebih kompleks dengan desain quasi eksperimen dan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan produktifitas kerja.

Comparative Study on Nursing Work Productivity of Team-Functional Nursing Care Delivery with Functional Nursing Care Delivery in General Hospital Region Tabanan and Gianyar BaliHuman resource issues at hospital has been long time concerned of hospital managers, especially their productivity and efficiency. According to Ilyas (1999), human resource management's main problems are the career development, mal distribution of man power and low productivity & quality of working life. Within nursing management, one solution to improve work productivity is to improve adequate nursing care delivery. Nursing care deliveries are approches that used to organize nurse's job so that it covers a comprehensive, holistic and continuous nursing care.
The nursing care deliveries that have been used widely in Indonesia are team nursing, functional, or modified team-functional. There has been no research on which methode is more productive until now. Furthermore, this type of research is important in relation of to increase hospital revenues as part of local government income. The revenues issue is getting more important in decentralization in Indonesia.
This study has objective to examine differences of nursing work productivity level of team-functional method in comparison to fuctional approach at Regional General Hospitals of Tabanan and Gianyar Province of Bali. The research design is cross sectional with a descriptive analytical approach in comparing the two methodes. In order to measure the work productivity, a work study was used, which were observing 102 nurses with team-functional methode at Regional General Hospital Gianyar and 108 nurses with functional methode at Regional General Hospital Tabanan. A total of 1728 observations was done in each group. Sampling of observation was selected using proportional random sampling. Total observations needed were calculated based on estimated difference between the two groups.
Data management and analysis used computerized software SPSS program version 10, which present univariate ofrespondent characteristics, type and sum of activities of nurse productivity level. Bivariate analysis used t test which present information abaout differential productivity between two groups.
The result of study showed that there are differences between the two groups in activities of 0,16 activity for assesment; formulating nursing diagnosis 0,266 activity; designing nursing care plan 0,24 activity; implementation 0,41 activity; evaluation 0, 38 activity; indirect care 0,24 activity; non nursing activities 0,03 activity; permissible non productive 0,03 and non permissible non productive 0,66 activity. Work productivity level of fuctional method is 56,27% and team-functional method is 67,92%.
Two-tailed independent t test showed statistical differences (at p < 0,05) in formulating nursing diagnosis, designing nursing care plan, evaluation, indirect care, permissible non productive activity and total work productivity. From observation at both hospital the differences are related to weak supervision and non existence of periodic nursing conferences. This study also showed that work load, education and age of worker are significantly related to work productivity. It is recommended that hospital should improve supervision, establish periodic nursing conferences and further intensify nursing process in continnuing education program. For continnuing the study, it is recommended that a quasi experiment approach is used with more variables examined."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T7257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafaruddin
"Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah pendidikan. Untuk bidang kesehatan, salah satu fokusnya adalah pengembangan sumber daya manusia seperti yang tercantum dalam Visi Indonesia Sehat 2010. Bentuk implementasi pengembangan SDM itu diantaranya Praktek Klinik Keperawatan mahasiswa Akper Depkes Palembang.
Untuk menyempurnakan sistem pelaksanaannya perlu diadakan suatu penelitian demi mencari sumber permasalahan dan hambatan dalam praktek klinik keperawatan. Permasalahan yang diteliti menyangkut input perencanaan Praktek Klinik Keperawatan yang meliputi ketenagaan akademik, kurikulum, tempat praktek dan instrukwr klinik.
Selanjutnya penelitian informasi dari input itu difokuskan terhadap bagaimana perencanaan tersebut terimplementasikan dalam proses pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan praktek klinik keperawatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Karena itu, sampel penelitian ini bersifat purposive. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan mulai bulan Maret sampai April 2002. Informan penelitian adalah staf edukatif Akper Depkes serta Kabid Diklit, Kabid Perawatan dan Instruktur klinik RSMH Palembang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa belum adanya perumusan perencanaan praktek klinik keperawatan yang terpadu dikarenakan belum adanya keterlibatan berbagai pihak. Perencanaan itu meliputi ketenagaan akademik, Kualifikasi Dosen pembimbing praktek yang ideal seharusnya S-1 Keperawatan, namun kenyataanya dosen pembimbing tersebut lulusan D III keperawatan dan lulusan sarjana keperawatan ataupun non keperawatan.
Dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan, didapatkan kurangnya koordinasi diantara sesama staf Akper Depkes dan RSMH Palembang. Hambatan dari pihak Akper Depkes adalah kurangnya keterlibatan dosen pembimbing dengan alasan transportasi dan kesibukan. Hambatan dari RSMH Palembang adalah belum optimalnya instruktur klinik dalam melakukan bimbingan terhadap mahasiswa. Selain itu, belum memadainya perencanaan fasilitas khusus mahasiswa Akper yang berupa alat kedokteran maupun keperawatan yang disediakan oleh Akper Depkes maupun RSMH Palembang.
Dalam pengorganisasian didapatkan adanya sistem kepanitiaan yang terpisah antara Akper Depkes dengan RSMH Palembang, seperti yang terlihat dalam SK kepanitiaan. Selain itu organisasi praktek klinik keperawatan belum mengacu pada pedoman pengelolaan praktek kerja lapangan yang dikeluarkan Depkes. Untuk pemantauan dan penilaian praktek klinik keperawatan, dosen pembimbing dari AKPER dan instruktur klinik RSMH Palembang masih mempunyai persepsi yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian, ada berbagai saran yang perlu ditindaklanjuti. Pertanla pihak Akper Depkes, melibatkan berbagai pihak terkait dalam pembuatan prencanaan, meningkatkan koordinasi baik sesama staf maupun dengan lahan praktek. Kedua, RSMH Palembang hendaknya dapat memenuhi kebutuhan fasilitas mahasiswa untuk praktek, meningkatkan koordinasi kepanitian untuk praktek mahasiswa, serta satu panitia terpadu khusus mengelola mahasiswa praktek.
Daftar bacaan: 38 (1984 - 2001)

Study on The Nursing Clinic Practice of Nursing Academy Students of Palembang Health Department in Dr. Mohammad Hoesin Hospital in Palembang 2002One of National Development Program Priorities is education. For health education, among its focuses is human resource development as stated Indonesian Health Vision 2010. This development is implemented such as into nursing clinic practice of Nursing Academy Students of Palembang Health Department.
To make its implementation system perfect, there should be a research to find problem sources on nursing clinic practice which covers academic human power, curriculum, practicing place and clinic instructor. Then, the information is studied with the focus of how the planning is realized to the process of organization, realization and surveillance of nursing clinic practice.
As the research was qualitative, its sample way purposive. Data collecting technique used depth interview and focus group discussion done in March and April 2002. The informant were nursing academic staff and Kabid Diklit, Head of Nursing Service and clinic Instructor of RSMH Palembang.
This research shows that there is no integrated planning composition of nursing clinic practice because the related parties are not involved.
The planning consists of academic staff on. Ideal counseling lecture qualification should be from Nursing Graduate Program, yet they are from nursing diploma program or other program now.
It is proved that nursing clinic practice has problem as it is not coordinated by the academy staff and officers of RSMH Palembang. In relation to this, the academy staff is poorly involved because of their busy activities and transportation limitation. On the other hand, RSMH instructors haven't done their duties best. In addition, there is no proper facility such as medical and nursing tools for nursing academy students provided specially by the academy and RSMH Palembang.
In nursing practice organization, the academy and RSMH have their own team as proved by committee appointment letter. Then, nursing practice organization is not standard based on The Health Department. In order to supervise and evaluate nursing clinic practice, counseling lecturer of AKPER and RSMH clinic instructor still have different perception.
Based on research result, there are some suggestions. First, Nursing Academy of Health Department involve related parties to make planning and improve staff coordination and practicing facility. Second, RSMH Palembang should provide proper facilities, improve coordination committee, make an integrated committee for the nursing students for better practice.
Reference: 38 (1984 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library