Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriyanto
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S8150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Sebastiansyah
"Penelitian ini membahas mengenai penyebab utama dari terjadinya kembali konflik di Sudan Selatan antara SPLM/A yang merupakan etnis Dinka dan SPLM-IO yang didominasi oleh etnis Nuer pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi literatur secara online. Penelitian ini menggunakan Theory of Protracted Social Conflict oleh Edward Azar untuk menganalisis keberlanjutan konflik di Sudan Selatan pasca kemerdekaan pada tahun 2013 hingga tahun 2019. Lebih lanjut, penelitian ini menganalisis penyebab dan kondisi yang membuat suatu konflik menjadi berkepanjangan yang dibagi menjadi dua, yaitu Genesis; Communal Context/Communal Identity, Government and State Role, International Linkage yang menjadi penyebab dari konflik berkepanjangan dan Process Dynamics; Communal Actions and Strategies, State Actions and Strategies, dan Built in Mechanism of Conflict yang merupakan proses terjadinya dinamika dalam konflik yang berkepanjangan. Penelitian ini menemukan bahwa terjadinya kembali konflik di Sudan Selatan pada tahun 2013 disebabkan oleh faktor hubungan antara Dinka dan Nuer yang historis buruk, dominasi SPLM/A dalam pemerintahan Sudan Selatan, pemerintahan Kiir yang represif, dan otoriter, kekecewaan terhadap pemerintahan Kiir, dan negara lain yang mendorong terjadinya konflik karena adanya kepentingan di Sudan Selatan. Selain itu, dimulainya konflik disebabkan oleh penurunan wakil Presiden Riek Machar oleh Salva Kiir dan penyerangan terhadap etnis Nuer oleh Dinka.

This study discusses the main causes of the recurrence of conflict in South Sudan between the SPLM/A who are ethnic Dinka and SPLM-IO which are dominated by Nuer ethnicity in 2013. This study uses qualitative research methods by conducting a literature study online. This study uses the Theory of Protracted Social Conflict by Edward Azar to analyze the continuation of conflict in South Sudan after independence in 2013 to 2019. Furthermore, this study analyzes the causes and conditions that make a conflict become prolonged divided into two, namely Genesis; Communal Context/Communal Identity, Government and State Role, International Linkage that are the cause of prolonged conflict and Process Dynamics; Communal Actions and Strategies, State Actions and Strategies, and Built in Mechanism of Conflict which is the process of dynamics in a prolonged conflict. The study find that the recurrence of the conflict in South Sudan in 2013 was caused by the historically poor relationship between Dinka and Nuer, SPLM/A dominance in the South Sudan government, the repressive, and authoritarian Kiir government, disappointment to the Kiir government, and other countries which led to conflict because of interests in South Sudan. In addition, the start of the conflict was caused by the decline of Vice President Riek Machar by Salva Kiir and the attack on the Nuer ethnic group by Dinka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Agnis Fithria
"Tulisan ini menganalisis mengapa Sudan Selatan melanggar aturan dalam perjanjian R- ARCSS periode 2018-2022 terkait perekrutan dan penggunaan tentara anak dalam institusi militer pemerintah. Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori non-compliance tuntuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab pelanggaran Sudan Selatan tidak memenuhi aturan dalam perjanjian R-ARCSS terkait perekrutan dan penggunaan tentara anak dalam institusi militer pemerintah. terdapat tiga variabel yang akan menjawab pertanyaan mengapa Sudan Selatan melanggar, pertama ketidakpatuhan sebagai preferensi (non-compliance as preference), kedua ketidakpatuhan karena kurangnya kapasitas (non-compliance due to incapacity), dan ketidakpatuhan karena kelengahan (non-compliance due to inadvertance). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa alasan-alasan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Sudan Selatan antara lain, tentara anak yang digaji lebih murah dan biaya perawatan murah; adanya peluang perekrutan sukarela; akibat pandemi COVID-19; Persebaran Persenjataan yang Meluas; menumpuknya jumlah pengungsi internal anak; tentara anak sebagai pengganti pasukan militer pemerintah yang telah gugur; sebagai antisipasi perpecahan dan munculnya kelompok bersenjata pemberontak yang baru; kurangnya pendanaan terhadap program demiliterasasi tentara anak dan lemahnya penegakkan hukum di Sudan Selatan.

This study aims why South Sudan violated the rules in the R-ARCSS agreement periode 2018-2022 period regarding the promotion and use of child soldiers in government military institutions. This thesis uses qualitative research methods by applying inductive analysis which is a process of drawing general conclusions by collecting data in the form of facts from specific events. The analytical knife in this paper uses non-compliance theory to analyze the factors that cause South Sudan's violations not to comply with the rules in the R-ARCSS agreement regarding the warning and use of child soldiers in government military institutions. There are three variables that will answer the question why South Sudan is disturbed, firstly non-compliance as a preference, secondly non-compliance due incapacity and non-compliance due to inadvertance. The results of this research show that the reasons related to violations committed by the South Sudanese government include, among other things, child soldiers who are paid less and have cheap treatment costs; the existence of volunteer opportunities; due to the COVID-19 pandemic; Widespread Distribution of Weapons; the increasing number of internally displaced children; child soldiers as replacements for fallen government military troops; in anticipation of division and the emergence of new rebel armed groups; lack of funding for the child soldier demilitarization program and weak law enforcement in South Sudan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library